Anda di halaman 1dari 38

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian kebahasaan yang berfokus pada analisis tata

bahasa sistemik fungsional. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis sistem

transitivitas pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Metode yang

digunakan adalah metode kualitatif. Format yang dipilih adalah format deskriptif

kualitatif. Alasan penggunaan pendekatan kualitatif adalah karena dalam

penelitian data yang dihasilkan berupa data deskriptif yang diperoleh dari data-

data berupa tulisan, klausa, frase melalui dokumen yang berasal dari sumber atau

informasi yang diteliti dan dapat di percaya.

Menurut Bugin (2007), format deskriptif kualitatif bertujuan menggambarkan

dan menjelaskan makna di balik makna berbagai fenomena realitas sosial yang

ada dengan mengungkapkan ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran

tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu. Artinya untuk mencapai

tingkat pemahaman tersebut diperlukan cara penggalian data yang handal.

Dalam metode kualitatif, sebagai instrument pengumpulan data, peneliti

mengikuti asumsi kultural dan mengikuti data. Peneliti lebih fleksibel dan

reflektif. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen berupa alat teknologi tang telah

dirancang secara matang. Jadi, peneliti tidak fleksibel, imajinatif, dan reflektif.

Penelitian kualitatif lebih menitik beratkan keutuhan (entity) sebuah fenomena

budaya, bukan memandang budaya secara parsial.

Universitas Sumatera Utara


45

3.2. Data dan Sumber Data

Data penelitian ini terdiri atas 8 teks bacaan yang berbentuk klausa. Sumber

data yang digunakan sebagai data dalam penelitian ini adalah sumber teks bacaan

buku Bahasa Inggris kelas X semester 1 terbitan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan tahun 2013. Buku Bahasa Inggris merupakan buku yang

dipersiapkan Pemerintah Indonesia dalam rangka implementasi Kurikulum 2013.

Buku Bahasa Inggris disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah

koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam

penerapan Kurikulum 2013.

Buku Bahasa Inggris untuk Pendidikan Menengah kelas X semester I yang

disajikan dalam buku ini disusun untuk meningkatkan kemampuan berbahasa.

Penyajiannya adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis

teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan bahasa Inggris sebagai

wahana komunikasi. Pemahaman terhadap jenis, kaidah dan konteks suatu teks

ditekankan sehingga memudahkan peserta didik menangkap makna yang tersurat

dan tersirat dalam suatu teks; juga untuk menyajikan gagasan dalam bentuk teks

yang mudah dipahami makna kandungannya dan diapresiasi keindahan pilihan

rangkaian katanya.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model pengumpulan data

studi pustaka (library research) adalah penelitian yang dilakukan dengan teknis

pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaah terhadap buku, literatur,

catatan dan laporan yang berhubungan apa yang ingin dicari jawabannya (Nazir,

1988: 111). Kedua pengumpulan data disebut dilakukan dalam pengumpulan data

Universitas Sumatera Utara


46

yang dimaksudkan di sini data-data yang akan dideskripsikan dalam bentuk teks

tertulis yang ada di dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X terbitan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013.

Miles dan Huberman (1992:1) mengatakan penemuan-penemuan dari

penelitian kualitatif mempunyai “mutu yang tak dapat disangkal”. Kata-kata,

khususnya bilamana disusun ke dalam bentuk cerita atau peristiwa,

mempunyai kesan yang lebih nyata, hidup, dan penuh makna, seringkali

jauh lebih meyakinkan pembacanya, peneliti lainnya, pembuat kebijakan,

praktisi dari pada halaman-halaman yang penuh dengan angka-angka.

Adapun langkah-langkah dalam pengumpulan data dapat dilihat di bawah ini.

1. Peneliti membaca teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X.

2. Kemudian peneliti mencatat keseluruhan isi teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X.

3. Data yang telah dicatat kemudian diberikan nomor pada tiap klausa yang

mengandung unsur transitivitas.

4. Dipilah dalam kotegori proses, partisipan, dan sirkumstan.

5. Data yang sudah dipilah kemudian diidentifikasi dan dihitung pesentase

kemunculannya.

6. Berdasarkan hasil persentase, data dikelompokan untuk menemukan

alasan kemunculan tipe proses transitivitas yang mendominasi.

7. Data kemudian diidentifikasikan ke dalam konteks situasi.

8. Kemudian dideskripsikan untuk menemukan mengapa transitivitas dan

konteks situasi terdapat dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X

Universitas Sumatera Utara


47

3.4 Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles,

Huberman dan Saldana (2014) yaitu menganalisis data dengan tiga langkah:

kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), dan menarik

simpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verification). Kondensasi data

merujuk pada proses pemilihan (selecting), pengerucutan (focusing),

penyederhanaan (simplifiying), peringkasan (abstracting), dan transformasi data

(transforming). Secara lebih terperinci, langkah-langkah sesuai teori Miles,

Huberman dan Salda (2014) akan diterapkan sebagaimana berikut:

Pengumpulan data Penyajian data

Kondensasi data Kesimpulan-kesimpulan


penarikan/verifikasi

Gambar 3.1 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Sumber:


Miles dan Huberman (Miles, Huberman dan Saldana, 2014: 14)

3.4.1 Kondensasi data (Data condensation)

Miles dan Huberman (2014: 10) “Data condensation refers to the process of

selecting data, focusing, simplifying, abstracting, and transforming the data that

appear in written-up field notes or transcriptions”. Dalam kondensasi data

merujuk kepada proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,

mengabstraksi dan mentransformasi data yang terdapat pada catatan lapangan

maupun transkrip dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara


48

a. Selecting

Menurut Miles dan Huberman (2014:18) peneliti harus bertindak selektif,

yaitu menentukan dimensi-dimensi mana yang lebih penting, hubungan-hubungan

mana yang mungkin lebih bermakna, dan sebagai konsekuensinya, informasi apa

yang dapat dikumpulkan dan dianalisis. Informasi-informasi yang berhubungan

dengan transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X

dikumpulkan pada tahapan ini. Peneliti mengumpulkan seluruh informasi tersebut

untuk memperkuat penelitian.

b. Focusing

Miles dan Huberman (2014: 19) menyatakan bahwa memfokuskan data

merupakan bentuk praanalisis. Pada tahap ini, peneliti memfokuskan data yang

berhubungan dengan rumusan masalah penelitian. Tahap ini merupakan

kelanjutan dari tahap seleksi data. Peneliti hanya membatasi data yang

berdasarkan rumusan masalah.

Fokus data pada rumusan masalah pertama yaitu Unsur transitivitas apa yang

digunakan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X. Dalam rumusan

masalah kedua, yaitu hubungan unsur transitivitas dengan konteks sosial. Dalam

rumusan masalah ketiga yaitu unsur digunakan di dalam konteks sosial.

c. Abstracting

Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan

pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya. Pada

tahap ini, data yang telah terkumpul dievaluasi, khususnya yang telah terkumpul

dievaluasi, khususnya yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data. Jika

data yang menunjukkan transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku bahasa

Universitas Sumatera Utara


49

Inggris sudah dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup, data tersebut

digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti.

d. Simplifying dan Transforming

Data dalam penelitian ini selanjutnya disederhanakan dan ditransformasikan

dalam berbagai cara, yakni melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau

uraian singkat, menggolongkan data dalam satu pola yang lebih luas, dan

sebagainya. Untuk menyederhanakan data, peneliti menumpulkan data setiap

proses dan konteks sosial dalam tabel

3.4.2 Penyajikan data (Data display)

Peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, tabel, dan bagan yang

menggambarkan analisis pada transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku

bahasa Inggris. Penyajian data berupa tabel dan bagan yang menunjukkan

gambaran transitivitas dan konteks sosial teks bacaan buku bahasa Inggris

dirancang untuk menggabungkan informasi yang tersususun dalam suatu bentuk

yang padu dan mudah diraih.

