Anda di halaman 1dari 11

1

PEMERIKSAAN HITUNG JUMLAH


EOSINOFIL

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Praktek Hematologi I

Oleh :

Rian Andriansyah 20118111

Rizky Mulya H 20118117

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KESEHATAN

STIKes BHAKTI TUNAS HUSADA

TASIKMALAYA

2019/2020
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “PEMERIKSAAN
JUMLAH EOSINOFIL” ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas.

Adapun tujuan makalah ini, berfokus pada pembahasan mengenai


pengaaruh tinggi rendahnya jumlah eosinofil dalam tubuh.

Pembahasan-pembahasan dalam makalah ini mengajak anda untuk bisa


lebih memperhatikan lagi jumlah eosinofil dalam tubuh karena bisa berakibat fatal
pada kondisi tubuh.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu sehingga


makalah ini dapat tersusun.

Kami berharap makalah sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi


kamidan bagi para pembaca pada umumnya. Kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan makalah selanjutnya.

Tasikmalaya, 14 November 2019

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 2
A. Definisi Eosinofil ......................................................................................... 2
B. Metode Hitung Jumlah Eosinofil ................................................................. 2
C. Pengaruh Tinggi dan Rendahnya Jumlah eosinofil Pada Tubuh ................. 3
BAB III PROSEDUR .............................................................................................. 4
A. Pra Analitik .................................................................................................. 4
B. Analitik......................................................................................................... 4
4. Pasca Analitik............................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 7
A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sel darah putih adalah satu dari 4 komponen darah. Sel darah putih
atau leukosit adalah komponen darah yang berkaitan dengan sistem kekebalan
tubuh. Sel ini bertugas untuk mendeteksi dan membasmi mikroorganisme
asing, seperi virus, bakteri, maupun parasit yang membawa penyakit atau
infeksi. Selain itu, sel darah putih juga berperan dalam melindungi tubuh dari
segala potensi serangan penyakit.

Leukosit sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis sel dengan


fungsinya masing-masing. Ada jenis sel darah putih yang bertugas sebagai
‘prajurit’, artinya melawan langsung mikroorganisme. Kemudian ada juga
leukosit yang tugasnya membuat antibodi, hingga yang berfungsi sebagai
pemberi sinyal bahwa tubuh telah terserang penyakit.

Eosinofil adalah salah satu dari jenis sel darah putih yang berfungsi
untuk melawan mikroorganisme seperti bakteri atau parasit (cacing).
Eosinofil sendiri hanya berkontribusi sekitar 1 % dari total jumlah sel darah
putih, tetapi fungsi eosinofil akan sangat penting ketika tubuh menderita
infeksi yang di sebabkan oleh bakteri atau parasit. Sehingga hal inilah yang
melatar belakangi kami untuk melakukan pemeriksaan hitung jumlah
eosinofil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu eosinofil?
2. Bagaimana cara menghitung jumlah eosinofil dalam tubuh?
3. Apa pengaruh pada tubuh ketika jumlah eosinofil naik atau turun?

C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan fungsi dari eosinofil
2. Mengetahui cara menghitung jumlah eosinofil dalam tubuh
3. Mengetahui pengaruh yang akan terjadi pada tubuh ketika jumlah eosinofil
naik atau turun

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Eosinofil
Eosinofil berasal dari bahasa inggris eosinophil, aciddophil adalah
salah satu jenis sel darah putih dari kategori granulosit yang berfungsi untuk
melawan parasit (cacing) atau bakteri yang menginfeksi tubuh. Eosinofil juga
berperan dalam responsi tubuh terhadap bakteri.

Eosinofil terbentuk pada proses haematopoiesis yang terjadi


pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi darah. Eosinofil
mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin, eosinofil
peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase, plasminogen dan
beberapa asam amino yang dirilis melalui proses degranulasi setelah eosinofil
teraktivasi. Zat-zat ini bersifat toksin terhadap parasit dan jaringan tubuh.
Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Aktivasi
dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah
penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.

Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6%


terhadap sel darah putih dengan ukuran sekitar 12 - 17 mikrometer.

Eosinofil dapat ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan


antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran
pencernaan, ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai
di paru, kulit, esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal,
keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu
penyakit.

Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan
bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat
stimulasi. Nilai normal eosinofi dalam tubuh adalah 50 – 150 /mm3

B. Metode Hitung Jumlah Eosinofil


Pemeriksaan eosinofil terbagi menjadi dua jenis, yaitu pemeriksaan
langsung dan tidak langsung. Kali ini kita akan melakukan pemeriksaan
hitung jumlah eosinofil menggunkan metode Van Dungern.

prinsip dari metode van dungern ialah darah dicampur dengan larutan
van dugern yang berisi ( eosin 100 mg, aceton 10 ml, aquades 100 ml ) yang
nantinya larutan van dugern akan melisiskan eritroit dan eosinofil akan
menyerap warna merah dari eosin.

2
C. Pengaruh Tinggi dan Rendahnya Jumlah Eosinofil Pada Tubuh
Kondisi saat kadar eosinofil lebih tinggi dari normal disebut
eosinofilia, yang mengindikasikan adanya reaksi alergi, kanker, ataupun
infeksi parasit.

kelebihan jumlah eosinofil dapat juga terjadi pada esofagitis


eosinofilia, yaitu reaksi inflamasi pada kerongkongan yang menyebabkan
mual, sulit menelan, dan sakit perut. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak
dan dewasa.Pria berusia 30-50 tahun dikatakan lebih sering terkena.

Penyebab kadar eosinofil berlebih pada intinya didasari oleh penyakit


penyerta atau kondisi yang mendasarinya. Kadar eosinofil ekstrim, seperti
pada sindrom hipereosinofilia, dapat menjadi kondisi yang berbahaya jika
tidak ditangani secara tepat.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa seseorang memiliki lebih


dari 150 sel eosinofil, maka kondisi ini dapat merujuk pada beberapa
penyebab antara lain:

 Eksim.
 Asma.
 Alergi.
 Scarlett fever.
 Lupus.
 Leukemia.
 Kolitis ulserativa.
 Penyakit crohn.
 Peradangan kandung empedu.
 Sindrom hipereosinfilia, dll

Kadar eosinofil rendah atau di sebut juga eosinofinia Cushing


Syndrom, stress, emosi, operasi, trauma, dingin, dan pemberian hormon/obat
(kortikosteroid, insulin, efedrin, adrenalin). Terjadinya eosinofinia bukan lah
masalah serius bisa menjadi bahaya ketika dilatar belakangi oleh menuruya
kadar leukosit.

3
BAB III
PROSEDUR

A. Pra Analitik
1. Persiapan alat dan bahan
a. Alat :
 Mikropipet
 Tabung reaksi
 Tip
 Cawan petri
 Bilik hitung
 Mikroskop
 Rak tabung
 Cover glass
b. Bahan :
 Sampel
 Eosin
 Aseton
 Aquades
 Tissue

2. Pencatatan data pasien


3. Pengambilan sampel
4. Preparasi sampel
5. Pembuatan antikoagulan yang di campur dengan sampel
6. Perhitungan pembuatan antikoagulan

B. Analitik
Pemeriksaan Eosinofil
1. Metode : Van denguern
2. Prinsip : Darah dicampur dengan larutan van denguern yang akan
melisiskan eritrosit dan eosinofil akan menyerap warna eosin
3. Cara kerja :
Pada praktikum kali ini menggunakan pengenceran sebanyak 10
x.
a. Dimasukan darah pada tabung reaksi sebanyak 10 µl
b. Ditambahkan reagen van dugern sebanyak 90 µl lalu dihomogenkan
c. Didiamkan selama 2 – 3 menit
d. Diinkubasi dengn di simpan pada gelas kimia yang berisi kapas basah
serta didiamkan selama 15 menit
e. Diteteskan pada kamar hitung Improved neubaue

4
f. Dihitung jumlah sel eosinofil pada kamar hitung dengan menggunakan
mikroskop perbesaran 40x dihitung pada kotak I

C. Pasca Analitik

Hasil pengamatan jumlah eosinofil :

Cat : 0 1 1
P = pengenceran 3 6 4
A = darah
3 1 0
B = reagen
a+b
p= 𝑎
KV = koreksi volume
KV eosinofil = 9 (1 x 1 x 1/10 )
∑sel = jumlah sel
= n x kv x p = ... /mm3

10+90
P= = 10
10

P = 10x

n = 18

∑sel eosinofil = 18 x 10/9 x 10

= 200 /mm3

Dari hasil perhitungan jumlah sel eosinofil pada pasien kali ini
adalah eosinofilia.

5
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah dilkukan didapat hasil eosinofil berjumlah 200
3
/mm dimana hasil tersebut melebihi dari batas maksimal jumlah eosinofil dalam
darah yaitu 150 /mm3 dimana hasil tersebut dikatakan tidak normal eosinofilia.

Terjadinya eosinofilia bisa diakibatkan karena adanya reaksi alergi,


kanker, ataupun infeksi parasit.

kelebihan jumlah eosinofil dapat juga terjadi pada esofagitis eosinofilia,


yaitu reaksi inflamasi pada kerongkongan yang menyebabkan mual, sulit menelan,
dan sakit perut.

Penyebab kadar eosinofil berlebih pada intinya didasari oleh penyakit


penyerta atau kondisi yang mendasarinya. Kadar eosinofil ekstrim, seperti pada
sindrom hipereosinofilia, dapat menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak
ditangani secara tepat.

Pada pemeriksaan jumlah eosinofil kali ini kita menggumakan metode


Van dungern dengan komposisi reagen eosin yang berfungsi untuk mewarnai sel
eosinofil, aceton yang berfungsi untuk melisiska eritrosit, dan aquades untuk
menurunkan konsentrasi reaggen eosin dan aceton.

6
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi
untuk melawan bakteri atau parasti ( cacing ).

Kondisi saat kadar eosinofil lebih tinggi dari normal disebut eosinophilia,
sedangkan kadar eosinofil yang lebih rendah di sebut eosinofinia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan didaptkan hasil eosinofil 200 /mm3


merupakan eosinophilia.

B. Saran
Pada akan melakukan praktikum disarankan terlebih dahulu melakukan
pengecekan alat dan bahan supaya tidak terjadi masalah ketika melakukan
praktikum. Pada saat melakukan kegiatan praktikum diharapkan juga untuk selalu
memerhatikan SOP dan mengikuti prosedur.

7
DAFTAR PUSTAKA

Francisco, A. R. L. (2013) ‘済無No Title No Title’, Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), pp. 1689–1699. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

Jatmiko, S. W. (2015) ‘Eosinofil Sel Penyaji Antigen’, Bioeksperimen: Jurnal Penelitian


Biologi, 1(1), pp. 18–23.

‘No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散


構造分析Title’ (2006), p. 58.

Sadikin (2014) ‘Perbedaan Pengaruh konsentrasi pH Buffer Giemsa Terhadap Morfologi


Leukosit’, pp. 6–25.

Wulan, A. (2010) ‘BAB II Tinjauan Pustaka Anemia’, Universitas Muhammadiyah


Surakarta, 3, pp. 5–18.

Anda mungkin juga menyukai