Anda di halaman 1dari 20

1.

Pengertian Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur


pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian
hasil/produk).

2. Fungsi dan Tujuan Penilaian

Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar,
memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi:

a. Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses
pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta
didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik
digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta proses
pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan berikutnya;

b. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester,
satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas
dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.

Tujuan dari penilaian adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan


keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk
ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan pengayaan.
b. Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat atau
cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
c. Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik ditetapkan harian,
satu semesteran, satu tahunan, dan masa studi satuan pendidikan.
d. Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan dan/atau semester berikutnya.
e. Memetakan mutu satuan pendidikan.
3. Prinsip-prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor


subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pendekatan
penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal
(KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
4. Jenis-jenis Penilaian Kurikulum 2013

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan


instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut:

a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk


menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Penilaian Projek adalah penilaian masing-masing peserta didik atas proses dan hasil
pengerjaan projek yang dilakukan secara kelompok;
d. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih.
e. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
f. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
g. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
h. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan kompetensi inti pada tingkat kompetensi tersebut.
i. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
j. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di
luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

No Jenis Penilaian Pelaku Waktu

1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan

2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.

tiap akhir bab atau


tema pelajaran
3 Penilaian projek Guru

Ulangan harian
(dapat berbentuk
4 penugasan) Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran

Guru (di
Ulangan Tengah bawah koord.
dan Akhir satuan
5 Semester pendidikan) Semesteran

Sekolah (kisi- Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan


Ujian Tingkat kisi dari dengan UN
6 Kompetensi Pemerintah)

Ujian Mutu Tiap akhir tingkat kompetensi


Tingkat (yang bukan akhir jenjang sekolah)
7 Kompetensi Pemerintah

Sekolah
(sesuai
dengan
8 Ujian Sekolah peraturan) Akhir jenjang sekolah

Ujian Nasional
sebagai Ujian Pemerintah
9 Akhir jenjang sekolah
Tingkat (sesuai
Kompetensi pada dengan
akhir jenjang peraturan)
satuan pendidikan.

5. Ruang Lingkup Penilaian

a. Ruang Lingkup Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses. Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik
mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan.

1. Sikap (Spiritual dan Sosial)


Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial
adalah sebagai berikut.

Tingkatan Sikap Deskripsi

Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan


Menerima nilai perhatian terhadap nilai terebut

Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam


Menanggapi nilai membicarakan nilai tersebut

Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut;


Menghargai nilai dan komitmen terhadap nilai tersebut

Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem


Menghayati nilai nilai dirinya

Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam


Mengamalkan nilai berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter)

2. Pengetahuan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai
berikut.
Dimensi Pengetahuan Deskripsi

Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda,


angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus
Faktual dengan suatu mata pelajaran, nilai,

Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan


antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita,
Konseptual definisi, teori

Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari


suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metode,
dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan
Prosedur suatu prosedur.

Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan,


menentukan pengetahuan penting dan bukan (strategic
knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks
Metakognitif tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).

(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)

3. Keterampilan
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan belajar adalah sebagai berikut.

Kemampuan Belajar Deskripsi

Perhatian pada waktu mengamati suatu


objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu
penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
Mengamati digunakan untuk mengamati

Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang


diajukan peserta didik (pertanyaan faktual,
Menanya konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Kemampuan Belajar Deskripsi

Jumlah dan kualitas sumber yang


dikaji/digunakan, kelengkapan informasi,
validitas informasi yang dikumpulkan, dan
instrumen/alat yang digunakan untuk
Mengumpulkan informasi mengumpulkan data.

Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan


kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari
dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan
kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi
serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis
fakta-fakta/konsep/teori/pendapat;
mengembangkan interpretasi, struktur
baru,argumentasi, dan kesimpulan yang
menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari
dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan;
mengembangkan interpretasi, struktur baru,
argumentasi dan kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat yang berbeda dari
Menalar/mengasosiasi berbagai jenis sumber.

Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai


menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media
Mengomunikasikan elektronik, multi media danlain-lain

(Sumber: Olahan Dyers)

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai
berikut.

Kemampuan Berpikir Deskripsi

Mengingat:
mengemukakan kembali apa Pengetahuan Hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran
yang sudah dipelajari dari pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika menjawab
guru, buku, sumber lainnya pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur,
Kemampuan Berpikir Deskripsi

sebagaimana aslinya, tanpa hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa
melakukan perubahan diubah/berubah.

Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari


menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan suatu
kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama
maknanya; menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan
dengan kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa
Memahami: mengubah artinya informasi slinya; mengubah bentuk
komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk
Sudah ada proses pengolahan grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsirsuatu
dari bentuk aslinya tetapi arti kalimat/paragraf/ tulisan/data sesuai dengan kemampuan
dari kata, istilah, tulisan,
peserta didik; memperkirakankemungkinan yang terjadi
grafik, tabel, gambar, foto
tidak berubah. dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf /tulisan/data

Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep


massa, cahaya,suara, listrik, hukum penawaran dan
permintaan, hukum boyle, hukum archimedes, membagi/
Menerapkan: mengali/menambah/mengurangi/menjumlah, menghitung
modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan
Menggunakan informasi, arah kiblat, menggunakan jangka, menghitungkan jarak
konsep, prosedur, prinsip, tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam
hukum, teori yang sudah
menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya
dipelajari untuk sesuatu yang
baru/belum dipelajari dalam mempelajari sesuatuyang belum pernah dipelajari
sebelumnya.

Menganalisis:
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan
Menggunakan keterampilan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi
yang telah dipelajarinya kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok
terhadap suatu informasi yang
sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan
belum diketahuinya dalam
mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul,
mengelompokkan informasi,
menentukan keterhubungan menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana
antara satu kelompok/ yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara
informasi dengan kelompok/ fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara
informasi lainnya, antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian
fakta dengan konsep, antara berikutnya, menemukan pikiran pokok
Kemampuan Berpikir Deskripsi

argumentasi dengan penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan


kesimpulan, benang merah dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya,
pemikiran antara satu karya dan sebagainya
dengan karya lainnya

Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan


berguna, apakah suatu informasi/benda
menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah
Mengevaluasi: penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/
peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang
Menentukan nilai suatu benda
harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai
atau informasi berdasarkan
suatu kriteria benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja
berdasarkan kriteria.

Mencipta:
Membuat sesuatu yang baru
dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
merupakan satu kesatuan utuh sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
dan berbeda dari komponen
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
yang digunakan untuk
membentuknya benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.

(sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).

Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan psikomotorik adalah sebagai
berikut.

Kemampuan Psikomotorik Deskripsi

Persepsi (perception) Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan


Kemampuan Psikomotorik Deskripsi

Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan


Kesiapan (set) suatu gerakan

Meniru (guided response) Meniru gerakan secara terbimbing

Membiasakan gerakan (mechanism) Melakukan gerakanmekanistik

Mahir (complex or overt response) Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi

Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar


Menjadi gerakan alami (adaptation) gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya

Menjadi tindakan Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh
orisinal (origination) orang lain dan menjadi ciri khasnya

(Sumber: Olahan dari kategori Simpson), Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan
karakteristik muatan pelajaran.

6. Mekanisme Penilaian

a. Tingkat Kompetensi
Tingkat kompetensi merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Pencapaian kompetensi sikap dinyatakan dalam deskripsi kualitas tertentu,
sedangkan pencapaian kompetensi pengetahuan dinyatakan dalam skor tertentu untuk
kemampuan berpikir dan dimensi pengetahuannya, sedangkan untuk kompetensi
keterampilan dinyatakan dalam deskripsi kemahiran dan/atau skor tertentu. Pencapaian
tingkat kompetensi dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang
dipersyaratkan pada tingkat tertentu.
b. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi
yaituketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya,sedangkan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasandalam setiap semester, setiap
tahun ajaran, dan tingkat satuanpendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta
didik pada semester ganjil dan genap dalam satu taun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh
mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk angka dan
predikat, yakni 1,00 –4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan predikat Kurang (K)
1,00, Cukup (C) 2,00 , Baik (B) 3,00 , dan Sangat Baik (SB) 4,00. Ketuntasan Belajar
untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan modus 3,00 atau predikat Baik
(B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dan huruf, yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf D
sampai dengan A sebagaimana tertera pada tabel berikut.

NILAI KETUNTASAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

ANGKA PREDIKAT

4,00 A

3,67 A-

3,33 B+

3,00 B

2,67 B-

2,33 C+

2,00 C

1,67 C-

1,33 D+

1,00 D

Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 atau huruf B-, untuk
keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 atau huruf B-.
c. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik dan instrumen yang dapat
digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi
perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui
observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen yang
digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang
hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus.
 Observasi
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan
menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait
dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang
terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses
pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan,
kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah
atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru.

Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium Bahasa Indonesia :

Aspek perilaku yang dinilai

Bekerja Rasa ingin Peduli Keterang-


No Nama sama tahu Disiplin lingkungan Skor an

1. Andi 3 4 3 2 12

2. Badu

3. ….

Catatan:

Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.

1 = kurang

2 = cukup
3 = baik

4 = sangat baik

 Penilaian diri (self assessment)


Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan
proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya
pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri
(autonomous learning).
Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif,
penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri
oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.


2. Menentukan kompetensi yang akan dinilai.
3. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
4. Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian.
Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap

Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok


Nama :—————————-

Nama-nama anggota kelompok : —————————-

Kegiatan kelompok : —————————-

Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D
didepan tiap pernyataan:

A : selalu C : kadang-kadang

B : sering D : tidak pernah

1.— Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan

2.— Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu

3.— Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan

4.— Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya

5. Selama kerja kelompok, saya….


—- mendengarkan orang lain

—- mengajukan pertanyaan

—- mengorganisasi ide-ide saya

—- mengorganisasi kelompok

—- mengacaukan kegiatan

—- melamun

6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan?

———————————————————————

 Penilaian antar peserta didik (peerassessment)


Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Format yang digunakan untuk
penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri.

Contoh:Format penilaian antar peserta didik

Skala

No Pernyataan 1 2 3 4

1. Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain

2. Teman saya mengerjakan sendiri tugas-tugas sekolah

3. Teman saya mentaati peraturan (tata-tertib) yang diterapkan

4. Teman saya memperhatikan kebersihan diri sendiri


Skala

No Pernyataan 1 2 3 4

Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga,


laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan
5. semula

Teman saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan


6. petunjuk guru

Teman saya menyelesaikan tugas tepat waktu apabila diberikan tugas


7. oleh guru

8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain

9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain

10. Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan

11. ……..

Keterangan :

1 = Sangat jarang

2 = Jarang

3 = Sering

 = Selalu
 Penilaian melalui jurnal (anecdotal record)
Jurnal merupakan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah
tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, di luar proses pembelajaran mata pelajaran.

Contoh: Format penilaian melalui jurnal


JURNAL
Nama :…………………….

Kelas :…………………….

Hari, tanggal Kejadian Keterangan

1. Penilaian KompetensiPengetahuan
1) Tes tertulis.

Bentuk soal tes tertulis, yaitu:

a.Memilih jawaban, dapat berupa:

 Pilihan ganda
 Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)\
 Menjodohkan
 Sebab-akibat
b.Mensuplai jawaban, dapat berupa:

 Isian atau melengkapi


 Jawaban singkat atau pendek
 Uraian
Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta
didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki
peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis
dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis,
dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang
ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban.

2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan.

Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap
diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian otentik. Ketika
terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan
(fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal,kebenaran
konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu
mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik
yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa menunjukkan
bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu
menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat..

Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan

Pernyataan

Pengungkapan Ketepatan
gagasan yang Kebenaran penggunaan dan lain
orisinal konsep istilah sebagainya
Nama
Peserta
Didik Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

….

Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ )

 Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Cara Konversi Skor ke skala 1 – 4

1. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit.
Keterampilan konkrit memerlukan keterampilan abstrak berupa pengetahuan, kemampuan
berpikir dan sikap.Keterampilan abstrak terutama terdiri dari keterampilan berpikir sedangkan
keterampilan konkrit berupa keterampilan melakukan sesuatu dan menghasilkan sesuatu.
Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan:
 Kinerja/Praktik
Penilaian kinerja atau praktik dilakukan dengan penilaian kinerja, yaitu dengan cara mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti:
praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran,
memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi.

Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari
suatu kompetensi.
2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4. Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati.
5. Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan
yang akan diamati.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut:

a.Daftar cek

Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan
kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.

Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratorium

Aspek yang dinilai

Menggunakan jas Membaca Member-sihkan Menyimpan alat


lab prosedur kerja alat pada tempatnya
Nama
Peserta
didik Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Andi

Boby

Cicih

Dimas
…..

Keterangan: diisi dengan tanda cek (√)

 Projek
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui, misalnya tentang pemahaman,
kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu
hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan.
Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik.

Contoh:Format rubrik untuk menilai projek.

Kriteria dan Skor

Aspek 1 2 3 4

Jika
memuat
tujuan, Jika memuat
topik, tujuan, topik,
Jika Jika memuat alasan, alasan, tempat
memuat tujuan, topik, tempat penelitian,
tujuan, alasan, dan penelitian, responden,
topik, dan tempat dan dan daftar
Persiapan alasan penelitian responden pertanyaan

Jika data
diperoleh Jika data
tidak Jika data diperoleh
lengkap, diperoleh lengkap, Jika data
tidak kurang lengkap, kurang diperoleh
terstruktur, kurang terstruktur, lengkap,
dan tidak terstruktur, dan dan kurang terstruktur,
sesuai kurang sesuai sesuai dan sesuai
Pelaksanaan tujuan tujuan tujuan tujuan
Jika
pembahasan
data tidak Jika
sesuai pembahasan
tujuan Jika data kurang Jika
penelitian pembahasan sesuai pembahasan
dan data kurang tujuan data sesuai
membuat sesuai tujuan penelitian, tujuan
simpulan penelitian, membuat penelitian dan
tapi tidak membuat simpulan membuat
Pelaporan relevan dan simpulan dan dan saran simpulan dan
Secara tidak ada saran tapi tidak tapi kurang saran yang
Tertulis saran relevan relevan relevan

 Portofolio
` Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan/ataukreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu
periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru
dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
menerus melakukan perbaikan.

Contoh: Format penilaian portofolio

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 1 Semester

Sampel yang dikumpulkan : Karangan

Nama Peserta didik : _________ Kelas :_________

No Periode Aspek yang dinilai Keterangan/Cata


Sistematika
Kompetensi Tata Kosa Kelengkapan penulisan
Dasar bahasa kata gagasan

30/7

10/8
Menulis
karangan
1. deskriptif dst.

1/9

30/9

10/10
Membuat
resensi
2. buku Dst.

Hhh

Anda mungkin juga menyukai