Anda di halaman 1dari 16

Fajar Nur Anggraeni

PS - 4A

a n
4.42.16.0.10

Pem b i a y a
Mu r a b a h a h
Seminar Dana Bank Syariah
Pembahasan
Definisi Pembiayaan Murabahah
Dasar Hukum Pembiayaan Murabahah
Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah
Ketentuan Umum Pembiayaan Murabahah
Risiko dalam Pembiayaan Murabahah
Mitigasi Risiko Pembiayaan Murabahah
Definisi
MURABAHAH

SECARA BAHASA
Murabahah berasal dari kata ribh yang bermakna
tumbuh dan berkembang dalam perniagaan. Al-
Murabahah merupakan kegiatan jual beli pada harga
pokok dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

SECARA UMUM
Murabahah merupakan akad jual beli atas suatu barang,
dengan harga yang disepakati antara
penjual dan pembeli, setelah sebelumnya penjual
menyebutkan dengan sebenarnya
harga perolehan atas barang tersebut dan besarnya
keuntungan yang diperolehnya
Pembi a y a a n
Mur a b a h a h
PEMBIAYAAN MURABAHAH ADALAH
PEMBIAYAAN DARI
PIHAK BANK SYARIAH KEPADA NASABAH DENGAN
MENGGUNAKAN KONTRAK ATAU AKAD
MURABAHAH.

PEMBIAYAAN MURABAHAH ADALAH PRODUK


PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN NASABAH DENGAN
PENGGUNAAN AKAD MURABAHAH DAN WAKALAH
DI DALAMNYA
(OJK.GO.ID, 2016).
a s a r S y a r i a h
D

AL-HADITS :
AL - QURAN : AL-HADITS : IJMA’ : (IBNU
HADIS
QS AL- HADIS NABI RUSYD, , II/161;
RIWAYAT IBNU
BAQARAH AYAT DARI ABU SAID AL-KASANI,
MAJAH DAN
275 AL-KHUDRI V/220-222)
SHUHAIB
Jenis - Jenis Pembiayaan
Murabahah

Murabahah Tanpa Murabahah Berdasarkan


Pesanan Pesanan
1
Murabahah
Penjual
3
2
Pembeli Tanpa Pesanan
   Dalam murabahah tanpa pesanan, penjual
melakukan pembelian walaupun tidak ada
pemesanan dari pihak pembeli.

1.      Melakukan akad murabahah


2.      Barang diserahkan kepada pembeli
3.      Pembayaran dilakukan oleh pembeli
1

Penjual
4
Pembeli Murabahah
Berdasarkan
5

2 3
Pesanan
Dalam murabahah jenis ini, penjual
melakukan pembelian barang setelah ada
Produsen/Supplier pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan
pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak
mengikat pembeli untuk membeli barang
1. Melakukan akad murabahah yang dipesannya. Kalau bersifat mengikat,
2. Penjual memesan dan membeli pada supplier berarti pembeli harus membeli barang yang
dipesannya.
3. Barang diserahkan dari produsen
4. Barang diserahkan kepada pembeli
5. Pembayaran dilakukan oleh pembeli
Bank dan nasabah harus melakukan akad
murabahah yang bebas riba.

Barang yang diperjualbelikan tidak

Ketentuan Umum
diharamkan oleh syariah Islam

Bank membiayai sebagian atau seluruh


harga pembelian barang yang telah
PEMBIAYAAN SYARIAH
disepakati kualifikasinya

Bank membeli barang yang diperlukan


nasabah atas nama bank sendiri, dan
pembelian ini harus sah dan bebas riba
Bank harus menyampaikan semua hal yang
berkaitan dengan pembelian, misalnya jika
pembelian dilakukan secara hutang

Bank kemudian menjual barang tersebut


kepada nasabah (pemesan) dengan harga
jual senilai harga beli plus keuntungannya

Nasabah membayar harga barang yang


telah disepakati tersebut pada jangka
Ketentuan Umum
waktu tertentu
PEMBIAYAAN SYARIAH
Untuk mencegah terjadinya
penyalahgunaan atau kerusakan akad
tersebut, pihak bank dapat mengadakan
perjanjian khusus dengan nasabah.

Jika bank hendak mewakilkan kepada


nasabah untuk membeli barang
m P e m b i a y a a n
Risik o d a l a
Mur a b a h a h
RISIKO YANG TERKAIT
RISIKO YANG DENGAN
TERKAIT DENGAN PEMBAYARAN
RISIKO YANG
BARANG
TERKAIT Apabila terjadi penundaan
Risiko ini bisa saja terjadi kewajiban membayar
karena barang yang
DENGAN KLIEN disebabkan karena
diterima nasabah tidak sesuai Risiko ini bisa terjadi ketidakmampuan nasabah, maka
dengan keinginan atau bisa dalam bentuk penolakan bank tidak diperbolehkan
juga terjadi kerusakan nasabah dan dijual meminta nasabah membayar
dalam penerimaan barang yang jumlah tambahan sebagai denda
diterima oleh nasabah tetapi bank menunggu nasabah
sampai mampu membayar cicilan
i m a n a C a r a
Baga y a n g
i t i g a s i R i s i k o
Mem
ada?
u b u n g a n d e n g a n
Risiko y a n g b e r h
barang
BANK SYARIAH DAPAT MEWAKILKAN KEPADA AGGOTA ATAU
KARYAWAN YANG TERKAIT UNTUK MEMBELI ATAU MEMESAN
BARANGNYA SENDIRI KE PRODUSEN. SALAH SATU KETENTUAN
DASAR PENJUALAN ADALAH BARANGNYA HARUS DIMILIKI OLEH
PENJUAL KETIKA PENJUALAN TERSEBUT BERLANGSUNG.
KETENTUAN INI JUGA BERLAKU DALAM PENJUALAN DENGAN CARA
MURABAHAH.MENJUAL BARANG YANG TIDAK DIMILIKI ADALAH
TINDAKAN YANG DILARANG SYARIAH KARENA TERMASUK BAI’ AL-
FUDULI. PARA ULAMA SYARIAH TERDAHULU TELAH MEMBERIKAN
ALASAN SECARA RINCI MENGENAI PELARANGAN TERSEBUT. AKAN
TETAPI, BEBERAPA ULAMA SYARIAH MODERN MENUNJUKKAN
BAHWA KONTEKS JUAL BELI MURABAHAH JENIS INI DI MANA
“BELUM ADA BARANG” BERBEDA DENGAN “MENJUAL TANPA
KEPEMILIKAN BARANG”.
g a n d e n g a n k l i e n
o y a n g b e r h u b u n
Ris i k
UNTUK MENGELOLA RISIKO YANG TERKAIT DENGAN NASABAH,
BANK SYARIAH DAPAT MENENTUKAN UANG MUKA UNTUK
NASABAH SAAT DILAKSANAKANNYA AKAD MURABAHAH. UANG
MUKA BISA DIKEHENDAKI BANK SYARIAH SESUAI DENGAN
PERATURAN YANG TELAH ADA, MISALNYA BISA DITENTUKAN
BESARAN UANG MUKA SEBESAR 25% DARI BARANG YANG INGIN
DIBELI OLEH NASABAH.

SELAIN PENENTUAN UANG MUKA, BANK SYARIAH JUGA BISA


DENGAN MENGGUNAKAN CARA LAIN UNTUK MEMITIGASI ATAU
MENGELOLA RISIKO INI. BANK SYARIAH JUGA BISA DENGAN CARA
MENGUSAHAKAN BARANG YANG DIPESAN NASABAH SESUAI
DENGAN SPESIFIKASI YANG DIMINTA OLEH NASABAH AGAR TIDAK
TERJADI PENOLAKAN BARANG DARI NASABAH.
u b u n g a n d e n g a n
Risik o y a n g b e r h
pem b a y a r a n
BANK SYARIAH BISA MENSYARATKAN BARANG JAMINAN ATAU
JAMINAN DALAM BENTUK SIMPANAN/TABUNGAN NASABAH DI
BANK SYARIAH TERSEBUT.

MENGGUNAKAN AGUNAN DALAM HUTANG, MENURUT QUR’AN (QS


[2]:282) DAN SUNNAH, TIDAK DENGAN SENDIRINYA TERCELA.
QUR’AN MEMERINTAHKAN MUSLIM MENULIS KEWAJIBAN
MEREKA DAN JIKA PERLU MENGGUNAKAN AGUNAN UNTUK
HUTANG. NABI DALAM BEBERAPA KESEMPATAN MEMBERIKAN
KEPADA KREDITOR DENGAN AGUNAN UNTUK HUTANG.
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai