Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS AUDIT KECURANGAN

“PHAR MOR INC”

DOSEN: Fatmasari Sukesti, SE, M.Si

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH “AUDIT MANAJEMEN”

DISUSUN OLEH:

1. Refsi Ismawanto (E2B017003)


2. Wahyu Sabana Zaki (E2B017032)
3. Yulfani Indriyanti (E2B017039)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019

1
1.1 Profil Perusahaan Phar Mor Inc

Phar Mor Inc adalah perusahan terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan ini
merupakan perusahaan retail yang menjual produk yang cukup bervariasi, seperti
furniture, obat-obatan, elektronik, pakaian olahraga, hingga vidiotape.

Phar Mor Inc dididrikan oleh Michael I. Monus atau biasa disebut Mickey
Monus dan David S. Shapira di tahun 1982. Beberapa toko menggunakan nama
Pharmhouse and Rx Place. Slogan Phar-Mor adalah ”Phar-Mor power buying gives
you Phar-Mor buying power”. Pada masa puncaknya, Phar Mor Inc mempunyai 300
outlet besar hampir di seluruh negara bagian dan mempunyai 23.000 orang karyawan
yang berpusat di Youngstown, Ohio, United States.

1.2 Kasus Phar Mor Inc

Eksekutif Phar Mor sengaja melakukan fraud untuk mendapat keuntungan


financial yang masuk ke dalam saku pribadi individu di jajaran top manajemen
perusahaan. Saat melakukan fraud, top manajemen Phar Mor membuat dua laporan
keuangan yaitu laporan inventory dan laporan bulanan keuangan (monthly financial
report). Kedua laporan tersebut kemudian dibuat ganda oleh pihak manajemen. Satu
set laporan inventory berisi laporan inventory yang benar (true report), sedangkan
satu set laporan lainnya berisi informasi tentang inventory yang di adjusment dan
ditujukan untuk auditor eksternal. Demikian juga dengan laporan bulanan keuangan,
laporan keuangan yang benar berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan
yang ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang
telah dimanipulasi sehingga seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang
berlimpah.

Demikian juga dengan laporan bulanan keuangan, laporan keuangan yang


benar – berisi tentang kerugian yang diderita oleh perusahaan, ditujukan hanya untuk
jajaran eksekutif. Laporan lainnya adalah laporan yang telah dimanipulasi sehingga
seolah-olah perusahaan mendapat keuntungan yang berlimpah.

Saat mempersiapkan laporan-laporan tersebut, manajemen Phar Mor sengaja


merekrut staf dari akuntan publik (KAP) Cooper &Lybrand. Staf -staf tersebut
kemudian turut dimainkan dalam fraud tersebut dan sebagai imbalan telah membuat
laporan ganda mereka diberikan kedudukan jabatan penting.

2
1.3 Penyebab Terjadinya Kasus Fraud pada Phar Mor Inc

Dari penjelasan kasus diatas, penyebab terjadinya fraud pada Phar Mor Inc
ini berasal dari top manajemen perusahaan yang menyalahgunakan posisi atau
jabatannya tersebut. Manajemen membuat dua laporan keuangan yang berupa laporan
inventory dan laporan bulanan keuangan. Pada kedua laporan tersebut, pihak
manajemen menggandakan laporan tersebut.

Pada laporan inventory berisi laporan inventory yang benar dan set laporan
yang lainnya berisi tentang informasi ditujukan untuk auditor eksternal. Sedangkan
pada laporan keuangan bulanan berisi tentang kerugian pada perushaan tersebut yang
ditujukan hanya untuk jajaran eksekutif.

Inti dari terjadinya fraud pada Phar Mor Inc ini adalah laporan keuangan
perusahaan ini sengaja dimanipulasi oleh pihak manajemen. Para pihak menajemen
melakukan pemalsuan laporan keuangan ini agar seolah-olah perusahaan ini
mendapat keuntungan yang berlimpah. Karena dengan laporan yang telah di
manipulasi tersebut dengan keuntungan yang berlimpah bertujuan untuk menarik dan
mempertahankan investor yang berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga
pihak-pihak investor ingin menanamkan modalnya pada perusahaan ini.

Penyebab terjadinya fraud pada perusahaan ini berkaitan dengan farud triangle, yaitu:

1. Tekanan
Ketika manajemen atau karyawan mendapat tekanan, sehingga berniat untuk
melakukan fraud.
2. Peluang
Lemah ataupun tidak efektifnya internal control, peluang terjadinya fraud
sangatlah besar.
3. Attitude
Fraud terjadi akibat kondisi nilai-nilai etika lokal. Jika seseorang menjunjung
tinggi nilai-nilai etika, pasti fraud tidak akan terjadi.

1.4 Dampak dari Kasus Phar Mor Inc dan Penyelesaian

Pihak Top Management dan Auditor Internal telah melakukan fraud demi
kepentingan pribadi mereka. Phar Mor terbukti telah melakukan fraud dengan
memberikan insentive berupa imbalan kepada auditor internal (insentive). Auditor

3
Internal dari suatu organisasi berfungsi sesuai dengan kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh manajemen senior atau dewan.

Tindakan seperti itu akan menghasilkan resiko yang sangat besar yaitu
kebangkrutan perusahaan itu sendiri. Jika memang perusahaan ingin bangkit kembali
menurut pendapat saya sebaiknya bagian manajer dan staf auditor bekerja sesuai
dengan peran mereka masing-masing, dengan begitu mereka juga akan mendapatkan
kepercayaan penuh baik dari pihak internal dan eksternal.

Banyak manajemen dalam suatu perusahaan yang bertindak curang karena


sudah memiliki jabatan yang cukup tinggi, misalnya dari kasus yang pertama,
eksekutif di perusahaan Phar Mor secara sengaja melakukan fraud untuk
mendapatkan keuntungan financial yang masuk ke saku pribadi individu di jajaran
top manajemen perusahaan, sangat disayangkan karena perusahaan Phar Mor ini
termasuk dalam perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat namun pada bulan
Agustus 1992 dinyatakan bangkrupt.

1.5 Kesimpulan dan Pelajaran dari Kasus Phar Mor Inc

Fraud yang dilakukan oleh eksekutif Phar Mor dilakukan dengan membuat 2
laporan ganda, yaitu laporan inventory dan laporan keuangan bulanan yang masing-
masing telah dilakukan adjustment. Dalam kasus ini, internal audit tidak bisa
berfungsi karena adanya control environment yang tidak dilakukan dengan baik oleh
manajemen.

Auditor Internal dari suatu organisasi berfungsi sesuai dengan kebijaksanaan


yang telah ditetapkan oleh manajemen senior dan atau dewan. Tujuan, kewenangan,
dan tanggung jawab bagian audit internal harus dinyatakan dalam dokumen tertulis
yang formal, misalnya dalam anggaran dasar organisasi. Anggaran dasar harus
menjelaskan tentang tujuan bagian audit internal, menegaskan lingkup pekerjaan
yang tidak dibatasi, dan menyatakan bahwa bagian audit internal tidak memiliki
kewenangan atau tanggung jawab dalam kegiatan yang mereka periksa.

Pemeriksaan internal harus dilaksanakan secara ahli dan dengan ketelitian


professional, maka auditor sebaiknya mempunyai sikap yang kompeten. Karena
kompetennya auditor ini sering sekali disalahgunakan. Para pemeriksa internal harus
mematuhi standar profesional dalam melakukan pemeriksaan, semua itu terdapat
dalam kode etik auditor internal. Kode etik menghendaki standar yang tinggi bagi

4
kejujuran, sikap objektif, ketekunan, dan loyalitas yang harus dipenuhi oleh
pemeriksa internal.

Selain itu juga, penyalahgunaan wewenang dan jabatan yang dilakukan oleh
manajemen, tidak dilakukan oleh auditor yang sangat gampang menerima dan bekerja
sama dengan manajemen Phar Mor demi mendapatkan posisi dan jabatan penting
yang diberikan oleh manajemen tersebut. Oleh karena itu, hal-hal yang dapat
menjadi pelajaran dari kasus Phar Mor Inc ini adalah haruslah bekerja dengan
profesional dan menjunjung tinggi kode etik, serta mematuhi peraturan yang ada.
Mempunyai sikap profesional dan kode etik sangat penting, karena dengan
menerapkan kedua hal tersebut, seseorang tidak akan menyalahgunakan posisi
maupun jabatannya tersebut untuk melakukan hal-hal yang bersifat merugikan orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai