Anda di halaman 1dari 4

TRAVEL AND TOUR UMRAH FIRST TRAVEL DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS

ADITA NURDIA D 73
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan yang sudah dipaparkan

pada bab-bab sebelumnya, yaitu :

Pertama, First Travel merupakan jasa tour travel umrah dan haji yang

telah berdiri sejak tahun 2009. First Travel telah gagal memberangkatkan umrah

puluhan ribu jamaahnya dan mengakibatkan timbulnya kerugian materi dan

immateril. Kasus First Travel menimbulkan polemik yang berkepanjangan dan

belum berakhir terkait pertanggungjawaban First Travel terhadap jamaahnya.

Kasus First Travel menuai pro dan kontra berkepanjangan. Wacana terkini dari

First Travel adalah mereka menunjuk 7 vendor untuk memberangkatkan jamaah.

Kedua, etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip,

kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Etika

bisnis memuat prinsip-prinsip utama bagi para pelaku bisnis dalam menjalankan

bisnisnya, prinsip-prinsip tersebut antara lain otonomi, kejujuran, non

maleficience dan beneficience, keadilan, dan hormat terhadap diri sendiri.

Konsumen harus diperlakukan baik secara moral, tidak saja tuntutan etis,

melainkan juga syarat mutlak untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis, empat

hak yang dimiliki setiap konsumen, hak atas keamanan, hak atas informasi, hak

untuk memilih, hak untuk didengarkan merujuk kepada konsumen.

Tanggungjawab moral bisnis bisa disebut tanggungjawab sosial dan jika

keduanya digabungkan menjadi tanggungjawab moral dan sosial.

73
TRAVEL AND TOUR UMRAH FIRST TRAVEL DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS
ADITA NURDIA D 74
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Ketiga, hasil analisis menunjukkan bahwa First Travel tidak etis secara

etika bisnis. Analisis dari segi prinsip-prinsip etika bisnis First Travel tidak

mampu memegang prinsip tersebut, mereka tidak menerapkan transparansi,

dalam hal ini jamaah telah dirugikan dari segi pertimbangan. Dari segi hubungan

dengan konsumen First Travel telah lalai dalam menjaga hubungan baik, banyak

jamaah yang telah merasa kecewa atas perlakuan First Travel terhadap mereka,

pemenuhan hak tidak dilakukan dan dianggap hanya memberikan janji palsu

terkait keberangkatan umrah. Dari segi tanggungjawab perusahaan First Travel

dapat dikatakan ingin lari dari tanggungjawabnya, mereka telah menggunakan

uang jamaah maka mereka tidak dapat melimpahkan tanggungjawab kerugian

terhadap pihak lain terlebih pemerintah yang menangani hajat hidup banyak

orang. Hal ini jelas tidak bersesuaian secara moral, mereka yang menikmati hasil

dari uang jamaah, mereka yang bersenang-senang dengan uang tersebut, maka

mereka pula yang seharusnya menanggung dan memikul tanggungjawab.

B. Saran

Analisis ini adalah analisis etika bisnis, untuk ke depannya disarankan

agar analisis dengan objek material yang serupa diperluas hingga filsafat

hukum. Hal ini menjadi penting karena filsafat hukum dapat memberikan

tataran dari bidang yang berbeda terkait kebijakan dalam kasus yang

menyangkut tanggungjawab yang diatur terlebih dalam hal ini pemerintah

dilibatkan. Filsafat hukum dapat memberikan wawasan, secara lebih luas dalam

perspektif yang berbeda terkait jasa travel tour umrah dan haji di Indonesia.

Selain hal tersebut, kedepannya etika bisnis sebagai etika praktis mempu
TRAVEL AND TOUR UMRAH FIRST TRAVEL DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS
ADITA NURDIA D 75
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

dikembangkan hingga memiliki satu tataran dan teori yang lebih pasti dalam

standar bisnis etis.

Jasa travel and tour umrah seharusnya menempatkan kejujuran bisnis

sebagai hal utama, terlebih bisnis ini merupakan bisnis yang berkenaan dengan

pemeluk agama besar di Indonesia. Penggunaan aliran dana yang sesuai dengan

kebutuhan, pemenuhan hak konsumen, dan jalinan hubungan yang baik antara

konsumen dan perusahaan merupakan hal yang penting. Bisnis harus

memegang etika, meski tidak dapat dipungkiri bahwa laba merupakan hal yang

utama namun moral dan etika juga hal yang tak kalah penting, hal ini

dikarenakan moral dan etika dapat menimbulkan suasana bisnis yang kredibel.

Pemerintah kedepannya harus mempu menegakkan aturan baku dan

standar kelayakan bagi penyelenggara travel and tour umrah. Hal ini penting

guna menghindari kejadian serupa yang merugikan berbagai pihak. Kementrian

Agama pada dasarnya sudah membuat suatu aturan baku tentang kelayakan

travel and tour umrah yang bisa terdaftar dalam Kementrian Agama, namun hal

ini lemah dalam pengawasan dan ketegasan. Hal yang harus dilakukan

pemerintah setelah travel and tour telah terdaftar di rincian Kementrian Agama

adalah pengawasan berkala, jadi dalam perjalanan jasa travel and tour umrah

tersebut terus diawasi sehingga tindak pelanggaran seperti yang dilakukan First

Travel diantaranya membuat paket umrah murah dapat diatasi dengan segera

dan tidak membahayakan masyarakat. Edukasi terhadap masyarakat luas

tentang umrah dan travel and tour umrah yang dapat digunakan juga diperlukan,

banyak lansia yang ingin umrah dan masyarakat yang terkadang masih belum
TRAVEL AND TOUR UMRAH FIRST TRAVEL DALAM PERSPEKTIF ETIKA BISNIS
ADITA NURDIA D 76
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

mengerti bahwa Kementrian Agama telah membuat aplikasi umrah cerdas yang

dapat menjadi ladang informasi umrah.

Masyarakat selaku pengguna travel and tour umrah harus lebih berhati-

hati dalam memilih jasa travel tour yang dipercaya, hal ini guna mencegah

terjadinya kerugian seperti kasus First Travel. Bagi masyarakat yang telah

paham teknologi sebaiknya mengunduh aplikasi Umrah Cerdas yang telah

dibuat oleh Kementrian Agama, disana tidak hanya menyajikan informasi

seputar umrah, namun juga menyajikan data biro umrah yang telah terdaftar di

Kementrian Agama. Masyarakat juga perlu bertanya dalam pemilihan travel

and tour umrah, hal ini dikarenakan saat ini marak travel and tour yang tidak

dapat dipercaya, kita harus tau akan dikemanakan uang kita dengan jumlah

demikian dan kepastian pemberangkatan, jika diperlukan maka bukti hitam di

atas putih sangat diperlukan demi keamanan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai