Anda di halaman 1dari 64
MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 ‘TAHUN 2018 TENTANG STANDAR TEKNIS PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (6) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sosial tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 1, Undang-Undang Nomor 11 ‘Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Menetapkan Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran. Negara Republik Indonesia Nomor 6178); 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 6. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 86); 7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1845) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 14 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1125); MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI SOSIAL TENTANG STANDAR TEKNIS PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL, BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/ KOTA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Standar Teknis adalah standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa, sumber daya kesejahteraan sosial, dan petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara. Standar Teknis Pelayanan Dasar adalah ketentuan mengenai mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Sosial daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota yang berhak diperoleh setiap penerima Pelayanan Dasar secara minimal. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa Kebutuhan Dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal, Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa Kebutuhan Dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam Pelayanan Dasar sesuai Standar Teknis agar hidup secara layak. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak, 10. 11. 12. 13. 14, 15. 16. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Lanjut Usia adalah seseorang baik wanita maupun laki- laki yang telah berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Gelandangan adalah orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum. Pengemis adalah orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain, Korban Bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana. Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Saat Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan pemenuhan kebutuhan — dasar pengungsi. Perlindungan dan Jaminan Sosial Setelah Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat yang terkena beneana, Telantar adalah kondisi seseorang yang tidak terpenuhi Kebutuhan Dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus. Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosiaInya secara wajar dalam kehidupan masyarakat, 17. 18. 19, 20. 21. 22, Panti Sosial adalah lembaga/unit pelayanan yang melaksanakan Rehabilitasi Sosial bagi satu jenis sasaran untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi s jal agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Pusat Kesejahteraan Sosial adalah tempat yang berfungst untuk melakukan kegiatan pelayanan sosial bersama secara sinergis dan terpadu antara kelompok masyarakat dalam komunitas yang ada di desa/keluarahan/nama lain dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial, dan kepedulian dalam pekerjaan sosial yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan/atau pengalaman_ praktik pekerjaan sosial untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial. Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatth secara__ profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial dan/atau seseorang yang bekerja, bail di lembaga pemerintah maupun swasta yang ruang lingkup kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial. Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat, baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan. Fakir Miskin adalah orang yang sama sckali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan/atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan/atau keluarganya, 23. 24. 25. 26. a) Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation yang selanjutnya disingkat SIK-NG adalah suatu sistem informasi yang terdiri dari beberapa komponen yaitu pengumpulan, pengolahan, penyajian dan diseminasi data kesejahteraan sosial terpadu yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Pasal 2 Penerima Pelayanan Dasar pada SPM bidang sosial untuk setiap jenis layanan dasar merupakan warga negara Indonesia dengan ketentuan: a. Penyandang Disabilitas Telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar Rehabilitasi_ Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar di dalam dan di luar panti; b. Anak Telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di dalam dan di luar panti; c. Lanjut Usia Telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia Telantar di dalam dan di luar panti; d. Gelandangan dan Pengemis untuk Jenis Pelayanan Dasar Rehabilitasi Sosial dasar tuna _ sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis di dalam dan di luar panti; e. Korban Bencana daerah provinsi untuk Jenis Pelayanan Dasar perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi Korban Bencana daerah provinsi; dan f, Korban Bencana daerah kabupaten/kota untuk Jenis Pelayanan Dasar perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi Korban Bencana daerah kabupaten/ kota. (2) Seluruh warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak mendapatkan Pelayanan Dasar pada SPM bidang sosial di daerah provinsi dan dacrah kabupaten/kota. Pasal 3 Penerima Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berhak mendapatkan Mutu Pelayanan Dasar berupa: a. standar dan jumlah kualitas barang dan /atau jasa; b. _ standar dan jumlah kualitas sumber daya manusia; dan’ petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar. Pasal 4 (1) Rehabilitasi Sosial mengutamakan layanan dalam keluarga dan komunitas, (2) Rehabilitasi Sosial di dalam panti merupakan alternatif terakhir, Pasal 5 (1) Jenis bencana terdiri atas bencana alam dan bencana sosial. (2) Bencana alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: (3) @ (2) a. gempa bumi; b. tsinami; c. banjir; d. tanah longsor; letusan gunung api; f, — gelombang laut ekstrem; g. angin topan, termasuk siklon tropis/puting beliung; dan/atau h. _ kekeringan. Bencana sosial sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri a. konflik sosial; atas: b. _aksi teror; c. kebakaran pemukiman dan gedung; d. _ wabah/epidemt; e. gagal teknologi; dan/atau f, kebakaran hutan dan lahan. Pasal 6 Peraturan Menteri ini sebagai acuan Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam menetapkan peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah mengenai rencana pemenuhan Pelayanan Dasar pada SPM bidang sosial di daerah provinsi dan dacrah kabupaten/kota. Peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menetapkan target pencapaian SPM bidang sosial selama kurun waktu tertentu, termasuk —_perhitungan —_ pembiayaannya berdasarkan data penerima layanan yang diperoleh setiap tahunnya. BAB II STANDAR PELAYANAN PADA SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI Bagian Kesatu Umum, Pasal 7 denis Pelayanan Dasar pada SPM Bidang Sosial di daerah provinsi terdiri atas: a. Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti; Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di dalam panti; Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia Telantar di dalam panti; Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis di dalam panti; dan Perlindungan dan Jaminan’ Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi Korban Bencana daerah provinsi. Pasal 8 Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia Telantar, dan Anak Telantar di dalam panti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a sampai dengan huruf c dengan kriteria: a. tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang mengurus; rentan mengalami tindak kekerasan dari lingkungannya; dan/atau masih memiliki keluarga, tetapi berpotensi_ mengalami tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan penelantaran. w (2) -10- Pasal 9 Rehabilitasi Sosial dasar tuna’ sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis di dalam panti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d dengan kriteria: a, kepala keluarga berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 60 (enam pulub) tahun; b. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, _ tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus; ce. tidak memiliki tempat tinggal tetap; dan tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang peduli. Rehabilitasi Sosial’ dasar tuna sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap kepala keluarga, istri/suami, dan anaknya. Pasal 10 Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi Korban Bencana daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e, persatu kali kejadian bencana dengan kriteria: a. @ (2) jumlah pengungsi/penyintas sebanyak 51 (lima puluh satu) orang sampai dengan 100 (seratus) orang: dampak bencana meliputi lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota; dan/atau adanya surat penetapan bencana dari gubernur Bagian Kedua Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Pasal 11 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti merupakan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: (3) w (2) -ll- a. permakanan; b. sandang; c. asrama yang mudah diakses; d.alat bantu; €. _perbekalan kesehatan; f. bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; g. _ bimbingan keterampilan hidup sehari-hari; h. _ pembuatan nomor induk kependudukan; akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar; j._ pelayanan penelusuran keluarga; dan/atau k. _ pelayanan reunifikasi keluarga. Barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan penerima pelayanan dan ragam disabilitas berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja_Sosial Profesional. Pasal 12 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Anak Telantar di dalam panti merupakan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. pengasuhan; s permakanan; sandang; asrama yang mudah diakses; perbekalan kesehatan; bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; bimbingan keterampilan hidup sehari-hari; pembuatan akta kelahiran, nomor —_induk kependudukan, dan kartu identitas Anak; FRme ao akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar; J. pelayanan penelusuran keluarga; (3) @ (2) (3) a -12- kk. pelayanan reunifikasi keluarga; dan/atau 1 akses layanan pengasuhan kepada keluarga pengganti. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan penerima pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja_Sosial Profesional. Pasal 13 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Lanjut Usia Telantar di dalam panti merupakan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; bimbingan keterampilan hidup sehari-hari; a. permakanan; b. sandang; cc. asrama yang mudah diakses; d.alat bantu; e. _perbekalan kesehatan; £ g h. fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan; akses ke layanan kesehatan dasar: pelayanan penelusuran keluarga; k. _ pelayanan reunifikasi keluarga; dan/atau 1. pemulasaraan. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan penerima pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja__Sosial Profesional. Pasal 14 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Gelandangan dan Pengemis di dalam panti merupakan kebutuhan dasar. (2) (3) Q) (2) (3) -13- Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. permakanan; b. sandang; c. _asrama/cottage yang mudah di akses; d. _perbekalan kesehatan; e. bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial; { _ bimbingan keterampilan dasar; g. fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah, dan/atau kartu identitas Anak; akses ke layanan kesehatan dasar; dan/atau pemulangan ke daerah asal. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan penerima_pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja Sosial Profesional. Pasal 15 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana daerah_ provinsi pada saat tanggap darurat bencana merupakan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a, permakanan; b. sandang; c. tempat penampungan pengungsi; d.penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan e. dukungan psikososial. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan penerima pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja _Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial. -14- Pasal 16 (1) Penyediaan permakanan dan sandang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf a dan huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan _ peraturan perundang-undangan mengenai bantuan sosial untuk Korban Beneana. (2) Penyediaan permakanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling sedikit dalam jangka waktu 7 {tujuh) hari sejak terjadinya bencana. Pasal 17 Penyediaan tempat penampungan pengungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf ¢ meliputi: a, pembuatan barak; b. _fasilitas sosial; dan c. _ fasilitas umum lainnya. Pasal 18 Penanganan khusus bagi kelompok rentan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf d merupakan penanganan Korban Bencana bagi ibu hamil, Penyandang Disabilitas, Lanjut Usia, dan Anak. Pasal 19 Pelayanan dukungan psikososial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf e dilakukan melalut: a. bimbingan dan konsultasi; b. konseling; ¢. pendampingan; dan/atau a. rujukan. Pasal 20 (1) Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana daerah provinsi pada saat tanggap darurat bencana merupakan kebutuhan dasar, (2) (3) -15- Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a, penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan b. _pelayanan dukungan psikososial. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan penerima_pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja__ Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial. Pasal 21 Standar jumlah dan kualitas kebutuhan dasar pada SPM bidang sosial di dacrah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 sampai dengan Pasal 20 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. @ (2) Bagian Ketiga Standar Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial Pasal 22 Sumber daya manusia kesejahteraan sosial terdiri atas: a, Tenaga Kesejahteraan Sosial; b. Pekerja Sosial Profesional; ¢. Penyuluh Sosial; dan d. — Relawan Sosial. Ketentuan mengenai standar dan kualifikasi sumber daya manusia kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai sumber daya manusia kesejahteraan sosial. -16- Pasal 23 (1) Setiap Panti Sosial harus memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Pekerja Sosial Profesional. (2) Pemerintah Daerah mendorong dan memfasilitasi sertifikasi Pekerja Sosial Profesional. (3) Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh lembaga sertifikasi profest pekerjaan sosial. Pasal 24 Untuk Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana Pemerintah Daerah provinsi harus menyiapkan paling sedikit 1 (satu) orang Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan Relawan Sosial. Bagian Keempat Standar Minimum Sarana dan Prasarana Pasal 25 Standar minimum sarana dan prasarana _pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di dalam Panti Sosial milik Pemerintah Daerah provinsi dan masyarakat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IIL STANDAR PELAYANAN PADA SPM BIDANG SOSIAL, DI DAERAH KABUPATEN/KOTA Bagian Kesatu Umum Pasal 26 Jenis Pelayanan Dasar pada SPM bidang sosial di daerah kabupaten/kota terdiri atas: -17- a, Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar di luar panti; b. Rehabilitasi Sosial dasar Anak Telantar di luar panti; Rehabilitasi Sosial dasar Lanjut Usia Telantar di luar panti; d. Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial _khususnya Gelandangan dan Pengemis di luar panti; dan ¢, Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi Korban Bencana daerah kabupaten/kota. Pasal 27 Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia Telantar, dan Anak Telantar di luar_panti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf a sampai dengan huruf c dengan kriteria: a, tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus; dan b. _masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang mengurus. Pasal 28 (1) Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis di luar panti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf d dengan kriteria: a, perseorangan atau kepala keluarga berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 60 (enam puluh) tahun; b. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus; tidak memiliki tempat tinggal tetap; dan d. masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat yang peduli. (2) -18- Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan dan Pengemis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan terhadap kepala keluarga, istri/suami, dan anaknya. Pasal 29 Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat tanggap darurat persatu kali kejadian bencana bagi Korban Bencana daerah kabupaten/kota dengan kriteria: a. @ (2) 3) jumlah pengungsi/penyintas sebanyak 1 (satu) sampai dengan 50 (lima pulub) orang; dampak bencana meliputi 1 (satu) daerah kabupaten/ kota; dan/atau adanya surat penetapan bencana dari bupati/wali kota. Pasal 30 Pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di luar_panti dilakukan dalam bentuk layanan Rehabilitasi Sosial dalam keluarga dan masyarakat. Layanan Rehabilitasi Sosial dalam keluarga dan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan: a. memberikan dukungan _ pelayanan/pendampingan kepada Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut Usia Telantar, Anak Telantar, serta Gelandangan dan Pengemis dalam keluarga dan masyarakat; dan b. memberikan bimbingan kepada keluarga dan masyarakat. Dukungan —_pelayanan/pendampingan _sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan bimbingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilaksanakan oleh dinas sosial daerah kabupaten/kota, lembaga yang ditetapkan oleh dinas sosial, dan/atau Pusat Kesejahteraan Sosial. (4) (5) @ (2) w -19- Lembaga yang ditetapkan oleh dinas sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (8) berada di kecamatan atau daerah kabupaten/kota. Pusat Kesejahteraan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berada di desa/kelurahan/nama lain. Bagian Kedua Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa Pasal 31 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang Disabilitas ‘Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan, dan Pengemis di luar panti berupa pelayanan: a, data dan pengaduan; b. kedaruratan; dan ©. pemenuhan kebutuhan dasar. Jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan, dan Pengemis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan penerima_pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, atau Relawan Sosial. Pasal 32 Layanan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf a merupakan layanan yang diberikan kepada Penyandang Disabilitas Telantar, Anak ‘Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan, dan Pengemis untuk diusulkan masuk dalam data terpadu penanganan Fakir Miskin dan orang tidak mampu. -20- (2) Layanan pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b merupakan sarana untuk menerima dan menindaklanjuti informasi berupa pengaduan, keluhan, dan/atau pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat kepada dinas sosial daerah kabupaten/kota dan/atau Pusat Kesejahteraan Sosial mengenai tidak terpenuhinya kebutuhan dasar. (3) Layanan data dan pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh dinas sosial daerah kabupaten/kota dan/atau Pusat Kesejahteraan Sosial. Pasal 33 Layanan kedaruratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf b merupakan tindakan penanganan segera yang dilakukan oleh dinas sosial daerah kabupaten/kota dan/atau Pusat Kesejahteraan Sosial kepada Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan, dan Pengemis yang membutuhkan pertolongan karena terancam kehidupannya dan tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya. Pasal 34 (Q) Layanan pemenuhan kebutuhan dasar_ sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf c meliputi: a. permakanan diberikan paling lama 7 (tujuh) hari; b. sandang; c. alat bantu; dd. perbekalan kesehatan; 2 bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial kepada Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, serta Gelandangan dan Pengemis; f. bimbingan sosial kepada keluarga Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan dan Pengemis, serta masyarakat; (2) Q) (2) a -21- g. fasilitasi Pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah, dan kartu identitas Anak; h. _akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar; i. penelusuran keluarga; J. reunifikasi dan/atau reintegrasi sosial; dan k, rujukan, Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan penerima pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja__Sosial Profesional, ‘Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial. Pasal 35 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana daerah kabupaten/ kota pada saat tanggap darurat bencana merupakan kebutuhan dasar berupa: a. permakanan; b. sandang; c. tempat penampungan pengungsi; d. _ penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan . dukungan psikososial. Kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan penerima _pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Pekerja_Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial. Pasal 36 Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana daerah kabupaten/ kota setelah tanggap darurat bencana: a. penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan b. _ pelayanan dukungan psikososial. -22- (2) Jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan penerima pelayanan berdasarkan hasil asesmen dari Tenaga Kesejahteraan Sosial dan/atau Relawan Sosial Pasal 37 Ketentuan mengenai standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana daerah provinsi berlaku mutatis mutandis terhadap ketentuan standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Korban Bencana daerah kabupaten/kota. Pasal 38 Standar jumlah dan kualitas kebutuhan dasar pada SPM bidang sosial di daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 sampai dengan Pasal 37 tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagian Ketiga ‘Standar Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial Pasal 39 (1) Sumber daya manusia kesejahteraan sosial terdiri atas: a, Tenaga Kesejahteraan Sosial; b. Pekerja Sosial Profesional; ¢. penyuluh sosial; dan d. Relawan Sosial. (2) Ketentuan mengenai standar dan kualifikasi sumber daya manusia kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai sumber daya manusia kesejahteraan sosial. - 23 - Pasal 40 (2) Setiap Pusat Kesejahteraan Sosial memiliki paling sedikit 1 (satu) orang Relawan Sosial. (2) Relawan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. pekerja sosial masyarakat; o karang taruna; tenaga pelopor perdamaian; taruna siaga bencana; tenaga kesejahteraan sosial kecamatan; wanita pemimpin kesejahteraan sosial; kader rehabilitasi berbasis masyarakat; rFRmes ap kader rehabilitasi berbasis keluarga; dan/atau penyuluh sosial masyarakat. (3) Relawan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus tersertifikasi. (4) Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh lembaga sertifikasi Tenaga Kesejahteraan Sosial dan Relawan Sosial. Pasal 41 Untuk Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana Pemerintah Daerah kabupaten/kota harus menyiapkan paling sedikit 1 (satu) orang ‘Tenaga Kesejahteraan Sosial dan/atau Relawan Sosial. Bagian Keempat Standar Minimum Sarana dan Prasarana Pasal 42 (1) Standar minimum sarana dan prasarana_pelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di Pusat Kesejahteraan Sostal dilaksanakan sesuai_ dengan ketentuan _peraturan perundang-undangan. (2) -24- Standar minimum sarana dan prasarana _ pusat kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. tempat yang dijadikan pusat kegiatan bersama; b. tenaga pelayanan yang terdiri dari tenaga pengelola dan pelaksana; dan ¢c. peralatan yang terdiri dari peralatan penunjang perkantoran dan peralatan penunjang pelayanan teknis. BAB IV TATA CARA PEMENUHAN SPM BIDANG SOSIAL Bagian Kesatu Umum Pasal 43 Tata cara pemenuhan standar pelayanan pada SPM bidang sosial di daerah provinsi dan kabupaten/kota dilakukan dengan tahapan: a. b. c. a) pengumpulan dan pengelolaan data; penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar; penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar; dan pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar. Bagian Kedua Pengumpulan dan Pengelolaan Data Pasal 44 Pengumpulan dan pengelolaan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf a dengan ketentuan: a. Pemerintah Daerah kabupaten/kota melakukan pengumpulan dan pengelolaan data; dan b. Pemerintah Daerah provinsi melakukan pengelolaan data. -25- (2) Pengumpulan dan pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a, data penerima Pelayanan Dasar; b. data sumber daya manusia __penyelenggara kesejahteraan sosial; dan c. data sarana dan prasarana Pelayanan Dasar. Pasal 45, Pengumpulan dan pengelolaan data dinas sosial daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf a dilaksanakan dengan kegiatan: a. _ persiapan pelaksanaan verifikasi dan validasi data; b, bimbingan teknis kepada petugas pelaksana verifikasi dan validasi data; pelaksanaan verifikasi dan validasi data di lapangan; d. monitoring kualitas data hasil verifikasi dan validasi data; dan €. pengolahan data hasil verifikasi dan validasi_ serta pengesahan data daerah kabupaten/kota. Pasal 46 Pengelolaan data dinas sosial daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf b dilaksanakan dengan kegiatan: a. koordinasi perencanaan dan penganggaran pelaksanaan verifikasi dan validasi data; b. mengumpulkan, merekapitulasi, mengolah data hasil verifikasi dan validasi dari daerah kabupaten/kota serta pengesahan data; dan ¢. memantau pelaksanaan verifikasi dan validasi daerah kabupaten/kota. -26- Pasal 47 Pengumpulan dan pengelolaan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 dan Pasal 46 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan —_ perundang-undangan —_—mengenai verifikasi dan validasi data terpadu penanganan Fakir Miskin dan orang tidak mampu. Pasal 48 (1) Pengumpulan dan pengelolaan data penerima Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) huruf a dilakukan oleh bagian yang bertanggung jawab terhadap verifikasi dan validasi data Fakir Miskin dan orang tidak mampu di dinas sosial daerah kabupaten/ kota dan dinas sosial daerah provinsi. (2) Pengumpulan dan pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan kepada Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan, Pengemis, dan Korban Bencana. (3) Pengumpulan dan pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dan diterapkan berdasarkan prinsip_—sikesesuaian —_-kewenangan, ketersediaan, keterjangkauan, kesinambungan, dan ketepatan sasaran. (4) Hasil pengumpulan dan pengelolaan data yang dilakukan oleh dinas sosial daerah kabupaten/kota dan dinas sosial daerah provinsi dilakukan melalui SIKS-NG atau sistem pembangunan daerah yang berintegrasi dengan SIKS-NG. Pasal 49 Pengumpulan dan pengelolaan data sumber daya manusia penyelenggara kesejahteraan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) huruf b dilakukan oleh dinas sosial daerah kabupaten/kota dan daerah provinsi sesuai dengan kewenangannya. -27- Pasal 50 Pengumpulan dan pengelolaan data sarana dan prasarana Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) huruf c dilakukan oleh dinas sosial daerah kabupaten/ kota dan daerah provinsi sesuai dengan kewenangannya. Pasal 51 Data sarana dan prasarana Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 terdiri atas: a. Panti Sosial; dan b. Pusat Kesejahteraan Sosial. Pasal 52 Data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2) dilakukan pemutakhiran paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. Bagian Ketiga Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Dasar Pasal 53 Penghitungan kebutuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf b dilakukan dengan menghitung selisih antara jumlah barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dengan yang tersedia, termasuk sarana prasarana yang dibutuhkan dengan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia Pasal 54 () Dinas sosial daerah kabupaten/kota dan daerah provinst melakukan penghitungan kebutuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 sebagai berikut: jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki daerah sesuai dengan tiap jenis pelayanan; b. jumlah sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan minimal penerima tiap jenis pelayanan; 2) (3) a -28- jumlah penerima SPM sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam Peraturan Menteri ini; d. jumlah barang dan jasa yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah penerima SPM; ¢, jumlah sumber daya manusia _ penyelenggara kesejahteraan sosial yang dimiliki daerah sesuai dengan tiap jenis pelayanan; f, jumlah sumber daya manusia _penyelenggara kesejahteraan sosial yang dibutuhkan daerah sesuai dengan tiap jenis pelayanan; g. besaran biaya yang dibutuhkan atas barang dan jasa sesuai dengan jumlah penerima SPM; h. besaran biaya yang dibutuhkan atas sarana dan prasarana; dan i, analisis kemampuan dan potensi fiskal daerah, Penentuan besaran biaya yang dibutuhkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g dan huruf h sesuai dengan ketentuan peraturan _ perundang-undangan mengenai standar biaya daerah. Hasil penghitungan kebutuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar dalam penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar. Bagian Keempat Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar Pasal 55 Penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 huruf c dilakukan oleh Pemerintahan Daerah agar Pelayanan Dasar tersedia secara cukup dan berkesinambungan. (2) @) (4) 6 -29- Rencana pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah sebagai prioritas belanja daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Pemerintahan Daerah menyusun rencana pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan menuangkannya kedalam dokuman rencana pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja Pemerintah Daerah. Dinas sosial daerah kabupaten/kota dan daerah provinsi menyusun rencana pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat' (1). dan menuangkannya kedalam dokuman rencana_strategis dan rencana kerja. Dinas sosial daerah kabupaten/kota dan daerah provinsi melaksanakan pemenuhan Pelayanan Dasar melalui penyelenggaraan program dan kegiatan pemenuhan kebutuhan dasar dalam menyediakan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan dengan terlebih dahulu menyesuaikan dengan kondisi riil daerah, Pasal 56 Standar jumlah dan kualitas kebutuhan dasar pada SPM bidang sosial di daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. a Bagian Kelima Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar Pasal 57 Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf d dilakukan sesuai dengan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar. 2) a) (2) q) -30- Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah Daerah berupa: a, menyediakan barang dan/atau_jasa_—_yang dibutuhkan; dan/atau b. melakukan kerja sama daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V, PENDANAAN Pasal 58 Pendanaan untuk pelaksanaan penerapan SPM Bidang Sosial di daerah provinsi dibebankan pada: a. anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi; dan b. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pendanaan untuk pelaksanaan penerapan SPM Bidang Sosial di daerah kabupaten/kota dibebankan pada: a. anggaran pendapatan dan belanja__daerah kabupaten/kota; dan b. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. BAB VI PELAPORAN Pasal 59 Bupati/wali kota menyusun dan menyampaikan laporan umum tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang dalam negeri melalui gubernur dan tembusan disampaikan kepada Menteri. 2) (3) (3) -31- Gubernur menyampaikan Japoran umum_ tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM bidang sosial daerah provinsi dan laporan penerapan dan pencapaian SPM bidang sosial daerah kabupaten/kota dan ringkasannya kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang dalam negeri dan tembusan disampaikan kepada Menteri. Materi_muatan laporan penerapan SPM_ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri atas: a, _ hasil penerapan SPM bidang sosial; b, kendala penerapan SPM bidang sosial; c. perhitungan pembiayaan untuk —_ pemenuhan kebutuhan Pelayanan Dasar SPM bidang sosial; dan d. _ ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM bidang sosial. Selain materi muatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), laporan penerapan SPM bidang sosial daerah provinsi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah harus mencantumkan rekapitulasi penerapan SPM daerah kabupaten/kota. Pasal 60 Hasil pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 digunakan oleh Pemerintah Daerah untuk: a. b. penilaian kinerja perangkat daerah; pengembangan kapasitas daerah dalam peningkatan pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar bidang sosial; dan penyempurnaan kebijakan penerapan SPM bidang sosial dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah. -32- BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 61 (1) Menteri melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM bidang sosial daerah provinsi secara teknis. (2) Gubernur melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan SPM bidang sosial daerah provinsi oleh perangkat daerah provinsi. (3) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM bidang sosial daerah kabupaten/kota. (4) Bupati/wali kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM bidang sosial daerah kabupaten/kota oleh perangkat daerah kabupaten/kota. BAB VIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 62 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri Sosial Nomor 80/HUK/2010 tentang Panduan Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 63 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada _tanggal diundangkan. -33- Agar setiap orang mengetahuinya, _ memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 2018 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, , ml IDRUS MARHAM Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR. -34- LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR. 9 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR TEKNIS PELAYANAN DASAR PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. TEKNIS PEMBIAYAAN PEMENUHAN PELAYANAN, SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL KEGIATAN SASARAN/ INDIKATOR KINERJA CARA MENGHITUNG KETERANGAN A. | REHABILITASI SOSIAL DASAR PENYANDANG DISABILITAS TELANTAR DI DALAM PANTI Sasaran: ‘Terpenuhinya kebutuhan dasar penyandang disabilitas telantar di dalam panti Sasaran Program (Outcome) Indikator: Persentase (%) Penyandang Dis s Telantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti Target: 100% (seratus persen) selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan data dan perhitungan kebutuhan Rumus: |X = Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya. Populasi Penyandang Disabilitas Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam pant. Y= Indikator Kinerja = X x 100% Y Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di” dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama 1 (satu) tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan Rehabilitasi Sosial dasar di dalam pantt dikali 100% (seratus persen). - 35 - KOMPONEN BIAYA. CARA MENGHITUNG SUB KEGIATAN | KETERANGAN a, jumlah Penyandang Disabilitas | Kategori 1 bagi daerah yang sudah a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari dan Penyediaan Telantar penerima permakanan memiliki panti Penyandang Disabilitas memenuhi standar gizi sesuai usia Permakanan di dalam panti pertahun Rumus =axbxe = e jumlah hari pemberian layanan permakanan dalam 1 (satu) tahun indeks permakanan perorang perhari pengadaan sarana prasarana dapur bantuan permakanan dengan Daerah provinsi Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Penyandang Disabilitas. Rumus =(axbxe) +d be Kategori 3 bagi daerah yang belum | memiliki panti sosial Penyandang Disabilitas dapat merujuk ke pant sosial milik masyarakat di wilayahnya. Rumus =e b. jumlah panti disesuatkan dengan jenis disabilitas ¢. dilaksanakan melalui pihak ketiga atau swakelola. Penyediaan Sandang Pp o 7 a ° |. pembelian pakaian terdiri pakaian harian 4 (empat) pakaian olahraga 1 (satu) dan pakaian dalam 6 (enam) buah pertahun . pembelian perlengkapan mandi setiap bulan pembelian kebutuhan khusus untuk: anak perempuan, balita, dan yang mengalamt bedridden setiap bulan pembelian alas kaki terdiri atas sandal dan sepatu pertahun perlengkapan ibadah sesual dengan agama anak pertahun transpor petugas Rumus = atbectdtesf Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Penyandang Disabilitas - 36 - ‘SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN 3. | Penyediaan a. biaya pembangunan gedung _| Kategori 1 bagi daerah yang sudah 1 panti sosial Penyandang asrama yang baru memiliki panti sostal Penyandang bagi daerah provinsi yang belum mudah diakees | >: biaya pemeliharaan gedung Disabilitas memiliki meliputi: dan sarana prasarana Rumus : b a. perkantoran: ¢. dukungan sarana dan b. pelayanan teknis; prasarana untuk pantt milik ¢, pelayanan umum; masyarakat Kategori 2 bagi daerah yang belum d. tenaga pelayanan pantt sosial; memilik panti sosial Penyandang sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Disabilitas dan mampu menyediakan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun anggaran, 2012 tentang Penyelenggaraan Rumus : a+b Kesejahteraan Sosial 2, Pemeliharaan bangunan dan sarana prasarana panti sosial milik dinas sosial Kategort 3 bagi daerah yang belum daerah_ provinsi meliputi: | a. pemeliharaan bangunan/asrama; Disabilitas dapat merujuk ke panti sosial | _b._pemeliharaan jalan/taman/halaman; milik masyarakat di wilayahnya ¢. pemeliharaan jaringan; Rumus : ¢ d. pemeliharaan kendaraan; 3. Standar asrama: a. pemisahan kamar berdasarkan jenis kelamin dengan ukuran luas 4,5 m2 (empat koma lima meter persegi) perorang. b. kamar mandi yang akses terhadap Penyandang Disabilitas dengan rasio 1 (satu) kamar mandi untuk 10 (sepuluh) penerima layanan dengan. cc. memilliki penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi udara yang cukup d. memiliki tempat tidur dan kelengkapannya. SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA, -37- CARA MENGHITUNG KETERANGAN spiritual, dan sosial ° pembelian alat tulis kantor 4. | Penyediaan alat | a. kursi roda sesuai dengan kebutuhan Pembelian jenis alat bantu disesuaikan dengan. bantu be Kaa ta an pengukuran, jumlah dan kebutuhan Penyandang Disabllitas pew penyhtlen: Pengukurans Telantar yang mendapat Rehabilitast Sosial . alat bantu dengar dalam panti sosial e. kruk f. tripod g. tongkat putih h, reglet (alat tulis untuk tuna netra) i, transpor petugas | 5. | Penyediaan a. obat psikiatri sesuai dengan kebutuhan_ Penyediaan perbekalan kesehatan disesuaikan perbekalan b. obat umum dengan jumlah dan kebutuhan Penyandang Kesehatan di | tithangan Disabilitas Telantar, serta ragam disabilitas dalam panti ©. pengukur tinggi badan yang mendapat Rehabilitasi Sosial dalam panti f. pengukur gula darah g. termometer h, honor perawat 4, biaya kunjungan dokter J. biaya kunjungan psikiater k. biaya kunjungan pekerja sostal medis Komponen Honor Pekerja Sosial Profesional Pemberian a. honor Pekerja Sosial untuk pembiayaan seluruh layanan bimbingan fisik, Profesional/Tenaga Rumus:a+b +c Rehabilitasi Sosial Dasar di dalam panti selama ental Kesejahteraan Sosial 12 (dua belas) bulan b. pembelian alat peraga - 38 - SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG. KETERANGAN 7. | Pemberian a. honor Pekerja Sostal Komponen Honor Pekerja Sosial Profesional/ bimbingan Profesional/Tenaga Rumus:a+b+e Tenaga Kesejahteraan Sosial untuk aktivitas hidup Kesejahteraan Sosial pembiayaan seluruh layanan Rehabilitas! b. pembelian alat peraga Sosial dasar di dalam panti selama 12 (dua sehari-hari c. pembelian alat tulis kantor belas) bulan. a. biaya transpor Pekerja Sosial | Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Penyandang 8. Profesional/Tenaga Disabilitas Telantar yang belum memiliki NomorInduk | _Kesejahteraan Sosial nomor induk kependudukan Kependudukan | b. biaya transpor Penyandang Disabilitas 9. | Akses ke a. biaya transpor Pekerja Sosial | Rumus ; a+b Pemblayaan dilakukan bagi Penyandang layanan Profesional/ Tenaga Disabilitas Telantar yang memerlukan fasilitasi a Kesejahteraan Sosial pelayanan pendidikan dan kesehatan dasar pendidikan dan / 1, baya transpor Penyandang Kesehatan : dasar 10. | Pemberian blaya perjalanan Pekerja Sosial | Sesuai dengan standar biaya Penelusuran keluarga merupakan kegiatan pelayanan Profesional pencarian keluarga Penyandang Disabilitas penelusuran Telantar untuk tujuan reunifikasi keluarga; dan/atau 11. | Pemberian_ a. biaya perjalanan atau transpor | Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan dan pelayanan b. Pekerja Sosial Profesional ‘ penyatuan kembali Penyandang Disabilitas reunifikas! jaya transpor Penyandan; keluarga | ~~ Disabilitas Telantar Telantar dengan keluarga yang dapat ¢. biaya perjalanan dalam rangka penguatan sebelum dan sesudah reunifikast keluarga memberikan perawatan dan/atau pendampingan sehingga berada | yang terlindungi -39- " cavOR KIN KETERANGAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA CARA MENGHITUNG | Sasaran: REHABILITASI | Terpenuhinya kebutuhan dasar SOSIAL DASAR ANAK Anak Telantar di dalam panti Sasaran Program (Outcome) |» Rumus: | TELANTAR DI_| Indikator: | Jumlah Anak Telantar di dalam panti yang | DALAM PANTI | Persentase (%) Anak Telantar yang | X =Jumlah Anak Telantar di dalam terpenuhi kebutuhan dasarnya selama 1 (satu) | terpenuhi kebutuhan dasamya di | panti yang terpenuhi kebutuhan tahun anggaran dibagi populasi Anak Telantar | dalam pant! dasarnya. di daerah provinsi yang membutuhkan | | Bi Y= Populasi Anak Telantar di daerah __ | Rehabilitast Sostal dasar di dalam panti dikali | | . provinsi yang membutuhkan 100% (seratus persen). Target: Rehabilitasi Sosial dasar di dalam | 100% (seratus persen) selama 1 ne | (satu) tahun anggaran berdasarkan | , 1. "iieator Kinerja = X x 100% | data dan perhitungan kebutuhan | * y Kinerja = Xx | ] - ; 1,|Pengasuhan —_[a._jumlah Tenaga Kesejahteraan Rumus :axbxe Tenaga Kesejahteraan Sosial yang memiliki Sosial; keahlian pengasuhan anak. b. jangka waktu pemberian layanan; c. indeks honor 2. | Penyediaan a. jumlah Anak Telantar penerima | Kategori 1 bagi daerah yang sudah a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari dan Permakanan permakanan di dalam panti memiliki panti sosial Anak Telantar | pertahun b, jumlah hari pemberian layanan permakanan dalam 1 (satu) tahun indeks permakanan perorang perhari . pengadaan sarana dan prasarana dapur bantuan permakanan dengan standar biaya sama dengan panti sosial milik Pemerintah a9 ° Daerah provinsi. Rumus =axbxe Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Anak Telantar Rumus =(axbxe) +d Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Anak Telantar dapat merujuk ke panti sosial milik masyarakat di wilayahnya. Rumus =e memenuhi standar gizi dan jenis makanan sesuai dengan usia dan kebutuhan anak b. dilaksanakan melalui pihak ketiga atau swakelola. -40- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN 3. | Penyediaan | ‘Sandang a. pembelian pakaian terdiri atas | Rumus = a+b+c+d+e+f Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Anak pakaian seragam sekolah, pakaian harian 4 (empat) stel, pakaian olahraga 1 (satu) stel, pakaian dalam 6 (enam) buah pertahun b. pembelian perlengkapan mandi setiap bulan. c. pembelian kebutuhan khusus untuk anak perempuan dan balita setiap bulan d. pembelian alas kaki terdiri atas sandal dan sepatu pertahun e. Perlengkapan ibadah sesuai dengan agama anak pertahun | £. transpor petugas 1. Penyediaan panti sosial Anak Terlantar bagi 4. | Penyediaan a. biaya pembangunan gedung Kategori 1 bagi daerah yang sudah daerah provinsi yang belum memilikd | astama yang baru memiliki panti sosial Anak Telantar meliputi: snudak dtakees | D: Dlaya pemeliharaan gedung dan | Rumus : b a. perkantoran: | sarana prasarana. b. pelayanan teknis; ¢. dukungan sarana dan prasarana | Kategori 2 bagi daerah yang belum ¢. pelayanan umum; | ~ untuk panti milik masyarakat —_ | memiliki panti sosial Anak Telantar dan d. tenaga pelayanan panti sosial; | mampu menyediakan anggaran sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Rumus : atb Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sostal | Kategori 3 bagi daerah yang belum 2. Pemeliharaan bangunan dan sarana memiliki panti sosial Anak Telantar prasarana panti sosial milik dinas sosial | dapat merujuk ke panti sostal milik daerah provinsi meliputi: | masyarakat di wilayahnya. a, pemeliharaan bangunan/astama Rumus : ¢ b. pemeliharaan jalan /taman/halaman c. pemeliharaan jaringan. | _ | d._pemelitharaan kendaraan -4l- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN 3. Standar asrama: a. pemisahan kamar berdasarkan jenis kelamin dengan ukuran luas 4,5 m? (empat koma lima meter persegi) perorang. b. kamar mandi yang akses terhadap Penyandang Disabilitas dengan rasi (satu) kamar mandi untuk 10 (sepulu penerima layanan dengan ¢. memiliki penerangan dan ventilast untuk sirkulast udara yang cukup. d. memiliki tempat tidur dan kelengkapannya. ¢. tempat bermain anak. 5, | Penyediaan a. obat umum Penyediaan perbekalan kesehatan disesuaikan perbekalan b. tensimeter sesuai dengan kebutuhan | dengan jumlah dan kebutuhan Anak Telantar kesehatan di ‘° Sea i badan yang mendapat Rehabilitasi Sosial dalam panti dalam pantt | @° Eetmometer sosial f. honor perawat g. biaya kunjungan dokter 6. | Pemberian bimbingan fisik, | a. honor Pekerja Sosial Komponen honor Pekerja Sosial Profesional mental Profesional Rumus :a+b+e untuk pembiayaan seluruh layanan spiritual, dan |b» Pembelian alat bermain anak Rehabilitasi Sosial dasar di dalam panti selama ee c. pembelian alat tulis kantor 12 (dua belas) bulan % babies a. honor Pekerja Sostal Komponen honor Pekerja Sosial Profesional | im Profesional Rumus:a+b+e untuk pembiayaan seluruh layanan aktivitas hidup b. pembelian alat peraga Rehabilitasi Sosial dasar di dalam panti selama sehari-hari 7 12 (dua belas) bulan ._pembelian alat tulis kantor -42- ‘SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN Fasilitast a. biaya transpor Pekerja Sosial | Rumus : atb Pembiayaan dilakukan bagi Anak Telantar yang 8. /pembuatan akta Profesional/Tenaga belum memiliki nomor induk kependudukan_ kelahiran, Kesejahteraan Sosial dan/atau kartu identitas anak nomor induk b. biaya transpor anak kependudukan, dan kartu identitas anak 9. | Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar a. biaya transpor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial b. biaya transpor anak ¢. perlengkapan sekolah terdiri atas buku, tas sekolah, dan alat tulis. | Rumus : atb+e Pembiayaan dilakukan bagi Anak Telantar yang memerlukan fasilitasi pelayanan pendidikan dan kesehatan dasar 10. | Pemberian pelayanan| penelusuran keluarga; biaya perjalanan Pekerja Sosial Profesional Sesuai dengan standar biaya Penelusuran keluarga merupakan kegiatan pencarian keluarga Anak Telantar untuk tujuan reunifikasi keluarga a. biaya perjalanan atau transpor Pekerja Sosial Profesional b. biaya transpor Anak Telantar c. blaya perjalanan dalam rangka penguatan sebelum dan sesudah reunifikasi keluarga Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan dan penyatuan kembali Anak Telantar dengan keluarga yang dapat memberikan perawatan dan/atau pendampingan sehingga berada di lingkungan yang terlindungi - 43 - SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA, CARA MENGHITUNG KETERANGAN | qa, | Akses layanan | a. biaya perjalanan atau transpor | Sesual dengan standar biaya a. Keluarga pengganti bagi Anak Terlantar | pengasuhan_ Pekerja Sosial Profesional disediakan melalui keluarga asuh, kepada b. biaya transpor Anak Telantar | perwalian, atau pengangkatan anak. luarga perwe pengnnt b. identifikasi calon keluarga pengganti bagi Anak Telantar yang mampu memberikan pengasuhan, perawatan, dan/atau pendampingan dalam keluarga berdasarkan asesmen Pekerja Sosial Profesional \c. | REHABILITASI SOSIAL DASAR LANJUT USIA | TELANTAR DI DALAM PANTI Sasaran: ‘Terpenuhinya kebutuhan dasar lanjut usia telantar di dalam panti Indikat Persentase (%) Lanjut Usia telantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam panti | Tanget: | | 100% (seratus persen) selama 1 | (satu) tahun anggaran berdasarkan | data dan perhitungan kebutuhan Sasaran Program (Quicome) * Rumus: X =Jumlah Lanjut Usia Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya. Populasi Lanjut usia Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan Rehabilitasi Sostal dasar di dalam panti. Y= + Indikator Kinerja = X x 100% Y Jumlah Lanjut Usia Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Lanjut Usia Telantar di daerah provinst yang membutuhkan Rehabilitasi Sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen) -44- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA (CARA MENGHITUNG KETERANGAN | a. jumlah Anak Telantar | Kategori 1 bagi daerah yang sudah a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari dan 1. | Penyediaan penerima permakanan di | memiliki panti sosial Lanjut Usia memenuhi standar gizi dan kondisi Permakanan dalam panti pertahun | Telantar kesehatan lanjut usia . jumlah hari pemberian layanan permakanan dalam 1 (satu) tahun, . indeks permakanan perorang perhari . pengadaan sarana dan prasarana dapur bantuan permakanan dengan standar biaya sama dengan panti sosial mililk Pemerintah Daerah provinst. Rumus =axbxe Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Lanjut Usia Telantar Rumus =(axbxe) +d Kategori 3 bagi daerah yang belum memilliki panti sosial Lanjut Usia Telantar dapat merujuk ke panti sosial milik masyarakat di wilayahnya. . pembelian pakaian terdiri atas pakaian harian 4 (empat) stel, pakalan olahraga | (satu) stel, pakaian dalam 6 (enam) buah |. pembelian perlengkapan mandi yulan . ian kebutuhan khusus lanjut usia dan yang mengalami bedridden setiap bulan pembelian alas kaki terdiri atas sandal dan sepatu pertahun . perlengkapan ibadah sesuai dengan agama pertahun transpor petugas Rumus =e _ Rumus = a+b+crd+e+f b. dilaksanakan melalui pihak ketiga atau swakelola. Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Lanjut Usia -45- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN s Penyediaan | asrama yang mudah diakses a. blaya pembangunan gedung baru |b. biaya pemeliharaan gedung dan sarana prasarana c, dukungan sarana dan prasarana untuk panti milik masyarakat Kategori I bagi daerah yang sudah memiliki panti sosial Lanjul Usia Telantar Rumus :b Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Lanjut Usia Telantar Rumus : a+b | Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Lanjut Usia Telantar dapat merujuk ke panti sosial milik masyarakat di wilayahnya. Rumus : ¢ . Penyediaan panti sosial Lanjut Usia Telantar bagi daerah provinsi yang belum memiliki meliputi: a. perkantoran; b, pelayanan teknis; ¢. pelayanan umum; . tenaga pelayanan panti sosial; sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial . Pemeliharaan bangunan, sarana, dan prasarana panti sosial milik dinas sosial daerah provinsi meliputi: . pemeliharaan bangunan/asrama b. pemeliharaan jalan/taman/halaman ¢. pemeliharaan jaringan d. pemeliharaan kendaraan . Standar asrama: a. ramah terhadap Lanjut Usia b. pemisahan kamar berdasarkan jenis Kelamin dengan ukuran luas 4.5 m* (empat koma lima meter persegi) perorang. ¢. kamar mandi yang akses terhadap Lanjut Usia dengan rasio 1 (satu) kamar mandi untuk 10 (sepuluh) penerima layanan dengan d._memiliki penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi udara yang cukup. e. memiliki tempat tidur dan kelengkapannya. -46- ‘SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN 4. | Penyediaan alat | @- kursi roda sesuai dengan kebutuhan Pembelian jenis alat bantu disesuaikan dengan bantu b. kaca mata jumlah dan kebutuhan Lanjut Usia Telantar . pemeriksaan dan a aaalut Usa Tel pengukuran, serta yang mendapat Rehabilitasi Sosial dalam panti penyediaan alat bantu dengar kruk Jansia walker tripod tongkat transpor petugas Fame a 5. | Penyediaan perbekalan obat umum sesuai dengan kebutuhan Penyediaan perbekalan kesehatan disesuaikan obat khusus | dengan jumlah dan kebutuhan Lanjut Usia kesehatan di tabengen | Telantar, yang mendapat Rehabilitasi Sosial dalam panti penguleur gula darah, dalam panti sosial sosial kolesterol, dan asam urat termometer honor perawat . biaya kunjungan dokter biaya kunjungan psikiater biaya kunjungan pekerja sosial medis, saoce Spm 6. | Pemberian a. honor Pekerja Sosial Komponen honor Pekerja Sosial Profesional/ bimbingan fisik, Profesional/Tenaga Rumus:a+b +e+d Tenaga Kesejahteraan Sostal/Relawan Sosial mental Kesejahteraan Sosial b. pembelian alat peraga untuk pembiayaan seluruh layanan Rehabilitast , dan cc. pembelian alat tulis Sosial dasar di dalam panti selama 12 (dua Kantor belas) bulan d. pembelian bahan/alat Pengisi waktu luang -47- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN 7. | Pemberian bimbingan aktivitas hidup sehari-hari a. honor Pekerja Sosial Profesional /Tenaga Kesejahteraan Sosial b. pembelian alat peraga . pembelian alat tulis kantor Rumus:a+b+c Komponen honor Pekerja Sosial Profesional/ ‘Tenaga Kesejahteraan Sosial untuk pembiayaan seluruh layanan Rehabilitasi Sosial dasar dalam panti selama 12 (dua belas) bulan Nomor Induk a. biaya transpor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial Rumus : a+b Kependudukan | b. biaya transpor Lanjut | Usia } 9. | Akses ke a. blaya transpor Pekerja | Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Lanjut Usia Telantar layanan Sosial Profesional/Tenaga yang memerlukan fasilitasi pelayanan keschatan Kesehatan Kesejahteraan Sosial dasar s b. biaya transpor Lanjut | dasar Usia Telantar 10. | Pemberian - - — | pelayanan biaya perjalanan Pekerja Sesuai dengan standar biaya Penelusuran keluarga merupakan kegiatan poreweuran Sosial Profesional | pencarian keluarga Lanjut Usia Telantar untuk see tujuan reunifikasi Ti. | Pemberian a. biaya perjalanan atau 7 pelayanan: transpor Pekerja Sosial Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan dan. reunifikast Profesional penyatuan kembali Lanjut Usia Telantar dengan keluarga b. biaya transpor Lanjut Usia Telantar ¢. biaya perjalanan dalam rangka penguatan sebelum dan sesudah reunifikasi keluarga keluarga yang dapat memberikan perawatan dan/atau pendampingan sehingga berada di lingkungan yang terlindungi SUB KEGIATAN 12. KOMPONEN BIAYA - 48 - CARA MENGHITUNG KETERANGAN Peinulasaraan REHABILITASI SOSIAL DASAR GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI DALAM PANT a. paket biaya pemulasaraan b. transpor petugas Sasaran: Terpenuhinya kebutuhan dasar Gelandangan dan Pengemis di dalam panti Indikator: Persentase (%) Gelandangan dan Pengemis yang terpenuht kebutuhan dasamya di dalam panti Target: 100% (seratus persen) selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan data dan perhitungan kebutuhan Penyediaan Permakanan a. jumlah Gelandangan dan Pengemis penerima permakanan di dalam panti pertahun b. jumlah hari pemberian layanan permakanan dalam 1 (satu) tahun ¢. indeks permakanan perorang perhart Rumus = atb Pemulasaraan dilaksanakan sesuai dengan agama Lanjut Usia Telantar Sasaran Program (Outcome) | | | | | | + Rumus: X = Jumlah Gelandangan dan Pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan, dasarnya. Populasi Gelandangan dan Pengemis dt daerah provinsi yang membutuhkan_ Rehabilitasi Sosial dasar di dalam pant, * Indikator Kinerja = X x 100% Y Jumlah Gelandangan dan Pengemis di dalam panti yang terpenuht kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Gelandangan dan Pengemis di daerah provinsi yang membutuhkan Reh: i Sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen) Kategori 1 bagi daerah yang sudah memiliki panti sosial Gelandangan dan Pengemis Rumus =axbxc Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial Gelandangan dan Pengemis Rumus = (axbxe)+d a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari dan. memenuhi standar gizi sesuai usia b. dilaksanakan melalul pihak ketiga atau swakelola SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA d. pengadaan sarana dan prasarana dapur e. bantuan permakanan dengan standar biaya sama dengan panti sosial mili Pemerintah Daerah provinst. | Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki | panti sosial Gelandangan dan Pengemis -49- CARA MENGHITUNG dapat merujuk ke panti sosial mililk masyarakat di wilayahnya. Rumus =e KETERANGAN 2. | Penyediaan Sandang a. pembelian pakatan terdiri atas pakaian seragam sekolah, pakaian harian 4 (empat) stel, pakaian olahraga 1 (satu) stel, dan pakaian dalam 6 (enam) buah pertahun . pembelian perlengkapan ¢. pembelian kebutuhan e f Khusus untuk: anak perempuan dan balita setiap bulan; |. pembelian alas kaki terdiri atas sandal dan sepatu pertahun: . perlengkapan ibadah sesuai dengan agama pertahun transpor petugas Rumus = a+b+c+d+erf Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan gelandangan dan pengemis -50- | SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA. CARA MENGHITUNG KETERANGAN | — - — 3. | Penyediaan a. biaya pembangunan Kategori 1 bagi dacrah yang sudah memiliki Ih. Penyediaan panti sosial Gelandangan dan asrama/wisma gedung baru panti sosial Gelandangan dan Pengemis Pengemis bagi daerah provinsi yang belum tah b. biaya pemeliharaan Rumus : b memiliki meliputi yang mu gedung dan sarana a. perkantoran; diakses prasarana. b. pelayanan teknis; cc. dukungan sarana dan ¢. pelayanan umum; prasarana untuk panti | Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki | d. tenaga pelayanan panti sosial; milik masyarakat panti sosial Gelandangan dan Pengemis sesuai dengan ketentuan Pasal 39 Peraturan Rumus : a+b Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Pemeliharaan bangunan dan sarana s Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki_ | —_prasarana pant! sosial milik dinas sosial panti sosial Gelandangan dan Pengemis daerah provinsi meliputi: dapat merujuk ke panti sosial milik a. pemeliharaan bangunan/asrama/ cottage masyarakat di wilayahnya. b, pemelibaraan jalan/taman/halaman | Rumus : ¢ , pemeliharaan jaringan d. pemeliharaan kendaraan 3. Standar asrama/cottage: | a. pemisahan kamar berdasarkan jenis kelamin dengan ukuran luas 4,5 meter? | (empat koma lima meter persegi) perorang; b. kamar mandi yang akses terhadap Penyandang Disabilitas dengan rasio 1 (satu) kamar mandi untuk 10 (sepuluh) ima layanan; penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi udara yang cukup; | d. memilikxi tempat tidur dan | kelengkapannya; e. tempat bermain anak. -51- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN 4. Standar wisma: a. kamar orang tua dengan anak dipisah dengan ukuran kamar seluas 4,5 m? (empat koma lima meter persegi); b. kamar mandi dan dapur yang mudah diakses; cc. _memiliki penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi udara yang cukup; danP d. memiliki tempat tidur dan kelengkapannya. L | - - | 4. Penyediaan a. obat umum sesuai dengan kebutuhan Penyediaan perbekalan kesehatan disesuaikan perbekalan b. fener dengan jumlah dan kebutuhan Gelandangan c. timbangan ost Kesehatan i | Pehguiur tinggl badan dan Pengemis yang mendapat Rehabiltasi Sosial dalam panti ©. lermometer m pant £ honor perawat g. biaya Kunjungan dokter Pemberian a. honor Pekerja Sostal Komponen honor Pekerja Sosial Profesional bimbingan fisik, Profestonal | Rumus :at+b+e untuk pembiayaan seluruh layanan Rehabilitast mental Laat +h aaa | Sosial dasar di dalam panti selama 12 (dua spiritual, dan | ¢, pembelian alat tulis belas} bulan sosial kantor a _ - 6. | Pemberian a. honor Pekerja Sosial Komponen honor Pekerja Sosial Profesional bimbingan Profesional Rumus :a +b untuk pembiayaan seluruh layanan Rehabilitast b. pembelian alat tulis Sosial dasar di dalam panti selama 12 (dua keterampilan kantor belas) bulan hidup sehari- hari -52- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG Pengemis serta kkeluarganya . perlengkapan sekolah terdiri atas buku, tas sekolah, dan alat tulis. KETERANGAN 7. | Pemberian a. honor instruktur honor instruktur untuk pembiayaan layanan bimbingan b. bahan keterampilan | Rumus = arb+c bimbingan keterampilan dasar selama 12 (dua keterampil: c. alat keterampilan | belas) bulan jpilan | dasar | a. biaya transpor Pekerja Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Gelandangan dan 8. Sosial Profesional/Tenaga Pengemis yang belum memiliki nomor induk nomor induk Kesejahteraan Sosial kependudukan, kartu tanda penduduk, akta Kkependudukan, | b. biaya transpor kelahiran, surat nikah, dan/atau kartu identitas ‘kartu tanda Gelandangan dan ‘Anak penduduk, akta Pengemis kelahiran, surat nikah, dan/atau kartu ides iS Anak Akses ke a. biaya transpor Pekerja Rumus : atb+e Pembiayaan dilakukan bagi Gelandangan dan layanan Sosial Profesional/ Tenaga Pengemis serta keluarganya yang memerlukan . Kesejahteraan Sostal fasilitasi pelayanan pendidikan dan kesehatan. pendidikan dan b. biaya transpor ar ikesehatan Geiandangan dan dasar -53- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA. CARA MENGHITUNG KETERANGAN 10. Pemulangan ke daerah asal a. biaya transpor Pekerja Sosial Profesional/ Tenaga Kesejahteraan Sosial b. biaya transpor Gelandangan dan Pengemis serta keluarganya Rumus = a+b | Pemulangan ke daerah asal dilakukan sampai ibu kota daerah kabupaten/kota PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL, SASARAN/ GIA KETERANGAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA ___ CARA MENGHITUNG PERLINDUNGAN | Sasaran: Sasaran Program (Outcome) A. | SOSIAL KORBAN | Terpenuhinya kebutuhan BENCANA ALAM | dasar Korban Bencana alam DAN SOSIAL dan sosial provinsi | | Indikator: Persentase (%) Korban Bencana alam dan sosial yang | terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan | setelah tanggap darurat | bencana provinst Target: 100% (seratus persen) selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan data dan perhitungan kebutuhan Y= | Rumus: |X =Jumlah Korban Bencana alam dan sosial provinsi yang terpenuhi kebutuhan dasarnya. Populasi Korban Bencana alam dan sosial di daerah provinsi yang membutuhkan Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana provinsi Indikator Kinerja = X x 100% Y Jumlah Korban Bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama 1 (satu) tahun anggaran dibagt populasi Korban Bencana alam dan sosial di daerah provinsi yang membutuhkan Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana provinst dikali 100% (seratus persen). -54- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN T. | Penyediaan’ a. paket pembelian bahan Permakanan permakanan/makanan Rumus =a+b+e Perhitungan penyediaan permakanan secara—_| siap sajl keseluruban untuk Korban Bencana alam dan | b. biaya perjalanan/transpor |a=dxexf bencana sosial. | petugas Sesuiai dengan ketentuan Peraturan Menteri c. blaya pengiriman Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan 4. perkiraan Jumlah Korban Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana Bencana alam dan sosial telah diubah dengan Peraturan Menteri Sostal pertahun ‘ e. perkiraan jamlah hart Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan atas pemberian layanan Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 permakanan perkejadian tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana. bencana dalam 1 (satu) tahun f. indeks permakanan perorang perhari | _| 2. | Penyediaan a. pembelian paket sandang | Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ‘Sandang dan perlengkapan | Rumus=a+b+e Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan keluarga serta family kids | Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana b. biaya perjalanan/transpor a= dxe petages telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial c. biaya pengiriman Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan atas_ | | d. perkiraan jumlah Korban Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 Bencana pertahun tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana. | e. indeks sandang perorang 7 perkejadian 3. | Penyediaan a, paket penyediaan tempat | Rumus=a+b+c Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri | tempat penampungan pengungsi Sostal Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan penampungan | >» pelea alana! transpor | a -dxe Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana pengungsi c. Baye pengirinan telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial a. perkiraan jumlah Korban Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan alas Bencana pertahun Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 indeks tempat tentang Bantuan Sosiat Untuk Korban Bencana. penampungan pengungst . -55- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN | 4, |Penanganan | a. pembelian paket bahan| Rumus =a+b+e khusus bagi permakanan khusus Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri | kelompok (Lanjut Usia, tbu hamil, a=dxe Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan | rentan Penyandang Disabilitas, Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana dan Anak) telah diubah d Peraturan M b. blaya perjalanan/transpor felah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial petugas Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan atas c. biaya pengiriman Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 | di. perkiraan jumlah tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana. kelompok rentan ¢. indeks penanganan Khusus _ 5, | Pelayanan dukungan psikososial Bo pengadaan paket alat bantu dukungan psikososial . honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial/ Relawan Sostal biaya pengiriman |. perkiraan jumlah Korban Bencana . indeks dukungan psikososial Rumus =a+b+c a=dxe Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana. jd MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a— IDRUS MARHAM -56- LAMPIRAN IL PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR TEKNIS PELAYANAN DASAR PADA STANDAR, PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA. TEKNIS PEMBIAYAAN PEMENUHAN PELAYANAN, SUMBER DAYA MANUSIA, SARANA DAN PRASARANA, SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH KABUPATEN/KOTA, | PROGRAM REHABILITASI SOSIAL ‘SASARAN/ 7 KETERAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA CARA MENGHITUNG GAN A, |REHABILITASI | Sasaran: Sasaran Program (Outcome) SOSIAL DASAR _| Teipenuhinya kebutuhan dasar PENYANDANG Penyandang Disabilitas Telantar, Anak DISABILITAS Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, serta_ | Rumus: | Jumlah Penyandang Disabilitas TELANTAR. ANAK | Gelandangan dan Pengemis diluar |X = Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia TERLANTAR, panti Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia | Telantar, serta Gelandangan dan LANJUT USIA Indikator: Telantar, serta Gelandangan dan _| Pengemis yang terpenuhi kebutuhan GERLANTAR Persentase (%) Pengemis yang terpenuhi kebutuhan | dasarnya selama 1 (satu) tahun SERTA 1. Penyandang Disabilitas Telantar; dasarnya di luar panti. anggaran dibagi populasi Penyandang GELANDANGAN |2. Anak Telantar: Y = Populasi Penyandang Disabilitas _| Disabilitas Telantar, Anak Telantar, PENGEMIS DI 3, Lanjut Usia Telantar; dan Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usta | Lanjut Usia Telantar, serta Gelandangan LUAR PANTI 4. Gelandangan dan Pengemis Telantar, serta Gelandangan dan —_| dan Pengemis di daerah kabupaten/kota yang terpenuhi kebuiuhan dasamya di Pengemis di daerah kabupaten/kota | yang membutuhkan Rehabilitasi Sosial luar pantt yang membutuhkan Rehabilitasi_| dasar di luar panti dikali 100% (seratus | [rn Sosial dasar di luar panti. persen}. | Target: 100% (seratus persen) selama 1 il | (satu) tahun ‘angigaran berdasarkan likator Kinerja = X x 100% | data dan perhitungan kebutuhan Y -57- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN | 1, | Layanan Data dan |a. honor petugas Rumus =(axb)+c+d+e Layanan data dan pengaduan dapat Pengaduan 'b. jumlah petugas dilakukan oleh dinas sosial dan Pusat | ic. at i data (komputer, Kesejahteraan Sosial atau lembaga lain ‘a. bint tulis kantor sesual dengan ketentuan peraturan le. sewa jaringan internet Perundang-undangan. | \ | Layanan a transpor Petugas an Kategort Lag! dacrah 3 yang on 1. Layanan kedaruratan dilakukan kedarurat: pembelian kendaraan khusus mem ni sus layanan -a cepat, profest redaruratan, layanan Rehabilitasi Sosial dasar di_ | Rehabilitasi Sosial dasar di luar pant sens ciao dita te onal dan tuntis, luar pant Rumus =c +d ‘ukan dengan ic. pemeliharaan kendaraan n v reaksi cepat oleh d. honor petugas tim reaksi cepat | dinas sosial. 