Anda di halaman 1dari 2

Indikator Mutu Farmasi

1. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional


Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Definisi Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah kepatuhan para dokter meresepkan
Operasional obat kepada pasien sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium Nasional.
Disebut patuh bila seluruh obat dalam resep mengikuti formularium nasional.
Dasar pemikiran Kepmenkes No.137 Tahun 2016
Dimensi Mutu  Efisiensi
Efektifitas
Aksesibilitas
Keselamatan
 Fokus kepada pasien
Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien berdasarkan daftar yang ditetapkan
secara nasional.
Jenis Indikator Proses & Outcome
Numerator Jumlah R/ yang patuh dengan formularium nasional.
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh R/
(penyebut)
Target Pencapaian ≥ 80%
Kriteria:
- Inklusi Semua resep yang dilayani di RS
- Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS tetapi dibutuhkan oleh pasien dan telah
mendapatkan rekomendasi dari Komite Medik dan mendapatkan persetujuan dari Direktur.
- Eksklusi
- Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS karena stok obat nasional berdasarkan e-
katalog habis/kosong.
Formula Numerator x 100%
Denominator
Sumber data Lembar resep di Instalasi Farmasi
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Periode analisis Triwulan

Cara Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampel Bagi RS yang menggunakan resep elektronik Besaran sample disesuaikan
Rencana Analisis Menggunakan diagram garis atau diagram batang:
Data
- Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
- Diagram batang digunakan untuk menampilkan data perbandingan antar SMF.
Penanggung
Jawab
Publikasi Data SISMADAK

2. Peningkatan obat yang harus diwaspadai:terpasang stiker high Allert


Judul Indikator Terpasangnya Stiker High Allert
Definisi operasional Terpasang stiker high Allert adalah terpasangnya stiker pada
obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
menyebabkan atau menimbulkan adanya komplikasi
membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat
kesalahan penggunaan(dosis,interval,dan pemilihannya
Dasar Pemikiran Obat,elektrolit pekat merupakan obat yang dapat
menimbulkan efek sangat besar bila diberikan kepada pasien
yang tidak sesuai indikasi
Tujuan Peningkatan Mencegah angka insiden keselamatan
Mutu
Tipe indikator Proses
Cakupan data Obat-obat di penyimpanan farmasi
Numerator Jumlah obat high alert yang tidak tertempel stiker High Alert
yang diterima di ruang rawat inap
Denumerator Jumlah seluruh obat high Alert yang diterimakan di ruang
rawat inap
Formula N/D X 100 %
Sumber data Resep
Kriteria :  Elektrolit pekat:Kcl,MgSO4,Natrium Bicarbonat
a.Criteria Inklusi  Penyimpanan dilakukan di instalasi farmasi
b.Criteria Ekslusi Penyimpanan di unit bedah sentral
Frekuensi Mingguan
pengumpulan data
Frekuensi analisa 3 Bulanan
data
Metodologi □ Retrospektif
pengumpulan data □ sensus harian
Target pencapaian 100 %
Metodologi analisa PDSA
data
Area monitoring Farmasi
Penanggung jawab
Publikasi Data SISMADAK

3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat


Judul Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah

Dasar Pemikiran Meningkatkan mutu pelayanan.

Dimensi mutu Keselamatan dan kenyamanan


Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian obat
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey dikurangi
jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
Denominator Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey
Sumb er data Survey / laporan IKP
Standar 100%
Penanggung jawab
Publikasi data SISMADAK

Anda mungkin juga menyukai