SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Luki Arsih
NIM. 7211411018
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Setiap apa yang kita hadapi itu mengandung resiko, dan kita jangan takut akan
resiko itu, tetapi bersihkanlah hatimu dan hadapi resiko itu”
(Budi Hartono)
“All our dreams can came true, if we have the courage to persue them”
(Walt Disney Company)
Persembahan :
1. Bapak Wagiyo dan Ibu Casmiah yang selalu mendoakan dan memberikan
semangat untuk kebaikan saya
2. Kakakku Subekti, SH, Nana Dwi Puji Astuti, Amd.Keb dan adekku Bangun
Prayogi, Retna Cik Sari Dewi yang selalu memberi dukungan kepada saya
3. Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Akuntansi A yang memberikan
semangat untuk saya
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Switching. (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate and Property yang
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan teladan, beserta
keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi
Negeri Semarang.
doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
4. Indah Anisykurlillah, SE., M.Si., Akt., CA, Dosen Pembimbing yang telah
5. Drs. Asrori, MS, Dosen penguji I yang telah memberikan saran dan kritikan
vii
6. Badingatus Solikhah, SE, Msi, Dosen penguji II yang telah memberikan saran
Elianto, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah
11. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan segala kritik dan saran. Penulis berharap semoga skripsi ini
Penulis
viii
SARI
Arsih, Luki. 2015. “Pengaruh Opini Going Concern, Ukuran KAP dan
Profitabilitas Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Real
Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008–2013).
Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing: Indah Anisykurlillah, SE, M.Si, Akt, CA.
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................. ix
xi
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 12
xii
2.8.3. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Auditor Switching ......... 39
xiii
4.1.1. Populasi dan Sampel ........................................................... 51
xiv
5.2. Keterbatasan .................................................................................... 76
LAMPIRAN ................................................................................................ 83
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.4. Auditor Switching Dilihat dari Opini Going Concern .................. 54
Tabel 4.7. Perbandingan antara -2LL awal dengan -2LL akhir .................... 59
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
dan menilai laporan keuangan perusahaan dan mengeluarkan opini sesuai dengan
keadaan perusahaan.
nilai moneter. Menurut PSAK nomor 1 (revisi 2013), Laporan keuangan adalah
suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
1
2
keuangan yang bersifat relevan dan dapat diandalkan tersebut pada kenyataannya
sulit untuk diukur. Oleh karena itu, pemakai informasi laporan keuangan
auditor harus objektif dan independen terhadap informasi yang disajikan dalam
hubungan yang terjalin selama ini antara auditor (KAP) dengan pihak manajemen
perusahaan, yang akan mencapai tahap dimana auditor akan terikat secara
hubungan dalam waktu yang lama antara auditor dan klien akan menyebabkan
kualitas dan kompetensi kerja auditor cenderung menurun dari waktu ke waktu.
Hubungan yang semakin dekat antara auditor dan manajemen dapat menyebabkan
auditnya. Disamping itu, dengan adanya hubungan yang semakin dekat tersebut
audit yang diatur dalam KMK Nomor 359/KMK/.06/2003 yang telah direvisi
akuntan publik mengenai pembatasan masa pemberian jasa audit oleh KAP
terbongkarnya kasus Enron pada tahun 2002, dimana KAP nya yang merupakan
salah satu dari anggota KAP big five saat itu yakni Arthur Andersen gagal
Akibat dari kasus ini, lahirlah The Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002 sebagai
solusi dari skandal perusahaan besar yang terjadi di Amerika untuk memperkuat
tidak mampu dideteksi oleh KAP Hans Tuanakotta dn Mustofa yang pada saat itu
merupakan anggota KAP big four. Keluarnya The Sarbanes-Oxley Act (SOX)
secara wajib.
4
akuntan publik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Auditor switching ini
atau KAP secara mandatory terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang
sukarela tanpa adanya keharusan dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
KAP yang dilakukan oleh klien. Auditor switching dilakukan perusahaan karena
manajer merasa tidak puas dengan kualitas hasil auditor. Febrianto (2009)
menjelaskan pergantian auditor bisa dibedakan atas dasar pihak mana yang
menjadi fokus perhatian dari isu tersebut. Jika auditor switching terjadi secara
sukarela, maka perhatian utama adalah pada sisi klien. Sebaliknya, jika pergantian
terjadi secara wajib, perhatian utama beralih kepada auditor. Jika klien mengganti
auditornya pada kondisi dimana tidak ada aturan yang mewajibkan pergantian
auditor yang harus dilakukan, ada dua kemungkinan yang terjadi ketika klien
oleh klien. Apapun kemungkinan yang terjadi, perhatian utama tetap pada faktor-
faktor apa saja yang mendasari terjadinya auditor switching tersebut dan kemana
atas praktik akuntansi tertentu, maka klien akan pindah ke auditor yang dapat
bersepakat dengan klien, fokus utama adalah klien. Tetapi apabila alasan
5
pergantian auditor karena peraturan yang membatasi masa perikatan audit, maka
atas adalah setelah perusahaan di audit oleh KAP yang sama selama enam tahun
pergantian KAP secara voluntary atau diluar KMK 359//KMK.06/2003 dan PMK
bahwa perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek
KAP secara sukrela berjumlah 17 perusahaan. Hal ini berarti bahwa lebih dari
50% perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI selama tujuh
rata perusahaan melakukan auditor switching adalah tiga kali pergantian selama
Menurut Frida (2013), akibat dari adanya rotasi auditor yang terlalu sering adalah
dari sisi klien, yaitu auditor yang melaksanakan tugas audit di perusahaan klien di
dilakukan apabila auditor tidak berganti hal ini dikarenakan auditor yang baru
6
yang terlalu sering adalah kualitas audit yang dihasilkan akan menurun karena
Selain itu, menurut Nasser et. al (2006) dalam Adityawati (2011) pergantian
KAP yang sering akan mengakibatkan peningkatan fee audit. Ketika auditor pertama
kali diminta mengaudit satu klien, yang pertama kali harus mereka lakukan adalah
memahami lingkungan bisnis klien dan risiko audit klien. Bagi auditor yang sama
sekali tidak paham dengan kedua masalah itu, maka biaya start up menjadi tinggi
sehingga dapat menaikan fee audit. Selain itu, penugasan yang pertama terbukti
switching secara voluntary. Hal ini dikarenakan jika perusahaan sering melakukan
auditor switching secara voluntary hanya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Kecuali jika auditor switching secara voluntary ini dilakukan dengan berbagai
menunjukan bahwa audit fee, opini going concern dan ukuran perusahaan
dari penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ukuran KAP, opini auditor dan
memberi pengaruh tertentu terhadap motivasi pergantian auditor. Opini audit going
concern yang dikeluarkan auditor diyakini memiliki pengaruh yang besar tehadap
negatif pada harga sahamnya, tetapi berbeda dengan pendapat Meryani dan
Mimba (2012) yang menjelaskan opini going concern merupakan opini yang tidak
ukuran besar (Big 4). Menurut Muchler et al., (1997) dalam Karina (2013) KAP
karena KAP besar mempunyai reputasi yang lebih tinggi dan melakukan audit
lebih berkualitas dari KAP kecil termasuk dalam pengungkapan going concern
KAP, Juliantari dan Rasmini (2013), Khasaras dan Santosa (2013) menjelaskan
KAP besar (Big 4) mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan
audit dibandingkan KAP kecil (Non big 4), sehingga mampu menghasilkan
kualitas audit yang lebih tinggi dan perusahaan cenderung beralih dari kecil (Non
big 4) ke KAP besar (Big 4). Dan menurut Eko et. al, (2013) jika perusahaan
sudah menggunakan KAP Big 4 tidak akan mengganti KAP yang lebih kecil.
diukur dengan menggunakan rasio ROA, Rizkilah dan Didin (2012) menjelaskan
bahwa perubahan ROA tidak mempengaruhi auditor switching, hal ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pangky Wijaya (2011) yang menyatakan
perusahaan. Menurut Siegel dan Shim dalam Fahmi (2011), semakin besar net
Terdapat hasil yang tidak konsisten pada penelitian sebelumnya, hasil dari
beberapa penelitian tersebut masih dapat diuji kembali meskipun variabel yang
digunakan sama. Hal tersebut yang menjadi dasar peneliti untuk menguji kembali
dan menggunakan periode waktu serta objek penelitian yang berbeda dengan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Sedangkan penelitian ini memilih objek pada
perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI. Alasan penulis
memilih perusahaan Real Estate and Property adalah berdasarkan data yang
tercatat auditor switching secara voluntary atau perpindahan KAP secara sukrela
berjumlah 17 perusahaan. Hal ini berarti bahwa lebih dari 50% perusahaan Real
Estate and Property yang terdaftar di BEI selama tujuh tahun (2006-2012)
melakukan auditor switching adalah tiga kali pergantian selama tujuh tahun
(2006-2012).
10
yang menyediakan rumah dan property lainnya. Di Indonesia bisnis Real Estate
and Property sangat diminati oleh para investor karena bisnis ini tumbuh sangat
pesat dengan kebutuhan tempat tinggal yang nyaman dan mudah didapatkan oleh
17/PMK.01/2008. Hal ini untuk mengetahui ada atau tidaknya auditor switching
Switching”
penulis ketahui lebih lanjut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
menganalisis :
1. Manfaat Teoritis.
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis.
LANDASAN TEORI
mengenai auditor switching Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Khasaras
dan Santosa (2013), teori keagenan membahas adanya konflik kepentingan antara
agent dengan principal. Hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu
atau lebih orang (principal) merlibatkan orang lain (agent) untuk melakukan
kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik kreditor dan pihak lain
kelengkapan informasi, yaitu saat tidak semua kondisi diketahui oleh kedua belah
asimetris).
kepentingannya sendiri. (2) Adverse Selection yaitu situasi dimana satu orang atau
lebih pelaku transaksi usaha yang potensial mempunyai informasi lebih atas yang
12
13
lain. Untuk mengatasi konflik tersebut, dapat dilakukan mekanisme tata kelola
dalam kontrak antara lain informasi akuntansi digunakan untuk mengurangi biaya
investasi dalam perusahaan. Agent pun pasti memiliki kepentingan pribadi yang
ingin dicapai yakni penerimaan kompensasi yang memadai atas kinerja yang
memperbesar laba. Semakin tinggi jumlah laba yang dihasilkan oleh manajemen
(agent), principals akan memperoleh dividen yang semakin tinggi, maka agent
dianggap berhasil atau berkinerja baik sehingga layak mendapat insentif yang
yang tinggi.
kontrak dimana satu pihak (principal) mempekerjakan pihak lain (agent) untuk
melakukan pekerjaan atas nama principal. Kedua belah pihak yang terlibat dalam
kemungkinan bahwa agent tidak akan selalu bertindak untuk kepentingan terbaik
14
principal. Principal akan mencoba untuk memotivasi pihak agent untuk bekerja
seperti yang diharapkan oleh principal, dimana untuk memotivasi, maka pihak
kontrak yang memenuhi dua asumsi, yaitu sebagai berikut ini. Pertama, agent dan
principal memiliki informasi yang simetris artinya baik agent maupun principal
memiliki kualitas dan kuantitas informasi yang sama sehingga tidak terdapat
yang terlibat. Kedua, risiko yang dipikul agent berkaitan dengan imbal jasanya
adalah kecil yang berarti agent mempunyai kepastian yang tinggi mengenai
tersebut sedangkan agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari
kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan
adanya ketidaksepakatan atas praktik akuntansi tertentu, maka agen akan pindah
ke auditor yang dapat bersepakat dengan agen. Kedua pihak tersebut juga sama-
sama ingin terhindar dari resiko yang diinginkan. Karena sifat itulah dibutuhkan
auditor yang independen sebagai penengah antara hubungan prinsipal dan agen.
15
Terkait dengan opini going concern adalah auditor sebagai pihak ketiga
yang independen dan berkualitas untuk mengatasi konflik antara agen dan
sendiri (self interst). Jika Opini yang diberikan auditor tidak sesuai dengan
Terkait teori agensi dengan ukuran KAP adalah auditor sebagai pihak
ketiga yang independen dan berkualitas untuk mengatasi konflik antara agen dan
prinsipal. Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi big four yang mempunyai
Perusahaan akan lebih memilih KAP dengan kualitas yang lebih baik dan
KAP yang besar biasanya memiliki reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis,
demikian, dapat disimpulkan bahwa perusahaan lebih memilih KAP besar yang
dianggap lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil. Oleh karena itu, perusahaan
auditor yang telah memiliki reputasi yang baik. KAP yang bereputasi dalam
ketiga yang independen dan berkualitas untuk mengatasi konflik antara agen dan
merasa perlu mengganti auditor yang lebih berkualitas dan memiliki kredibilitas
reputasi perusahaan mereka di mata pengguna laporan keuangan. KAP yang besar
dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu mengganti KAP besar yang dianggap
Perbedaan kepentingan muncul ketika informasi yang diberikan oleh agent tidak
tentang akuntan publik menyebutkan bahwa pemberian jasa audit oleh Akuntan
Publik dan/atau KAP atas informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun
buku yang berturut-turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan
ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan tahun 2008 disebutkan bahwa pemberian jasa
audit umum dalam suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama enam tahun
berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama tiga tahun buku
berturut-turut pada satu klien yang sama. Disamping itu, dalam pasal 3 ayat 2 dan
3 diatur bahwa akuntan publik dan kantor akuntan dapat menerima kembali
penugasan audit setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit kepada klien
dasar yang digunakan dalam penelitian karena periode waktu penelitian ini adalah
tahun 2008-2013.
18
akuntan publik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Auditor switching ini
atau KAP secara mandatory terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang
tentang “Jasa Akuntan Publik”. Dimana pemberian jasa audit umum atas laporan
keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun
buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga)
pihak mana yang menjadi fokus perhatian dari isu tersebut. Jika auditor switching
terjadi secara sukarela, maka perhatian utama adalah pada sisi klien. Sebaliknya,
jika pergantian terjadi secara wajib, perhatian utama beralih kepada auditor. Jika
klien mengganti auditornya pada kondisi dimana tidak ada aturan yang
mewajibkan pergantian auditor yang harus dilakukan, ada dua kemungkinan yang
terjadi ketika klien mengganti auditornya yaitu, auditor mengundurkan diri atau
utama tetap pada faktor-faktor apa saja yang mendasari terjadinya auditor
switching tersebut dan ke mana klien tersebut berpindah. Jika alasan auditor
akan pindah ke auditor yang dapat bersepakat dengan klien, fokus utama adalah
klien. Tetapi apabila alasan pergantian auditor karena peraturan yang membatasi
peraturan pemerintah ketika klien merasa tidak puas atas hasil laporan keuangan
Publik yang dilakukan oleh perusahaan klien. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yang bisa berasal dari faktor klien maupun faktor auditor.
1. Ukuran KAP
Ukuran KAP adalah cerminan besar kecilnya Kantor Akuntan Publik, semakin
besar Kantor Akuntan Publik maka semakin tinggi kualitas audit yang
auditor dengan KAP besar untuk meningkatkan reputasi dan kualitas laporan
keuangannya.
20
perusahaan yang besar mempunyai total asset yang besar dan masalah yang
dibutuhkan auditor yang lebih berkualitas dan menggunakan KAP big 4 untuk
1. Audit fee
Audit fee adalah besaran yang diberikan klien untuk auditor, apabila fee tang
Opini going concern merupakan opini yang diberikan auditor jika perusahaan
3. Ukuran Perusahaan
perusahaan yang besar mempunyai total asset yang besar dan masalah yang
dibutuhkan auditor yang lebih berkualitas dan menggunakan KAP big 4 untuk
1. Opini Audit
Hasil pekerjaan audit akan dilaporkan dalam bentuk laporan audit yang
satu informasi bagi para pengguna laporan keuangan. Hubungan positif antara
diberikan auditor.