2. Layanan kedaruratan dapat dilakukan di Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di desa/kelurahan/nama lain Kategori 2 bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan Rehabilitasi Sosial dasar di luar panti dan mampu melakukan pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan pemeliharaan Rumus = bte+d Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki kendaraan khusus layanan Rehabilitast Sostal dasar di luar panti dan tidak mampu melakukan pengadaan kendaraan baru Rumus =a+d -58- Pembelian kebutuhan khusus untuk: perempuan dewasa; balita; dan yang mengalami bedridden. Pembelian alas kaki . Transport petugas oe SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN | _ . | Penyediaan a. penerima layanan pertahun Rumus =(axbxo+d Layanan permakanan dilakukan oleh permakanan b, jumlah hari pemberian layanan dinas sosial dan difasilitasi melalui permakanan dalam 1 (satu) tahun lembaga yang ditetapkan oleh dinas c, indeks permakanan perorang sosial dan/atau di Pusat Kesejahteraan | eat pet Sosial yang berkedudukan di desa/ | + transport Petugas kelurahan/nama lain | . | Penyediaan a. Pembelian pakaian Layanan penyediaan sandang dilakukan Sandang b. Pembelian perlengkapan mandi Rumus = atbterdte oleh dinas sostal dan difasilitasi melalui | ©. lembaga yang ditetapkan oleh dinas sosial dan/atau di Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di desa/ kelurahan/ nama lain . | Penyediaan alat bantu kursi roda aca mata jasa pemeriksaan dan pengukuran, serta penyediaan alat bantu alat bantu dengar kruk tripod tongkat putih reglet (alat tulis untuk tuna netra) transpor petugas J. transpor penerima layanan ooe rpm moe Rumus = atbictdrerfegehtit] Pembelian jenis alat bantu disesuaikan dengan jumlah penerima manfaat yang mengalami disabilitas Layanan penyediaan alat bantu dilakukan oleh dinas sosial dan difasilitasi melalui lembaga yang ditetapkan oleh dinas sosial dan/atau di Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di desa/kelurahan/nama lain -59- transpor petugas transpor penerima layanan | difasilitasi melalui lembaga yang | ditetapkan oleh dinas sosial dan/atau di SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN . | Penyediaan a. obat umum, Layanan penyediaan perlengkapan perbekalan b, timbangan Rumus = atb+c+dte+f pertolongan pertama pada kecelakan Kesehatan ¢. pengukur tinggi badan dilakukan oleh dinas sostal dan d. termometer e. £ Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di desa/kelurahan/nama lain . | Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial oP ae honor Pekerja Sosial tali asih Tenaga Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosial oembelian alat peraga transport petugas Rumus=a+b+c+d a. Layanan Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual, dan so dilakukan oleh dinas sos! difasilitast melalui lembaga yang ditetapkan oleh dinas sosial di Pusat Kesejahteraan Sostal yang berkedudukan di désa/ kelurahan/nama lain, dan/atau di lingkungan keluarga/masyarakat. Komponen honor Pekerja Sosial untuk pembiayaan seluruh layanan Rehabilitasi Sosial dasar luar panti selama 12 (dua belas) bulan Komponen tali asih Tenaga Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosial untuk pembiayaan layanan, pemberian bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial perkegiatan d. Transpor petugas untuk pembiayaan perjalanan /transportasi perkegiatan s -60- SUB KEGIATAN | KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN | Pemberian a. tali asih Tenaga Kesejahteraan a. Layanan pemberian bimbingan sosial bimbingan sosial Sosial/ Relawan Sosial | Rumus=a+b+e kepada keluarga Penyandang kepada keluarga | »- pembelian alat peraga Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Penyandang cc. transpor petugas Lanjut Usia Telantar, Gelandangan. Disabilitas dan Pengemis, serta masyarakat Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, serta Gelandangan | dan Pengemis dan masyarakat dilakukan oleh dinas sosial, dan difasilitast melalui lembaga yang ditetapkan oleh dinas sosial di Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di desa/kelurahan/ nama lain, dan/atau di lingkungan keluarga/masyarakat. b, Komponen tali asth Tenaga Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosial untuk pembiayaan layanan pemberian bimbingan sosial kepada keluarga Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar, Gelandangan dan Pengemis, serta masyarakat perkegiatan c. Transpor petugas untuk pembiayaan perjalanan/transportasi perkegiatan Fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran, surat nikah, dan Kartu identitas Anak ‘a. transport petugas b. transport penerima layanan Rumus= a+b Pembiayaan dilakukan bagi pencrima layanan yang belum memiliki nomor induk kependudukan, akta_kelahiran, surat nikah, dan kartu {dentitas Anak -61- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN Rumus = a+b 10. | Akses ke layanan Pembiayaan dilakukan bagi penerima pendidikan dan | a. transport petugas layanan yang memerlukan fasilitasi Kesehatan dasar | b. transport penerima layanan layanan pendidikan (sekolah) dan kesehatan dasar (puskesmas/klinik/ rumah sakit) | 11. | Pemberian Sesuai dengan standar biaya a pelayanan | biaya perjalanan Pekerja Sosial Penelusuran keluarga merupakan penelusuran | Profesional kegiatan pencarian keluarga untuk keluarga; tujuan reunifikasi dan/atau 12. | Pemberian ‘a. biaya perjalanan atau transpor ‘Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan dan pelayanan Pekerja Sosial Profesional penyatuan kembali dengan keluarga reunifikasi b, biaya transpor penerima layanan | yang dapat memberikan perawatan keluarga c. biaya perjalanan dalam rangka | dan/atau pendampingan sehingga penguatan sebelum dan sesudah ana be Feunifikasi keluarga | berada di lingkungan yang terlindung! —_| __ = 11. | Layanan rojukan Rumus = a+b Pembiayaan dilakukan bagi penerima | a. Transport petugas b. Transport Penerima Manfaat layanan yang memerlukan layanan rujukan PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL -62- ‘SASARAN/ S, KEGIATAN INDIKATOR KINERJA. CARA MENGHITUNG KETERANGAN PERLINDUNGA | Sasaran: Sasaran Program (Outcome) A. | N SOSIAL ‘Terpenuhinya kebutuhan dasar KORBAN, Korban Bencana alam dan sosial BENCANA daerah kabupaten/kota ALAM DAN —_ = SOSIAL Indikator: Rumus: Jumlah Korban Bencana alam dan sosial Persentase (%) Korban Beneana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota Target: 100% (seratus persen) selama 1 (satu) tahun anggaran berdasarkan data dan perhitungan kebutuhan X =Jumlah Korban Bencana alam dan sosial Y= daerah kabupaten/kota yang terpenuht kebutuhan dasarnya. Populasi Korban Bencana alam dan sosial di daerah kabupaten/kota yang membutuhkan Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota Indikator Kinerja = X x 100% Y yang terpenuhi kebutuhan dasarnya | sclama satu tahun anggaran dibagi populasi Korban Bencana alam dan sosial di daerah kabupaten/kota yang membutuhkan Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota dikali 100% (seratus persen). -63- SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA, CARA MENGHITUNG KETERANGAN Penyediaan ‘a. paket pembelian bahan Rumus=a+b+e Perhitungan penyediaan permakanan Permakanan permakanan/makanan siap secara keseluruhan untuk korban bencana sajl asdxexf alam dan bencana sosial. sesuai dengan b. biaya perjalanan/transpor ketentuan Peraturan Menteri Sosial Nomor petugas 01 Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial c. biaya pengiriman Untuk Korban Bencana sebagaimana telah d. perkiraan jumlah Korban diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Bencana alam dan sosial Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan pertahun atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 e. perkiraan jumlah hari Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial Untuk pemberian layanan Korban Bencana. permakanan perkejadian | bencana dalam 1 (satu) tahun f. indeks permakanan perorang | perhari _ _ sesuai dengan ketentuan Peraturan Penyediaan a. pembelian paket sandang dan Menteri Sostal Nomor 01 Tahun 2013 Sandang a keluarga serta | Rumus =a+b+c tentang Bantuan Sosial Untuk Korban family _ Bencana sebagaimana telah diubah dengan b. biava erjalanan/transpor \? dxe Peraturan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun, . biaya pengiriman | 2013 tentang Perubahan atas Peraturan 4. perkiraan jumlah Korban | Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 Bencana pertahun tentang Bantuan Sosial Untuk Korban e. indeks sandang perorang Bencana. perkejadian | sesuai dengan ketentuan Peraturan Penyediaan a. paket penyediaan tempat | Rumus=a+b+e Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tempat penampungan pengungsi tentang Bantuan Soslal Untuk Korban penampungan >» blaya perjalanan/transpor | dye Bencana sebagaimana telah diubah dengan : petugas , pengungsi c. Plays pengiriman Peraturan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun d._perkiraan jumlah Korban 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bencana pertahun Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013| | ¢. indeks tempat penampungan tentang Bantuan Sosial Untuk Korban pengungst Bencana. -64- | SUB KEGIATAN KOMPONEN BIAYA CARA MENGHITUNG KETERANGAN i |4. | Penanganan a. pembelian paket bahan Rumus =a+b+c sesuai dengan ketentuan Peraturan | Khusus bagi| _Permakanan khusus (Lanjut Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 kelompok Desiiitee wan Asa ens a=dxe tentang Bantuan Sosial Untuk Korban rentan, b. biaya perjalanan, /transpor Bencana sebagaimana telah diubah dengan petugas Peraturan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun c. biaya pengiriman 2013 tentang Perubahan atas Peraturan d. perkiraan jumlah kelompok Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 Tentan tentang Bantuan Sosial Untuk Korban ¢. indeks penanganan khusus Bencana. aa _ 5, | Pelayanan a. pengadaan paket alat bantu | Rumus=a+b+e sesuai dengan ketentuan Peraturan | dukungan: dukungan psikososial Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 psikososial b. honor Pekerja Sosial asdxe tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Rosgantenan Bencana sebagaimana telah diubah dengan Soatel/Relawan Sosial Peraturan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun c. biaya pengiriman 2013 tentang Perubahan atas Peraturan dd. perkiraan jumlah Korban Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 Bencana tentang Bantuan Sosial Untuk Korban . indeks dukungan pstkososial Bencana. MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, j—| IDRUS MARHAM

Anda mungkin juga menyukai