Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN VULVA HYGINE

Oleh :
KIKI MAELANI
201703036

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KARYA HUSADA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas
Praktik klinik semester V oleh mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKES Karya Husada
Kediri

Nama : KIKI MAELANI


Nim : 201703036
Judul : “SATUAN ACARA PENYULUHAN’’ Perawatan Vulva Hygine

Mengetahui
Mahasiswa

Pembimbing Ruangan Pembimbing Institusi


SATUAN ACARA PENYULUHAN
VULVA HYGIENE

Pokok bahasan : Vulva Hygiene


Sasaran : Ibu Post Partum
Hari/tanggal : Sabtu,30 November 2019
Waktu Pertemuan : 15 Menit
Tempat : Ruang Perawatan Rs Amelia pare
Penyampai materi : Kiki Maelani

A. Latar Belakang
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,psikologis,
sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004).Perineum
adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis,
2000).Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan
kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar,2002).Perawatan
perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang
dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai
dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti serangkaian penyuluhan kesehatan, sasaran mampu
mengetahui cara merawat vulva hygiene
2. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, sasaran dapat :
1. Menjelaskan pengertian vulva higiene
2. Menjelaskan Tujuan vulva higiene
3. Menjelaskan Lingkup Perawatan vulva hygiene
3. Materi Penyuluhan (terlampir )
1. Pengertian Pengertian Vulva hygiene
2. Tujuan perawatan perineum
3. Bentuk Luka Perineum
4. Lingkup Perawatan
5. Waktu Perawatan
4. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
5. Media
1. Leaflet
6. KegiatanPenyuluhan

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 2 menit Pembukaan, perkenalan, Memperhatikan dan siap
memberi penjelasan topik. mendengarkan ceramah
2. 10 menit Menguraikan materi Mendengarkan dengan
penyuluhan. penuh perhatian
3. 5 menit Tanya jawab dan Evaluasi Mengajukan pertanyaan,
pendapat dan menjawab
pertanyaan penyuluh
maupun peserta lain
4. 2 menit Menyimpulkan materi yang Mendengarakan dan
telah diberikan, penutup. memperhatikan.
7. Evaluasi
1. Prosedur : Akhir penyuluhan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : Tanya jawab
4. Jumlah soal :3 soal
5. Jenis soal :
1. Jelaskan pengertian Vulva hygiene ?
2. Jelaskan Tujuan Vulva hygiene?
3. Jelaskan Lingkup Perawatan Vulva hygiene?
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Vulva hygiene
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien
wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri.Pasien yang harus
istirahat di tempat tidur (misalnya,karena hipertensi,pemberian infus,section caesarea)
harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua
kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat.Meskipun ibu yang akan
bersalin biasanya masih muda dan sehat,daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan
perhatian serta perawatan protektif.
Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari),biasanya daerah
perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang
disediakan khusus untuk keperluan tersebut.Penggantian tampon harus sering
dilakukan,sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang
atau sehabis menggunakan pispot.Payudara harus mendapatkan perhatian khusus pada
saat mandi yang bisa dilakukan dengan memakai spons atau shower dua kali
sehari.Payudara dibasuh dengan menggunakan alat pembasuh muka yang disediakan
khusus untuk keperluan ini. Kemudian masase payudara dilakukan dilakukan dengan
perlahan – lahan dan puting secara hati – hati ditarik keluar.Jangan menggunakan sabun
untuk membersihkan putting.
Vulva hygiene adalah tindakan keperawatan pada alat kelamin perempuan,
yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri atas mons veneris, terletak
didepan simpisis pubis, labia mayora yang merupakan dua lipatan besar yang
membentuk vulva, labia minora, dua lipatan kecil di antara atas labia mayora, klitoris,
sebuah jaringan eriktil yang serupa dengan penis laki-laki, kemudian juga bagian yang
terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina, perineum, dan anus.
B. Tujuan perawatan perineum
Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002),adalah mencegah
terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.Sedangkan menurut
Moorhouse et. al. (2001),adalah pencegahan terjadinya infeksi pada saluran
reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran anak atau aborsi.
C. Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
A. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses
persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek
sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
B. Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar
muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi (Eisenberg, A.,
1996).Episiotomi,suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang
sedang dalam keadaan meregang.Tindakan ini dilakukan jika perineum
diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin,harus dilakukan infiltrasi
perineum dengan anestasi lokal,kecuali bila pasien sudah diberi anestasi
epiderual.Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau mediolateral.Insisi
garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar
dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan
yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi:
1. Tuberositas ischia
2. Arteri pudenda interna
3. Arteri rektalis inferior
D. Lingkup Perawatan
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ
reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui
vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan
penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
1. Mencegah kontaminasi dari rectum
2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
E. Waktu Perawatan
Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Pada saat mandi,ibu post partum pasti melepas pembalut,setelah terbuka maka
ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut,untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut,demikian pula
pada perineum ibu,untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil,pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi
kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri
pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
3. Setelah buang air besar.

Pada saat buang air besar,diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar


anus,untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang
letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum
secara keseluruhan.

F. Indikasi dan kontra indikasi


Indikasi : Dikhususkan pada area genital yang terkena edema
Kontra indikasi : berikan perhatian pada wanita yang mengalami menstruasi
G. Persiapan alat
Alat dan bahan :
a. Kapas sublimat atau desinfektan
b. Pinset
c. Bengkok
d. Pispot
e. Tempat cebok yang berisi larutan
f. Desinfektan sesuai dengan kebutuhan
g. Pengalas
h. Sarung tangan

H. Prosedur kerja

a. Jelaskan prosedur pada klien


b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien (manusia coba) dengan dorsal recumben
d. Pasang pengalas dan pispot diletakkan pada bokong pasien
e. Gunakan sarung tangan
f. Lakukan tindakan hygiene vulva dengan tangan kiri membuka vulva memakai kapas
sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan desinfektan. Membersihkan
vulva harus secara searah dari atas kebawah dan tidak boleh dibolak balik.
g. Kemudian ambil kapas sublimat dengan pnset lalu bersihkan vulva dari atas atau ke
bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih
h. Setelah selesai,ambl pispot dan atur posisi pasien
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

I. Dampak Dari Perawatan Luka Perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal berikut ini:
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya
infeksi pada perineum.
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya
komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya
kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih
lemah (Suwiyoga, 2004).

Anda mungkin juga menyukai