Anda di halaman 1dari 8

OSCE STATION ANESTHESIA CRISIS MANAGEMENT

1 Nomor Station
2 Judul Station Malignant Hipertermi
3 Waktu yang 20 menit
dibutuhkan
4 Tujuan Station Analisis situasi, diagnose dan problema actual-potential,
monitoring dan manajemen penyulit, komunikasi, edukasi dan
profesionalisme
5 Kompetensi : 1.Evaluasi Pra Anestesi
a. 2. Diagnosa dan problem potensial - aktual
3. Rencana tindakan anestesi
4. Keterampilan klinis
5. Monitoring dan manajemen penyulit
6. Manajemen paska bedah
7. Komunikasi, edukasi dan profesionalisme
6 Kategori 1. Anestesia Obstetrik
2. Anestesia Bedah Saraf
3. Anestesia Regional Dan Manajemen Nyeri
4. Anestesia Bedah Toraks
5. Anestesia Pediatrik
6. Anestesia Kegawatdaruratan
7. Anestesia Urologi
8. Anestesia Untuk Penyakit Penyakit Khusus (Endokrin,
Metabolik, Penyulit Kardiovaskular)
9. Anestesia Bedah Kepala Leher
10. Anestesia Bedah Rawat Jalan / Luar Kamar Bedah
11. Anestesia Pada Prosedur Invasif Minimal
12. Terapi Intensif
7 Intruksi untuk Skenario Klinik :
peserta ujian Anda dikonsulkan pasien anak anak 10 tahun dengan takikardi
oleh junior anda setelah melakukan tindakan anesthesia umum
inhalasi dengan fasilitas intubasi suksinilkolin dengan diagnosa
strabismus rencana akan dilakukan operasi koreksi strabismus.
5 menit setelah intubasi pasien mengalami takikardi sampai
SVT 180v/menit. Dari evaluasi awal didapatkan data bahwa
pasien tersebut mengalami exotropia idiopatik sejak usia dini
dan paman pasien dengan riwayat meninggal saat dioperasi
dengan ius umum.
Tugas :

1. Sebutkan problema actual dan potensial serta diagnose


pada kasus ini ( minta data kepada penguji )
2. Lakukan monitoring dan manajemen penyulit yang
diperlukan dengan tepat dan benar sesuai hemodinamik
pasien. Tanpa berdiskusi dengan penguji, langsung
kerjakan sebagaimana mestinya.
3. Jelaskan management paska kejadian anda dalam
menangani kasus diatas dan tindakan selanjutnya.
Sampaikan kepada penguji.

8 Instruksi untuk INTRUKSI PENGUJI :


penguji INSTRUKSI UMUM
1. Pastikan identitas peserta ujian pada kartu ujian
2. Tulislah nama dan nomor peserta ujian pada lembar
penilaian!
3. Amatilah dan berilah skor atas tugas yang dikerjakan
peserta ujian serta skor Global Rating sesuai rubrik
penilaian
4. Hindarilah interupsi dan/atau tindakan selain daripada yang
diminta dalam instruksi penguji!
5. Berikan informasi/hasil yang dibutuhkan secara
lisan/tulisan hanya apabila peserta ujian telah melakukan
dan/atau mengusulkan jenis pemeriksaan yang dimaksud
(perhatikan instruksi khusus)!
6. Taatilah peraturan serta etika penguji selama menjalankan
tugas sebagai penguji OSCE - ATI!

INSTRUKSI KHUSUS :
1. Penguji mengamati dan menilai tindakan yang dilakukan
peserta dan memberikan hasil pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang bila diminta oleh peserta.

Anamnesa:
- Riwayat penyakit sekarang : dari anamnesa keluarga
diketahui pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma,
atau penyakit sistemik lainnya.
- Riwayat penyakit sebelumnya : Pasien tidak diketahui
memiliki kelainan kongenital lainnya.
- Riwayat operasi : Pasien belum pernah menjalani
pembedahan dan anestesi sebelumnya.
- Riwayat alergi : Pasien tidak ada riwayat Alergi
- Riwayat keluarga : paman pasien dari pihak ibu meninggal
saat operasi dengan anestesi umum saat usianya masih
kecil. Tidak diketahui penyebabnya oleh keluarga. Ibu dari
pasien pernah menjalani operasi SC dengan spinal
anesthesia, sedangkan ayah pasien tidak memiliki riwayat
operasi.
DATA DATA BERIKUT HANYA DISAMPAIKAN
APABILA DITANYAKAN OLEH KANDIDAT :
Pemeriksaan Fisik :
 Vital Sign : BB 46 kg, TB 152 cm, BMI 19,9 kg/m2.
Temp 43,0 oC ( Hanya bila diminta kandidat )
 SSP : DPO, Pupil Midriasis +/+ 4/4
 Kardiovaskular : S1S2 reguler tanpa murmur, HR
180x/menit, Tensi 88/49 mmHg
 Respirasi : RR dikendalikan 16–18x/menit tanpa rhonki
dan wheezing, SaO2 86%, nilai EtCO2 85 mmHg,
 Muskuloskeletal : masseter muscle spasm. Abdomen dan
musculoskeletal rigidity. Mottled skin color
 Hasil Lab (preop) :
DL : Hb 13,4 gr%, Hct 40,2 %, WBC 9,4 gr/dl, Plt 424 gr/dl.
FH : dbn
RFT : dbn
LFT : dbn
Thorak foto : tidak dikerjakan
EKG : tidak dikerjakan
UL : tidak dikerjakan

 Hasil Lab (durante op), hanya bila kandidat meminta


untuk diperiksa.
AGD : pH 7,01, PCO2 95 PO2 60 HCO3 12 BE -10
laktat 11
Na : 134, K 7,5 meq/L. Cl 105.

 Kandidat seharusnya menyampaikan problem potensial


sebagai berikut :
 Riwayat keluarga : meninggal saat dioperasi dengan
anestesi umum
 Pasien dengan penyakit strabismus

 kandidat seharusnya menyampaikan problema actual


sebagai berikut :
 Takikardi
 Hipertermi
 Hiperkarbia
 masseter muscle spasm. Abdomen dan musculoskeletal
rigidity
 Riwayat penggunaan suksinilkholin
 Riwayat penggunaan anestesi inhalasi isoflurane

 menegakkan diagnose sebagai Suspect Malignant


Hipertermia, dan diagnose banding : Neuroleptic
Malignant Syndrome, throtoxicosis

 Melakukan Manajemen Penyulit :


 volatile anesthesia distop, ganti dengan anestesi
intravena
 Stop pelumpuh otot suksiniykoline
 Informasikan kondisi kepada operator
 soda lime distop atau diganti dengan charcoal,
 diberikan terapi Dantrolene dengan dosis tepat.: 2.5
mg/kgbb @ 5 menit sampai kondisi membaik atau
batas maksimal 10 mg/kg bb.
 berikan bicarbonate untuk terapi asidosis metabolic
berat yg persisten. Atasi asidosis metabolic, bila BE > -
8 Meq, berikan sodium bicarbonate 1-2 meq/kg bb (
maksimal 50 meq)
 Lakukan usaha cooling : lavage, cooling blanket, cairan
infus dingin)
 koreksi hyperkalemia berat dengan Glucose/insulin For
pediatric patients: 0.1 units regular insulin/kg IV and
0.5 grams/kg dextrose (% in formulation not important)
 Monitor ETCO2 dan lakukan hiperventilasi dengan
100% oksigen
 terapi antiaritmia : Atasi aritmia/SVT dengan standard
antiarrhythmics ( lidokain / amiodarone), dan hindari
calcium channel blockers ( verapamil/diltiazem) karena
pasien sudah mendapat dantrolene.
 vasopressor dan inotropic sesuai kondisi dan indikasi

10 Denah ruangan
Ruang

2mx3m
Meja Peserta
Bed Operasi

Meja Peserta

Meja
Meja T.Sampah
Kursi penguji Alat Kursi PS
penguji

12 Peralatan yang Setting ruangan dokter-pasien


dibutuhkan - Meja dan kursi penguji 1 set
ACM 3 - Meja peralatan 1 buah
- Termometer raksa untuk aksila 1
- Monitor Pasien lengkap dengan ETCO2
1 atau kertas diprint berisi data monitor pasien
- Penlight 1
- KY JELLY
- Manekin pediatric Full Body yang sudah terintubasi
- Laringoskop
- Sungkup Muka + Bag
- OTT
- Plester OTT
- Mesin Anestesia + sirkuit corrugated + extra sirkuit 1
set
- Obat Dantrolene
- Dextrose + insulin
- Natrium bicarbonate
- Cairan infus dingin
- Obat aritmia : lidocaine, amiodarone
- Obat obat Anestesia dan obat emergency
- Tempat sampah tertutup 1
- Tissue 1 kotak
- Jam dinding 1
13 Penulis IGN Mahaalit Aribawa
14 Referensi Morgan clinical anesthesia 5th edition page 1185-1190
LEMBAR PENILAIAN

Station Malignant Hiperthermia

Kandidat Residen : _____________________________

Aspek yang Dinilai 0 1 2 3 Bobot Skor


1. diagnose dan Peserta hanya Peserta hanya Peserta Peserta mampu menyampaikan semua Analisis 3
problema actual mampu mampu menyampaikan Situasi berikut:
dan potensial menyampaikan menyampaikan problema  Kandidat seharusnya menyampaikan
problema actual- problema actual-potensial problem potensial sebagai berikut :
potential tanpa actual-potential tidak lengkap  Riwayat keluarga : meninggal saat
menyebutkan lengkap tapi tapi diagnosa dioperasi dengan anestesi umum
diagnosa diagnosa salah benar  Pasien dengan penyakit strabismus

 kandidat seharusnya menyampaikan


problema actual sebagai berikut :
 Takikardi
 Hipertermi
 Hiperkarbia
 masseter muscle spasm. Abdomen dan
musculoskeletal rigidity
 Riwayat penggunaan suksinilkholin
 Riwayat penggunaan anestesi inhalasi
isoflurane
 Diagnosa : Suspect Malignant
Hipertermi

2.monitoring dan Kandidat tidak Kandidat melakukan Kandidat melakukan Kandidat mampu melakukan semua monitoring 4
manajemen penyulit melakukan tindakan secara tidak tindakan secara tidak dan management penyulit :
tindakan 1,3,4,5,9 lengkap, diantaranya lengkap, diantaranya 1. volatile anesthesia distop, ganti dengan
harus termasuk 2 harus termasuk anestesi intravena
tindakan dari no : melakukan tindakan 2. soda lime distop atau diganti dengan
1,3,4,5,9 no : 1,3,4,5,9 charcoal,
3. Lakukan usaha cooling : Dinginkan pasien
dengan cairan infus dingin, cooling blanket,
ice packs, gastric/rectal cool lavage,
menurunkan suhu kamar operasi paling
dingin.
4. Hyperventilasi dengan O2 100% 10
Liter/menit - jangan membuang waktu
dengan mengganti sirkuit atau mesin
anestesi.
5. Berikan dantrolene intravena 2,5 mg/kgbb @
5 menit sampai dosis maksimal 10 mg/kgbb
6. Atasi hyperkalemia dengan : Glucose/insulin
For pediatric patients: 0.1 units regular
insulin/kg IV and 0.5 grams/kg dextrose (%
in formulation not important)
7. Pertahankan produksi urine > 2 ml/menit
dengan memberikan Furosemide 0.5-1 mg/kg
once (maximum dose 20 mg)
8. Atasi asidosis metabolic, bila BE > -8 Meq,
berikan sodium bicarbonate 1-2 meq/kg bb (
maksimal 50 meq)
9. Atasi aritmia/SVT dengan standard
antiarrhythmics ( lidokain / amiodarone), dan
hindari calcium channel blockers (
verapamil/diltiazem) karena pasien sudah
mendapat dantrolene.
10. Vasopressor dan inotropic sesuai
kondisi dan indikasi
11. Monitor EtCO2 dan temperature secara
ketat,
3.management paska Kandidat tidak Kandidat melakukan Kandidat melakukan Kandidat harus mampu melakukan semua 2
kejadian melakukan salah tindakan tidak tindakan tidak tindakan sebagai berikut :
satu tindakan no lengkap, diantaranya lengkap, diantaranya 1. Tunda operasi
2. Stabilkan pasien di kamar operasi ( turunkan
1,2,3 harus termasuk salah harus termasuk
ETCO2 dan heart rate, suhu turun dan
satu tindakan no : melakukan tindakan rigiditas otot hilang )
1,2,3 no : 1,2,3 3. Bila sudah stabil, siapkan untuk dikirim ke
PICU
4. Monitoring resiko terjadinya komplikasi :
DIC, acute renal failure, hypothermia,
gangguan elektrolit asam basa
hyperkalemia, pulmonary edema, muscle
edema, muscle necrosis, neurogenic squele
dan recurrence MH
5. Laporkan kejadian MH ke pusat informasi
dan pencatatan MH nasional
6. Beritahukan kepada keluarga bahwa pasien
mengalami MH dan kejadian ini bisa terjadi
pada anggota keluarga lain terutama derajat
pertama.
4. Komunikasi, Peserta ujian tidak Peserta ujian Peserta ujian Peserta ujian melakukan: 1
edukasi dan melakukan poin 1 melakukan poin 4 melakukan poin 1. Komunikasikan kepada operator tentang
profesionalisme sampai 6 sampai 6, tetapi tidak 1sampai 3 namun kondisi pasien saat ini dengan santun, baik
melakukan poin 1 dan tidak melakukan poin 2. Meminta operator menunda tindakan
2 4 sampai 6 dengan operasi
lengkap 3. Memahami Guideline penanganan MH
4. melakukan setiap tindakan dengan berhati-
hati dan teliti sehingga tidak
membahayakan pasien dan diri sendiri
5. melakukan tindakan sesuai prioritas
6. mengetahui keterbatasan dengan merujuk
atau melakukan konsultasi bila diperlukan
TOTAL SKOR

Anda mungkin juga menyukai