Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN REAGEN

DI LABORATORIUM

259/B8/SOP/PKM-
No. Dokumen :
TRR/II/2016
No. Revisi : -
SOP Tgl. Terbit : 09 Februari 2016
Tgl. Mulai
: 09 Februari 2016
Berlaku
Halaman : 1/2

Dr.H.Anjasmoro.
PUSKESMAS
NIP. 19810218 201001 1
TERARA
007

1. Pengertian 1. Pengelolaan dan penyimpanan reagent adalah suatu kegiatan mengatur


proses perencanaan kebutuhan reagent laboratorium, distribusi reagen
dan penyimpanan reagent di laboratorium.
2. Reagen adalah zat kimia yang digunakan dalam suatu reaksi untuk
mendeteksi, mengukur, memeriksa dan menghasilkan zat lain.
3. Tingkat persediaan minimum adalah jumlah bahan yang diperlukan
untuk memenuhi kegiatan operasional normal, sampai pengadaan
berikutnya.
4. Safety Stock adalah jumlah persediaan cadangan yang harus ada untuk
bahan-bahan yang dibutuhkan.
5. Reserve stock adalah cadangan reagen/sisa.
6. FIFO adalah : Pertama masuk -pertama keluar (FIFO-first in-first out),
yaitu bahwa barang yang lebih dahulu masuk persediaan harus digunakan
lebih dahulu.
7. FEFO adalah : Masa kadaluarsa pendek dipakai dahulu (FEFO-first
expired first out).
2. Tujuan Prosedur tetap ini ditujukan untuk menjadi pedoman baku bagi petugas
laboratorium dalam pengelolaan dan penyimpanan reagent laboratorium
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 87/B8/SK/PKM-TRR/II/2016
Tentang Kebijakan Pelayanan Laboratorium Puskesmas Terara
4. Refrensi 1. DepKes RI : Pedoman Kerja Puskesmas jilid IV, hal 5-14 1991/1992
2. KepMenKes RI no 657/menke/SK/III/2003 tentang Laboratorium klinik
kesehatan.
3. PerMenKes no 43 tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan
laboratorium klinik yang benar.
4. PerMenKes RI no 441/MenKes/RI/III/2010 tentang laboratorium Klinik
5. KepMenkes RI no 298/Menkes/SK/II/2008 tentang pedoman akreditasi
laboratorium klinik
5. Alat dan Bahan 1. ATK
2. Buku stok reagen laboratorium.
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas menghitung jumlah kebutuhan reagen berdasarkan : jumlah
langkah pemakaian atau pemeriksaan laboratorium selama 1 tahun sebagai
persediaan minumum ditambah buffer stock sebanyak 25% dari
kebutuhan persediaan minimum
2. petugas mengusulkan kebutuhan reagen kepada petugas pengadaan
barang puskesmas. Pengusulan dilakukan setiap bulan atau pertriwulan.
3. Petugas mencatat penerimaan reagen setiap bulannya atau triwulannya.
PENGELOLAAN DAN PENYIMPANAN REAGEN
DI LABORATORIUM

259/B8/SOP/PKM-
No. Dokumen :
TRR/II/2016
No. Revisi : -
SOP Tgl. Terbit : 09 Februari 2016
Tgl. Mulai
: 09 Februari 2016
Berlaku
Halaman : 2/2

Dr.H.Anjasmoro.
PUSKESMAS
NIP. 19810218 201001 1
TERARA
007

6. Prosedur/Langkah- 4. Petugas mencatat dan laporkan pemakaian reagen setiap bulannya pada
langkah buku stok reagen laboratorium. Buku stok reagen memuat tanggal
penerimaan, tanggal kadarluarsa, tanggal wadah reagen dibuka, jumlah
reagen diambil, jumlah reagen sisa serta paraf tenaga pemeriksa yang
menggunakan reagen.
5. Petugas mencatat reserve stok/stok sisa setiap bulannya.
6. Pemakaian/pengeluaran reagen laboratorium menggunakan prinsip FIFO
dan FEFO.
7. Petugs memperhatikan tempat penyimpanan reagen meliputi : reagen
disimpan pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8ºC), lama/waktu
penyimpanan dengan melihat masa kadarluarsa, reagen tertentu tidak
boleh disimpan berdekatan atau bercampur karena dapat bereaksi, larutan
berwarna disimpan dalam botol plastik berwarna coklat, larutan yang
menyerap cahaya dan dapat mengalami reaksi fotokimia disimpan dalam
botol plastik putih, cairan dan larutan organik disimpan dalam botol kaca
yang berwarna.
7. Unit Terkait 1. Petugas Laboratorium
2. Petugas Pengadaan barang dan logistik
8. Dokumen Terkait 1. Laporan pemakaian dan penerimaan reagent
2. Buku stok reagen laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai