Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA NASAL
Jl. Raden Putu Negara, Kec. Nasal, Kab. Kaur

Nama Pertemuan Refreshing Kader Tahun 2019


Notulen Pertemuan
Tanggal : 20 Juni 2019 Pukul : 09.00 WIB
Susunan Acara 1. Pembukaan
2. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
3. Laporan kegiatan oleh ketua panitia
4. Kata sambutan sekaligus pembukaan oleh Kepala Puskesmas
5. Paparan materi
6. Copy break dan peregangan
7. Tanya Jawab dan diskusi
8. Penutup, Doa
Notulen 1. Pembukaan
Pembawa acara kegiatan Lekat Juariah, Amd. Keb
2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
3. Laporan Kegiatan Oleh Dewi Jayanti, Amd. Keb
 Refreshing kader
 Jumlah peserta 124 orang
 Terdiri dari 3 kader posyandu dan 1 lansia serta 1 posbindu
 Sumber dana dari BOK
4. Kata Sambutan Sekaligus Pembuka Acara Oleh Kepala Puskesmas
Muara Nasal Debhora D. Tarigan, AMG. SKM
 Refreshing kader ini bertujuan untuk mengingatkan kembali apa
saja tugas dari kader baik kader posbindu, posyandu dan lansia.
 Kepada semua kader diharapkan tetap semangat dalam
menjalankan tugas karena tugas yang kita emban sangat berat.
Tugas kader juga untuk membantu puskesmas dan merupakan
ujung tombak dari puskesmas
 Kepada kader posyandu ada program baru dari gizi yaitu
“SAKAPULITA” Satu Kader Sepuluh Balita, begitu juga kader
lansia dan posbindu setiap kader membawa 10 orang
5. Paparan Materi
a. Program promokes oleh Sri Wardeni, SKM
 Kader posyandu ada seorang tenaga sukarela untuk membantu
semua pelaksanaan kegiatan posyandu
 Di dalam kegiatan posyandu ada pusat kegiatan masyarakat
dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan KB,
pemeriksaan kesehatan dan lainnya
 Tugas dan tanggung jawab kader posyandu yaitu :
1. Menyiapkan tempat pelaksanaan
2. Pendaftaran
3. Melaksanakan kegiatan penimbangan balita dan ibu hamil
yang berkunjung
4. Mencatat hasil penimbangan di KMS
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan gizi
6. Memberikan pelayanan kesehatan
 Ada mimpi besar yang harus diwujudkan, yaitu :
1. Bayi haru mendapatkan imunisasi lengkap
2. Ibu bersalin melahirkan di fasyankes
 Masalah yang ditemukan :
1. Masih ada ibu-ibu yang takut melahirkan di fasyankes
2. Masih ada ibu-ibu yang belum tahu tentang ASI ekslusif
 Rencana tindak lanjut :
Mengharapkan kepada kader untuk mensosialisasikan dengan
ibu-ibu untuk rutin datang ke posyandu
 Untuk bulan ini telah ada 2 orang yang terkena penyakt DBD di
wilayah puskesmas muara nasal untuk itu diwajibkan kepada
ibu-ibu agar menjaga kebersihan untuk 1 keluarga 1 jumantik
(juru pemantauan jentik)
b. Program KIA oleh Juita, Amd, Keb
 Kematian Neonatus
Kematian neonatus sampai saat ini merupakan angka
kematian tertingggi di Indonesia. Adanya kematian bayi ini
karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini
dan belum sadarnya ibu hamil untuk USG
Untuk kader wajib mensosialisasikan tentang wajibnya ibu
hamil mengetahui peawatan bayi
Asfiksia neonatum ada penyebab utama kematian neonatal
sedangkan premature (BBLR) merupakan salah satu faktor
pencetus insidensi asfiksia neonaturun
 Pengertian Neonatus
Sebutan bayi baru lahir (0-28 hari). BBLR rentan terkena
penyakit, itulah kenapa bayi yang baru lahir perlu mendapatkan
perhatian khusus agar kesehatannya tetap optimal sebab jika
tidak hal ini dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian.
 Kematian Neonatal
Kematian bayi pada 7 hari pertama kehidupan yang dikenal
juga dengan istilah kematian neonatal dini
 Penyebab Kematian Neonatus
1. Asfiksia penyebab utama kematian neonatus. Asfiksia terjadi
pada saat kondisi bayi kekurangan oksigen sebelum/selama
kelahiran yang ditandai dengan bayi membiru, sesak nafas,
detak jantung menururn, dan lemah otot. Penyebab asfiksia
yaitu persalinan macet, tidak keluar-keluar saat persalinan
maka setiap bersalin harus di fasyankes
2. Infeksi juga penyebab kematian BBL. Ada banyak hal yang
bisa memicu terjadinya infeksi pada bayi baru lahir yaitu
sepsis, pneumonia, tetanus, diare (pertolongan pertama untuk
diare di beri oralit, cara membuat oralit yaitu larutkan garam
seujung sendok dan gula 1 sendok ke dalam 1 gelas air)
3. Berat badan lahir rendah
Bayi dikatakan memiliki berat lahir rendah apabila berat
kurang dari 2500 gram/2,5 kg
 Kematian bayi bisa dicegah dengan menjaga pola makan saat
hamil, vitamin harus lengkap, imunisasi harus lengkap, begitu
juga dengan asfiksia dan infeksi pada BBL. Kedua masalah
kesehatan ini juga bisa dicegah sedini mungkin. Peralatan medis
yang lengkap dan steril juga mempengaruhi persalinan yang
aman
c. Program Gizi oleh Ruslan, S.Sos
 Program gizi ini permasalahan yang ada yaitu belum
maksimalnya penimbangan di seluruh posyandu yang ada di
wilayah kerja puskesmas muara nasal. Pada April 2019 belum
mencapai 50% untuk penimbangan bayi dan balita, jadi untuk
mengatasi masalah ini di buat program “SAKAPULITA” satu
kader sepuluh balita
 Komitmen, dalam melaksanakan kegiatan posyandu kader setiap
bulan menjalankan “sakapulita” satu kader sepuluh orang
6. Copy break dan peregangan
7. Tanya Jawab dan Diskusi
Pertanyaan :
1. Eni Sumarni (Kader posyandu Ulak Pandan)
Mohon di bimbing kembali untuk pengisian tentang pembukuan
posyandu
2. Lastri (Kader Posyandu Suka Jaya)
Untuk kunungan PUS apakah hadir dalam kegiatan posyandu?
3. Anita Wati (Kader posyandu Sumber Harapan)
Untuk membawa balita apakah kader posyandu atau semua kader?
4. Asmawati (Kader lansia Suku Tiga)
Kader lansia apakah ada tugas atau tidak untuk persiapan lomba?
5. Vivin Susantie (Kader posyandu Pasar Baru)
 Kalau menurut saya untuk program sakapulita mungkin semua
kader belum tentu membawa 1 kader 10 orang balita, mohon
bagaimana solusinya?
 Pendataan untuk format kenapa sering berubah-ubah, tolong
diseragamkan satu wilayah puskesmas muara nasal untuk
kerapian setiap posyandu
Jawaban:
1. Iya nanti akan dibimbing kembali tentang pengisiannya
2. Ya pada saat kegiatan berlangsung
3. Kapus :
Setelah melakukan kegiatan posyandu tingkat kunjungan untuk
posyandu masih sedikit maka 1 kader 10 orang balita untuk kader
posyandu, jika tidak ada balita yang mencukupi untuk 1 posyandu
disesuaikan dengan jumlah balita yang ada di setiap posyandu
begitu juga dengan PTM dan lansia yang datang cuma sedikit, jadi
untuk PTM dan lansia dibawa juga sebanyak mungkin
4. Semua kader terlibat dalam kegiatan lomba
5. Untuk 1 orang kader 10 balita apabila jumlah balita tidak
mencukupi disesuaikan saja dengan jumlah balita yang ada dan
untuk format register posyandu ada format 1-6 sesuai dengan
buku pedoman kader posyandu
8. Penutup dan Doa
Doa oleh Agus Junaidi

Kesimpulan Telah dilakukan kesepakatan bersama berupa komitmen.


Daftar hadir Terlampir
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Muara Nasal Notulen Refreshing Kader

DEBHORA D.TARIGAN, AMG.SKM


NIP : 19800621 201001 2 015

Anda mungkin juga menyukai