Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RANGKAIAN RLC
PARALEL
Disusun Oleh :
2019
RANGKAIAN RLC HUBUNGAN PARALEL
I. Tujuan
Sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan arus dari sumber (i)menjadi tiga,
yaitu arus yang menuju arus yang menuju resistor (iR), induktor (iL) dankapasitor (iC).
Sedangkan teganganjatuh pada resistor (vR), pada induktor (vL) dan padakapasitor (vC)
sama besar dengan sumber tegangan (v). Gambar rangkaian R-L-C parallel dibawah
memperlihatkan hubungan arus secara vektoris pada rangkaian R-L-C paralel
Suatu rangkaian arus bolak balik yang terdiri dari resistor (R), rekatansi induktif (𝑋𝐿 )
dan rekatansi kapasitif (𝑋𝑐 ), dimana ketiganya dihubungkan secara paralel. Fasor tegangan
(v) sebagai sumber tegangan total diletakan pada t = 0. Arus efektif (𝑖𝑅 ) berada sefasa
dengan tegangan (v). Arus yang melalui reaktansi induktif (𝑖𝐿 ) tertinggal sejauh 90
terhadap tegangan (v) dan arus yang melalui reaktansi kapasitif (𝑖𝐶 ) mendahului sejauh 90
terhadap tegangan. Arus reaktif induktif dan arus reaktif kapasitif bekerja dengan arah
berlawanan, dimana selisih dari kedua arus reaktif tersebut menentukan sifat induktif atau
kapasitif suatu rangkaian. Arus gabungan adalah jumlah geommetris antara arus efektif dan
selisih arus reaktif yang membentuk garis diagonal empat persegi panjang yang dibentuk
antara arus efektif dan selisih arus reaktif. Posisi arus terhadap tegangan ditentukan oleh
selisih kedua arus reaktif.
Kelebihan menggunakan rangkaian paralel aadalah apabila saklar dimatikan, maka
tidak semua komponen mati kecuali komponen yang dihubungka dengan saklar yang
dimatikan , misalnya lampu, selain itu, jika ada salah satu cabang atau komponen listrik
yang putus atau rusak maka komponen yang lain tetap berfungsi.
Sifat dari rangkaian RLC paralel dapat diperoleh dari hubungan dualitas sirkuit listrik
dan mengingat bahwa RLC paralel adalah impedansi dual dari rangkaian RLC. Untuk
mengetahui suatu rangkaian tersebut merupakan RLC seri atau RLC paralel dapat diketahui
dengan mematikan seluruh sumber tegangan. Kemudian sederhanakan komponen yang
paralel atau seri menjadi nilai ekuivalen.
Gambar rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor dirangkai secara paralel dengan
arus listrik bolak-balik.
Impedansi (Z) adalah nilai hambatan yang dihasilkan dari beban berupa resistor dengan
induktor / resistor dengan kapasitor / resistor dengan induktor dan kapasitor yang dirangkai
secara seri atau pun paralel. Untuk mengetahui nilai impedansi (Z) pada rangkaian paralel
resistor , induktor, kapasitor pada arus bolak-balik dapat dilakukan dengan cara menghitung
nilai reaktansi induktif (XL), dan reaktansi kapasitif (XC) dengan menggunakan rumus
berikut :
1. Rumus Reaktansi Induktif (XL) :
Keterangan :
XL = Reaktansi induktif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
π = 3,14 atau 22/7
L = Nilai induktansi pada induktor (H)
Keterangan :
XC = Reaktansi kapasitif (Ω)
ƒ = Frekuensi (Hz)
π = 3,14 atau 22/7
C = Nilai kapasitas pada kapasitor (F)
Jika kedua nilai reaktansi telah diketahui, maka selanjutnya dapat menghitung
nilai impedansi (Z) pada rangkaian paralel resistor, induktor, dan kapasitor menggunakan
rumus berikut :
Keterangan :
Z = Impedansi (Ω)
R = nilai hambatan atau resistansi pada resistor (Ω)
XL = Reaktansi induktif (Ω)
XC = Reaktansi kapasitif (&mega;)
YT G B (1)
1
ZT (2)
YT
V
IT VxYT (3)
ZT
Keterangan:
Y adalah admitansi dengan satuan siemens sama dengan 1/Z
G adalah konduktansi dengan satuan siemens sama dengan 1/R
B adalah suseptansi dengan satuan siemens sama dengan 1/X
Rangkaian RLC hubungan paralel diperlihatkan pada Gambar 2, besarnya arus
disetiap cabang ditentukan oleh komponen tersebut. Untuk komponen resistif (R) arus
sefasa dengan tegangan, komponen induktif (L) arus tertinggal (lagging) terhadap
tegangan sebesar 90°, dan pada komponen kapasitif arus mendahului tegangan
(leading) sebesar 90°.
Besarnya arus total IT adalah jumlah secara vektor arus pada masing-masing cabang
(Hukum Kirchott Arus) sesuai persamaan berikut:
I= 0 (4)
__ __ __ __
I T I R I L I C 0 (5)
V
IR adalah arus yang mengalir pada resistor R
R
V
IL adalah arus yang mengalir pada induktor L
XL
V
IC adalah arus yang mengalir pada kapasitor C
XC
Besarnya arus total IT yang mengalir pada rangkaian RLC paralel adalah :
I T I R (I L I C ) 2
2
(6)
Vektor arus dan tegangan rangkaian RLC hubungan paralel sesuai persamaan (6)
diperlihatkan pada Gambar 3.
Ic
IR
IL-IC
IT
IL
V. Langkah Percobaan
1. Rangkailah komponen dan peralatan seperti Gambar 4.
2. Pilih batas ukur ampermeter sesuai besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian
(lihat konsep perhitungan).
3. Ukurlah arus pada masing masing komponen sesuai Tabel 1.
4. Kemudian ukurlah nilai tegangan pada sumber .
5. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran. Tuliskan hasil perhitungan
di bawah kolom “data hasil perhitungan”
6. Jawablah pertanyaan yang ada di point no VII
7. Buat analisis dan kesimpulan.
VI. Data Percobaan
Data perhitungan :
𝑉2 2202
R1 = = = 1210 XL = wL = 2πfL=2x3,14x50x1 = 314
𝑃 40
𝑉2 2202 1 1 1
R2 = = = 645,34 Xc = 𝑤𝐶 = = = 796,18
𝑃 75 2𝜋𝑓𝐶 2𝑥3,14𝑥50𝑥10−6
𝑅1𝑥𝑅2 1210𝑥645,34 780861,4
R1//R2= 𝑅1+𝑅2 = = = 420,87
1210+645,34 1855,34
𝑽 220
R1//L : Ir = 𝑹 = 1210 = 0,18 𝐴 = 180 𝑚𝐴
𝑽 220
IL = 𝑿𝒍 = = 0,7 𝐴 = 700 𝑚𝐴
314
Ic = 0
Itot = √𝑰𝒓𝟐 + (𝑰𝒍 − 𝑰𝒄)𝟐 = √𝟎, 𝟏𝟖𝟐 + (𝟎, 𝟕 − 𝟎)𝟐 = 0,72 A = 720mA
𝑽 220
R2//L : Ir = 𝑹 = 645,34 = 0,35 𝐴 = 350 𝑚𝐴
𝑽 220
IL = = = 0,7 𝐴 = 700 𝑚𝐴
𝑿𝒍 314
Ic = 0
Itot = √𝑰𝒓𝟐 + (𝑰𝒍 − 𝑰𝒄)𝟐 = √𝟎, 𝟑𝟓𝟐 + (𝟎, 𝟕 − 𝟎)𝟐 = 0,77 A = 770mA
IL = 0
𝑽 220
Ic = 𝑿𝒄 = = 0,28 𝐴 = 280 𝑚𝐴
796,18
IL = 0
𝑽 220
Ic = = = 0,28 𝐴 = 280 𝑚𝐴
𝑿𝒄 796,18
Itot = √𝑰𝒓𝟐 + (𝑰𝒍 − 𝑰𝒄)𝟐 = √𝟎, 𝟏𝟖𝟐 + (𝟎, 𝟕 − 𝟎, 𝟐𝟖)𝟐 = 0,45 A = 450mA
Itot = √𝑰𝒓𝟐 + (𝑰𝒍 − 𝑰𝒄)𝟐 = √𝟎, 𝟑𝟓𝟐 + (𝟎, 𝟕 − 𝟎, 𝟐𝟖)𝟐 = 0,54 A = 540mA
Ztot = √𝑹𝟐 + (𝑿𝒍 − 𝑿𝒄)𝟐 = √𝟔𝟒𝟓, 𝟑𝟒𝟐 + (𝟑𝟏𝟒 − 𝟕𝟗𝟔, 𝟏𝟖)𝟐 = 805,58 Ω
𝑽 220
R1//R2//L//C : Ir = 𝑹 = 420,87 = 0,52 𝐴 = 520 𝑚𝐴
𝑽 220
IL = 𝑿𝒍 = = 0,7 𝐴 = 700 𝑚𝐴
314
𝑽 220
Ic = = = 0,28 𝐴 = 280 𝑚𝐴
𝑿𝒄 796,18
Itot = √𝑰𝒓𝟐 + (𝑰𝒍 − 𝑰𝒄)𝟐 = √𝟎, 𝟓𝟐𝟐 + (𝟎, 𝟕 − 𝟎, 𝟐𝟖)𝟐 = 0,66 A = 660mA
Ztot = √𝑹𝟐 + (𝑿𝒍 − 𝑿𝒄)𝟐 = √𝟒𝟐𝟎, 𝟖𝟕𝟐 + (𝟑𝟏𝟒 − 𝟕𝟗𝟔, 𝟏𝟖)𝟐 = 640,02 Ω
VII. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi arus masing-
masing komponen R, L, C, dan arus total IT, berikan komentarnya.
2. Adakah pengaruhnya perubahan nilai kapasitansi kapasitor pada arus total IT, uraikan
penjelasannya
3. Jika diketahui suatu rangkaian seperti pada Gambar 5 dengan nilai R = 2k, L = 3 H, C
= 20 uF disuplai sumber tegangan 220 V / 50 Hz, hitunglah:
a) Impedansi total rangkaian.
b) Arus masing-masing cabang.
c) Arus total IT.
4. Buatlah vektor diagram tegangan dan arus dari hasil pengukuran dengan skala yang
benar.
5. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan.
Jawaban pertanyaan :
1. Dalam tabel dapat dilihat bahwa hasil pengukuran dan hasil perhitungan tidak berbeda
jauh, kemungkinan perbedaan antara keduanya bisa dikarenakan kurang teliti dalam
membaca alat ukur, atau dapat terjadi karena skala alat ukur terlalu besar untuk
mengukur arus yang nominalnya kecil
2. Nilai kapasitansi pada kapasitor akan berpengaruh pada arus total pada hubungan
1
paralel karena nilai kapasitor akan mempengaruhi besaran Xc ( 𝑋𝑐 = 2𝜋𝑓𝐶 ) sehingga
𝑉
arus pada kapasitor akan berubah ( 𝐼𝑐 = 𝑋𝑐 ), ketika arus pada kapasitor berubah maka
3. a. Zt = 1
⁄√ 1 2 1 2
(𝑅) + (𝑋𝑙−𝑋𝑐)
Zt = 1
⁄ 1 2 1
√( ) + ( 1 )2
𝑅 2𝜋𝑓𝐿−
2𝜋𝑓𝐶
Zt = 1
2
⁄ 2
√( 1 ) + ( 1
1 )
2000 (2𝑥3,14𝑥50𝑥3−
2𝑥3,14𝑥50𝑥20𝑥10−6
Zt = 1
⁄√ 1 2 1 2
(2000) + (942−159,24)
Zt = 1
⁄√ 1 2 1 2
(2000) + (782,76)
Zt = 728,93 Ω
𝑉 220
b. IR = 𝑅 = 2000 = 0,11 𝐴
𝑉 220 220
ILC = (𝑋𝑙−𝑋𝑐) = (942−159,24) = = 0,28 𝐴
782,76
c. It = √Ir 2 + Ilc 2
It = √(0,11)2 + (0,28)2
It = 0,3 A
4.
5. -Analisa
o Dari hasil percobaan dan perhitungan dengan beban R dan L selisih nilai IR
pengukuran lebih besar dari IR perhitungan, dan nilai IL pada pengukuran dengan
beban R dan L memiliki nilai yang sama,begitu pun dengan IL perhitungan, nilai IT
pengukuran dan perhitungan memiliki selisih yang tidak terlalu jauh, sedangkan ZT
pengukuran dan perhitungan memiliki perbedaan yang sangat jauh.
-Kesimpulan
Dari hasil percobaan dan perhitungan dengan beban R dan L,memiliki hasil
perhitungan yang tidak jauh berbeda, tetapi pada perhitungan ZT memiliki hasil yang
berbeda sangat jauh dengan hasil pengukuran.