Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya


berdasarkan cahaya suara atau partikel yang dipancarkan diserap atau
dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari antara interaksi cahaya dan materi. Dalam
catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana “cahaya
tampak” digunakan dalam teori teori struktur materi serta analisa kualitatif dan
kuantitatif. Dalam masa modern definisi spektroskopi berkembang seiring
teknik teknik baru yang dikembangkan untuk memamfaatkan tidak hanya
cahaya tampak melainkan juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan
non elektromagnetik. Seperti gelombang mikro ,gelombang radio,
electron,fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya

Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dankimia analisis


ntuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spectrum yang dipancarkan atau
yang diserap. Alat untuk merekam spectrum disebut spectrometer.
Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan
penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop teleskop bedar mempunyai
spektograf yang digunakan untuk mengatur komposisi kimoia dan atribut fisik
lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek
astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spectral. Salah satu
jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra red (IR). Spektroskopi ini
didasarkan pada vibrasi suatu molekul

Spektrofotometri infra red atay infra merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada
pada daerah panjang gelombang 0.75 – 1000m. atau pada bilangan gelombang
13.000x10-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James
Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa secara fisis merupakan gelombang

1
elektromagnetik, artinya mempunyai vector listrik dan vector magnetic yang
keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.

Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih


panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
Namanya berarti “bawah merah” (dari bahasa latin infra, “bawah”). Merah
merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi
inframerah memiliki jangkauan tiga “order” dan memiliki panjang gelombang
antara 700nm dan 1mm. inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir
William Herschell, astronomo kerjaan inggris ketika ia sedang mengadakan
penelitian mencari bahan penyaring optic yang akan digunakan untuk
mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari spekfotometri
2. Apa pengertian dari spekfotometri infra red
3. Sejarah infra red
4. Apa itu infra merah
5. Jenis jenis infra red
6. Komponen Infra red
7. Interaksi infra red dengan molekul
8. Kegunaan Infra red
9. Aplikasi Infra red

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian spekfotometri
2. Mengetahui pengertian spekfotometri infra red
3. Mengetahui sejarah infrared
4. Mengetahui apa itu infra red
5. Mengetahui jenis jenis infra red
6. Mengetahui komponen- konponen infra red
7. Mengetahui interaksi infra red dengan molekul
8. Mengetahui kegunaan infra red
9. Mengetahui aplikasi infrared

BAB II

PEMBAHASAN

2
2.1 Apa itu spekfotometri

Spekfotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis,


yang umum digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel
baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi
antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam
spekfotometri disebut spekfotometer. Spekfotometer menghasilkan
sinar dari spectrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
diadsorbsi

2.2 Apa itu spekfotometri infra red

Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu


metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 –
1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi
elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark
Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan
gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan
vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah
rambatan.

Spekfotometri inframerah merupakan salah satu alat yang dapat


digunakan untuk menganalisa senyawa kimia. Spectra inframerah
suatu senyawa dapat memberikan gambaran dan struktur molekul
senyawa tersebut. Spectra IR dapat dihasilkan dengan mengukur
absorbs radiasi, refleksi, atau emisi di daerah IR. Daerah inframerah

3
pada spectrum gelombang elektromagnetik mencakup bilangan
gelombang 14.000cm-1 hingga 10cm-1. Daerah inframerah sedang
(4000-400 cm-1) berkaitan dengan transisi energy vibrasi dari molekul
yang memberikan informasi mengenai gugus gugus fungsi dalam
molekul tersebut. Daerah inframerah jauh (400-10cm-1) bermanfaat
untuk menganalisi molekul yang mengandung atom-atom berat seperti
senyawa anorganik, namun membutuhkan teknik khusus yang lebiih
baik. Daerah inframerah dekat (12.500-4000cm-1) yang peka terhadap
vibrasi overtone (scheehter,1997)

Pada alat spekfotometri inframerah, satuan bilangan gelombang


merupakan satuan yang umum digunakan. Nilai bilangan gelombang
berbanding terbalik terhadap frekuensi atau energinya. Bilangan
gelombang dan panjang gelombang dapat dikonversi satu sama lain
menggunakan persamaan dibawah :

Informasi absorbs inframerah pada umumnya diberikan dalam


bentuk spectrum dengan panjang gelombang (µm) atau bilangan
gelombang (cm-1) sebagai absis x dan intensitas absorpsi atau persen
transmitan sebagai kordinat y. intensitas pita dapat dinyatakan dengan
transmitan (T) atau absorban (A). transmitan adalah perbandingan
antara fraksi sinar yang diteruskan oleh sampel (I) dan jumlah sinar
yang diterima oleh sampel tersebut (Io). Absorban adalah –log dari
transmitan :

4
3.3 Sejarah Infrared

Kurang dari 200 tahun yang lalu, keberadaan inframerah


sebagai bagian dari spektrum elektromagnetik bahkan tidak
dicurigai. Penemuan tentang inframerah ini dibuat secara tidak
sengaja oleh Herschel pada tahun 1800, saat mencari bahan optik
baru. Waktu itu, Sir William Herschel (Royal Astronom Raja
George III dari Inggris) yang sudah terkenal dengan penemuan
planet Uranus, sedang mencari bahan penyaring optik untuk
mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya teleskop
selama pengamatan. Saat menguji sampel dengan kaca berwarna
yang memberikan pengurangan kecerahan, ia menemukan bahwa
beberapa sampel melewatkan sangat sedikit panas matahari,
sementara yang lain melewatkan begitu banyak panas yang bisa
menimbulkan resiko kerusakan mata setelah beberapa detik
pengamatan.

Sir William Herschell

Herschel segera yakin akan perlunya mendirikan percobaan


sistematis, dengan tujuan mencari satu bahan yang akan
memberikan pengurangan panas dan kecerahan yang diinginkan. Ia
memulai percobaan dengan benar-benar mengulangi percobaan
prisma Newton, tetapi lebih berfokus pada mencari efek
pemanasan daripada distribusi visual intensitas dalam

5
spektrum. Pertama-tama ia menghitamkan bola lampu merkuri
yang sensitif dalam kaca termometer dengan tinta, dan dengan alat
ini sebagai detektor radiasi, ia mulai menguji efek pemanasan dari
berbagai warna spektrum yang terbentuk di atas meja dengan sinar
matahari yang lewat melalui kaca prisma. Termometer lain,
ditempatkan di luar sinar matahari, berfungsi sebagai kontrol.
Selama termometer hitam itu bergerak perlahan di sepanjang
spektrum warna, suhu bacaan menunjukkan peningkatan yang
stabil dari ujung ungu ke ujung merah. Ini sudah dapat diduga,
karena peneliti Italia, Landriani, dalam percobaan serupa pada
tahun 1777 telah melihat efek yang sama. Namun saat itu, Herschel
yang pertama mengakui bahwa harus ada suatu titik di mana efek
pemanasan mencapai maksimum, dan pengukuran mereka terbatas
pada bagian yang kelihatan dari spektrum gagal untuk menemukan
titikini.

Memindahkan termometer ke dalam kawasan gelap di luar


ujung merah spektrum, Herschel menegaskan bahwa pemanasan
terus meningkat. Ia menemukan bahwa titik maksimumnya terletak
jauh melampaui akhir merah, dalam apa yang dikenal saat ini
sebagai‘panjanggelombanginframerah‘.KetikaHerschel
mengungkapkan penemuannya, ia menyebut bagian dari spektrum
elektromagnetik ini sebagai ‘thermometrical spectrum’. Radiasi itu
sendiri kadang-kadang disebut sebagai ‘panas gelap’, atau hanya
’sinar tak kasat mata’. Ironisnya, bertentangan dengan pendapat
populer, istilah ‘inframerah’ bukan berasal dari Herschel.
Kata tersebut mulai muncul di media cetak sekitar 75 tahun
kemudian, dan belum jelas siapa yang harus menerima kredit
sebagai originator. Penggunaan kaca prisma
pada percobaan Herschel menyebabkan kontroversi dengan orang-
orang pada zamannya, tentang keberadaan aktual gelombang
inframerah.
Beberapa peneliti, dalam upaya untuk mengkonfirmasi
pekerjaannya, menggunakan berbagai jenis kaca tanpa pandang
bulu, yang memiliki transparansi yang berbeda. Melalui

6
eksperimendikemudianhari,Herschelmenyadari bahwa terbatasnyat
ransparanaikaca menimbulkan radiasitermal.Untungnya pada
tahun 1830 seorang ilmuwan Italia, Melloni, membuat penemuan
besar bahwa batu alami garam atau NaCl (yang cukup besar
tersedia dalam kristal alam untuk dibuat menjadi lensa dan
prisma) adalah sangat transparan terhadap inframerah. Hasilnya
adalah garam batu menjadi bahan utama optik inframerah, dan
tetap demikian selama seratus tahun, sampai kemudian
ditemukan kristal sintetis yang berkembang di tahun 1930-an.

3.4 Apa itu infra merah

Inframerah adalah radiasielektromagnetik dengan panjang


gelombang lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek
dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah"
(dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari
cahaya tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah
memiliki jangkauan tiga "order" dan memiliki panjang gelombang
antara 700 nm dan 1 mm.

(penguraian sinar putih menjadi berbagai cahaya)

Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan


memancarkan radiasi elektromagnetik. Ketika kawat (atau
panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi
elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan
arus listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik

7
dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel. Sebagai
gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang
gelombang, dan frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel,
mereka diketahui sebagai foton, dan masing-masing mempunyai
energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh
hubungan Planck E = Hf, di mana E adalah energi
foton, h ialah konstanta Planck —6.626 × 10 −34 JS-
·dan f adalahfrekuensigelombang.

(Spektrum Elektromagnetik)

3.5 jenis – jenis infrared

a. Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5


µm. Contoh aplikasi sederhana untuk near infra red digunakan
untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop.
b. Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10
µm. Contoh aplikasi sederhana untuk mid infrared ada pada
sensor alarm.
c. Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100
µm. Contoh aplikasi sederhana untuk far infrared adalah alat – alat
kesehatan.

Dari pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas,


daerah panjang gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer

8
infra merah adalah pada daerah infra merah pertengahan, yaitu pada
panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan gelombang 4.000
– 200 cm-1. Satuan yang sering digunakan dalam spektrofotometri infra
merah adalah Bilangan Gelombang ( ϋ) atau disebut juga sebagai
Kaiser

3.6 Komponen spekfotometri infra red

Spektrometer infra merah biasanya merupakan spektrometer berkas


ganda dan terdiri dari 4 bagian utama yaitu daerah cuplikan, kisi
difraksi (monokromator), dan detektor.

1. Sumber Radiasi

Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan


Globar. Pemijar Globar merupakan batangan silikon karbida yang
dipanasi sekitar 1200°C, sehingga memancarkan radiasi kontinyu
pada daerah 1-40 µm. Globar merupakan sumber radiasi yang
sangat stabil. Pijar Nernst merupakan batang cekung dari
sirkonium dan yttrium oksida yang dipanasi sekitar 1500°C dengan
arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi antara 0,4-20 µm dan
kurang stabil jika dibandingkan dengan Globar.

2. Monokromator

Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah


keluar, alat pendespersi yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan

9
beberapa cermin untuk memantulkan dan memfokuskan sinar.
Bahan yang digunakan untuk prisma adalah natrium klorida,
kalium bromida, sesium bromida dan litium fluorida. Prisma
natrium klorida paling banyak digunakan untuk monokromator
infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara 5,0-16
µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.

3. Detektor

Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas.


Detektor fotolistrik tidak dapat digunakan untuk menggunakan
infra merah karena energi foton infra merah tidak cukup besar
untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda suatu tabung
foton.

Detektor panas untuk mendeteksi infra merah yaitu termokopel,


bolometer, dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan
efek pemanasan yang ditimbulkanoleh sinar infra merah.

4. Daerah Cuplikan

Daerah cuplikan infra merah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu


cuplikan yang berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya
intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan ke cairan ke gas
dan spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari
perbedaan ini dalam bentuk pergeseran frekuensi. Oleh karena itu,

10
sangat penting untuk dicatat pada spektrum cara pengolahan
cuplikan ynag dilakukan.

3.7 Interaksi infra red dengan molekul

Dasar Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan


didasarkan atas senyawa yang terdiri atas dua atom atau diatom yang
digambarkan dengan dua buah bola yang saling terikat oleh pegas seperti
tampak pada gambar disamping ini. Jika pegas direntangkan atau ditekan
pada jarak keseimbangan tersebut maka energi potensial dari sistim
tersebut akan naik. Setiap senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai
tiga macam gerak, yaitu :

1. Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.

2. Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan

3. Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.

11
Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan
secara periodik berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan
sebaiknya. Jumlah energi total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi
dan tetapan gaya ( k ) dari pegas dan massa ( m1 dan m2 ) dari dua atom
yang terikat. Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah hanya cukup kuat
untuk mengadakan perubahan vibrasi.

Panjang gelombang atau bilangan gelombang dan kecepatan cahaya


dihubungkan dengan frekwensi melalui bersamaan berikut :

Energi yang timbul juga berbanding lurus dengan frekwesi dan


digambarkan dengan persamaan Max Plank :

sehingga :

12
Dalam spektroskopi infra merah panjang gelombang dan
bilangan gelombang adalah nilai yang digunakan untuk
menunjukkan posisi dalam spektrum serapan. Panjang gelombang
biasanya diukur dalam mikron atau mikro meter ( µm ). Sedangkan
bilangan gelombang ( ) adalah frekwensi dibagi dengan
kecepatan cahaya, yaitu kebalikan dari panjang gelombang dalam
satuan cm-1. Persamaan dari hubungan kedua hal tersebut diatas
adalah :

Posisi pita serapan dapat diprediksi berdasarkan teori


mekanikal tentang osilator harmoni, yaitu diturunkan dari hukum
Hooke tentang pegas sederhana yang bergetar, yaitu :

dimana :

13
Keterangan :

c = kecepatan cahaya : 3,0 x 1010 cm/detik


k = tetapan gaya atau kuat ikat, dyne/cm
µ = massa tereduksi
m = massa atom, gram

Setiap molekul memiliki harga energi yang tertentu. Bila


suatu senyawa menyerap energi dari sinar infra merah, maka
tingkatan energi di dalam molekul itu akan tereksitasi ke tingkatan
energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi yang
diserap, maka yang akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan
energi vibrasi yang diikuti dengan perubahan energi rotasi.

3.8 Kegunaan Infra red

Bidang Kesehatan

1. Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena


inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air.
Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan
terbentuk molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.
2. Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan
pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan
pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur kulit,
memperbaiki sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.
3.Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh
meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme.
Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.
4. Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat
membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah rematik

14
karena asam urat yang tinggi.
5. Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan.
Pancaran panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-
organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ
tersebut. Hal ini sangat bermanfaat
bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat
keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain
itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat
digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar.

Bidang Kedokteran
NIRS (Near-infrared spectroscopy) umum dipakai dalam diagnostik
medis, terutama dalam pengukuran kadar oksigen darah, atau juga
kadar gula darah. Meskipun bukan tekhnik yang sangat sensitif, NIRS
“idak menakutkan pasien/subjek karena tidak memerlukan
pengambilan sampel (non-invansif) dan dilakukan langsung dengan
menempelkan sensor di permukaan kulit.

Teknik ini juga dipakai dalam pengukuran dinamika perubahan


senyawa tertentu dalam suatu organ, misalnya perubahan kadar
hemoglobin disuatu bagian otak akibat aktivitas saraf tertentu. Dalam
penggunaan fisiologis semacam ini, NIRS dapat dikombinasi dengan
teknik lain, misalnya T-scan.

Bidang Industri
1. Lampu inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya
bersuhu di atas ±2500°K. Hal ini menyebabkan sinar infra merah
yang dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar
biasa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan
proses pemanasan di bidangindustri.
2. Pemanasan inframerah. Merupakan suatu kondisi
ketika energi inframerah mengenai sebuah objek dengan kekuatan
energi elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 °C (0°K
dalam suhu mutlak). Pemanasan inframerah banyak digunakan
pada alat-alat seperti, pemanggang dan bola lampu (90% panas –
10% cahaya).

15
Ilmu Pangan dan Kimia Pertanian

Spektroskopi menggunakan NIRS dalam bidang ini disukai karena


tidak memerlukan persiapan sampel yang rumit. Selain itu, seringkali
sampel bisa digunakan lagi untuk keperluan lain: misalnya, benih bisa
langsung ditanam setelah diukur kandungan asam lemaknya.
Instrumentasi NIRS yang berkembang pesat dengan penggunaan
komputer membuat alat ini populer. Walaupun demikian, kalibrasi
NIRS sangat kritis dalam bidang ini mengingat bahan sampel
mengandung campuran berbagai macam zat. Proses adjustment dalam
analisis untuk menghasilkan informasi dapat memberikan nilai-nilai
yang kurang akurat.

3.9 Aplikasi Infra red


1. Aplikasi spektroskpoi FTIR dengan ATR untuk penentuan
trimetil borat

Penentuan konsentrasi TMB dalam campuran azeotropik


TMB-metanol (TMB-M) sangat sulit dilakukan dengan metode
konvensional. Dalam jurnal ini dikembangkan teknik yang cepat
dan akurat untuk menuntuk konsentrai sampel TMB dalam
campuran azeotropik TMB-M dengan menggunakan instrument
FTIR. Tinggi peak absorbansi menunjukan hubungan linear dengan
konsenrasi TMB pada rentang bilangan gelombang 1250 to 1425
cm−1 untuk sampel konsentrasi TMB 5 sampai 100 wt% dalam
metanol. Berikut ini adalah gambar spektra FTIR dari TMB dan
Metanol:

16
(spektra FTIR dari A) Trimetil Borat (TMB) dan B) Metanol)

Spectra FTIR dari TMB and M menunjukan tiga peak


serapan yang sama 2952-2831 cm–1 (C-H stretching), 1480-1448
cm–1 (C-H stretching), dan 1179-1020 cm–1 (C-O stretching).
Serapan lainnya pada 3315 cm-1 pada Spektra IR Metanol
menunjukan vibrasi (O–H) stretching. Daerah serapan pada 1331
cm−1 pada spectra IR TMB merupakan karakteristik dari B-O
stretching . Peak inilah yang dipilih untuk penetuan kuantitatif
TMB dari TMB-M azeotrop. Berbagai konstrasi dari larutan TMB
(5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 80, and 100 wt%) disiapkan untuk kurva
kalibrasi.

2. Karakterisasi Haloisit Dari Daerah Thung Yai, Provinsi


Nakhon Si Thammarat, Thailand Selatan

17
Dari hasil spektra FTIR dapat diketahui pada bilangan
gelombang 3695 dan 3620cm-1 merupakan puncak serapan dari O-
H, pada bilangan gelombang 1111cm-1 merupakan puncak serapan
dari Si-O stretching, pada bilangan gelombang 1030cm-1
merupakan puncak serapan dari Si-O-Si stertching, pada bilangan
gelombang 538cm-1 merupakan puncak serapan dari Al-O-Si, pada
bilangan gelombang 912cm-1 merupakan puncak serapan dari O-H,
dan pada bilangan gelombang 470cm-1 merupakan puncak dari Si-
O-Si.

Dari data tersebut dapat dilakukan analisis kualitatif, yakni


data tersebut seusai dengan struktur dari haloisite yang terdiri dari
ikatan antara Si, Al, O dan OH.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan


atau absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini,
metoda yang digunakan sering disebut dengan
spektrofotometri. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai
perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih
mendalam dari absorbsi energi.

Spektrofotometri infra merah adalah suatu cara analisis


kualitatif yang berdasarkan penyerapan sinar infra merah oleh
suatu senyawa yang mengakibatkan vibrasi elektron, sehingga
menghasilkan spektrum-spektrum yang khas yang dimiliki
oleh setiap senyawa.

19
20
DAFTAR PUSTAKA

Hardjono Sastrohamidjojo. (1991). Spektroskopi. Edisi Kedua.


Cetakan Pertama. Yogyakarta: Liberty

Kristianingrum, Susila. 2000. Handout Spektroskopi Infra Merah.


Yogyakarta: UNY.

Silverstein, et al,. 1986. Penyidikan Spektromektrik Senyawa Organik.


Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.

http://mahardika-duniaku.blogspot.com/2011/07/spektrofotometri-infra-
merah-ir.html di akses pada tangga 7 desember 2019 pukul 19.18 malam

http://alfains.blogspot.com/2016/02/sinar-inframerah.html di akses pada


tangga 7 desember 2019 pukul 19.18 malam

https://pazzarattan.blogspot.com/2015/08/makalah-infrared-pengertian-
sejarah-dan.html di akses pada tangga 7 desember 2019 pukul 20.07 malam

21

Anda mungkin juga menyukai