3.4.3 Kesimpulan, penarikan/verifikasi (Conclusion, drawing/verification).

Penelitian menyimpulkan data sesuai dengan rumusan masalah yang telah

dikemukakan. Data-data yang sudah dideskripsikan disimpulkan secara umum.

Simpulan tersebut meliputi unsur transitivitas, hubungan unsur transitivitas

dengan konteks sosial dan unsur transitivitas digunakan dalam konteks sosial.

Setelah disimpulkan, analisis data kembali pada tahap awal sampai semua data

kompleks.

Universitas Sumatera Utara


50

BAB IV
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi analisis data dan hasil analisis data, pembahasan tentang

transitivitas pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X, hubungan antara

transitivitas dan konteks situasi serta unsur transitivitas di dalam konteks situasi.

4.1 Analisis Data

Teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X yang dijadikan data penelitian

berjumlah 8 teks. Pengelompokan setiap teks diuraikan sesuai nomor urut teks.

Ke-8 teks tersebut diuraikan sesuai dengan pengelompokan dan pengodean

berikut ini.

1. An email from Hannah, Bahasa Inggris Kelas X , terbitan Kemdikbud

2014 halaman: 4 (Kode teks: T1 BI)

2. A letter from Saidah, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan 2014

halaman: 5 (Kode teks: T2 BI)

3. Showing Care/Sympathy, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan

2014 halaman: 23 (Kode teks: T3 BI)

4. Congratulations!, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan 2014

halaman: 45 (Kode teks: T4 BI)

5. MY BEST FRIEND, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan 2014

halaman: 58 (Kode teks: T5 BI)

6. Tanjung Puting National Park, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud

terbitan 2014 halaman: 70 (Kode teks: T6 BI)

Universitas Sumatera Utara


51

7. VISITING NIAGARA FALLS, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud

terbitan 2014 halaman: 85 (Kode teks: T7 BI)

8. The Secrets of Stonehenge, Bahasa Inggris Kelas X, Kemdikbud terbitan

2014 halaman: 96 (Kode teks: T8 BI)

4.1.1 Transitivitas Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X.

Transitivitas dalam data penelitian ini dijabarkan secara deduktif dengan

rincian dan jumlah proses yang terdaat dalam teks bacaan buku bahasa Inggris.

Kemudian dilihat proses mana yang lebih dominan digunakan oleh buku bahasa

Inggris. Kedominan ini ditandai pula dengan besaran persentase dari setiap proses.

Sebagai contoh analisis teks bacaan buku bahasa Inggris adalah teks 1 berikut ini.

1. My name is Hannah.
My name is Hannah.
My name is Hannah
namaku adalah Hannah
Petanda Proses: Relasional Identifikasi Nilai

Contoh (1) terdapat proses relasional identifikasi seperti adalah. Proses

relasional identifikasi tersebut berfungsi untuk menghubungkan dua entitas, yaitu

partisipan I yaitu namaku dengan partisipan II yaitu Hannah.

2. I know your name from my friend, Caroline.


I know your name from my friend, Caroline.
I Know your name from my friend Carolina
Saya tahu namamu dari temanku, Carolina
Pengindera Proses: Mental, Kognisi Fenomena Sirkumstan: Sebab

Contoh (2) merupakan klausa yang berproses mental kognsi yang terjadi

dalam diri manusia sendiri, yang ditunjukkan dengan kata tahu sebagai wujud

penggambaran kognisi subjek (partisipan I) yaitu kata saya dan partisipan II yang

disebut Fenomenon.

Universitas Sumatera Utara


52

3. You sound really cool!


You sound really cool!
You sound really cool
Kau terlihat sangat keren
Petanda Proses: Relasional, Atributif Nilai

Contoh (3) merupakan klausa yang berproses Relasional Atributif, klausa

hanya memiliki satu partisipan yang wajib hadir yang dinamakan relasional

Atributif, yaitu kau.

4. I’d better tell you something about myself first.


I’d better tell you something about myself first.
I'd Better tell you something about myself
Aku lebih baik menceritakan mu sesuatu tentang diriku
Sirkusmtan: Proses:
Pembicara Pebermanfaat Sirkumstan: Masalah
Cara Verbal

Terdapat satu proses verbal, yaitu berbicara. Proses verbal tersebut dapat

berhubungan dengan dua partisipan. Pada klausa proses diapit oleh partisipan I

sebagai penyampai pembicara dan partisipan II sebagai perkataan.

5. and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis,


Minnesota,USA.
and I attend Thomas Edison High School here in Minneapolis, Minnesota,USA.
Thomas E School here in
And I attend Mineapolis USA
di sekolah Thomas Edison di
Dan Saya sekolah sini di Mineapolis, Amerika
Petingkah Laku Proses: Tingkah Laku Sirkumstan: Lokasi, Tempat

Pada contoh klausa proses tingkah laku, klausanya hanya memiliki satu

partisipan yang wajib hadir yang dinamakan petingkah laku, yaitu saya.

Ketidakhadiran partisipan saya, misalnya tentu akan membuat makna klausa itu

menjadi tidak jelas.

Universitas Sumatera Utara


53

6. so my mother runs the house and the family business.


so my mother runs the house and the family business.
So my mother Runs the house and the family business
Jadi ibuku mengelola bisnis keluarga
Pelaku Proses: Metarial Gol

Pada contoh (6) proses material merupakan yang melakukan kegiatan

mengelola yang diikuti oleh partisipan. Partisipan I yaitu ibuku dan partisipan II

bisnis keluarga. Dengan demikian, merupakan klausa yang menunjukkan pelaku

melakukan kegiatan atau aksi.

1. Analisis Proses Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris

Berdasarkan analisis transitifitas, proses dalam teks 1 teks bacaan buku

bahasa Inggris terdiri dari proses material, mental, relasional, tingkah laku,

verbal, dan wujud. Proses tersebut dapat terlihat dalam table berikut ini.

Table 4.1 Jumlah dan Persentase Proses dalam Teks 1 Teks


Bacaan Buku Bahasa Inggris

No Jenis Proses Jumlah Persentase(%)


1. Material 13 27.08
2. Relasional Identifikasi 7 14.58
Atribut 2 4.17
Kepemilikan 6 12.50
3. Mental Persepsi 4 8.33
Afeksi 1 2.08
Kognisi 2 4.17
Kemauan 6 12.50
4. Verbal 2 4.17
5. Wujud 0 0.00
6. Tingkah Laku 5 10.42
Total 48 100

Dari tabel jumlah dan persentase proses Teks 1 teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X diketahui bahwa proses material dan proses relasional

mendominasi. Proses material 27,08% diikuti oleh proses relasioal identifikasi

Universitas Sumatera Utara


54

14,58% kemudian proses relasional kepemilikan 12,50 dan mental kemauan

12,50, proses tingkah laku 10,42, proses mental persepsi 8,33%, mental kognisi

4,17% dan verbal 4,17%, mental afeksi 2,08% dan relasional afeksi 2,08, dan

terakhir proses wujud 0,00%. Dominasi proses material dalam teks 1 teks bacaan

buku bahasa Inggris terjadi secara sistematik dalam semua teks bacaan buku

bahasa Inggris kelas X. Hal ini dapat diidentifikasi dari hasil analisis klausa

berdasarkan eksperensial meaning pada keseluruhan teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X yang menempatkan yakni proses material sebagai proses yang

dominan dalam persebarannya. Proses ini diikuti secara signifikan oleh proses

relasional mental tingkah laku verbal wujud dan tingkah laku.

Berdasarkan analisis transitivitas terhadap seluruh teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X diketahui persebaran jenis dan persentase proses sebagaimana

terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Jumlah dan Persentase Proses Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris
Kelas X
Jumlah dan Persentase Proses
Jenis Proses T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Material 13 27.08 10 26.32 7 33.33 17 53.13 5 17.86 7 31.82 15 39.47 10 37.04
Relasional Identifikasi 7 14.58 14 36.86 5 23.81 1 3.13 3 10.71 9 10.91 16 42.11 10 37.04
Relasional Atribut 2 4.17 2 5.26 1 4.76 3 9.38 8 28.57 0 0.00 2 5.26 1 3.70
Relasional Kepemilikan 6 12.50 1 2.63 1 4.76 0 0.00 3 10.71 0 0.00 0 0.00 2 7.41
Mental Persepsi 4 8.33 0 0.00 1 4.76 0 0.00 2 7.14 0 0.00 1 2.63 0 0.00
Mental Afeksi 1 2.08 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.57 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Mental Kognisi 2 4.17 2 5.26 5 23.81 0 0.00 1 3.57 1 4.55 0 0.00 1 3.70
Mental Kemauan 6 12.50 6 15.79 0 0.00 0 0.00 3 10.71 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Verbal 2 4.17 1 2.63 1 4.76 8 25.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.70
Wujud 0 0.00 1 2.63 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 2.63 0 0.00
Tingkah Laku 5 10.42 1 2.63 0 0.00 3 9.38 2 7.14 5 22.73 3 7.89 2 7.41
Total 48 100 38 100 21 100 32 100 28 100 22 100 38 100 27 100

Berdasarkan tabel 4.2 jenis proses yang terdapat dalam 8 teks bacaan buku

bahasa Inggris yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah proses material,

Universitas Sumatera Utara


55

relasional, mental, verbal, wujud dan tingkahlaku. Dari ke enam proses tersebut

terdapat dua jenis proses yang muncul dalam semua teks, yakni proses material

dan proses relasional. Proses mental, verbal dan tingkah laku sedikit

persebarannya dan proses wujud yang paling sedikit muncul dalam teks. Dengan

demikian, jumlah proses yang muncul dalam teks bacaan bahasa Inggris tersebar

tidak merata dalam penelitian ini.

2. Analisis Partisipan Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris

Berdasarkan analisis eksperensial meaning teks 1 diketahui persebaran jenis

dan persentase partisipan sebagaimana dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Jumlah dan Persentase Partisipan Teks 1 Teks Bacaan Buku
Bahasa Inggris

No. Jenis Partisipan Jumlah Persentase (%)


1. Pelaku 10 23.26
2. Pengindera 13 30.23
3. Identifikasi bentuk/tanda 6 13.95
4. Identifikasi penyandan 2 4.65
5. Identifikasi kepemimpinan 6 13.95
6. Petingkah laku 3 6.98
7. Pembicara 2 4.65
8. Maujud 1 2.33
Total 43 100
No Jenis Partisipan II Jumlah Persentase(%)
1. Gol 6 22.22
2. Fenomena 7 25.93
3. Nilai 7 25.93
4. Atribut 2 7.14
5. Milik 4 14.81
6. Perkataan 1 3.70
Total 27 100

Dari tabel-tabel di atas jelas terlihat bahwa urutan dominasi proses sesuai

dengan urutan dominasi partisipan I dan II, yaitu dimulai dari pelaku 23,26%,

pengindera 30,23, kepemilikan 13,95, petanda 13,95%, penyandang 4,65, tingkah

Universitas Sumatera Utara


56

laku 6,98, pembicara 4,65% dan maujud 2,33%. Demikian juga dengan partisipan

II, secara berurut dari fenomena 25,93%, nilai 25,93%, gol 22,22%, milik 14,81%,

atribut 7,42%, dan perkataan 3,70.

Secara keseluruhan, persebaran partisipan dalam teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.4. Jumlah dan Persentase Partisipan I Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Jumlah dan Persentase Partisipan I
Jenis T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
Partisipan I
J P J P J P J P J P J P J P J P
Pelaku 10 23.26 9 27.27 6 37.50 11 45.83 4 17.39 5 26.32 9 30.00 7 31.82
Pengindera 13 30.23 5 15.15 3 18.75 0 0.00 4 17.39 0 0.00 0 0.00 1 4.55
Bentuk/Tanda 6 13.95 12 36.36 5 31.25 3 12.50 3 13.04 9 47.37 15 50.00 8 36.36
Penyandang 2 4.65 3 9.09 1 6.25 1 4.17 8 34.78 0 0.00 2 6.67 1 4.455
Kepemilikan 6 13.95 1 3.03 0 0.00 0 0.00 2 8.70 0 0.00 0 0.00 2 9.09
Petingkah Laku 3 6.98 1 3.03 0 0.00 3 12.50 2 8.70 5 26.32 3 10.00 2 9.09
Pembicara 2 4.65 1 3.03 1 6.25 6 25.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 4.55
Maujud 1 2.33 1 3.03 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.33 0 0.00
Total 43 100 33 100 15 100 24 100 23 100 19 100 30 100 22 100

Berdasarkan tabel 4.4 jenis partisipan I yang terdapat dalam 8 teks bacaan

buku bahasa Inggris yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah pelaku,

pengindera, bentuk/tanda, penyandang, kepemilikan, petingkah laku, pembicara,

dan maujud. Dari delapan partisipan I tersebut terdapat dua jenis partisipan yang

muncul dalam semua teks, yakni pelaku dan bentuk/tanda. Partisipan I

pengindera, penyandang dan petingkah laku sedikit persebarannya dan partisipan I

pembicara kepemilikan dan maujud paling sedikit persebarannya dalam teks.

Dengan demikian, jumlah partisipan I yang muncul dalam teks bacaan bahasa

Inggris tersebar tidak merata dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


57

Tabel 4.5. Jumlah dan Persentase Partisipan II Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Jumlah dan Persentase Partisipan II
Jenis Partisipan II T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Gol 6 22.22 6 24.00 6 42.86 13 54.17 2 9.52 3 25.00 11 44.00 7 35
Fenomena 7 25.93 5 20.00 2 14.29 0 0.00 5 23.81 0 0.00 1 4.00 1 5
Nilai 7 25.93 11 44.44 4 28.57 1 4.17 3 14.29 9 75.00 11 44.00 9 45
Atribut 2 7.41 2 8.00 1 7.14 2 8.33 8 38.10 0 0.00 2 8.00 1 5
Miilik 4 14.81 1 4.00 1 7.14 0 0.00 3 14.29 0 0.00 0 0.00 1 5
Perkataan 1 3.70 0 0.00 0 0.00 8 33.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 5
Total 27 100 25 100 14 100 24 100 21 100 12 100 25 100 20 100

Berdasarkan tabel 4.5 jenis partisipan II yang terdapat dalam 8 teks bacaan

buku bahasa Inggris yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah gol,

fenomena, nilai, atribut, milik dan perkataan.. Dari keenam partisipan II tersebut

terdapat dua jenis partisipan II yang muncul dalam semua teks, yakni gol dan

nilai. Sebaliknya Partisipan II fenomena, atribut, milik dan perkataan tidak

muncul dalam semua teks. Dengan demikian, jumlah partisipan II yang muncul

dalam teks bacaan bahasa Inggris tersebar tidak merata dalam penelitian ini.

3. Analisis Sirkumstan Teks Bacaan Bahasa Inggris

Berdasarkan analisis eksperensial meaning persebaran jenis dan persentase

sirkumstan sebagaimana dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.6: Jumlah dan Persentase Sirkumstan Teks 1 Teks Bacaan


Buku Bahasa Inggris
No Sirkumstan Jumlah Persentase(%)
1. Rentang waktu 5 16.13
tempat 1 3.23
2. Lokasi waktu 0 0.00
tempat 10 32.26
3. Sebab 2 6.45
4. Lingkungan 1 3.23
5. Penyerta 0 0.00
6. Peran 0 0.00
7. Masalah 7 22.58
8. Pandangan 1 3.23
9. Cara 4 12.90
Total 31 100

Universitas Sumatera Utara


58

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa aspek lokasi tempat menjadi sirkumstan yang

mendominasi teks 1 bacaan buku bahasa Inggris. Aspek lokasi tempat menyebar

sebanyak 32,26% dalam keseluruhan klausa teks 1 bacaan buku bahasa Inggris.

Aspek lain berada di bawah persentase aspek lokasi. Aspek yang lain adalah

masalah 22,58%, rentang waktu 16,13, cara 12,90, sebab 6,45, rentang tempat

3.23%, lingkungan 3,23%, dan pandangan 3,23%.

Secara keseluruhan, persebaran sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X Semester 1 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.7 Jumlah dan Persentase Sirkumstan Teks Bacaan Buku Bahasa
Inggris
Jumlah dan Persentase Sirkumstan
Jenis Sirkumstan T1BI T2BI T3BI T4BI T5BI T6BI T7BI T8BI
J P J P J P J P J P J P J P J P
Rentang Waktu 5 16.13 2 5.71 0 0.00 1 4.17 6 22.22 3 13.04 6 15.38 3 8.82
Rentang Tempat 1 3.23 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 2.56 0 0.00
Lokasi Waktu 0 0.00 1 2.86 1 9.09 2 8.33 1 3.70 1 4.35 0 0.00 3 8.82
Lokasi Tempat 10 32.26 8 22.86 1 9.09 5 20.83 4 14.81 4 17.39 12 30.77 11 32.35
Sebab 2 6.45 1 2.86 2 18.18 3 12.50 2 7.41 3 13.04 4 10.26 2 5.88
Lingkungan 1 3.23 1 2.86 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 8.70 0 0.00 0 0.00
Penyerta 0 0.00 5 14.29 2 18.18 0 0.00 9 33.33 5 21.74 7 17.95 5 14.71
Peran 0 0.00 0 0.00 0 0.00 2 8.33 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Masalah 7 22.58 4 11.43 1 9.09 3 12.50 2 7.41 3 13.04 6 15.38 5 14.71
Pandangan 1 3.23 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 2.94
Cara 4 12.90 13 37.14 4 36.36 8 33.33 3 11.11 2 8.70 3 7.69 4 11.76
Total 32 100 35 100 11 100 24 100 27 100 23 100 39 100 34 100

Berdasarkan tabel 4.7 teridentifikasi sembilan jenis sirkumstan yang terdapat

dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. kesebelas jenis sirkumstan

tersebut adalah rentang waktu dan tempat, lokasi waktu dan tempat, sebab,

lingkungan, penyerta, peran, ,masalah, pandangan dan cara. Kesembilan jenis

sirkumstan tersebut tidak tersebar secara merata dalam kedelapan teks bacaan

buku bahasa Inggris kelas X. Dari sembilan teks tersebut terdapat empat jenis

sirkumstan yang muncul dalam semua teks yakni lokasi tempat, sebab, masalah

Universitas Sumatera Utara


59

dan cara. Sebaliknya, sirkumstan rentang waktu dan tempat, lokasi waktu,

lingkungan, penyerta, peran, dan pandangan tidak muncul dalam semua teks.

4.1.2 Konteks Situasi

Dalam LFS konteks berperan penting dalam mengungkapkan makna sebuah

teks. Makna yang terealisasi dalam teks merupakan hasil interaksi pemakai bahasa

dengan konteks. Teks diwujudkan dalam konteks tertentu dan tidak ada teks tanpa

konteks. Konteks yang dimaksud ialah konteks sosial. Dari tiga kategori konteks

sosial, yakni konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi, analisis ini

berfokus pada konteks situasi.

Analisis teks bacan buku bahasa Inggris dalam konteks situasi dipahami dan

diinterpretasikan dalam tiga dimensi yaitu pelibat (tenor), medan (field) dan

sarana (mode).

A. Medan Wacana

Medan wacana (field of discourse) merujuk pada topik yang sedang terjadi di

dalam teks, tindakan sosial yang sedang berlangsung yang dibicarakan oleh para

pelibat dalam teks. Dari definisi ini dapat diambil kesimpulan bahwa medan

sangat berpengaruh untuk dapat memahami topik yang sedang dibicarakan dalam

teks bacan buku bahasa Inggris.

B. Pelibat Wacana

Pelibat wacana (tenor of discourse) sebagai variable kontekstual yang kedua

mengkarakterisasikan fungsi ekstrinsik konteks situasi dan berhubungan dengan

siapa yang berperan, kondisi alami partisipan, status dan peranan meraka:

Universitas Sumatera Utara


60

hubungan peranan apa yang akan ditemukan termasuk hubungan permanen dan

sementar antara satu dengan yang lain. Seluruh jenis ucapan yang mereka lakukan

dalam dialog dan hubungan ikatan sosial yang signifikan dimana mereka terlibat

(Sinar 2003).

Berikut Pelibat dideskripsikan, yaitu menunjuk pada orang-orang yang

mengambil bagian pada sifat para pelibat, kedudukan yang peranan mereka: jenis-

jenis hubungan peranan apa yang terdapat diantara para pelibat, termasuk

hubungan-hubungan tetap dan sementara, baik jenis peranan tuturan yang mereka

lakukan dalam percakapan maupun rangkaian keseluruhan hubungan-hubungan

yang secara kelompok mempunyai arti penting yang melibatkan mereka.

(Halliday dan Hasan dalam Tou, 1992).

C. Sarana Wacana

Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu tulisan untuk dibaca sebagai

deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan

maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi

ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam

teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu diucap (ditulis untuk dibaca sebagai

pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang

dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.

Universitas Sumatera Utara


61

Berikut ini analisis konteks situasi dalam teks bacaan buku bahasa Inggris

1. T1 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan pengenalan diri.

Penceritaan ini disampaika melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan kegemaran bermain musik dan olahraga. Selain

mendeskripsikan kegemaran, pembaca juga mengetahui informasi hewan

peliharaan, dan cita-cita pada penceritaan pengenalan diri.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah mengenai Hanna yang

memperkenalkan diri kepada Alia. Hanna tahu nama Alia dari Carolina. Ayah

dan Ibu Hana mengelola bisnis mal terbesar di Minesota. Menuju ke mal muda

dengan kereta api komuter yang lewat tiap 25 menit.

Sarana wacana dalam teks ini adalah tulisan yaitu tulisan untuk dibaca

sebagai deklarasi yang bersifat informal. Ini mengakibatkan komunikasi satu arah

disarankan untuk tidak langsung menjawab karena tidak ada gangguan atau

tanggapan dari peserta yang hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks tertulis

adalah teks yang tidak harus mengatakan. Ini berarti berkaitan dengan kegiatan

yang dilakukan oleh saluran komunikasi informasi melalui bentuk tertulis.