2. Ukuran KAP
semakin besar Kantor Akuntan Publik maka semakin tinggi kualitas audit
yang dihasilkan, jadi perusahaan akan mengganti auditor dengan KAP kecil
laporan keuangannya.
3. Pertumbuhan Perusahaan
menyewa KAP yang lebih besar lagi yang dalam hal ini KAP besar atau KAP
big four.
22
oleh perusahaan adalah layak dan diungkapkan secara maksimal dalam laporan
keuangan.
menjadi terhambat.
pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama
Menurut Nurul Ardiani dan Emrinaldi (2012) menjelaskan opini going concern
1. Disclosure
hidupnya.
24
2. Ukuran KAP
concern apabila terdapat masalah going concern pada klien (Santosa dan
3. Debt default
kewajibannya pada saat jatuh tempo, hal ini menjadi faktor ketidakpastian
default
pantas adalah sebagai berikut (IAI, 2001: SA Seksi 341.3 paragraf 6):
1. Trend negatif, sebagai contoh kerugian operasi yang berulang kali terjadi,
kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, ratio keuangan
untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru atau penjualan sebagian
besar aktiva.
mencari sumber atau metode pendanaan baru atau penjualan sebagian besar
aktiva.
utama, kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan,
audit dapat juga ditentukan oleh ukuran dari Kantor Akuntan Publik itu sendiri.
KAP yang berukuran kecil memiliki sumber daya yang lebih kecil, yang
26
Kantor akuntan pada kategori ini memiliki kantor di banyak kota besar di
seluruh dunia dengan dengan jumlah karyawan termasuk staf dan partner
Kantor akuntan pada kategori ini memiliki cabang diseluruh kota besar.
Selain itu juga memiliki hubungan dengan kantor akuntan di luar negeri
wilayahnya. KAP ini memiliki cabang di daerah lain dalam satu negara.
Ukuran KAP menunjukkan besar kecilnya KAP yang di gunakan oleh klien.
Variabel ini di bedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang termasuk ke dalam
Big 4 dan KAP yang tidak termasuk kedalam Big 4. Menurut Wisnu (2011), KAP
yang termasuk ke dalam big 4 secara umum di anggap sebagai penyedia laporan
audit yang berkualitas tinggi, dan memiliki reputasi yang tinggi dalam lingkungan
27
mereka. Hal tersebut merupakan faktor yang membuat klien memutuskan untuk
lebih memilih menggunakan jasa KAP yang tergolong big 4. Adapun auditor yang
Tuanakotta Mustofa & Halim; Osman Ramli Satrio & Partners, Osman Bing
2. Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Prasetio, Sarwoko & Sandjaja;
yang lebih baik dalam melakukan audit dibandingkan KAP kecil (Non big 4),
sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dan perusahaan
cenderung beralih dari kecil (Non big 4) ke KAP besar (Big 4).KAP yang besar
biasanya memiliki reputasi tinggi dalam lingkungan bisnis, sehingga mereka akan
disimpulkan bahwa perusahaan lebih memilih KAP besar yang dianggap lebih
2.6. Profitabilitas
kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
dalamnya. Bila yang digunakan adalah seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan
maka kita kenal sebagai Profitabilitas Ekonomi. Sedangkan bila yang digunakan
adalah modal sendiri maka kita kenal sebagai profitabilitas modal sendiri.
manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi. Rasio ini meliputi margin laba
pengembalian atas total aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas saham biasa.
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
aktivitas penjualan, asset, dan laba per lembar saham dengan modal sendiri.
1. Profit Margin
Gross Profit Margin adalah rasio untuk mengukur laba kotor penjualan.
penjualan.
2. Return On Asset
Rumus ROA :
ROA = X 100 %
3. Return On Equity
Rumus ROE :
ROE = X 100 %
4. Laba per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)
Rumus EPS :
EPS : = X 100 %
Semakin tinggi nilai profitabilitas yang diperoleh maka semakin besar laba
yang diperoleh dari perusahaan. Artinya semakin besar laba bersih setelah bunga
dan pajak yang diperoleh perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan tersebut
dijadikan acuan untuk peneliti dalam melakukan penelitian dapat dilihat pada
Tabel 2.7.
Tabel 2.7
Ringkasan Hasil Riset Penelitian Terdahulu
Auditor switching adalah pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh
pergantian auditor atau KAP yang dilakukan oleh perusahaan karena manajer
merasa tidak puas dengan hasil auditnya. Hal ini menimbulkan kecurigaan dari
berbagai pihak termasuk investor. Dalam hal ini penulis bermaksud melakukan
pada harga sahamnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa opini audit going
switching. Hal ini juga sejalan dengan Carcello dan Neal (2003) dalam Ainurrizky
hukuman atas pemberian opini yang tidak sesuai dengan harapan perusahaan atas
auditor yang lebih mudah diatur. Klien akan berpindah KAP karena opini tersebut
Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Khasaras dan Sentosa (2013)
dibutuhkan pihak ketiga yang independen. Pihak ketiga yang dimaksud adalah
37
concern maka perusahaan akan mendapat respon negatif dari investor. Teori
mereka sendiri (self interst). Jika Opini yang diberikan auditor tidak sesuai dengan
going concern dapat memberi respon buruk pada perusahaan tersebut, maka
KAP kecil (Non big 4), sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih
tinggi dan perusahaan cenderung beralih dari KAP kecil (Non big 4) ke KAP
besar (Big 4). Ukuran KAP menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya
pergantian auditor karena ukuran KAP mencerminkan reputasi dan kualitas yang
lebih baik. Ukuran KAP juga menentukan kredibilitas dari auditornya. KAP yang
berukuran besar cenderung memiliki kredibilitas dan tingkat keahlian yang tinggi.
38
Perusahaan sendiri juga akan lebih memilih KAP yang mempunyai tingkat
keahlian yang tinggi terutama untuk perusahaan yang telah go public karena
publik.
menjelaskan KAP yang besar dipersepsikan lebih memiiki reputasi yang baik
karena KAP besar tersebut memberikan jasa pada banyak klien, dan hal ini yang
kualitas auditnya lebih baik, serta untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan
hal ini adalah auditor independen. Perusahaan akan lebih memilih KAP dengan
kualitas yang lebih baik dan memiliki kredibilitas yang tinggi untuk meningkatkan
pengguna laporan keuangan. KAP yang besar biasanya memiliki reputasi tinggi
memilih KAP besar yang dianggap lebih berkualitas dibandingkan KAP kecil.
39
Oleh karena itu, perusahaan yang telah menggunakan jasa KAP besar/Big 4
cenderung lebih mempercayai yang dihasilkan oleh auditor yang telah memiliki
reputasi yang baik. KAP/Auditor yang bereputasi dalam penelitian ini adalah yang
kualitas yang lebih baik dari KAP kecil (non big 4). Dalam hal ini KAP besar (big
per lembar saham dengan modal sendiri, Menurut Pangky Wijaya (2011)
tidak mengalami stagnancy. Pada beberapa penelitian (Francis dan Wilson, 1988;
DeFond, 1992; Woo dan Koh, 2001; Nasser et al., 2006 dalam Pangky Wijaya
sales atau presentase kenaikan asset. Dalam penelitian ini penulis mencoba
profit margin), menurut Siegel dan Shim dalam Fahmi (2011), semakin besar net
penjualan.
ketiga yang independen dan berkualitas untuk mengatasi konflik antara agen dan
margin laba (net profit margin). Karena semakin besar net profit margin maka
lebih baik melebihi harga pokok penjualan. Semakin besar rasio profitabilitas
41
Profitabilitas 1H3 +
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Adapun hipotesis dari penelitian ini yang diambil dari kerangka berpikir
METODE PENELITIAN
dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan, annual report
perusahaan Real Estate and Property tahun 2008-2013 yang diperoleh melalui
Polulasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan Real Estate
and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama perode 2008-
dengan harapan agar tidak menimbulkan bias bagi tujuan penelitian ini. Adapun
1. Perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI selama periode
2008-2013.
42
43
nilai 0 (nol).
Ukuran KAP adalah cerminan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam
dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan big 4 dan KAP yang
jika KAP big 4 diberikan nilai 1 (satu), sebaliknya jika KAP non big 4
3. Profitabilitas (X3)
Perubahan NPM
∆ NPM = X 100 %
Keterangan :
1. Studi Pustaka
2. Studi Dokumenter
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
(berganti atau tidak berganti auditor). Asumsi normal distribution tidak dapat
(metrik) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan
46
regresi logistik (logistic regression) karena tidak perlu asumsi normalitas data
maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Nilai minimum dan
maksimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi.
diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-
untuk mengetahui distribusi respon dari setiap responden (setuju atau tidak setuju,
ya atau tidak dll). Dalam penelitian ini statistik deskriptif frekuensi digunakan
atau tidak melakukan switching) dan variabel opini going concern (menerima
Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran dari variabel profitabilitas
yang diukur dengan menggunakan rasio net profit margin, rumus net profit
47
margin adalah laba setelah bunga dan pajak dibagi penjualan dikali seratus persen.
Dalam hal ini semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin baik perusahaan
dalam mengahsilkan laba, semakin kecil rasio profitabilitas maka semakin kecil
regresi logistik. Regresi logistik adalah regresi yang digunkan untuk menguji
bebasnya. Teknik analisis ini tidak memerlukan lagi uji normalitas dan
adalah agar model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian menghasilkan
nilai parametric yang shahih. Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh
opini going concern, ukuran KAP dan profitabilitas terhadap auditor switching.
Pengujian ini dilakukan pada tingkat signifikansi (α) 5%. Sebelum pengujian
kelayakan model regresi dan menilai model fit pengganti dari uji asumsi klasik.
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit
atau tidak dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:
Dari hipotesis ini, agar model fit dengan data maka H0 harus diterima.
Adanya pengurangan nilai antara -2LogL, awal (initial – 2LogL, function) dengan
dihipotesiskan Fit dengan data (Ghozali, 2011). Log likelihood pada regresi
logistik mirip dengan pengertian “Sum of Square Error” pada model regresi,
Lemeshow Goodness of Fit Test. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi
adalah:
Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit kurang dari
0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikansi antara
model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit model tidak baik
karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and
Lemeshow Goodness of Fit lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis nol tidak
dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat
dikatakan model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali,
2011).
49
1(satu) dan 0 (nol). Semakin mendekati nilai 1 maka model dianggap semakin
Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala
korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matrik
korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel
ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan
nol.
perusahaan.
logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh opini going concern,
ukuran KAP dan profitabilitas terhadap auditor switching pada perusahaan Real
nilai probabilitas (sig) dengan tingkat signifikansi (α). Apabila angka signifikan
lebih besar dari α (0,05) maka H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya variabel
Dimana :
α = Konstanta
β3Prof = Profitabilitas
e = Eror
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI selama tahun 2008-
penelitian menunjukkan bahwa variabel opini going concern, ukuran KAP dan
5.2. Keterbatasan
sebagai berikut:
1. Jumlah sampel yang digunakan relatif sedikit, yaitu hanya 13 perusahaan Real
Estate and Property yang dijadikan sampel dalam penelitian karena jumlah
perusahaan Real Estate and Property yang terdaftar di BEI tidak sebanyak
sektor industri lainnya dan tidak semua perusahaan Real Estate dan Property di
76
77
switching.
ROA, ROI, EPS yang dapat digunakan sehingga memungkinkan terdapat hasil
yang berbeda.
4. Ukuran KAP hanya menggunakan kategori KAP big four dan KAP non big
four saja
5.3. Saran
terlalu sedikit.
ukuran KAP Internasional, KAP Nasional, KAP Lokal dan Regional serta KAP
Lokal kecil tidak hanya big four dan non big four saja.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Nih Luh Putu Paramita Novi dan Ramantha, I Wayan. 2014. Pengaruh
Audit Fee, Opini going concern, Financial Distress dan Ukuran
Perusahaan Berpengaruh Terhadap Pergantian Auditor. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014): 663-676. Bali.
Eko, Budi Setyarno, Indira Januarti, dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit,
Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern.
Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS
19. Semarang.
79
80
Giri, Efraim Ferdinan. 2010. “Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di
Indonesia”, Jurnal Seminar Akuntansi Nasional 13, Purwokerto.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Ismail, dkk. 2008. “Why Malaysian Second Board Companies Switch Auditors:
Evidence of Bursa Malaysia”. International Research Journal of Finance
and Economics
Juliantari, Ni Wayan Ari dan Rasmini, Ni Ketut. 2013. Auditor switching dan
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
3.3 (2013): 231-246. Bali.
Meryani, Luh Herni dan Mimba, Ni Putu Sri Harta. 2012. Pengaruh Financial
Distress, Going Concern Opinion, Dan Management Changes Pada
VoluntaryAuditor switching. Bali.
Subramanyam, K.R dan Wild, Jhon. J. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta
: Salemba Empat.
Susetyo, Budi. 2009. Menuju Teori Stewardship Manajemen. Jurnal Pertama. Vol
1 No. 1.
82
Suyono, Eko, Feng Yi dan Ridwan. 2013. Determinant Factors Affecting The
Auditor switching: An Indonesian Case. Global Review of Accounting and
Finance. Indonesia.
LAMPIRAN 1
84
No Kode Nama Perusahaan Tahun Nama KAP Kategori Switch
KAP
2011 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2012 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2013 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
5 CTRS Ciputra Surya Tbk 2008 Aryanto, Amir, Jusuf & Mawar Non Big 4 0
2009 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2010 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2011 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2012 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2013 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
6 ELTY Bakrieland Development 2008 Non Big 4
Tbk Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali 0
2009 Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Non Big 4 1
2010 Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 1
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
7 GMTD Gowa Makassar Tourism 2008 Non Big 4
Development Tbk Drs. Daniel Hassa & Rekan 0
2009 Drs. Daniel Hassa & Rekan Non Big 4 0
2010 Hasnil, M Yasin & Rekan Non Big 4 1
2011 Benny, Toni, Frans & Daniel Non Big 4 1
2012 Benny, Toni, Frans & Daniel Non Big 4 0
2013 Benny, Toni, Frans & Daniel Non Big 4 0
8 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 2008 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2009 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2010 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
85
No Kode Nama Perusahaan Tahun Nama KAP Kategori Switch
KAP
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 1
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
9 KPIG Global Land and 2008 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4
Development Tbk 0
2009 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2010 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Oesman Bing Satrio & Rekan Big 4 1
10 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 2008 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2009 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2010 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 1
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
11 MDLN Modernland Realty Tbk 2008 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2009 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 0
2010 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 1
2011 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
2012 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
2013 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
10 MTSM Metro Realty Tbk 2008 Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan Non Big 4 0
2009 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Non Big 4 1
2010 Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Non Big 4 1
2011 Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Non Big 4 0
86
No Kode Nama Perusahaan Tahun Nama KAP Kategori Switch
KAP
2012 Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Non Big 4 0
2013 Junaedi, Chairul & Subyakto Non Big 4 1
11 PUDP Pudjiaji Prestige Tbk 2008 Joachim, Sulistyo & Rekan Non Big 4 0
2009 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 1
2010 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2011 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2012 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2013 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
87
LAMPIRAN 3
88
LAMPIRAN 4
89
No Nama Perusahaan Tahun Nama KAP Kategori Size
KAP
2013 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
5 CTRS Ciputra Surya Tbk 2008 Aryanto, Amir, Jusuf & Mawar Non Big 4 0
2009 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2010 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2011 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2012 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2013 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
6 ELTY Bakrieland Development Tbk 2008 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2009 Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Non Big 4 0
2010 Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
7 GMTD Gowa Makassar Tourism 2008 Non Big 4
Development Tbk Drs. Daniel Hassa & Rekan 0
2009 Drs. Daniel Hassa & Rekan Non Big 4 0
2010 Hasnil, M Yasin & Rekan Non Big 4 0
2011 Benny, Toni, Frans & Daniel Non Big 4 0
2012 Benny, Toni, Frans & Daniel Non Big 4 0
2013 Benny, Toni, Frans & Daniel Non Big 4 0
8 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 2008 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2009 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2010 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
90
No Nama Perusahaan Tahun Nama KAP Kategori Size
KAP
9 KPIG Global Land and Development 2008 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4
Tbk 0
2009 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2010 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Oesman Bing Satrio & Rekan Big 4 1
10 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 2008 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2009 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2010 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2011 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2012 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
2013 Kosasih, Nurdiyaman,Tjahjo & Rekan Non Big 4 0
11 MDLN Modernland Realty Tbk 2008 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2009 Purwanto, Sarwoko & Sandjaja Big 4 1
2010 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
2011 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
2012 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
2013 Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan Non Big 4 0
12 MTSM Metro Realty Tbk 2008 Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan Non Big 4 0
2009 Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Non Big 4 0
2010 Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Non Big 4 0
2011 Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Non Big 4 0
2012 Maksum, Suyamto, Hirdjan & Rekan Non Big 4 0
2013 Non Big 4 0
Junaedi, Chairul & Subyakto
91
No Nama Perusahaan Tahun Nama KAP Kategori Size
KAP
13 PDUP Pudjiaji Prestige Tbk 2008 Joachim, Sulistyo & Rekan Non Big 4 0
2009 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2010 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2011 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2012 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
2013 Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali Non Big 4 0
92
LAMPIRAN 5
No Kode Nama Perusahaan Tahun Penjualan Bersih Laba Bersih Net Perubahan
Setelah Bunga & Profit Net Profit
Pajak Margin Margin
1 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 2008 52.251.587.100 446.623.887 0,01 -0,5
2009 63.588.845.258 8.982.142.892 0,14 13
2010 54.492.641.149 12.680.878.136 0,23 0,647450786
2011 30.644.388.574 5.901.252.085 0,19 -0,172473834
2012 25.179.996.061 4.488.128.775 0,18 -0,074414707
2013 40.154.840.297 5.025.737.151 0,13 -0,297813919
2 COWL Cowell Development Tbk 2008 83.805.635.201 6.617.794.740 0,08 -0,111111111
2009 98.931.430.006 13.691.009.424 0,14 0,752512451
2010 100.491.339.731 8.400.943.653 0,08 -0,395914721
2011 181.227.641.077 33.321.522.166 0,18 1,199383482
2012 311.479.199.666 69.675.152.924 0,22 0,216601887
2013 330.837.427.396 48.711.921.383 0,15 -0,341778984
3 CTRA Ciputra Development Tbk 2008 1.303.221.368.441 202.219.378.189 0,16 0,333333333
2009 1.332.371.525.317 136.327.668.227 0,1 -0,375
2010 1.692.687.370.087 257.959.577.688 0,15 0,5
2011 2.178.331.003.289 494.011.087.830 0,23 0,533333333
2012 3.322.669.123.181 849.382.875.816 0,26 0,130434783
2013 0,076923077
5.077.062.064.784 1.413.388.450.323 0,28
93
No Kode Nama Perusahaan Tahun Penjualan Bersih Laba Bersih Net Perubahan
Setelah Bunga & Profit Net Profit
Pajak Margin Margin
4 CTRP Ciputra Property Tbk 2008 324.579.967.633 187.538.834.580 0,58 1,148148148
2009 337.414.915.317 74.200.352.446 0,22 -0,620689655
2010 355.667.588.781 155.371.099.329 0,44 1
2011 439.841.775.753 168.558.779.854 0,38 -0,136363636
2012 826.474.506.998 319.151.767.553 0,39 0,026315789
2013 1.447.736.761.478 442.124.140.880 0,31 -0,205128205
5 CTRS Ciputra Surya Tbk 2008 388.199.092.599 144.326.623.408 0,5 -0,107142857
2009 178.363.508.525 57.118.544.162 0,35 -0,3
2010 593.300.319.788 87.178.005.009 0,38 0,085714286
2011 804.768.631.805 199.327.063.606 0,5 0,315789474
2012 1.048.459.429.865 273.913.555.964 0,52 0,04
2013 1.261.563.139.632 412.809.066.465 0,58 0,115384615
6 ELTY Bakrieland Development Tbk 2008 1.053.840.389.404 272.099.571.370 0,26 0,529411765
2009 1.059.003.993.596 132.255.912.808 0,12 -0,538461538
2010 1.367.555.681.767 374.390.311.433 0,27 1,25
2011 1.927.530.209.575 14.635.323.779 0,01 -0,962962963
2012 2.949.585.801.725 -1.268.691.339.190 -0,43 -44
2013 3.324.852.984.839 -212.236.227.150 -0,06 -0,860465116
7 GMTD Gowa Makassar Tourism 2008
Development Tbk 60.084.104.695 8.022.795.695 0,13 0
2009 63.013.041.199 13.485.473.435 0,21 0,615384615
2010 118.479.352.068 27.572.486.921 0,23 0,095238095
2011 189.240.721.933 49.084.685.373 0,26 0,130434783
2012 239.910.571.770 64.373.090.893 0,27 0,038461538
2013 301.085.455.287 91.845.276.661 0,31 0,148148148
94
No Kode Nama Perusahaan Tahun Penjualan Bersih Laba Bersih Net Perubahan
Setelah Bunga & Profit Net Profit
Pajak Margin Margin
8 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk 2008 308.174.176.555 11.370.175.212 0,04 -0,555555556
2009 305.373.225.589 31.296.373.054 0,1 1,5
2010 309.333.090.543 35.172.644.425 0,11 0,1
2011 389.474.167.604 44.854.664.733 0,12 0,090909091
2012 356.609.763.330 56.281.503.224 0,16 0,333333333
2013 518.770.543.344 106.511.465.341 0,21 0,3125
9 KPIG Global Land and Development 2008
Tbk 46.666.329.984 -107.835.550.410 -2,31 -4,786885246
2009 55.666.363.429 127.874.560.767 2,3 -1,994106681
2010 71.088.343.127 163.116.314.140 2,29 -0,001132914
2011 80.956.007.412 53.253.737.702 0,66 -0,713316957
2012 409.022.943.610 145.660.969.445 0,36 -0,458629592
2013 588.108.771.772 289.127.932.989 0,49 0,380501453
10 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 2008 112.946.502 9.295.384 0,08 1,666666667
2009 134.898.800 12.602.248 0,09 0,125
2010 128.970.729 19.052.278 0,15 0,666666667
2011 159.633.209 54.817.865 0,34 1,266666667
2012 132.245.488 39.253.958 0,3 -0,117647059
2013 123.722.737 54.340.019 0,44 0,466666667
11 MDLN Modernland Realty Tbk 2008 207.693.519.140 2.382.307.782 0,01 8,090909091
2009 262.137.760.049 2.355.455.742 0,01 0
2010 229.112.613.394 38.601.640.901 0,15 14
2011 468.196.573.345 74.117.343.194 0,15 0
2012 1.012.520.476.880 260.474.880.599 0,25 0,666666667
2013 1.739.441.511.960 2.451.686.470.278 1,41 4,64
95
No Kode Nama Perusahaan Tahun Penjualan Bersih Laba Bersih Net Perubahan
Setelah Bunga & Profit Net Profit
Pajak Margin Margin
12 MTSM Metro Realty Tbk 2008 23.344.789.550 -1.107.203.390 -0,05 -53,6980972
2009 23.141.990.106 968.487.308 0,04 -1,8
2010 23.840.347.437 1.975.748.448 0,08 1
2011 24.859.280.733 4.394.564.649 0,19 1,375
2012 23.082.164.615 4.162.706.957 0,18 -0,052631579
2013 39.096.387.619 -2.076.924.553 -0,05 -1,277777778
13 PUDP Pudjiaji Prestige Tbk 2008 49.163.595.979 3.963.370.727 0,08 -0,2
2009 56.326.438.031 6.501.624.556 0,12 0,5
2010 58.064.427.706 10.130.740.228 0,17 0,416666667
2011 88.907.302.567 21.020.795.835 0,24 0,411764706
2012 96.306.259.327 21.137.976.004 0,22 -0,083333333
2013 95.023.976.613 26.378.888.591 0,28 0,272727273
96
97
LAMPIRAN 6
98
99
100
101
LAMPIRAN 7
Logistic Regression
Notes
Output Created 04-MAY-2015 21:48:33
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 78
User-defined missing values are
Missing Value Handling Definition of Missing
treated as missing
LOGISTIC REGRESSION VARIABLES
AS
/METHOD=ENTER GCO KAP Prof
/CONTRAST (GCO)=Indicator(1)
Syntax
/CONTRAST (KAP)=Indicator(1)
/PRINT=GOODFIT CORR ITER(1)
/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10)
ITERATE(20) CUT(0.5).
Processor Time 00:00:00,05
Resources
Elapsed Time 00:00:00,06
[DataSet0]
a,b
Classification Table
Observed Predicted
AS Percentage
N Switch Switch Correct
N Switch 60 0 100,0
AS
Step 0 Switch 18 0 ,0
Overall Percentage 76,9
a. Method: Enter
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Nagelkerke R
Square Square
a
1 82,767 ,019 ,029
a
Classification Table
Observed Predicted
AS Percentage
N Switch Switch Correct
N Switch 60 0 100,0
AS
Step 1 Switch 18 0 ,0
Overall Percentage 76,9
Correlation Matrix
Constant GCO(1) KAP(1) Prof
Constant 1,000 -,361 -,498 -,141
GCO(1) -,361 1,000 ,172 ,184
Step 1
KAP(1) -,498 ,172 1,000 ,011
Prof -,141 ,184 ,011 1,000
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 04-MAY-2015 21:49:43
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 78
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with
Cases Used
valid data.
FREQUENCIES VARIABLES=AS GCO
Syntax KAP
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:00,00
Resources
Elapsed Time 00:00:00,00
[DataSet0]
Statistics
AS GCO KAP
Valid 78 78 78
N
Missing 0 0 0
106
Frequency Table
AS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
N Switch 60 76,9 76,9 76,9
Valid Switch 18 23,1 23,1 100,0
Total 78 100,0 100,0
GCO
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
NGCO 72 92,3 92,3 92,3
Valid GCO 6 7,7 7,7 100,0
Total 78 100,0 100,0
KAP
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
N Big Four 60 76,9 76,9 76,9
Valid Big Four 18 23,1 23,1 100,0
Total 78 100,0 100,0
DESCRIPTIVES VARIABLES=Prof
Descriptive
Notes
Output Created 04-MAY-2015 21:49:54
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 78
User defined missing values are treated
Definition of Missing
Missing Value Handling as missing.
Cases Used All non-missing data are used.
DESCRIPTIVES VARIABLES=Prof
Syntax /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN
MAX.
Processor Time 00:00:00,02
Resources
Elapsed Time 00:00:00,02
107
[DataSet0]
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Prof 78 -53,70 14,00 -,6991 8,28788
Valid N (listwise) 78