Anda di halaman 1dari 2

DEMAM TIFOID

Demam Tifoid adalah penyakit endemis di Indonesia yang disebabkan oleh infeksi sitemik
Salmonella typhi.

ETIOLOGI

Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi (96%) dan sisanya disebabkan oleh
Salmonella paratyphi, Salmonella schottmuelleri, Salmonella hirschfeldii

PATOMEKANISME

Bakteri Salmonella typhi bersama makanan/minuman masuk ke dalam tubuh melalui


mulut. Pada saat melewati lambung dengan suasana asam (pH<2) banyak bakteri yang mati.
Bakteri yang masih hidup akan mencapai usus halus. Di usus halus, bakteri melekat pada sel-
sel mukosa dan kemudian menginvasi mukosa dan menembus dinding usus, tepatnya di
ileum dan yeyenum. Sel-sel M, sel epitel khusus yang melapisi peyer’s patch merupakan
tempat internalisasi S.typhi. Bakteri mencapai folikel limfe usus halus, mengikuti aliran ke
kelenjar limfe mesenterika bahkan ada yang melewati sirkulasi sistemik sampai ke jaringan
RES di rgan hati dan limpa. S. typhi mengalami multiplikasi di dalam sel fagosit mononuclear
di dalam folikel limfe, kelenjar limfe mesenterika, hati dan limfe.

Setelah melalui periode inkubasi, yang lamanya ditentukan oleh jumlah dan virulensi
kuman serta respons imun pejamu maka salmonella typhi akan keluar dari habitatnya dan
melalui duktus torasikus masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Dengan cara ini organisme dapat
mencapai organ manapun, akan tetapi organ yang paling disukai oleh salmonella typhi adalah
hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu dan peyer’s patch dari ileum terminal.
Endotoksin dari salmonella typhi menstimulasi makrofag di dalam hati, limpa, folikel
limfoma usus halus dan kelenjar limfe mesenterika untuk memproduksi sitokin dan zat-zat
lain. Produk dari makrofag inilah yang dapat menimbulkan nekrosis sel, system vascular
yang tidak stabil, demam, depresi sumsum tulang, kelainan pada darah dan juga menstimulasi
system imunologik.

Kuman masuk melalui makanan/minuman, setelah melewati lambung kuman mencapai usus
halus (ileum) dan setelah menembus dinding usus sehingga mencapai folikel limfoid usus
halus (plaque peyeri). Kuman ikut aliran limfe mesenterial ke dalam sirkulasi darah
(bakteremia primer) mencapai jaringan RES (hepar, lien, sumsum tulang belakang) untuk
kemudian bermultiplikasi. Setelah mengalami bakteremia sekunder, kuman mencapai
sirkulasi darah untuk menyerang organ lain (intra dan ekstra intestinal). Masa inkubasi 10-14
hari.

MANIFESTASI KLINIS

 Demam
Demam naik secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi pada akhir minggu
pertama, minggu kedua demam terus menerus tinggi
Demam sampai hari ke 4 bersifat remiten, sesudah hari ke 5 atau pada akhir minggu
pertama pola demam berbentuk kontinu
 Anak sering mengigau (delirium)
 Nyeri kepala
 Nyeri perut
 Konstipasi atau diare
Diare biasanya ditemukan pada hari-hari pertama sakit, selanjutnya terjadi konstipasi
 Mual dan muntah
 Perut kembung
 Penurunan kesadaran, kejang dan icterus pada demam tifoid berat

Anda mungkin juga menyukai