Anda di halaman 1dari 2

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan

gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas pada larutan. Larutan
yang menunjukkan gejala-gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit. Zat
pelarut atau solvent yang paling banyak terdapat di alam semesta adalah air. air memiliki sifat
pelarutan yang sangat baik, yang menyebabkan air mampu mengangkut zat-zat makanan dalam
tubuh organisme(James, 1994: 167).

Jika suatu larutan terbentuk dari pelarut air dengan zat terlarut senyawa-senyawa ionic,
maka larutan tersebut akan memiliki sifat dapat menghantarkan arus listrik. Untuk menguji daya
hantar listrik larutan dapat dilakukan dengan menggunakan alat penguji elektrolit. Larutan yang
dapat menghantarkan listrik dapat menyebabkan lampu pijar dalam alat tersebut menyala dan
timbul gelembung-gelembung gas disekitar elektrodenya(James, 1994:168)

Berdasarkan daya hantar arus listrik dapat dikelompokkan menjadi :

1. Larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dengan data
percobaan berupa bola lampu menyala dan timbul gelembung gas disekitar electrode.
Contohnya yaitu larutan HCl, larutan NaOH(James, 1994 : 169)
2. Larutan non elektrolit, yaitu larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, dengan
data percobaan berupa bola lampu tidak menyala dan tidak timbul gelembung gas disekitar
electrode. Contohnya yaitu air suling, larutan etanol 70%, dan larutan gula(James,
1994:169).

Berdasarkan kekuatan daya hantar arus listrik larutan elektrolit dapat dikelompokkan
menjadi :

1. Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang daya hantar arus listriknya kuat
sehingga menyebabkan bola lampu pijar menyala dan timbul gelembung gas disekitar
elektrodenya. Contohnya yaitu larutan HCl dan larutan NaOH(James, 1994:170).
2. Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang daya hantar arus listriknya lemah sehingga
menyebabkan bola lampu pijar tidak menyala(kadang menyala redup) tetapi timbul
gelembung gas disekitar elektrodenya. Contohnya larutan cuka dan larutan NH3(James,
1994:170).
Daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan, aliran listrik berbentuk
dalam pergerakan partikel berupa partikel electron maupun ion. Ketika dilewatkan dalam
larutan elektrolit, arus listrik akan dihantarkan oleh ion-ion dalam larutan sehingga lampu
dapat menyala. Semakin banyak ion-ion dalam larutan sehingga lampu dapat menyala.
Semakin banyak ion-ion dalam larutan, daya hantar larutan semakin kuat. Itulah sebabnya
nyala lampu larutan elektrolit kuat lebih terang dari pada elektrolit lemah(Iman, 2007 :
109).

Dapus :
Iman Rahayu. 2007. Praktis Belajar Kimia. Jakarta: Visindo Media Persada.
James E Brady. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai