Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“LAPORAN AUDIT”
(BAB III)
Oleh :
BOGOR
2019
LAPORAN AUDIT
Laporan audit merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses audit yang
menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan norma
pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang diperiksa. Laporan ini sangat penting dalam
penugasan audit dan assurance karena mengomunikasikan temuan-temuan
auditor. Para pemakai laporan keuangan mengandalkan laporan auditor untuk
memberikan kepastian atas laporan keuangan perusahaan. Auditor kemungkinan
besar akan bertanggung jawab bila ia menerbitkan laporan audit yang tidak
tepat.
Laporan audit standar tanpa pengecualian berisi delapan bagian yang berbeda,
yaitu :
1. Judul laporan
Standart auditing mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul yang
menggandung kata independen. Kewajiban mencantumkan kata
independen dimaksutkan untuk memberi tahu para pemakai laporan
bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan secara tidak
memihak atau tidak bias.
2. Alamat laporan audit
Laporan ini umumnya ditunjukan kepada perusahaan, para pemegang
saham, dan dewan direksi perusahaan. Telah menjadi hal yang biasa
mengalamatkan laporan ini kepada dewan direksi dan para pemegang
saham untuk menunjukan bahwa auditor independen terhadap
perusahaan.
3. Paragraf pendahuluan
Paragraf pertama laporan menunjukan bahwa kantor akuntan public telah
melaksanakan audit, yang membedakan laporan audit dari laporan
kompilasi atau laporan review. Paragraf ini juga menjelaskan laporan apa
saja yang telah di audit termasuk catatan atas lapoaran keuangan dan
tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi dan
laporan arus kas. Kata-kata tentang laporan keuangan dalam audt harus
identik dengan yang digunakan oleh manajemen pada laporan keuangan
tersebut.
4. Tanggung jawab manajemen
Judul dan paragraf ini menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan
tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab meliputi pemilihan prinsip-
prinsip akuntansi yang tepat dan penyelenggaraan pengendalian internal
atas pelaporan keuangan yang mencakupi untuk penyajian laporan
keuangan yang bebas dari saah saji yang material akibat kecurangan atau
kesalahan.
5. Tanggung jawab auditor
Pada bagian ini terdapat tiga paragraf.
Paragraph pertama menyatakan bahwa audit dilaksanakan sesuai
dengan standart auditing yang berlaku umum di A.S. Paragraf ini juga
menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang
material. Audit memang memberikan tingkat keyakinan yang tinggi, tetapi
bukan suatu jaminan.
Paragraph kedua menguraikan ruang lingkup audit dan bukti audit
yang dikumpulkan. Paragraph ini menunjukan bahwa peosedur yang
digunakan tergantung pada pertimbangan auditor dan mencakup
penilaian risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Paragraph ini juga menunjukan bahwa auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan terhadap penyusunan dan penyajian
laporan keuangan ketika merancang prosedur audit yang akan
dilaksanakan, tetapi penilaian pengendalian internal ini bukan untuk
tujuan serta tidak cukup untuk menyatakan pendapat tentang keefektifan
pengendalian internal entitas. Kalimat terakhir dari paragraph ini
menunjukan bahwa audit mencangkup pengevaluasian kebijakan
akuntansi yang dipilih , kelayakan estimasi akuntansi, dan penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan.
Paragraph ketiga menunjukan auditor yakin bahwa bukti audit yang
tepat dan mencukupi telah diperoleh demi mendukung pendapat auditor.
6. Paragraph pendapat
Paragraph terakhir dalam laporan audit standartmenyatakan kesimpulan
auditor berdasarkan hasil audit. Bagian laporan ini begitu penting,
sehingga sering kali keseluruhan laporan audit dinyatakan secara
sederhana sebagai pendapat auditor. Sebagian besar auditor percaya
bahwa laporan keuangan telah “disajikan secara wajar” apabila disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, tetapi
auditor juga harus menguji substansi transaksi serta saldo akun terhadap
kemungkinan adanya informasi yang salah.
7. Nama dan Aalamat KAP
Nama mengidentifikasi kantor akuntan public (KAP) atau praktisi yang
melaksanakan audit. Biasanya yang dituliskan nama kantor akuntan
public, karena seluruh bagian dari kantor akuntan public mempunyai
tanggung jawab hokum dan professional untuk memastikan bahwa
kualitas audit memenuhi standart professional. Kota dan Negara bagian
lokasi KAP juga harus dicantumkan.
8. Tanggal laporan audit
Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit adalah ketika
auditor menyelesaikan prosedur audit di lokasi pemeriksaan.
