Kelompok 4
Muhammad Harley
Muhammad Ivan
Mushthofa Kamal
Nur Afifah
Rahmadani Saputra
21.1 Pendahuluan
Yang dimaksud dengan "properti optik" adalah respons bahan terhadap paparan radiasi
elektromagnetik dan, khususnya, terhadap cahaya tampak.
Konsep Dasar
Pada fisika modern atau dari sudut pandang mekanika kuantum, radiasi elektromaknet terdiri
dari sekumpulan energi yang dinamakan foton dibandingkan radiasi elektromaknetis terdiri dari
gelombang saja. Energi E dari foton dapat didefinisikan menggunakan rumus diatas dimana h
konstanta planck (6.63x 10-34 Js) dan c adalah kecepatan cahaya (3 x 108m/s).
21.3 Interaksi Cahaya dengan Material Padat
Intensitas Io dari sinar yang mengenai permukaan dari material yang padat tersebut harus sama
dengan jumlah dari intensitas yang ditransmisikan, di serap dan di refleksikan (IT, IA IR).
Intensitas radiasi memiliki satuan watt/m2, sesuai dengan energi yang di transmisikan per satuan
waktu menuju satuam luas yang tegak lurus terhadap penyebaran sinar.
Matareial yang dapat mentransmisikan cahaya dengan penyerapan yang kecil dan refleksi
berwarna transparan (dapat menembus mereka). Bahan yang menahan transmisi dari cahaya
tampak akan berwarna buram. Banyak logam yang berwarna buram jika di lewati cahaya
tampak; karena semua radiasi cahaya di serap atau di refleksikan.
21.4 Interaksi Atom dan Electron
elektronic polarization
Salah satu komponen dari elektronic polarization adalah medan listrik yang berfluktuasi
dengan cepat. Dua hal yang terjadi di polirisasi ini adahlah :
1. Sebagian dari radiasi akan di serap
2. Gelombang cahaya akan melambat seketika mereka melewati medium
foton dari frekuensi yang bersinggungan dengan ∆E dari atom, dapat di serap oleh elektron
transisi dengan h sebagai konstanta planck. Selanjutnya, semua energi foton diserap pada setiap
kejadian perpindahan elektron.
Besar n akan bergantung pada panjang gelombang dari cahaya. Efek ini sebagai contoh, pada
saat penyebaran atau pemisahan dari gelombang dari cahaya putih ke warna warna lain oleh
kaca berbentuk prisma. Setiap warna di belokkan dengan perbedaan jumlah yang sesuai dengan
yang melewati kedalam atau keluar kaca, yang menghasilkan pemisahan warna.
Untuk mencari kecepatan cahaya v didalam medium, berlaku :
dan
Untuk keramik kristalin yang memiliki struktur kirstal kubik, dan untuk kaca, index bias nya
berdiri sendiri tergantung dari arah kristalografik (yaitu isotropic). Pada sisi lain, kristal
nonkubik memiliki arah anisotropik n; yaitu memiliki index yang paling besar diantara arah-
arah lain yang memiliki massa jenis dari ion yang paling tinggi. Table dibawah memberikan
data dari index pembiasan dari beberapa kaca, keramik transparan, dan polimers. Data dibawah
untuk keramik kristalin rata-rata n adalah an isotropic.
21.6 Refleksi
Saat radiasi cahaya bergerak dari satu medium ke medium lain dengan index bias yang berbeda,
beberapa dari cahaya di sebar pada antarmuka daintara dua media walaupun dua media tersebut
transparan.
Dimana Io dan IR adalah intensitas dari cahaya yang gelombang bekerja dan
yang di refleksikan.
Dimana I0 adalah intensitas dari radiasi yang tidak direfleksikan dan β adalah koefisien serap (
mm-1), adlaah karakter dari material tertentu; lebih jauh lagi, β bervariasi terhadap panjang
gelombang dari radiasi yang terjadi. Parameter panjang x di hitung dari permukaan alat ke
material. Material yang memiliki β yang besar akan bersifat sangat mudah menyerap.
21.8 Transmisi
Untuk gelombang yang terjadi dari I0 yang bergesekan dengan permukaan depan dari spesimen
dengan ketebalan l dan koenfisien serap β intensitas yang ditransmisikan pada permukaan
belakang IT adalah
Dimana R adalah reflektan; untuk hal ini, diasumsikan pada kedua permukaan merupakan
medium yang sama.
21.9 Warna
Warna adalah hasil dari kombinasi dari panjang gelombang yang ditransmisikan. Warna
bergantung pada distribusi frekuesi dari sinar yang ditransmisikan dan diemisikan kembali.
Contoh, camdium sulfida memiliki celah lengkungan sebesar 2.4 eV; maka dari itu penyerapan
foton harus lebih besar dari 2.4 eV sesuai dengan warna biru atau violet. Yang tidak diserap
terdiri dari foton yang sebesar 1.8 hingga 2.4. cadimium sulfida akan berwarna kuning keorenan
karena komposisi dari sinar yang ditansmisikan.
21.10 Keburaman dan Ketembusan di Isolator
Keburaman dan sifat tembus tergantung pada besarnya derajat sifat transmisi dan sifat
reflektan pada bagian dalam material. Sinar yang ditransmisi di defleksikan berdasarkan arah
dan berdifusi sebagai hasil dari peristiwa penyebaran cahaya. Keburaman adalah hasil yang
didapat ketika penyebaran cahaya sangat besar sehingga sinar tersebut tidak di transmisikan
ke(undeflected) ke ujung permukaan lainnya.
21.11 Warna Terang (luminescence)
Luminescene adalah perisitiwa energi yang diserap dan diemisi kembali mejadi cahaya tampak
oleh material. Luminescene dikelompokkan berdasarkan lamanya waktu diantara peristiwa
penyerapan dan emisi ulang.
21.12 Fotokonduktivitas
Fotokonduktivitas dari material semikonduktif bergantung pada jumlah elektron bebas pada
lengkungan konduksi dan jumlah lubang di valensi lengkungan energi.
21.13 Lasers
Elektron akan berpindah atau jauh dari kondisi energi yang tinggi ke yang rendah tanpa
pengaruh dari luar.
21.14 Komunikasi Fiber Optis
Sekarang, semua telekomunikasi di transmisikan melalui meidum fiber optis dari pada medium
kawat perunggu. Sinyal ditransmisikan melalui konduktor kawat logam yang menggunakkan
fiber yang secara optis transparan, transmisi sinyal sebagai fotonic yang artinya menggunakan
foton dari radiasi elektromaknetik dari cahaya. Penggunaan fiber optis meingkatkan kecepatan
transmisi, kapasitas, dan jarak transmisi dengan kemunginan error yang rendah. Berikut adalah
komponen dari sistem fiber optis
Kesimpulan
1. Sifat optis pada material akan timbul jika terpapar radiasi elektromaknetik seperti sinar
2. Sifat optis dapat kita deskripsikan berdasarkan kemampuan penyerapan, refleksi, dan
transmisi dari material
3. Contoh pengaplikasian sifat optis adalah kabel fiber optis dalam komunikasi dan lampu yang
dapat meng-emisikan cahaya