PENDAHULUAN
1
terlalu mutlak dan universal karena ada faktor-faktor di luar kenyataan klinis yang
mempengaruhi diantaranya faktor sosial ekonomi dan budaya. Pada kasus di
beberapa negara berkembang seperti di Indonesia, masalah kesehatan yang
marak terjadi pada kurun waktu beberapa tahun kebelakang dan diperkirakan
akan terus mengalami peningkatan pada tahun tahun yang akan datang ialah
masalah kesehatan penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif atau sering
juga disebut penyakit kronis.Menurut World Health Organization (WHO, 2008),
masalah kesehatan utama yang menjadi penyebab kematian pada manusia
adalah penyakit kronis. Penyakit kronis tersebut banyak macamnya, dua
diantaranya ialah penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus.
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas merupakan pelayanan
yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam
kandungan sampai tutup usia (Effendi, 2009). Sehingga walaupun sempat
berada pada era yang berbeda (Era Askes dan Era BPJS), Puskesmas tetap
konsisten memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat, dan ditambah
dengan keberadaan Puskesmas yang mudah untuk dijangkau.
Pemerintah melalui BPJS Kesehatan mengupayakan salah satu
program untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui Program Pengelolaan
Penyakit Kronis (PROLANIS). Tujuan dari kegiatan program pengelolaan
penyakit kronis adalah untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis
khususnya Hipertensi mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75%
peserta terdaftar yang berkunjung ke fasilitas tingkat pertama memiliki hasil baik,
pada pemeriksaan spesifik terhadap Diabetes Mellitus, dan Hipertensi sesuai
panduan klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit
(BPJS Kesehatan, 2014). Perlu peran dari berbagai pihak, baik dari tenaga
kesehatan yang hendaknya mengupayakan program pengelolaan penyakit kronis
tersebut berjalan sehingga dapat mengatasi kasus Hipertensi pasien, dengan
menggunakan metode promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Di dalam
mengupayakan kegiatan tersebut seringkali tidak optimal karena faktor dari
keterjangkauan akses pelayanan, dukungan keluarga dan peran petugas
kesehatan terhadap penurunan jumlah kunjungan peserta prolanis di puskesmas.
2
Hal ini dapat meningkatakan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan
motivasi kepada semua masyarakat serta melibatkan mayarakat aktif disetiap
program-program kesehatan guna meningkatkan kualitas kesehatan yang lebih
baik khususnya pada program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis).
Masalah-masalah lainnya yang ada di setiap program yang
dilaksanakan di Puskesmas memang beragam antara lain: Masih adanya Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang belum berobat sesuai standar di
puskesmas merupakan salah satu masalah yang ada di UPT Puskesmas
Slempit, karena masih ada pasien dengan ODGJ yang belum terdeteksi oleh
petugas puskesmas, kemudian Cakupan (Open Defecation Free) ODF di wilayah
UPT Puskesmas Slempit masih belum tercapai karena masih banyaknya
masyarakat yang tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga di
wilayah UPT Puskesmas Slempit Masih kurangnya kunjungan rumah dan
pemantauan dari tenaga kesehatan khususnya pada pasien PROLANIS
Hipertensi yang sudah tidak rutin berobat ke puskesmas di masing- masing desa
binaan wilayah kerja UPT Puskesmas Slempit.
Sebagai perawat di UPT Puskesmas Slempit, diharapkan mampu
mengaktualisasikan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu, Anti Korupsi) , nilai-nilai dasar ASN dapat terinternalisasi dalam tindakan
dan pekerjaan sehari-sehari, dan mampu mempengaruhi seluruh ASN di
lingkungan kerja UPT Puskesmas Slempit ke arah yang positif, dan mampu
mempertanggungjawabkan pekerjaan sesuai tugas pokok dan fungsinya,
akhirnya mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta
mewujudkan visi misi UPT Puskesmas Slempit.
3
Manfaat dalam aktualisasi dapat dilihat dari dua sisi, yaitu secara
internal dan eksternal.
a. Manfaat Internal
Menciptakan dasar dan acuan sebagai ASN dalam melaksanakan tupo
ksi sesuai dengan Prinsip ANEKA.
b. Manfaat Eksternal
Mendorong pasien penyandang penyakit kronis mencapai kualitas
hidup optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke
UPT Puskesmas Slempit memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik
terhadap penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai panduan klinis terkait
sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.