Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
yang telah dilakukan pada hari-hari sebelumnya dan hasilnya digunakan untuk
membangun hari esuk yang lebih baik. Robert L. Mathis dan John H. Jackson
(2002:81) berpendapat bahwa penilaian kinerja merupakan suatu proses
mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika
dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikan
informasi tersebut. Sedangkan Menurut Siswanto (2001:35) penilaian kinerja
adalah: “Suatu kegiatan yang dilakukan oleh Manajemen / Penyedia penilai untuk
menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja
dengan uraian / deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu (biasanya setiap
akhir tahun.)”.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang karyawan diukur
kinerjanya bukan dari sisi perilaku psikologi atau tujuan perusahaan tetapi
berdasarkan kompetensi yang dimilikinya dan difungsikan sesuai dengan jabatan
kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
Berikut merupakan tahap penilaian kinerja:
1. Perbandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah di
tetapkan sebelumnya.
2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari
yang di tetapkan dalam standar.
3. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk
mencegah perilaku yang tidak di inginkan.
3
6. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan
untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program ke depan
berikutnya.
4
penilaian kinerja tersebut disampaikan kepada pihak manajemen tenaga kerja
untuk mendapatkan kajian dalam rangka keperluan selanjutnya, baik yang
berhubungan dengan pribadi tenaga kerja yang bersangkutan maupun yang
berhubungan dengan perusahaan.
5
kapabilitas system informasi dan motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan
(empowering).
Untuk kinerja rumah sakit juga dapat diukur melalui kinerja pelayanan
berupa BOR, ALOS, TOI, BTO, NDR, GDR rata-rata kunjungan rawat jalan per
hari (Wijono,1999). Langkah awal rumah sakit dalam merumuskan Balance
scorecard adalah menentukan visi, misi, tujuan dan strategi. Langkah selanjutnya
adalah menjabarkan strategi ke dalam empat persepektif tersebut.
Skor Nilai
-1 Kurang
0 Cukup
1 Baik
Tabel Ukuran Hasil dan Ukuran Pemacu Kinerja untuk Setiap Sasaran Strategi
Perspektif Sasaran Strategi Ukuran Hasil Ukuran Pemacu Skor
Kinerja
Perspektif 1. Pertumbuhan 1. Pertumbuhan Revenue mix 1
keuangan 2. Pendapatan 2. Pendapatan Cycle effectiveness 1
3. Perubahan 3. Perumusan biaya 1
biaya
6
Perspektif 1. Brand equity 1. Costumer 1. Bertambahnya 1
pelanggan 2. Meningkatnya acquisition pasien baru
kualitas 2. Costumer retention 2. Depth of 1
layanan 3. Costumer relationship
customer Satisfaction 3. Berkurangnya 1
jumlah keluhan
Perspektif Peningkatan 1. Jumlah 1. Semakin 1
bisnis kualitas proses penanganan sedikitnya
internal layanan keluhan, jumlah keluhan.
langganan Pendapatan dari 2. Seberapa cepat
penjual jasa. pasien 1
2. Respontime tertangani
Perspektif 1. Meningkatnya 1. Retensi karyawan 1. Berkurangnya 1
pembelaja komitmen 2. Pelatihan jumlah
an dan karyawan karyawan karyawan yang
pertumbuha meningkatnya keluar
n kapabilitas 2. Jumlah
karyawan karyawan yang 1
2. Meningkatnya mengikuti
kapabilitas pelayanan.
karyawan
Total skor 10
7
2.5.2 Keungulan Balance Scorecard
Balance Scorecard memiliki beberapa keunggulan (Gunawan, 2000
dalam Srimindarti, 2004) antara lain:
a. Komprehensif
Balance Scorecard menekankan pengukuran kinerja tidak hanya aspek
kuantitatif saja, tetapi juga aspek kualitatif. Keempat perspektif
menyediakan keseimbangan antara pengukuran eksternal seperti laba,
sedangkan pada ukuran internal seperti pengembangan produk baru.
b. Koheren
Balance Scorecard mengharuskan personil untuk menentukan hubungan
sebab akibat diantara berbagai sasaran yang dihasilkan dalam setiap
perencanaan. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam perspektif keuangan
harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
c. Seimbang
Keseimbangan sasaran yang dihasilkan oleh sistem perencanaan penting
untuk menghasilkan kinerja keuangan yang berjangka panjang.
d. Terukur
Keterukuran sasaran yang dihasilkan oleh sistem perencanaan menjanjikan
ketercapaian berbagai sasaran yang dihasilkan oleh sistem tersebut.
Balance Scorecard mengukur sasaran-sasaran yang sulit untuk diukur.
Sasaran pada perspektif pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah
untuk diukur, namun dalam Balance Scorecard sasaran ketiga perspektif
non keuangan tersebut dapat diukur.
8
b. BTO (Bed Turn Over Rate)
Menunjukkan perbandingan jumlah pasien keluar dengan rata-rata
tempat tidur yang siap pakai.
c. TOI (Turn Over Interval)
Menunjukkan rata-rata waktu luang tempat tidur.
d. ALOS (Average Length of Stay)
Menunjukkan rata-rata lamanya seorang pasien dirawat inap.
e. GDR (Gross Death rate)
Digunakan untuk mengetahui rata-rata kematian untuk tiap-tiap 1000
pasien keluar.
f. NDR (Net Death Rate)
Digunakan untuk mengetahui rata-rata angka kematian >48 jam setelah
dirawat untuk tiap-taip 1000 pasien keluar.
9
b. Jumlah penderita yang mengalami dekubitus
c. Jumlah penderita yang jatuh dari tempat tidur
d. BOR 70-85%
Presentase pemakai tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur RS
Jumlah hari perawatan rumah sakit dalam waktu tertentu
X 100%
Jumlah TT x jumlah hari dalam satuan
10
e. Pengurangan terhadap resiko infeksi setelah menggunakan pelayanan
kesehatan
f. Pengurangan resiko jatuh
11
Evaluasi Kinerja Karyawan/ pimpinan
No Aspek evaluasi Bobot Rating Skor
1 Komunikasi
2 Etika dan perilaku
3 Integritas dan loyalitas
4 Kedisiplinan
5 Kerjasama
Jumlah
12
c. 0,26-0,50 = standar
d. 0,11-0,25 = tidak penting
e. 0,01-0,10 = sangat tidak penting
2. Rating nilai
a. 5 = sangat baik
b. 4 = baik
c. 3 = netral (standar)
d. 2 = tidak baik
e. 1 = sangat tidak baik
3. Skor nilai
Untuk skor nilai dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
SN = BN x RN
Keterangan :
SN = Skor Nilai
BN = Bobot Nilai
RN = Rating Nilai
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk bertahan hidup, manusia mengkaji apa yang telah dilakukan pada
hari-hari sebelumnya dan hasilnya digunakan untuk membangun hari esuk yang
lebih baik. Kegiatan penilaian kinerja sendiri dimaksudkan untuk mengukur
kinerja masing-masing tenaga kerja dalam mengembangkan dan meningkatkan
kualitas kerja. Seseorang karyawan diukur kinerjanya bukan dari sisi perilaku
psikologi atau tujuan perusahaan tetapi berdasarkan kompetensi yang dimilikinya
dan difungsikan sesuai dengan jabatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
di pertanggung jawabkan. Oleh karna itu, penulis menngharapkan kritik dan saran
dari pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Faida, Eka Wilda. 2018. Dasar Organisasi dan Manajemen Unit Kerja
FFUI Jakarta.
15
SOAL
1. Kegiatan terstruktur dan mempunyai pola dan prosedur kerja yang baku yang haru
dikerjakan dengan sungguh sungguh, kegiatan evaluasi berbeda dengan kegiatan
penelitian sekalipun keduanya memiliki unsur kesamaan. Pengertian diatas
termasuk ke dalam fungsi manajemen yang mana ?
A. Planning
B. Organizing
C. Actuating
D. Controlling
E. Evaluating
16
3. “Evaluasi atau Penilaian Kerja merupakan suatu proses mengevaluasi seberapa
baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu
set standard an kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut.” Dari
pernyataan diatas dikemukakan oleh beberapa ahli yang berpendapat, menurut
siapakah definisi dari pendapat tersebut ?
A. Robert L. Mathis dan John H. Jackson
B. Siswanto
C. Henry Fayol
D. William H. Newman
E. George R. Terry
5. Berikut ini adalah indikator mutu mengacu pada keselamatan pasien, kecuali?
A. Ketetapan identifikasi pasien
B. Peningkatan komunikasi efektif
C. Peningkatan keamanan obat
D. Tidak ada pemadam kebakaran
E. Pengurangan resiko jatuh
6. Berikut ini Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien,
kecuali?
A. Jumlah keluhan pasien/keluarga
B. Surat pembaca
C. Jumlah surat kaleng
D. Surat yang masuk di kotak saran
17
E. Konsultasi
9. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengakaman yang dimiliki
untuk meningkatkan pencapaian, pelaksaanan dan perencanaan suatu program
melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia guna
penerapan selanjutnya, pengertian penelitian tersebut menurut?