Dalam wacana ini peran bahasa adalah refleksi dari penggunaan berorientasi pada

cerita dalam penggunaan kata benda bahasa. Bentuk kata benda anaforis mengacu

dan melalui anaforis dan melalui terhubung ke satu proses bersamaan dengan

proses lainnya, seperti dan, itu, tapi, kecuali, dan namun.

Universitas Sumatera Utara


62

2. T2 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan pemaparan jati

diri. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan tentang jati diri, mulai dari nama, alamat, kegemaran, cita-cita,

sampai akhirnya pada menginformasikan tentang keluarga.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah penulis dan keluarga penulis

yang tinggal di Kualalumpur. Kakak Hanna seorang dokter yang mau menikah

dan adiknya siswa SD di Kualalumpur. Penyanyi favorit Hanna adalah Yusuf

Islam yang dulu namanya Cat Steven dan penyanyi lain Maher Zein dengan lagu-

lagu religinya. Penyanyi pavoritnya juga Siti Nurhaliza dan actor yang paling suka

Tom Cruise.

Sarana wacana dalam teks ditulis untuk dibaca sebagai informal yang

deklaratif. Ini mengakibatkan komunikasi satu arah disarankan untuk tidak

langsung menjawab karena tidak ada gangguan atau tanggapan dari peserta yang

hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks tertulis adalah teks yang tidak harus

mengatakan. Ini berarti berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh saluran

komunikasi informasi melalui bentuk tertulis.

3. T3 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan simpati.

Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan tentang simpati, mulai dari penjelasan simpati, menghibur

dengan menunjukkan simpati, sampai akhirnya tujuan menunjukkan simpati.

Universitas Sumatera Utara


63

Selain mendeskripsikan bagaimana simpati, pembaca juga mengetahui hal-hal apa

saja yang merupakan menyatakan simpati secara langsung kepada orang lain.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah kita dan orang-orang yang

punyai masalah atau dalam kondisi buruk. Simpati merupakan pusat dari teks

yang diceritakan oleh penulis. Banyak menceritakan cara yang dilakukan untuk

mengekspresi atau perasaan kasihan dan sedih. Dari dimensi aspek adalah positif

karena simpati mengajarkan untuk menunjukkan kepedulian kepada orang lain.

Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai

deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan

maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi

ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam

teks adalah tulisan yang ditulis tidak perlu diucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai

pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang

dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.

4. T4 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan ucapan selamat.

Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (tulis) sekaligus yang

menginformasikan tentang ucapan selamat, kondisi carut-marut dikhianati dan

bagaimana perjuangan panjang dan keras dalam menjalani hidup.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah Nura dan ayahnya, Joni dan

temannya, Juna serta sepupu dan pamannya. Nura pindah ke rumah Juna sebagai

pembantu. Juna adalah orang kaya dan anak muda sombong yang mewarisi bisnis

ayahnya. Dalam kondisi carut marut Juna dikhianati oleh sepupu dan pamannya

Universitas Sumatera Utara


64

hingga bangkrut. Nura membantu Juna menggali kembali rasa percaya dirinya dan

menata ulang hidupnya. Akhirnya setelah perjuangan panjang dan cukup keras

Juna mendapatkan kembali miliknya dan kini menduduki posisi direktur

perusahaan yang warisan dari bapaknya. Johny dan teman-temannya

mengucapkan selamat kepada Juna.

Sarana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai deklarasi

informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan maklum balas tidak llangsung

(delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi ataupun tanggapan dari

partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam teks adalah tulisan yang

ditulis tak perlu di ucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai pemikiran). Sarana ini

berkaitan dengan menyalurkan komunikasi yang dilakukan dengan bentuk

informasi melalui tulisan.

5. T5 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan teman baikku.

Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan tentang teman baik, mulai dari awal perkenalan, bagaimana

kegiatan yang dilakukan sampai pada akhirnya senang mempunyai teman.

Dimana tokoh ini bercerita memiliki teman baik di sekolah. Kemudian tokoh

dalam cerita ini juga menceritakan tentang awal ketemu lalu kemudian menjadi

teman baik.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah saya dan teman baikku Dinda.

Teman baikku Dinda merupakan pusat dari teks yang diceritakan oleh penulis.

Universitas Sumatera Utara


65

Dinda orangnya cantik dan tak terlalu tinggi dengan kulit menawan. Dia selalu

ceria, juga ramah dan suka berteman dengan siapa saja.

Sarana wacana dalam teks ditulis untuk dibaca. Ini mengakibatkan

komunikasi satu arah dan mengakibatkan maklum balas tidak langsung (delayed

feedback) karena tidak terdapat interupsi ataupun tanggapan dari partisipan yang

hadir. Sebaliknya, dimensi wacana dalam teks adalah tulisan yang ditulis tidak

perlu diucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai pemikiran). Sarana ini berkaitan

dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang dilakukan dengan bentuk

informasi melalui tulisan.

6. T6 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan Taman Nasional

Tanjung Puting. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan tentang Taman Nasional Tanjung Puting di barat daya

Kalimantan, selain mendeskripsikan Taman Nasional Tanjung Putting, pembaca

juga mengetahui hutan rimba sebagai tempat makhluk luar biasa di dunia yaitu

orang utan dan monyet punya belalai.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah kita. Untuk bisa melihat orang

utan kita sebaiknya menuju Kamp. Leakey yang berlokasi di tengah-tengah

Taman Nasional Tanjung Puting. Dari dimensi aspek adalah positif karena Taman

Nasional Tanjung Puting mengajari kita untuk lebih bersosialisasi dengan alam.

Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai

dklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan maklum

balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi ataupun

Universitas Sumatera Utara


66

tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam teks

adalah tulisan yang ditulis tak perlu diucapkan (ditulis untuk dibaca sebagai

pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang

dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.

7. T7 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan air terjun Niagara.

Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan tentang kegiatan yang di lakukan di air terjun Niagara. Dimana

air terjun Niagara adalah kumpulan nama tiga air terjun yang melintasi perbatasan

negara antara Kanada dan Amerika.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah pengunjung air terjun Niagara.

Dimana pengunjung diberi kesempatan menyaksikan gemuruh air terjun dari

perspektif berbeda dan sangat menyenangkan dan menyiprat di sekitar mereka.

Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai

deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan

maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi

ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam

teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu dicap (ditulis untuk dibaca sebagai

pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang

dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.

Universitas Sumatera Utara


67

8. T8 BI

Medan wacana dalam teks dan konteks adalah penceritaan tentang Rahasia

Stonehenge. Penceritaan ini disampaikan melalui tulisan (teks) sekaligus yang

menginformasikan tentang rahasia Stonehenge. Dimana Stonehenge merupakan

salah satu artefak terbaik di dunia.

Pelibat wacana dalam teks dan konteks adalah ahli arkeologi, MikeParker dan

temannya. Dimana ahli mereka telah meneliti sebuah area 3 km dari Stonehenge

berdiri dinding Durrington struktur mirip dengan Stonehenge tapi 20 kali lebih

besar.

Sarana wacana dalam teks adalah tulisan yaitu ditulis untuk dibaca sebagai

deklarasi yang bersifat informal. Komunikasi satu arah ini mengakibatkan

maklum balas tidak langsung (delayed feedback) karena tidak terdapat interupsi

ataupun tanggapan dari partisipan yang hadir. Sebaliknya dimensi wacana dalam

teks adalah tulisan yang ditulis tak perlu dicap (ditulis untuk dibaca sebagai

pemikiran). Sarana ini berkaitan dengan kegiatan menyalurkan komunikasi yang

dilakukan dengan bentuk informasi melalui tulisan.

4.1.3 Hubungan Transitivitas dan Konteks Situasi

Transitivitas adalah perwujudan pengalaman seseorang yang diwujudkan

dalam teks. Selanjutnya, Konteks sosial mengacu kepada segala sesuatu di luar

yang tertulis atau terucap, yag mendampingi bahasa atau teks dalam peristiwa

pemakaian bahasa atau interaksi sosial. Konteks sosial disebut juga konteks

eksternal (Saragih, 2006 : 5).

Universitas Sumatera Utara


68

Transitivitas sangat berkaitan erat dengan pemahaman dari pengalaman yang

mencakup apa yang telah terjadi, apa yang dilakukan seseorang terhadap siapa,

kapan dan bagaimana yang dapat diwujudkan dalam teks sedangkan konteks

situasi merupakan penggabungan antara pelibat, medan dan sarana dengan sebuah

situasi yang akan membangun pemahaman makna yang terkandung dalam sebuah

teks. Berdasarkan sistem transitivitas dan konteks situasi, maka dapat ditarik

beberapa hubungan, yakni sebagai berikut.

a. Keseluruhan tipe proses yang ditemukan dalam teks, yaitu proses material,

proses relasional, proses mental, proses verbal, proses behavioral, dan

proses eksperensial memiliki fungsi masing-masing sehingga dapat

membantu dalam menganalisis konteks sosial berfokus pada konteks

situasi yang merujuk pada ketransitivan dan melihat keseluruhan proses,

partisipan, dan sirkumstan. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa proses yang

mendominasi adalah proses material dan proses relasional.

b. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa proses yang mendominasi adalah proses

material. Pemakaian kata-kata, seperti run, going, helps, enjoy, given, yang

memiliki predikat proses material disebabkan oleh penulis ingin

menunjukkan apa saja yang dilakukan. Pemakaian kata-kata, seperti have,

has, was, is,am, are, is to be,is call. Hal ini menunjuk-kan bahwa pemakai

bahasa dalam teks bacaan buku bahasa Inggris berusaha menggunakan

kata-kata yang bersifat definisi, menjelaskan, atau memaparkan.

c. Partisipan yang terlibat berhubungan dengan bicang wacana. Hal itu

terjadi karena dalam pembahasan sistem transitivitas dapat dilihat

partisipan apa saja yang terlibat dan bagaimana bentuk partisipan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


69

Selanjutnya, partisipan dikategorikan menjadi beberapa kelas berdasarkan

proses yang berhubungan serta mengikat partisipan itu. Dalam hal ini

dapat berupa pelaku dari proses-proses yang ada dan kepada siapa proses-

proses tersebut ditujukan dan disampaikan. Apakah partisipan terlibat

langsung ataupun tidak, dapat dilihat dari analisis sistem transitivitas,

misalnya dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X, disebutkan my

family live in Kuala Lumpur. Dilihat dari kutipan tersebut, dapat dipahami

bahwa penulis mengetahui siapa partisipan yang terlibat, kepada siapa

suratnya akan disampaikan sehingga tidak terjadi kesalahan. Jika dilihat

dari konteks situasi teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, khususnya

dalam bidang wacana, maka dapat dilihat siapa saja yang terlibat sebagai

partisipan di dalamnya.

d. Sirkumstan yang ada berupa sirkumstan yang terdiri atas rentang, yakni

dapat berupa jarak atau waktu, lokasi yang mencakup tempat dan waktu,

cara, sebab, lingkungan, penyerta, peran, masalah, dan sudut pandang.

Keseluruhan sirkumstan ini dapat menjelaskan bidang wacana dengan

lebih detail dan jelas.

4.2 Hasil Analisis Data

Pembahasan hasil analisis transitivitas dan konteks sosial yang berfokus pada

konteks situasi sebagai berikut.

4.2.1 Transitivitas Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris Kelas X

Teks bacaan buku bahas Inggris terdapat dua jenis proses yang muncul dalam

semua teks , yakni proses material dan relasional. Secara statistik, persebaran

proses dalam teks bacaan buku bahasa Inggris terlihat gambar berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


70

8,27
0,79 Material
5,12
5,91 33,07 Relasiona Identifikasi
4,72 Relasiona Artibut
Relasiona Kepemilikan
0,79
3,15 Mental Persepsi
5,12
Mental Afeksi
7,48 Mental Kognisi
Mental Kemauan
25.58

Gambar 4.1 Persentase Proses dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris

Secara statistik , persentase proses material mendominasi persebaran proses

dalam teks. Pada teks bacaan buku bahasa Inggris, proses yang mendominasi

adalah proses material (33,07%), proses ralasional Identifikasi (25,58%), proses

tingkah laku (8,27%), atribut (7,48%), mental persepsi (3,15%), mental kemauan

(5,91%), verba (5,12%), relasional kepemilikan (5,12%), mental kognisi (4,72%),

mental afeksi (0,79%), dan wujud (0,79%).

Pemunculan proses material yang paling banyak digunakan dalam teks

bacaan buku bahasa Inggris member makna bahwa setiap teks wacana mempunyai

partisipan. Proses material adalah proses kegiatan dan kejadian yang mempunyai

partisipan, misalnya benda atau manusia yang mengambil bahagian atau

melibtkan diri dalam kegiatan dengan adanya pelibat partisipan lainnya. Hal ini

bermakna teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X semester I menampilkan

pelaku atau penanggung jawab dalam setiap kejadian atau kegiatan yang

berlangsung.

Disamping proses, fungsi ideasional menghadirkan partisipan dalam teks

bacaan buku bahasa Inggris. Partisipan merupakan sesuatu yang dapat diikat oleh

proses. Proses dapat dikaitkan sebagai inti atau pusat yang menarik unsur lain,

Universitas Sumatera Utara


71

termasuk partisipan. Karena proses merupakan inti, maka proses sangat menen-

tukan jumlah partisipan yang dapat diikat dalam suatu proses. Dengan sifatnya

yang demikian, proses digunakan sebagai dasar pelabelan partisipan dalam klausa

sehingga muncul partisipan I dan II.Yang dimaksud dengan Partisipan I adalah

Partisipan yang melakukan atau melaksanakan aktivitas atau Proses dan Partisipan

II adalah Partisipan yang kepadanya aktivitas atau Proses ditujukan (Saragih,

2013:70).

Partisipan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu partisipan I

dan partisipan II. Jumlah dan persentase kemunculan kedua partisipan tersebut

dalam teks bacaan buku bahasa Inggris terlihat berikut ini.

5,24 1,43
9,05 Pelaku
29,05
5,24 Pengindera
Petanda
Penyandang
8,57
Kepemilikan
Petingkah laku
12.37
Pembicara
Maujud
29,05

Gambar 4.2 Persentase Partisipan I dalam Teks Bacaan Buku Bahasa


Inggris

Berdasarkan gambar 4.2 aspek pelaku dan petanda menjadi aspek partisipan I

yang paling dominan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris. Pelaku (29,05%)

dan petanda (29,05%) aspek lain seperti, penyandang (8,57%), pengindera

Universitas Sumatera Utara


72

(12,37%), petingkah laku (9,05%), pembicara (5,24%), kepemilikan (5,24), dan

maujud (1,43%).

Di samping proses dan partisipan, fungsi ideasional menghadirkan sirkumstan

dalam teks bacaan buku bahasa Inggris. Berikut ditampilkan gambar persebaran

sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris.

5,95
5,95

10,71 32,14
Gol
Fenomena
Nilai
Atribut
Milik
Perkataan
32.75 12,5

Gambar 4.3 Persentase Partisipan II dalam Teks Bacaan Buku Bahasa


Inggris

Berdasarkan gambar 4.3 partisipan II aspek gol dan nilai menjadi aspek

partisipan II yang paling dominan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X.

nilai (32,75%) dan gol (32,14%) aspek lain seperti, fenomena (12,50%), atribut

(10,71%), milik (5,95%), dan perkataan (5,85%).

Di samping proses dan partisipan I dan partisipan II, fungsi ideasional

menghadirkan sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa Inggris. Berikut

ditampilkan gambar persebaran sirkumstan dalam teks bacaan buku bahasa

Inggris.

Universitas Sumatera Utara


73

Rentang Waktu
11,61 Rentang Tempat
18,3
0,89
4,02 Lokasi Waktu
0,89
Lokasi Tempat
Sebab
13,84 Lingkungan
24.56
Penyerta
0,89 Peran
Masalah
14,73
1,79 8,48 Pandangan
Cara

Gambar 4.4 Persentase Sirkumstan dalam Teks Bacaan Buku Bahasa Inggris

Berdasarkan gambar 4.4 aspek lokasi tempat (24,56%) menjadi aspek

sirkumstan yang paling dominan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X.

Aspek lain seperti cara (18,30%), penyerta (14,73%), masalah (13,84%), rentang

waktu (11,61%), rentang tempat (0,89%), sebab (8,48%), lokasi waktu (4,02%),

lingkungan (1,79%), peran (0,89%), dan pandangan (0,89%).

Berdasarkan gambar persentase sirkumstan, kegiatan atau kejadian dengan

kehadiran partisipan dan verba memberi tempat bagi aspek lokasi dalam

sirkumstan teks. Artiya, teks menghadirkan klausa yang memiliki lokasi dalam

teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Kondisi ini memberi arti pentingnya

proses material, partisipan dan lokasi bagi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas

X.

Universitas Sumatera Utara


74

4.2.2 Konteks Situasi

Teks bacaan buku bahasa Inggris mendasarkan teks wacananya dengan

konteks situasi memunculka medan wacana, pelibat wacana, dan sarana wacana.

Konteks Situasi
No
Medan Wacana Pelibat Wacana Sarana Wacana
Pengenalan diri Hanna, Alia, Carolina, Tulisan dalam bentuk
1
Hanna Ayah dan Ibu Hanna deskripsi “pengenalan diri”
Pemaparan jati Saida, Alia, Kakak Tulisan dalam bentuk
diri Saida, Adik Saida, deskripsi “jati diri penulis”
2 Yusuf Islam, Maher
Zein, Siti Hurhaliza dan
Tom Cruise
Simpati Kita dan orang-orang Tulisan dalam bentuk
3 yang punya masalah deskripsi “simpati terhadap
atau kondisi buruk orang lain”
Ucapan selamat Nura dan ayahnya, Joni Tulisan dalam bentuk
dan temannya, Juna deskripsi “mengucapkan
4
serta sepupu dan selamat”.
paannya
Teman baikku Saya dan Dinda Tulisan dalam bentuk
5
deskripsi “teman baikku”.
Taman Nasional kita yang ingin ke Tulisan dalam bentuk
6 Tanjung Putting Taman Nasional deskripsi “Taman Nasional
Tanjung Puting Tanjung Putting”
Air Terjun Pengunjung air terjun Tulisan dalam bentuk
7 Niagara Niagara deskripsi “pengunjung air
terjun Niagara”
Stonehenge ahli arkeologi, Mike Tulisan dalam bentuk
8 Parker dan temannya deskripsi “Rahasia
Stonehenge”

4.2.3 Hubungan Transitivitas dan Konteks Situasi

Berdasarkan sistem transitivitas dan konteks situasi adalah positif dan

semakin erat dan menunjukkan adanya hubungan antara kedua variable. Dengan

mengetahui sistem transitivitas yang ada dalam suatu teks, dapat mempermudah

dalam analisis konteks situasi.

Universitas Sumatera Utara


75

4.3 Diskusi

Berdasarkan pembahasan analisis klausa tipe proses, pada teks bacaan buku

bahasa Inggris kelas X terdapat enam proses yang digunakan, yaitu proses

material, mental, relasional, verbal, tingkah laku, dan wujud. Dari enam proses

tersebut, tipe proses yang dominan digunakan adalah proses material. Dari 8 teks

dalam buku bahasa Inggris kelas X, proses material memperoleh tertinggi, yakni

atau 33,07%. Tingginya penggunaan proses material dalam teks bacaan buku

bahasa Inggris kelas X dapat diinterpretasikan bahwa teks teks bacaan buku

bahasa Inggris kelas X banyak melibatkan aktivitas fisik. Pengarang ingin

menunjukkan kepada pembaca bahwa aktivitas dalam teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X yang menyangkut aktivitas fisik begitu padat. Jika dilihat dari

partisipan I yang mengikat proses material sebagian besar diperankan oleh pelaku

manusia.

Peringkat kedua didominasi oleh proses relasional identifikasi (25,59%). Hal

ini menunjukkan bahwa pemakai bahasa dalam menulis teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X berusaha menghubungkan antara satu entitas dengan

lingkungannya.

Peringkat ketiga adalah proses tingkah laku. Proses ini digunakan dalam teks

bacaan buku bahasa Inggris kelas X yaitu (8,27%). Hal ini dapat dipahami

bahwa semua aktivitas yang terjadi harus berjalan sesuai dengan perintah,

petunjuk, dan persetujuan.

Pringkat keempat ditempati oleh proses relasional atribut. Ditemukan

sebanyak (7,48%). Hal ini menunjukkan bahwa pemakai bahasa dalam menulis

Universitas Sumatera Utara


76

teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X berusaha menghubungkan antara satu

entitas dengan entitas lainnya.

Peringkat kelima didominasi oleh proses mental persepsi (3,15%). Pemakaian

proses mental persepsi dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X dapat

bermakna bahwa dalam pencipta teks, pengarang banyak menggunakan kata-kata

yang menyangkut indra lebih banyak digunakan dalam teks tersebut.

Peringkat keenam mental kemauan (5,91%) proses ini merupakan proses

yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut keinginan.

Peringkat ketujuh ditempati oleh proses verbal dengan (5,12%). Proses ini

merupakan proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut informasi. Hal

ini dapat interpretasikan bahwa dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X

ketika terjadi proses material atau aktivitas fisik maupun mental selalu didahului

dengan informasi dan dialog antarsemua elemen yang ada sehingga informasi

berjalan dengan baik.

Peringkat kedelapan relasional kepemilikan (5,12%), proses ini merupakan

proses yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut kepemilikan.

Peringkat kesembilan mental kognisi (4,72%), proses ini merupakan proses

yang menunjukkan aktivitas yang menyangkut informasi aktivitas otak.

Peringkat kesepuluh mental afeksi proses wujud. Proses mental afeksi

(0,79%) ditandai dengan aktifitas hati, seperti mengharap, menyesal merindukan.