Konsistensi vs komparabilitas
4. Perubahan yang terjadi akibat transaksi atau peristiwa yang sangat berbeda,
seperti usaha dalam riset dan pengembangan yang baru atau penjualan anak
perusahaan.
1. Merugian operasi atau kekurangan modal kerja yang berulang dan signifikan
CPA atau akuntan publik sering mengandalkan kantor akuntan publik (KAP)
yang berbeda untuk melakukan sebagian audit apabila kliennya memiliki operasi
yang luas. Auditor utama yang mengeluarkan pendapat tentang laporan
keuangan disebut auditor utama (principal auditor) menurut standar auditing
PCAOB dan partner penugasan kelompok (group engangement partner) menurut
standar auditing AICPA.
Jika CPA bergantung pada KAP yang berbeda untuk melakukan sebagian
audit, KAP utama memiliki tiga alternatif yaitu :
Apabila tidak ada referensi yang diberikan kepada auditor lainnya, maka
pendapat wajar tanpa pengecualian standar akan diberikan kecuali ada situasi
lain yang mengharuskan adanya penyimpangan. Pendekatan ini biasanya diikuti
pada saat auditor lain mengaudit bagian yang tidak material dari laporan
keuangan.
Jenis laporan ini disebut juga sebagai laporan atau pendapat bersama.
Laporan bersama yang wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang tepat
untuk diterbitkan apabila proporsi laporan keuangan yang di audit oleh auditor
lain bersifat material. Hasil auditnya merupakan laporan wajar tanpa
pengecualian dengan modifikasi kata-kata.
Apabila salah satu dari ketiga kondisi itu memerlukan penyimpangan dari
laporan wajar tanpa pengecualian yang ada dan bernilai material, maka laporan
selain laporan wajar tanpa pengecualian harus diterbitkan.
Tiga jenis utama laporan audit yang diterbitkan menurut ketiga kondisi tersebut
adalah :
Dalam Studi tentang laporan audit yang menyimpang dari laporan wajar tanpa
pengecualian, terdapat tiga topik yang berkaitan erat satu sama lain : Kondisi
yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tanpa pengecualian, jenis
pendapat selain wajar tanpa pengecualian, dan materialitas.
MATERIALITAS
KEPUTUSAN MATERIALITAS
4. Sifat Pos
Keputusan seorang pemakai laporan mungkin di pengaruhi juga oleh jenis
salah saji. Berikut adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan
para pemakai laporan, dan dengan demikian juga pendapat auditor,
dalam acara yang berbeda ketimbang pada kebanyakan salah saji.
Transaksi yang illegal atau curang.
Suatu pos yang secara material yang dapat mempengaruhi
beberapa periode dimasa depan, walaupun salah saji tersebut tidak
material apabila hanya periode berjalan yang dipertimbangkan.
Suatu pos yang mempunyai pengaruh “psikis”.
Suatu pos mungkin penting dalam kaitannya dengan konsekuensi
yang mungkin timbul dari kewajiban konraktual.
5. Keputusa n materialitas kondisi pembatasan ruang lingkup audit.
Apabila terdapat pembatas ruang lingkup audit, laporan audit dapat
berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, ruang lingkup dan pendapat
wajar dengan pengecualian atau menolak pemberian pendapat,
tergantung pada materialitas ruang lingkup audit tersebut.
Dua jenis pembatasan yang terkadang diberlakukan oleh klien pada ruang
lingkup auditor berkaitan dengan observasi fisik persediaan serta konfirmasi atas
piutang usaha, teatapi jenis pembatasan lainya juga dapat terjadi
3.memutuskan jenis laporan audit yang tepat untuk kondisi tertentu bedasarkan
tingkat materialitas
4.menuliskan laporan audit sebagai akun besar kantor akuntan public memiliki
template computer yang berisi kata-kata yang tepat untuk situasi yang berbeda
guna membantu auditor menuliskan laporan audit.selain itu,satu atau lebih
partner dalam sebagian besar kantor akuntan public juga memiliki keahlian
husus dalam menulis laporan audit. Para partner ini umumnya menulis atau
mereview seluruh laporan audit sebelum laporan laporan itu diterbitkan.
Auditor seringkali manghadapi situasi yang melibatkan lebih dari satu kondisi yang
membutuhkan penyimpangan dari laporan wajar tanpa pengecualian atau
modifikasi dari laporan wajar tanpa pengecualian standar
-terdapat pembatasa ruang lingkup audit dan ada keraguan yang substansial
tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan
-terdapat deviasi terhadap GAAP dalam penyusunan laporan keuangan dan prinsip
akuntansi lainnya telah diterapkan atas dasar yang tidak konsisten dengan tahun
sebelumnya.