Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO


PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1
DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG
M. Hidayat Al Rizqy (L2F008056), Yuli Christiyono, S.T., M.T. (1968071197021001)
Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053,
7460055 Fax. (024) 746055

Abstrak— Bagi dunia pertelevisian, kualitas gambar yang disajikan oleh stasiun televisi merupakan salah
satu hal yang sangat penting, sehingga informasi yang disampaikan melalui layar televisi dapat diterima
dengan jelas.
Sistem pemancar pada stasiun relay Trans TV Semarang menggunakan pemancar NEC PCU-
1120SSP/1 yang terdiri dari dua bagian yaitu Exciter dan penguat daya. Pada bagian Exciter tersebut
sinyal video dan audio yang akan dipancarkan kembali diproses.
Salah satu proses pengolahan sinyal pada exciter adalah proses pengolahan sinyal video.
Pengolahan sinyal video ini dimaksudkan untuk meminimalisasi distorsi yang timbul pada pemancar dan
penerima, sehingga kualitas video yang akan dipancarkan kembali tetap baik.
Kata Kunci— stasiun relay, exciter, NEC PCU-1120SSP/1, video

I. PENDAHULUAN kembali. Fungsi tersebut dijalankan oleh


1.1 Latar Belakang sebuah perangkat Exciter pesawat NEC
Siaran Televisi merupakan media visual PCU-1120SSP/1. Makalah ini bertujuan
yang menyajikan berbagai informasi, baik mengetahui bagaimana prinsip kerja dari
pendidikan, hibuaran dan lain-lain, yang unit-unit yang ada pada Exciter yang
dibutuhkan oleh segenap lapisan mengolah sinyal video sehingga siap
masyarakat. Karena media ini dipandang dipancarkan kembali.
oleh masyarakat relatif murah dan mudah
untuk mendapatkan berbagai informasi 1.2 Tujuan
yang dibutuhkan, maka hal ini membuat Tujuan makalah ini adalah :
para produser atau kerabat kerja 1. Untuk mempelajari sistem pemancar
pertelevisian berlomba-lomba untuk pada Stasiun Relay Trans TV
menyajikan program-program acara yang Semarang.
menarik bagi pemirsanya. 2. Untuk mempelajari prinsip kerja dari
Stasiun pemancar ulang (relay) masing-masing unit yang ada pada
dikembangkan untuk menjawab kebutuhan Exciter yang mengolah sinyal video
masyarakat terhadap pilihan siaran televisi
terhadap daerah yang selama ini tidak bisa 1.3 Batasan Masalah
menangkap siaran secara sempurna (blank Batasan masalah pada makalah ini
spot) khususnya televisi swasta. Sebagai adalah :
gambaran bahwa di pulau Jawa ini saja 1. Hanya membahas sistem pengolahan
setiap kabupaten memiliki daerah blank sinyal video pada Exciter NEC PCU-
spot apalagi di luar pulau Jawa sehingga 1120SSP/1.
menjadi kendala untuk penyiaran informasi, 2. Teori yang diberikan dibatasi pada
pendidikan, hiburan yang murah dan lain- sistem pemancar TV secara umum.
lain secara cepat melalui media televisi. 3. Hanya membahas fungsi tiap bagian
Stasiun Relay di Trans TV Semarang unit exciter NEC PCU-1120SSP/1 yang
dibangun untuk mengatasi masalah di atas. berperan pada pengolahan sinyal video
Salah satu tugas stasiun ini adalah saja.
mengolah video. Pengolahan video yang
dimaksud adalah memperbaiki sinyal video
yang diterima kemudian dipancarkan
II. TINJAUAN PUSTAKA daerah guna memancarkan ulang dan
2.1 Dasar Sistem Siaran Televisi menguraikan sinyal transmisi dari satelit,
Perkataan televisi berarti “melihat dari yang dilengkapi dengan penerima TVRO
kejauhan”. Pada sistem siaran televisi, (Television Receive Only), dan antena
informasi yang dilihat pada layar diubah pemancar (broadcast antenna). Dengan
menjadi sinyal listrik yang dikirimkan ke adanya stasiun relai, selain juga
penerima. Perubahan-perubahan listrik memperluas daerah cakupan transmisi juga
yang sesuai dengan perubahan-perubahan memudahkan pelanggan, sehingga tidak
dalam nilai cahaya membentuk sinyal yang memerlukan peralatan khusus untuk
dapat dilihat (sinyal video). Hal ini menerima siaran televisi seperti
dilakukan dengan menggunakan tabung ditunjukkan pada gambar 2.2.
kamera. Pada pesawat penerima (receiver),
sinyal yang dapat dilihat ini digunakan
untuk menyusun kembali bayangan pada
layar tabung gambar. Sedangkan untuk Gambar 2.2 Diagram blok sistem
audio, yang berfungsi untuk mengubah penyiaran televisi
gelombang-gelombang suara menjadi
perubahan listrik adalah mikrofon, dan
akan keluar melalui pengeras suara (loud
speaker), seperti ditunjukkan pada gambar
2.1.
Gambar 2.3 Sistem siaran televisi
menggunakan microwave

2.3 Sistem Pemancar Televisi


2.3.1 Pemancar Televisi Secara Umum
Pemancar televisi adalah peralatan yang
berguna untuk memancarkan sinyal RF
yang terdiri dari sinyal audio dan video
Gambar 2.1 Diagram blok sistem yang diubah menjadi gelombang
penyiaran televisi elektromagnetik di udara dan langsung
diterima oleh pesawat penerima televisi.
2.2 Sistem Jaringan Siaran Televisi Menurut tipe daerah frekuensi
Pada umumnya, stasiun televisi di gelombang pembawa, sistem pemancar TV
Indonesia menggunakan sistem satelit dibagi menjadi:
untuk komunikasi antara studio pusat dan a) Pemancar VHF yaitu pemancar dengan
daerah-daerah, hal ini dikarenakan keadaan frekuensi gelombang pembawa berada
wilayah Indonesia yang cukup luas dan pada frekuensi sangat tinggi. Pemancar
terpisah menjadi beberapa pulau, serta VHF dibagi menjadi beberapa saluran
konturnya yang sangat bermacam-macam, frekuensi (Channel). Saluran VHF
sehingga sangat sulit jika dilakukan dimulai dari Channel 2-13 dan saluran
pentransmisian secara langsung ini digunakan TVRI.
menggunakan kabel atau gelombang mikro. b) Pemancar UHF, pemancar ini juga
Hal ini dilakukan untuk mengatasi dibagi menjadi beberapa saluran dimana
pembatasan pandangan dengan saluran UHF merupakan sisa saluran
menempatkan antena pemancar pada VHF. Saluran UHF dimulai dari
sebuah satelit dalam orbit yang tinggi di Channel 14-83. TRANS TV Semarang
atas bumi. Sistem siaran ini dilakukan memancar siaran pada Channel 29.
tanpa kabel atau bisa disebut dengan c) Pemancar Mikrowave, jaringan ini
broadcast (siaran ke segala arah) dalam umumnya digunakan untuk komunikasi
wilayah yang cukup luas. Untuk itu dengan unit siaran yang ada di lapangan
dibangun stasiun-stasiun relai di beberapa atau di luar studio untuk meliput suatu
acara yang harus dipancarkan langsung 2.4 Teknik Televisi
pada saat itu juga. Jaringan mikrowave 2.4.1 Sinyal Video
ini digunakan dengan pertimbangan Sinyal video terbentuk dari proses
power uang digunakan kecil, sehingga scanning. Tata cara scanning dilakukan
tidak memerlukan peralatan yang sama seperti halnya kita menulis dan
berukuran besar. Akan tetapi, karena membaca huruf latin, yaitu dari sebelah kiri
sifat gelombang mikro ini adalah LOS ( atas bergeser ke kanan kemudian kembali
Line Of Sight ), maka jika digunakan lagi mulai dari kiri ke kanan untuk baris
untuk tempat yang tidak datar berikut di bawahnya dan seterusnya sampai
(pegunungan) diperlukan repeater. batas terbawah akan kembali ke atas kiri
lagi, begitu seterusnya dilakukan berulang
2.3.1 Sistem Pemancar pada Stasiun kali. Gambar 2.5 menggambarkan prinsip
TRANS TV scanning (pemayaran) dimana berkas
Stasiun pemancar Trans TV Semarang elektron dari ujung kiri atas menyapu
merupakan stasiun relay siaran yang melintas satu garis horisontal meliputi
berpusat di Jakarta. Siaran dikirim melalui semua elemen gambar pada garis tersebut
satelit TELKOM 1 dan diterima kembali yang digerakkan oleh kumparan defleksi
oleh stasiun–stasiun di daerah melalui horisontal dengan arus gigi gergaji. Pada
satelit receiver dengan parameter : ujung tiap-tiap garis, berkas kembali
Frekuensi : 4084 Mhz dengan cepat ke bagian kiri untuk memulai
Polarisasi : Horizontal pemayaran garis horisontal berikutnya.
Symbol Rate : 60.000 hsym/s Waktu untuk kembali ini disebut
FEC code rate :¾ pengulang jejak atau flyback (retrace).
LNB frekuensi : 05150 Tidak ada informasi gambar yang dipayar
Setelah diterima melalui satelit receiver selama pengulangan jejak sebab pada
sinyal video dan audio dikirim ke PIM periode ini, kamera dan tabung gambar
(Program Input and Monitoring Equipment) dikosongkan. Jadi pengulangan jejak harus
pada bagian ini sinyal baik dari input satelit cepat sekali karena mereka memboroskan
receiver maupun output dari pemancar waktu berkenaan dengan informasi gambar.
dapat dipantau.
Setelah melalui PIM/ PIE Rack sinyal g a ris s c a n n in g
video langsung dikirim ke pemancar, Trans fly b a c k
TV semarang menggunakan pemancar
NEC type PCU – 1120SSP/1 yang
menggunakan penguat Solid State. Skema
dari pemancaran sistem televisi pada
TRANS TV Semarang dapat dilihat pada Gambar 2.5 Prinsip scanning
Gambar 2.4. (pemanyaran)

Bila berkas telah kembali ke sebelah


kiri, posisi vertikalnya menurun sehingga
berkas tersebut memayar garis berikutnya
ke bawah dan tidak mengulangi garis yang
sama. Ini dilakukan oleh gerak pemayaran
vertikal oleh kumparan defleksi vertikal,
yang diberikan sebagai tambahan bagi
pemayaran horisontal.
Dari hasil proses scanning setiap garis
maka didapatkan sinyal video seperti
Gambar 2.4 Skema pemancar trans TV Gambar 2.6. Untuk memudahkan receiver
stasiun Semarang dalam mendeteksi sinyal dan dalam
penyusunan kembali sinyal video maka
diberikan sinyal sinkronisasi. Sesuai
dengan standart yang ada sinyal video
mempunyai level tegangan 0,7 v dan sinyal
sinkronisasi (sync) 0,3 v.

Gambar 2.6 Sinyal video

2.4.2 Sistem Modulasi Pada Pemancar


Televisi
Modulasi adalah suatu proses
Gambar 2.7 Proses modulasi amplitudo
penumpangan sinyal informasi ke frekuensi
tinggi dimana frekuensi tinggi berfungsi
Berbeda dengan sistem modulasi
sebagai frekuensi pembawa, salah satu
amplitudo pada sinyal suara, modulasi
parameter frekuensi berubah-ubah sesuai
amplitudo pada sinyal video menggunakan
dengan perubahan bentuk sinyal informasi.
sistem modulasi amplitudo(-) negatif, hasil
Agar transmisi efisien, sinyal pita dasar
ini dilakukan oleh modulasi dengan
harus digeser ke frekuensi yang lebih tinggi,
polarisasi negatif, dimana sinyal
hal ini dilakukan dengan megubah
pemodulasi dipasang pada polaritas yang
amplitudo, phasa atau frekuensi suatu
mengurangi amplitudo pembawa RF untuk
pembawa gelombang sinus frekuensi tinggi
putih puncak dalam sinyal video, ujung
sesuai dengan informasi yang ditransmisi.
penyelarasan menghasilkan amplitudo
Modulasi digunakan untuk:
pembawa maksimm yaitu level 100%.
1. Menstransmisikan beberapa sinyal
Sinyal gambar modulasi AM tidak
informasi dalam waktu yang
dipancarkan sebagai suatu sinyal bidang
bersamaan.
frekuensi sisi ganda yang biasa, melainkan
2. Memilih salah satu informasi yang
sebagian dari bidang frekuensi sisi yang
diperlukan dari beberapa sinyal
lebih rendah ditapis keluar sebelum
informasi yang ditransmisikan.
transmisi dan suatu sisa bidang frekuensi
3. Efesiensi antenna.
sisi tetap tinggal, tujuannya menurunkan
Gangguan pada modulasi disebabkan
bidang frekuensi yang diperlukan untuk
oleh:
memodulasi sinyal gambar atau dengan
- Gangguan dari media transmis.
kata lain dari double side band diambil
- Penyetelan alat kurang tepat.
salah satu karena dua frekuensi sisi sama,
Ini akan berakibat:
tujuannya agar tidak boros.
- Cacat / distorsi pada gambar.
- Gangguan pewarnaan.
- Adanya clips (pemotongan pada bagian
putih saja)

2.4.3 Modulasi Video


Sistem modulasi pada sinyal video
menggunakan Modulasi Amplitudo.

Gambar 2.8 Vestigial side band


Skema dari Exciter dapat dilihat pada
gambar di bawah:

Gambar 2.9 Modulasi Amplitudo (-) pada


sinyal video

Modulasi Amplitudo (-) dipilih karena:


1. Pada AM(-) level tertinggi dari sinyal Gambar 3.1. Blok diagram dari
termodulasi adalah level sync, sehingga EXCITER
level tertingginya konstan. Dan dayanya Pengolahan sinyal pada exciter terbagi
pun bisa dipertahankan konstan. menjadi dua bagian yaitu pengolahan
2. Daya pada AM(-) 50% lebih kecil sinyal video dan sinyal audio. Disini
daripada AM(+). penulis membatasi pembahasan hanya pada
pengolahan sinyal video saja.
III. PEMBAHASAN
3.2 AD-DA (Analog to Digital – Digital
3.1 Exciter to Analog)
Pada pemancar NEC PCU-1120SSP/1 AD-DA adalah suatu perangkat yang
mempunyai 2 blok EXCITER yang sama, mempunyai fungsi merubah sinyal
yaitu EXCITER A dan EXCITER B yang masukan video yang masuk ke exciter
dioperasikan secara bergantian. HPB-3090 kedalam sinyal PCM, dan mengirim sinyal
UHF TV Exciter Chassis tersusun oleh PCM pada DVC untuk diperbaiki secara
beberapa blok antara lain : digital, dan merubah sinyal PCM setelah
 HPB-3101 Aural Modulator perbaikan secara digital oleh DVC menjadi
 HPB-3102 AD - DA Unit sinyal video analog, dan mensuplai sinyal
 HPB-3103C DVC Unit video analog tersebut ke unit pemodulasi
 HPB-3104 Visual Modulator Unit video.( HPB-3101 VMOD unit).
 HPB-3105B IF Corrector Unit Selanjutnya unit ini juga mensuplai
 HPB-3107 UHF Mixer Unit sinyal clock 4 Fsc, sinyal SC, sinyal pulsa
 HPB-3108B Synthesizer Unit H, dan sinyal pulsa V yang dibutuhkan
 HPB-3109 Power Supply oleh DVC.
 HPB-3112B IM Corrector
Bagian exciter yang mengolah sinyal
video adalah AD-DA, DVC, Visual
Modulator, IF Corrector, UHF Mixer, dan
Synthesizer.

Gambar 3.2 Digram blok unit AD-DA


Unit AD-DA ini dapat digunakan untuk
sinyal warna sistem NTSC, sistem PAL,
dan sistem SECAM.
3.3. DVC (Digital Video Compensator) Pengoreksi IF ini dilengkapi dengan
DVC mengganti kerugian-kerugian rangkaian pengoreksi bagian hitam dan
dengan menggunakan teknologiputih dari tiap-tiap yang disusun dari
pengolahan sinyal digital. Distorsi dari rangkaian koreksi phasa dan amplitudo.
sinyal masukan video dan distorsi dengan Rangkaian koreksi bagian hitam
tipe yang berbeda (liniar dan nonlinier) mensintesis sinyal linier dari sinyal
timbul pada pemancar dan penerima. nonlinier hanya dari level warna hitam. Ini
DVC terdiri dari rangkaian pengganti dikeluarkan melalui transistor penguat
distorsi nonlinier, rangkaian pengganti kelas C. Rangkaian koreksi bagian putih
distorsi linier, rangkaian kontrol dan lain-menimbulkan distorsi nonlinier dari bagian
lain. DVC menerima dan mendemodulasi putih dengan mengatur bias dari transistor
sinyal keluaran dari pemancar dan secara penguat kelas B dan menyatukan sinyal
otomatis mengkompensasi distorsi pada linier dari distorsi. Rangkaian koreksi
sinyal keluaran. amplitudo mensintesis sinyal linier dan
sinyal nonlinier pada phasa yang sama,dan
3.4. Pemodulasi Video (Video Modulator) rangkaian koreksi phasa melakukan sintesis
Pemodulasi video HBP-3104 digunakan dari sinyal linier dan nonlinier dengan
untuk merubah baseband sinyal video perbedaan phasa yang spesifik.
menjadi sinyal IF termodulasi dengan Ring
modulator yang mana pembawa IF juga 3.6 Pencampur Gambar (Visual Mixer)
dimodulasi fasanya oleh pengolahan sinyal Visual mixer memproduksi sinyal lokal
video untuk perbaikan awal ICPM dengan quadrupler dan sinyal IF digunakan
(incidental carrier phase modulation) pada DBM untuk menghasilkan sinyal RF.
Sinyal video untuk modulasi fasa IF Sinyal RF dilewatkan melalui filter (BPF
dibagi menjadi tiga bagian yaitu sync, dan NF) untuk memisahkan hanya kanal
hitam dan putih, yang mana setiap tertentu. Kemudian dengan menguatkan
amplitudo sinyal diperbesar atau diperkecil sinyal untuk level yang diperlukan, sinyal
sendiri, kemudian ditambahkan kedalam RF +20dBM dihasilkan pada keluaran.
pengolahan sinyal video oleh pembawa Dengan menggunakan AGC pada sinyal IF,
untuk ring modulator adalah fasa power keluaran dari pemancar
termodulasi. dipertahankan pada level konstan.
Ring modulator dilengkapi oleh pin
rangkaian pensaklaran dioda melalui filter 3.7 Synthesizer
harmonik, kemudian sinyal melewati filter Synthesizer membangkitkan sinyal pada
VSBF (vestigial-sidedand filter) yang tiga frekuensi, visual IF (V IF) dan
menggunakan filter SAW (surface acoustic frekuensi lokal.
wave) untuk mendapatkan bentuk nyquist.

3.5 Pengoreksi IF (IF Corrector)


Pengoreksi IF secara umum digunakan
untuk pengoreksian distorsi nonlinier yang
timbul pada tingkat power amplifier,
memungkinkan pengoreksian karakteristik
DG dan DP dari sinyal video. Unit ini juga
mengandung alat untuk menggabungkan
dua pembawa IF termodulasi dari video
dan audio, memungkinkan operasi
multiplex pada pemancar.

Gambar 3.5 Diagram sistem unit


Synthesizer
IV. PENUTUP video yang dihasilkan sudah sesuai
4.1 Kesimpulan dengan standar yang ditentukan atau
1. Perbaikan sinyal pada proses belum.
pengolahan sinyal video pada exciter 3. Pada laporan ini belum membahas
NEC PCU-1120SSP/1 di Trans TV tentang bagaimana melakukan
stasiun Semarang dilakukan secara perawatan pada perangkat. Hal ini dapat
digital. dijadikan sebagai ide dasar untuk
2. Exciter pada pemancar stasiun relay pelaksanaan kerja praktek selanjutnya.
berfungsi sebagai pemroses sinyal audio
dan video yang akan dipancarkan
DAFTAR PUSTAKA
kembali. Dalam hal ini sinyal audio dan
video diperbaiki kualitasnya, [1] Freeman, Roger L, Telecomunication
dimodulasi dan dicampur untuk System Engineering, John Willey &
menghasilkan frekuensi tertentu. Sons Inc, 1996.
3. Perangkat pengolahan sinyal video pada [2] Gary M Miller, Modern
exciter terdiri dari AD-DA, DVC, Video Communication,Fourth Edition,
Modulator, IF Corrector, Synthesizer, Prentice Hall Inc,1993.
dan Visual Mixer. [3] Library Trans Corp, PCU-1120SSP/1
4. AD-DA berfungsi merubah sinyal 20 KW UHF TV TRANSMITTER
masukan video yang masuk ke exciter Instruction Manual Vol.I, NEC
ke dalam sinyal PCM, dan mengirim Corporation Tokyo Japan, 2001.
sinyal PCM ke DVC untuk diperbaiki [4] Library Trans Corp, PCU-1120SSP/1
secara digital, kemudian DVC merubah 20 KW UHF TV TRANSMITTER
sinyal PCM setelah perbaikan menjadi Instruction Manual Vol.II, NEC
sinyal video analog kembali, lalu Corporation Tokyo Japan, 2001.
dikirimkan ke Visual Modulator.
5. Visual Modulator digunakan untuk
BIODATA PENULIS
merubah baseband sinyal video menjadi
sinyal IF termodulasi. Muhammad Hidayat Al Rizqy
6. IF Corrector berfungsi sebagai Lahir pada tanggal 15
pengoreksi distorsi nonlinier yang Maret 1990 dan
timbul pada tingkat power amplifier, beralamat di
dan sebagai pengoreksi karakteristik Ngaliyan, Semarang.
Differential Gain (DG) dan Differential Memiliki hobby
Phase (DP) dari sinyal video. maen game online,
7. Visual Mixer berfungsi untuk travelling, dan
mencampur frekuensi RF oscillator photography. Saat ini
dengan video IF yang telah termodulasi menjadi mahasiswa
secara AM negative. Kemudian di Universitas
mengirimkan sinyal tersebut ke penguat Diponegoro
dan kemudian dipancarkan. mengambil Jurusan Teknik Elektro
Konsentrasi Elektronika dan
4.2 Saran Telekomunikasi.
1. Pencatatan keluaran parameter-
parameter exciter yang tertera pada Menyetujui,
tampilan di exciter akan lebih baik jika Dosen Pembimbing
dilakukan secara otomatis karena lebih
efisien dan lebih akurat.
2. Peningkatan peralatan pendukung
seperti monitor bentuk gelombang
( waveform monitor ) sangat diperlukan Yuli Christiyono, ST, MT
sehingga dapat diketahui apakah sinyal NIP. 196807119702100

Anda mungkin juga menyukai