MAKALAH
Oleh :
TASIKMALAYA
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul “PEMERIKSAAN
JUMLAH EOSINOFIL” ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai
kewajiban untuk memenuhi tugas.
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Eosinofil adalah salah satu dari jenis sel darah putih yang berfungsi
untuk melawan mikroorganisme seperti bakteri atau parasit (cacing).
Eosinofil sendiri hanya berkontribusi sekitar 1 % dari total jumlah sel darah
putih, tetapi fungsi eosinofil akan sangat penting ketika tubuh menderita
infeksi yang di sebabkan oleh bakteri atau parasit. Sehingga hal inilah yang
melatar belakangi kami untuk melakukan pemeriksaan hitung jumlah
eosinofil.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu eosinofil?
2. Bagaimana cara menghitung jumlah eosinofil dalam tubuh?
3. Apa pengaruh pada tubuh ketika jumlah eosinofil naik atau turun?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan fungsi dari eosinofil
2. Mengetahui cara menghitung jumlah eosinofil dalam tubuh
3. Mengetahui pengaruh yang akan terjadi pada tubuh ketika jumlah eosinofil
naik atau turun
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Eosinofil
Eosinofil berasal dari bahasa inggris eosinophil, aciddophil adalah
salah satu jenis sel darah putih dari kategori granulosit yang berfungsi untuk
melawan parasit (cacing) atau bakteri yang menginfeksi tubuh. Eosinofil juga
berperan dalam responsi tubuh terhadap bakteri.
Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan
bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat
stimulasi. Nilai normal eosinofi dalam tubuh adalah 50 – 150 /mm3
prinsip dari metode van dungern ialah darah dicampur dengan larutan
van dugern yang berisi ( eosin 100 mg, aceton 10 ml, aquades 100 ml ) yang
nantinya larutan van dugern akan melisiskan eritroit dan eosinofil akan
menyerap warna merah dari eosin.
2
C. Pengaruh Tinggi dan Rendahnya Jumlah Eosinofil Pada Tubuh
Kondisi saat kadar eosinofil lebih tinggi dari normal disebut
eosinofilia, yang mengindikasikan adanya reaksi alergi, kanker, ataupun
infeksi parasit.
Eksim.
Asma.
Alergi.
Scarlett fever.
Lupus.
Leukemia.
Kolitis ulserativa.
Penyakit crohn.
Peradangan kandung empedu.
Sindrom hipereosinfilia, dll
3
BAB III
PROSEDUR
A. Pra Analitik
1. Persiapan alat dan bahan
a. Alat :
Mikropipet
Tabung reaksi
Tip
Cawan petri
Bilik hitung
Mikroskop
Rak tabung
Cover glass
b. Bahan :
Sampel
Eosin
Aseton
Aquades
Tissue
B. Analitik
Pemeriksaan Eosinofil
1. Metode : Van denguern
2. Prinsip : Darah dicampur dengan larutan van denguern yang akan
melisiskan eritrosit dan eosinofil akan menyerap warna eosin
3. Cara kerja :
Pada praktikum kali ini menggunakan pengenceran sebanyak 10
x.
a. Dimasukan darah pada tabung reaksi sebanyak 10 µl
b. Ditambahkan reagen van dugern sebanyak 90 µl lalu dihomogenkan
c. Didiamkan selama 2 – 3 menit
d. Diinkubasi dengn di simpan pada gelas kimia yang berisi kapas basah
serta didiamkan selama 15 menit
e. Diteteskan pada kamar hitung Improved neubaue
4
f. Dihitung jumlah sel eosinofil pada kamar hitung dengan menggunakan
mikroskop perbesaran 40x dihitung pada kotak I
C. Pasca Analitik
Cat : 0 1 1
P = pengenceran 3 6 4
A = darah
3 1 0
B = reagen
a+b
p= 𝑎
KV = koreksi volume
KV eosinofil = 9 (1 x 1 x 1/10 )
∑sel = jumlah sel
= n x kv x p = ... /mm3
10+90
P= = 10
10
P = 10x
n = 18
= 200 /mm3
Dari hasil perhitungan jumlah sel eosinofil pada pasien kali ini
adalah eosinofilia.
5
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilkukan didapat hasil eosinofil berjumlah 200
3
/mm dimana hasil tersebut melebihi dari batas maksimal jumlah eosinofil dalam
darah yaitu 150 /mm3 dimana hasil tersebut dikatakan tidak normal eosinofilia.
6
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eosinofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berfungsi
untuk melawan bakteri atau parasti ( cacing ).
Kondisi saat kadar eosinofil lebih tinggi dari normal disebut eosinophilia,
sedangkan kadar eosinofil yang lebih rendah di sebut eosinofinia.
B. Saran
Pada akan melakukan praktikum disarankan terlebih dahulu melakukan
pengecekan alat dan bahan supaya tidak terjadi masalah ketika melakukan
praktikum. Pada saat melakukan kegiatan praktikum diharapkan juga untuk selalu
memerhatikan SOP dan mengikuti prosedur.
7
DAFTAR PUSTAKA