Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

“KONSEP SEHAT dan SAKIT”

Oleh

Kelompok III

1. Dimas Ayu Mutiara Kasih (1913201010)


2. Yulia Armida (1913201003)
3. Lilik Amra Viona (1913201018)
4. Mulya Fitrah (1913201025)
5. Yelisarwati (1913201039)
6. Rizi Srina Putri (1913201032)

Dosen Pembimbing
Meyi Yanti.M.KM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ALIFAH PADANG
SUMATERA BARAT
2019
KATA PENGANTAR

Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT.Hanya


kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami
meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul “Konsep Sehat dan Sakit” dengan
lancar.Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan
pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun
dari ibuk untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya.Kami
juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih
mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
1. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah.............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 6
1.Pengertian Sehat Sakit ...................................................................................................... 6
2. Konsep Sehat dan Sakit .................................................................................................. 8
3. Faktor Resiko .................................................................................................................. 9
4. Rentang Sehat Sakit ...................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
1. Kesimpulan ................................................................................................................ 13
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 14

Ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pandangan setiap individu dalam masyarakat mengenai kesehatan


danpelayanan kesehatan masih rendah. Hal ini tentunya akan
mempengaruhisetiap perilaku sehat-sakit yang dimiliki oleh individu tersebut.
Sebagian besarmasyarakat belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat
dari tenagamedis karena pelayanan kesehatan medis yang tidak merata.Hal ini
banyakditemukan pada daerah-daerah terpencil yang belum dapat dijangkau
olehtenaga kesehatan.Selain itu masalah biaya juga menjadi alasan
bagimasyarakat untuk tidak mencari pelayanan kesehatan medis.Namun di
lainpihak, bagi beberapa individu, kesehatan merupakan hal yang sangat
penting.

Untuk itu, beberapa orang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikituntuk
memperoleh kesehatan dalam diri mereka. Perilaku sehat-sakit darisetiap
individu tentunya akan berbeda. Dapat dilihat dari bagaimana individudalam
sebuah kelompok sosial menjalankan pola hidupnya. Pola hidup darisetiap
kelompok sosial tentunya akan berbeda sesuai dengan kebiasaan yangdianut
oleh setiap individu tersebut. Pola hidup yang sudah menjadikebiasaan dalam
sebuah kelompok sosial akan berkembang menjadi sebuahbudaya. Pengaturan
pola hidup yang baik dari setiap individu harus berasaldari kesadaran dalam diri
individu sendiri.Hal tersebut dapat dilakukandengan menahan diri untuk tidak
melakukan pola hidup yang dapat berakibatburuk bagi kesehatan.
1

2. Rumusan Masalah

a. Pengertian sehat sakit


b. Konsep sehat sakit
c. Faktor resiko
d. Rentang Sehat Sakit
2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sehat Sakit

Pengertian sakit maupun sehat sebenarnya adalah relatif subjekif.Sebagai


fenomena biologis pengertian ini masih banyak dipengerahi oleh faktor sosial
dan budaya.Sebagai contoh penyakit gigi.Untuk masyarakat strata rendah bisa
jadi sakit gigi belum dirasakan sebagai suatu yang menyakitkan yang disebut
sebagai sakit atau penyakit.Mereka baru mengatakan sebagai sakit jika mereka
tidak dapat bangun karenanya serta tidak lagi bisa bekerja.Lain halnya dengan
strata tinggi atau mereka yang berpendidikan.Jangankan sakit gigi, permulaan
pertumbuhan gigi yang keliatan tidak wajar cepat-cepat sudah dianggap
sebagai permulaan gangguan yang dapat mendatangkan penyakit.
Demikian pula sebaliknya terhadap fenomena sehat.Ia mempunyai
jangkauan persepsi yang sangat luas. Oleh karena itu perlu adanya kriteria atau
definisi apa yang disebut sakit apa yang disebut sehat. Sesungguhnyantidak
ada definisi yang mutlak , biasanya hanya meruapakan batasan-batasan yang
relatif.
Secara definisi relatih sehat dan sakit dapat doproposisikan sebagai berikut :
Sakit => adalah kondisi dimana tubuh setidak-tidaknya merasakan adanya
perasaan gangguan psikologi, fisiologi, maupun gangguan beradaptasi secara
sosial.
Sehat => adalah keadaan yang qua-prima, meliputi tidak hanya fisik, mental,
dan sosial, namun juga bebas dari arti sakit dan cacat.
3

Beberapa definisi sehat dan sakit menurut para ahli :

a. Sehat
1. WHO ( 1947 )
- Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupunsosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

- Mengandung tiga karakteristik :a.

a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusiab.

b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupuneksternalc.

c. sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif

2. President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )


- Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakanpenyesuaian, bukan
merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatuproses
-Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka,
tetapiterhadap lingkungan sosialnya.
3. Pender ( 1982 )
-Sehat =>aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melaluikepuasan
dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuaidengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaiandiperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.
- Definisi sehat menurut Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi
4. Payne ( 1983 )
- Sehat => fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self
CareResources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self
CareAction ) secara adekuat.
- Self Care Resources => mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap.

-Self Care Action =>perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukanuntuk


memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi,psikososial dan
spiritual.
b. Sakit
1. Parsors ( 1972 )
Sakit => Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai
totalitas,termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan
penyesuaiansosialnya.
2. Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah
merekasakit
- Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
-Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
-Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja
ataupunsekolah.

2. Konsep Sehat dan Sakit

Pada zaman dahulu kita mengambil langkah-langkah apabila sudah sampai


jatuh sakit.Tidak pernah mengupayakan langkah-langkah preventif untuk
dapat menghindarkan diri agar tidak sakit.Jelasnya, pada zaman dahulu untuk
menangani kesehatan berlaku konsep sakit, bukan konsep sehat.

Pada konsep sehat justru sebaliknya, sekali pun kita tidak berada dalam
kondisi sakit, tetap masalah kesehatan diupayakan makin prima.
5

Sebagai contoh adalah pemeriksaan gigi berkala, general check-up setiap


tahun, pemeriksaan pap-smear pada wanita yang sudah berumur lebih dari 40
tahun. Semuanya merupakan uapaya-upaya yang tidak perlu menunggu
sampai kita berada dalam kondisi sakit, tetapi justru mengupayakan agar tidak
jatuh sakit atau andai kata jatuh sakit masih dapat dilakukan upaya dini
menghindarai komplikasi yang dapat jatuh merugikan.

Perkembangan konsep sakit (dahulu) ke arah komsep sehat (yang dianut


sekarang) berjalan dengan perkembangam waktu dimana perubahan budaya
sepanjang ini secara timbal balik ikut mengubah dan meningkatkan
kemampuan teknologi. Adanya perubahan budaya dan peningkatan teknologi
timbal balik juga mengubah cara pandang masyarakat ke arah lebih maju.
Timbulnya prubahan cara pandnag yang lebih maju selanjutnya juga
mengubah sistem nilai masyarakat ke arah lebih maju dan modern pula.
Semua ini berdambap pula antara lain terhadap nilai-nilai kesehatan, yaiyu
akan manganut konsep sehat dan mninggalkan konsep sakit.

3. Faktor Resiko

Banyak faktor-faktor yang dapat ikut mempengarahui timbulnya suatu


penyakit.Faktor-faktor tersebut dikenal dengan istilah faktor resiko (Risk
Factors).Faktor risiko adalah faktor-faktor yang sesungguhnya ikut
mempengaruhi timbulnya suatu penyakit namun bukan menjdi penyebabnya.
Faktor-faktor risiko tersebut antara lain :
1. Predisposising Factor
Yaitu faktor yang menyebabkan kondisi makin peka (susceptibility)
terhadap kesempatan timbulnya penyakit (misalnya: umur, seks, ras,
dan lain-lain).

6
2. Anabiling Factor
Yaitu faktor yang makin memacu terhadap timbulnya penyakit
misalnya tingkat pendapatan keluarga rendah, gizi jelek, perumahan,
maupun sanitasi yang jelek, pelayanan medis yang tidak terjangkau
maupun pelayanan yang tidak adekuat.
3. Precipitating faktor
Yaitu faktor yang merupakan paparan terhadap suatu penyakit yang
memang terkait dalam timbulnya penyakit tersebut misalnya merokok
terhadap kanker paru-paru, debu asbestos terhadap kanker.
4. Re-enforcement factor
Yaitu faktor yang meruapakan pengulangan paparan sehingga
mempertahankan berlangsungnya penyakit.

