BAB I
PENDAHULUAN
tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe
bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan Unsafe condition
adalah semua kondisi yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain,
ISPA adalah radang akut saluran pernapasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia,
tanpa atau disertai radang parenkim paru (Trisnawati & Juwarni, 2012).
pencemaran udara ( asap rokok, polusi udara akibat hasil industri dan
yang tinngi). Faktor individu seperti umur, jenis kelamin, dan tingkat
Prilaku pekerja meliputi suhu dan kecepatan serta arah angin (Sormin,
2012).
akut salah satu nya adalah hasil industri yang dapat mencemari udara
seperti debu batu bara, semen, kapas, asbes, zat-zat kimia, gas beracun,
saluran napas akibat debu. Faktor itu antara lain adalah faktor debu yang
meliputi partikel, bentuk, konsentrasi, daya larut dan sifat kimiawi serta
2013 didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh kadar debu batu bara
terhadap ISPA dengan kadar debu sebesar 2,2 mg/m3 pada unit kerja
Tarahan Lampung?”.
4
Tarahan Lampung.
akut.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit yang diderita karyawan dalam
hubungan dengan kerja baik faktor risiko karena kondisi tempat kerja,
peralatan kerja, material yang dipakai, proses produksi, cara kerja dan hasil
cara, seperti:
tinggi
yang terus-menerus
cepat yang ada dalam lingkungan kerja yang kurang terang pencahayaannya,
yang berbahaya dan uap, dan ada kemungkinan menghadapi risiko ledakan
2.2.1 Definisi
terdiri dari organ mulai dari hidung sampai alveoli beserta sinus,
menjadi lebih berat bahkan bisa sampai gagal pernapasan. Bila sudah
diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah
2.2.2 Penyebab
kuman yaitu bakteri, virus, dan ricketsia yang jumlahnya lebih dari
300 jenis. Pada ISPA atas 90-95% penyebabnya adalah virus. Bakteri
yaitu:
isolasi).
2007).
2.2.4 Klasifikasi
telinga berair.
tidur terus, sianosis dan adanya penarikan yang kuat pada dinding
2.2.5 Gejala
ISPA pada umumnya adalah infeksi bakteri pada berbagai area dalam
tersumbat. Dikatakan ISPA ringan yaitu bila didapat satu atau lebih
gejala batuk, pilek, suara serak dan demam. Pada ISPA sedang
terdapat gejala ISPA ringan ditambah satu atau lebih tanda dan gejala
atau lebih. Kategori ISPA berat yakni bila terdapat gejala ISPA ringan
atau sedang ditambah satu atau lebih gejala berupa retraksi sela iga
beberapa jam atau beberapa hari. Partikel yang tersebar dapat secara
2.2.7 Pengobatan
Pada penyakit ISPA yang disebabkan oleh virus tidak perlu diterapi
digunakan tidak lebih dari 3-4 hari untuk mencegah gejala rebound.
2.3 Batubara
2.3.1 Definisi
suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut
dikenal sebagai zaman batu bara pertama yang berlangsung antara 360
juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari setiap endapan batu
13
bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan,
berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau brown coal (batu bara
Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak
fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan
kimia sintetis.
yang lebih kilau dan sering digunakan keperluan rumah tangga dan
industri.
batubara dapat menyebabkan emisi logam seperti As, Hg, Cd, dan Pb.
batubara dan bahan bakar fosil lainnya yang terdapat di udara akan
sulfat ( H2SO4) dan asam nitrat ( HNO3) yang selanjutnya akan turun
4.5 tidak memungkinkan bagi ikan untuk hidup. Asam di air akan
abu dasar (bottom ash). Jumlah abu terbang yang dihasilkan lebih
banyak ( 80% dari total sisa abu pembakaran batubara), butiran abu
oleh PLTU dan industri di wilayah Jawa Barat tergolong batubara sub-
suhu pembakaran yang relatif tinggi yaitu lebih dari 800 0C. Batubara
batubara yang dapat berupa abu terbang, abu dasar, dan lumpur flue
scrubber. Abu dasar (bottom ash) adalah aglomerasi partikel abu yang
ke ash hopper di dasar furnace. Fly ash sebagian besar dihasilkan dari
lebih banyak dihasilkan oleh boiler tungku chain grate yang banyak
dan abu dasar (10-20%). Butiran abu terbang jauh lebih kecil daripada
dengan proses tersebut limbah B-3 dalam abu batubara dapat menjadi
Seperti halnya dalam semua penyakit dalam bidang kesehatan, pada ISPA
yang tertata baik akan membuat masyarakat hidup sehat, sebaliknya jika
berbagai macam penyakit baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi,
19
Partikel debu yang dapat dihirup berukuran 0,1 sampai kurang dari 10
mikron. Debu yang berukuran antara 5-10 mikron bila terhisap akan tertahan
dan tertimbun pada saluran napas bagian atas, yang berukuran antara 3-5
mikron akan tertahan dan tertimbun pada saluran pernapasan tengah. Partikel
debu dengan ukuran 1-3 mikon disebut debu respirabel merupakan yang
terminalis sampai alveoli. Debu yang ukurannya kurang dari 1 mikron tidak
berdifusi dengan gerak Brown keluar masuk alveoli. Debu yang membentur
sebelumnya
udaranya)
dan partikel debu diendapkan pada filter. Setelah itu dilakukan analisis
pernapasan pekerja.
22
kondisi pengukuran)
Faktor lingkungan:
Pencemaran asap rokok
Paparan debu Saluran napas
Pencemaran asap bahan
bakar
Infeksi saluran
pernafasan akut
Faktor individu:
Umur
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan Penyakit akibat
kerja
Ket : = diteliti
= tidak diteliti
Tinggi
Rendah
24
2.9 Hipotesis
Asam Tarahan.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
masa kerja, dan pemakaian alat pelindung diri saat bekerja. Penelitian ini
infeksi saluran pernapasan akut pada pekerja lapangan dari suatu populasi
lapangan.
kerja.
berikut:
N
𝑛=
1 + Ne2
Keterangan :
N = besar populasi
330
𝑛=
1 + 350(0,102 )
330
𝑛=
4,5
𝑛 = 73 pekerja
Pelabuhan Tarahan
adalah:
penelitian.
c. Kuesioner Penelitian
dari
1. Pasang filter pada HVS, alat di ”ON” kan, dan atur flow
meter
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
secara langsung.
2. Data Sekunder
b. Artikel serta jurnal dari suatu media yang sesuai dengan objek
yang diteliti.
bekerja
sampai saat
dilakukan
Status Gizi Kondisi Timbangan Pengukuran Ordinal -Kurus
sampel berat badan langsung
yang dihitung dan -Normal
dengan IMT alat ukur
(Indeks Masa tinggi -Gemuk
Tubuh). badan
dengan
paparan
debu
(data entry).
d. Tabulasi
menggunakan metode :
b. Analisis bivariat
Seminar Proposal
Interpretasi Penelitian