A. Robhet L. Mathis
B. Jhon H. Jackson
C. World Health Organization
D. Mulyadi (2001)
E. Robhet L. Mathis dan Jhon H. Jackson
10. Dalam suatu Rumah Sakit Z, setelah dilakukan perhitungan selama 30 hari
didapatkan jumlah hari perawatan sebanyak 6000 dan ada 300 tempat tidur.
18
Jumlah pasien yang keluar 2000 orang. Berapa BOR, ALOS dan TOI Di rumah
sakit tersebut adalah?
A. BOR : 67%
ALOS : 4 hari
TOI : 1,5 hari
B. BOR : 67%
ALOS : 3 hari
TOI : 2 hari
C. BOR : 60%
ALOS : 3 hari
TOI : 1,5 hari
D. BOR : 67%
ALOS : 3 hari
TOI : 1,5 hari
E. BOR : 67%
ALOS : 4 hari
TOI : 2 hari
11. Berikut ini merupakan berapa keunggulan penggunaan balance scorecard kecuali:
A. Komprehensif
B. Koheren
C. Seimbang
D. Terukur
E. Kompeten
12. Seorang pasien dirawat di Rumah Sakit A. Pasien tersebut dirawat inap dengan
diagnose penyakit Diabetes Melitus. Pada pukul 1 pagi, pasien ingin ke kamar
mandi untuk buang air besar. Pada jam tersebut, perawat sedang kembali ke
ruangan masing-masing, sehingga tidak ada yang mengawasi pasien tersebut.
Pihak keluarga pun sudah tertidur dan pasien tidak ingin membangunkan salah
satu keluarganya untuk menemaninya. Pasien pergi ke kamar mandi sendiri.
Seorang cleaning service kebetulan sedang membersihkan kamar mandi di
19
ruangan tersebut dan cleaning service mendengar suara minta tolong di dalam
kamar mandi lainnya. Mendengar suara tersebut, CS langsung bergegas menolong
pasien tersebut dan setelah ditolong CS langsung memenggil perawat yang
sedang bertugas.
Dari cerita di atas, dapat didapatkan sebuah informasi bahwa …
A. Indikator mutu yang berkaitan dengan Rekam Medis sudah baik
B. Indikator mutu yang berkaitan dengan kepuasan pasien
C. Indikator mutu yang berkaitan dengan keselamatan pasien sudah maksimal
D. Indikator mutu yang berkaitan dengan keselamatan pasien belum maksimal
E. Indikator mutu yang berkaitan dengan efisiensi rumah sakit sudah baik
13. Seorang pasien berusia 22 tahun mendapatkan pelayanan rawat inap di Rumah
Sakit Setyobudi. Pasien dirawat inap dengan diagnose penyakit pneumonia.
Setelah dilakukan pemeriksaan yang terakhir sebelum pasien pulang, dokter
menyatakan bahwa pasien juga mengalami infeksi. Sementara pada pemeriksaan
awal tidak ada diagnose bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pasien terkena infeksi pada saat pasien berada di rumah sakit
selama masa perawatan.
Dari kasus di atas, infeksi yang dimaksud adalah …
A. Hepatitis B
B. HIV
C. Pertusis
D. Nosocomial
E. Mengingitis
14. Penilaian kinerja merupakan suatu proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan
kemudian mengomunikasikan informasi tersebut, pengertian penilaian kerja
menurut?
A. Robhet L. Mathis
B. Jhon H. Jackson
C. World health Organization
20
D. Mulyadi (2001)
E. Robhet L. Mathis dan Jhon H. Jackson
15. Indikator mutu layanan kesehatan merupakan hal yang menjadi perhatian kita
yang dapat membantu kita dalam membuat penilaian ringkas, komprehensif, dan
berimbang. salah satu indikator yang dapat dilihat bagaimana mutunya adalah
indikator yang berkaitan dengan berkas Rekam Medis. berikut pernyataan yang
benar mengenai mutu yang berkaitan dengan rekam medis adalah ...
A. Waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap adalah 4X24 jam
B. Berkas rekam medis boleh dibawa pasien pada saat berobat di rumah sakit
C. Waktu pwnyediaan dokumen rekam medis dari unit rekam medis ke poli
rawat inap < 15 menit
D. Kelengkapan pengisian data pada dokumen rekam medis 90%
E. Batas waktu pengembalian berkas rekam medis tidak boleh melebihi 1
minggu meskipun pasien menjalani pemeriksaan apapun
21
JAWABAN
1. E
2. C
3. A
4. D
5. D
6. E
7. D
8. C
9. C
10. D
11. E
12. D
13. D
14. E
15. C
22