Antara konsep sehat dan konsep sakit terdapat perbedaan karekteristik yang jauh
berlawanan sebagaimana dapat dikemukakan dibawah

Konsep Sakit Konsep Sehat


1. Orientasi pelayanan adalah simple 1. Orientasi pelayanan bersifat
medical oriented. comprehensive public oriented.
2. Baru melakukan tindakan kalau 2. Melakukan berbagai upaya yang
sudah jatuh sakit. bersifat peningkatan selagi belum
3. Sifat pelayanan adalah pendekatan jatuh sakit (promotive).
kuratif atau klinis. 3. Sifat pelayanan lebih menekankan
4. Strategi pelayanan menekankan pada upaya-upaya preventif dan
pada pelayanan rumah sakit, baik promotif.
rawat jalan maupun rawat inap. 4. Strategi pelayanan lebih di luar
rumah sakit, yaitu melalui
comprehensive public healt,dengan
pendekatan teknologi dan
epidemiologi.

Dengan adanya aliran konsep sehat yang menjadi acuan hari ini, maka konsep
epidemiologi timbal balik juga berubah, yaitu tidak saja ditujukan pada sasaran
penyakit, tetapi juga pada fenomena kesehatan non-penyakit lainnya.
Demikian pula untuk penyakit tidak saja ditujukan pada penyakit menular namun
juga pada kasus-kasus non-penyakit menular.

4. Rentang Sehat Sakit

Yaitu suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaansehat/kesehatan


seseorang.

Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual.

Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik
dankematian pada titik lain.

Rentang sehat sakit menurut Neuman (1990): “sehat dalam suatu rentang
merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang
terdapatdalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang
palingmaksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi
total.

Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah
secaraterus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai
perubahanpada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan
keadaanfisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat.

Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam suatu


ataulebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan
biladibandingakan dengan kondisi individu sebelumnya.

Karena sehat dan sakitmerupakan kualitas yang relatif dan mempunyai


tingkatan sehingga akanlebih akurat jika ditetukkan sesuai titik-titik tertentu pada
skala Rentang SehatSakit. Kekurangan dari model ini adalah sulitnya menentukan
tingkatkesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titikekstrim
pada rentang itu (kesejahteraan tingkat tinggi-kematian). Misalnyaapakah seseorang
yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukanadaptasi dengan keterbatasan
mobilitas, dianggap kurang sehat atau lebihsehat dibandingkan dengan orang yang
mempunyai fisik sehat tapimengalami depresi berat. Model ini efektif jika
digunakan untukmembandingkan tingkat kesejahteraan saat ini dengan tingkat
kesehatansebelumnya. Sehingga bermanfaat bagi tenaga kesehatan dalam
menentukantujuan pencapaiam tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan
datang.

Berikut ini adalah Rentang Sehat Sakit menurut Model “Holistik Health”
9

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari makalah yang penulis buat dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep
sehatsakit memiliki beberapa definisi menurut para ahli.Salah satunya
menurut WHOyaitu Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental maupun sosialserta tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan.Sementara sakit menurutParsors yaitu Gangguan dalam fungsi
normal individu sebagai totalitas, termasukkeadaan organisme sebagai sistem
biologis dan penyesuaian sosialnya.KemudianRentang sehat sakit yaitu skala
ukur secara relative dalam mengukur keadaansehat/kesehatan seseorang.
10

Daftar Pustaka

 http://angger-pratama-fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-71479-
Ilmu%20Keperawatan%20Dasar%20I-Konsep%20Sehat%20dan%20Sakit.html
 http://www.authorstream.com/Presentation/ebenzalukhu-2144129-konsep-sehat-
sakit/
 https://www.academia.edu/8215168/konsep_sehat_sakit
 Ryadi, Slamet. Wijayanti.2012. dasar-dasar epidemiologi.jakarta:salemba medika
11

Anda mungkin juga menyukai