Proses wujud menempati peringkat kesepuluh dalam teks bacaan buku bahasa

Inggris kelas X. Ditemukan sebanyak (0,79%). Kemunculan angka (0,79%)

menunjukkan pengarang tidak banyak memaparkan tentang keberadaan suatu

tempat, kejadian, dan sarana prasarana.

Universitas Sumatera Utara


77

Partisipan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu partisipan I, dan

partisipan II. Dari hasil analisis jelas terlihat bahwa urutan dominasi proses sesuai dengan

urutan dominasi partisipan I, yaitu dimulai dari pelaku (29,05%) dan petanda

(29,05%) aspek lain seperti, penyandang (8,57%), pengindera (12,37%),

petingkah laku (9,05%), pembicara (5,24%), kepemilikan (5,24), dan maujud

(1,43%). Demikian juga dengan partisipan II, secara berurut dari nilai (32,75%) dan

gol (32,14%) aspek lain seperti, fenomena (12,50%), atribut (10,71%), milik

(5,95%), dan perkataan (5,85%).

Sirkumstan merupakan lingkungan, sifat, atau lokasi tempat berlangsungnya

suatu proses. Sirkumstan berada di luar jangkauan proses. Oleh karena itu,

sirkumstan berlaku dalam semua jenis proses. Sirkumstan setara dengan

keterangan yang biasanya digunakan dalam tatabahasa tradisional (Saragih,

2006:38, 2013:17). Jadi, sirkumstan berlaku untuk semua jenis proses, tetapi tidak

semua proses diikuti sirkumstan karena sirkumstan berada di luar jangkauan

proses. Jumlah dan persentase kemunculan sirkumstan dalam teks bacaan buku

bahasa Inggris kelas X lokasi tempat (24,56%), cara (18,30%), penyerta (14,73%),

masalah (13,84%), rentang waktu (11,61%), rentang tempat (0,89%), sebab

(8,48%), lokasi waktu (4,02%), lingkungan (1,79%), peran (0,89%), dan

pandangan (0,89%).

Teks bacaan buku Bahasa Inggris mendasarkan teks wacananya dengan konteks

situasi memunculka sarana wacana T1 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis

dalam bentuk deskripsi yang menceritakan latar belakang Hana. Teks: T2 BI

memunculkan sarana wacana ini yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan

jati diri penulis. Teks: T3 BI memunculkan sarana wacana ini yang ditulis dalam bentuk

deskripsi yang menceritakan simpati terhadap orang lain. Teks: T4 BI memunculkan

Universitas Sumatera Utara


78

sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan ucapan selamat

kepada Huna. Teks: T5 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk

deskripsi yang menceritakan teman baikku. Teks: T6 BI memunculkan sarana wacana

yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan Taman Nasional Tanjung Puting.

Teks: T7 BI memunculkan sarana wacana yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang

menceritakan pengunjung air terjun Niagara. Teks: T8 BI memunculkan sarana wacana

yang ditulis dalam bentuk deskripsi yang menceritakan Rahasia Stonehenge.

Transitivitas sangat berkaitan erat dengan pemahaman dari pengalaman yang

mencakup apa yang telah terjadi, apa yang dilakukan seseorang terhadap siapa, kapan

dan bagaimana yang dapat diwujudkan dalam teks sedangkan konteks situasi

merupakan penggabungan antara pelibat, medan dan sarana dengan sebuah situasi

yang akan membangun pemahaman makna yang terkandung dalam sebuah teks.

Kemunculan tipe proses yang ditemukan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris

kelas X sangat berkaitan erat dalam menganalisis medan wacana (field of discourse).

Keseluruhan tipe proses yang ditemukan dalam data ada enam tipe proses, yakni

proses material, proses mental, proses relasional, proses tingkah laku, proses verbal,

dan terakhir proses wujud. Pelibat wacana (tenor of discourse) sangat berkaitan erat

dengan partisipan yang muncul pada teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, hal ini

disebabkan apabila ingin melihat pelibat wacana atau orang-orang yang mengambil

bagian pada teks tersebut maka kemunculan partisipan dalam analisis transitivitas

sangat membantu dalam menganalisis. Medan wacana (field of discourse) dapat

dijelaskan dengan jelas dari kemunculan sirkumstan pada data yakni berupa

sirkumstan peran, cara, lokasi dan sebab. Dengan mengetahui sirkumstan yang

muncul pada teks akan sangat memudahkan dalam menganalisis medan teks,

sehingga dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat

Universitas Sumatera Utara


79

memudahkan untuk menganalisis konteks situasi karena baik itu proses, partisipan

maupun sirkumstan sangat membantu dalam melihat isi teks tersebut dari segi

konteks situasinya baik itu berupa medan wacana, pelibat wacana maupun sarana

wacana yang digunakan dalam teks eks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X.

Universitas Sumatera Utara


80

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah melakukan penelitian terhadap teks bacaan buku bahasa Inggris kelas

X semester 1, berdasarkan transitivitas dan konteks situasi, maka terdapat

simpulan penelitian.

1. Jenis proses transitivitas yang ditemukan oleh peneliti terdiri atas proses

material, proses relasional identifikasi, proses relasional atribut proses

relasional kepemilikan, proses mental persepsi, proses mental afeksi,

proses mental kognisi, proses mental kemauan, proses tingkah laku, proses

verbal dan terakhir proses wujud. Proses material berada pada tingkat

persentase yang paling dominan di antara proses yang lain. Pemakaian

kata-kata, seperti run, going, helps, enjoy, given, yang memiliki predikat

proses material disebabkan oleh penulis ingin menunjukkan apa saja yang

dilakukan. Proses wujud berada pada tingkat persentase yang paling

sedikit, hal ini menunjukkan pengarang tidak banyak memaparkan tentang

keberadaan suatu tempat, kejadian, dan sarana prasarana. Namun demikian

pemaparan pengalaman tentang keberadaan suatu tempat, kejadian, sarana

dan prasarana yang ada pada teks sehingga lebih cepat memahami cerita.

2. Konteks situasi memunculkan medan wacana, pelibat wacana, dan sarana

wacana. Konteks situasi tergambar dalam teks, hal ini memunculkan

pelibat wacana yang membatasi hal-hal yang bersifat interogatif dan

imperative dalam berbahasa dan bertingkah laku. Sarana wacana ini ditulis

dalam dua versi, yaitu deskripsi

Universitas Sumatera Utara


81

3. Dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat

memudahkan untuk menganalisis konteks sosial yang berfokus pada

konteks situasi. Proses, partisipan maupun sirkumstan sangat membantu

dalam melihat isi teks dari segi konteks situasinya. Dari aspek konteks

situasi dapat dilihat bahwa teks bacaan buku bahasa Inggris dalam

penggunaan partisipan yang digunakan, melibatkan banyak partisipan

tanpa melihat status dan jarak sosial.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan pada bab I, ada beberapa

saran yang dapat diberikan, yakni sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa peneliti hanya berfokus pada

makna ideasionalnya saja. Di lain pihak makna tektual tidak menjadi fokus

dari peneliti, hal ini dapat menjadi saran untuk para peneliti selanjutnya.

2. Para peneliti selanjutnya disarankan agar meneliti konteks sosial dan

budaya dari tuturan dari berbagai macam jenis teks bacaan sehingga dapat

memperkaya wawasan tentang aplikasi teori LSF.

3. Dengan mengetahui sistem transitivitas dalam teks maka akan sangat

memudahkan untuk menganalisis konteks sosial yang berfokus pada

konteks situasi. Di lain pihak konteks idiologi dan konteks budaya tidak

menjadi fokus pada peneliti, hal ini dapat menjadi saran para peneliti

selanjutnya

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai