DPR memiliki wewenang menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPD. 2. Presiden bertugas merencanakan, eksekusi, dan evaluasi yang nantinya dipertanggung jawabkan terhadap DPR 3. Memberikan keputusan pada presiden dan/atau wakil presiden atas permintaan DPR karena melakukan pelanggaran berupa penghiatan terhadap negara, korupsi, penyuapan dan tindak pidan berat atau perbuatan tercela. 4. Badan Pemeriksa Keuangan (disingkat BPK) adalah lembaga negara Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, dimana hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (sesuai dengan kewenangannya) 5. DPR memiliki kewenangan untuk membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Rancangan Undang Undang dapat berasal dari DPR, Presiden atau DPD. Presiden melakukan pembahasan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU 6. Presiden membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR 7. Presiden Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. 8. Presiden Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR 9. Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain (Pasal 37 Undang-undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Mahkamah Agung memberikan nasihat kepada Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau penolakan grasi (Pasal 35 Undang- undang Mahkamah Agung No.14 Tahun 1985). Selanjutnya Perubahan Pertama Undang- undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Pasal 14 Ayat (1), Mahkamah Agung diberikan kewenangan untuk memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi dengan pertimbangan DPR 10. Presiden meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah. 11. Presiden menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi Yudisial dan disetujui DPR 12. Presiden Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan Mahkamah Agung 13. Presiden mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR 14. MPR memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya 15. MPR melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya, dan memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya 16. DPR Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama 17. DPR membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang atas usulan presiden 18. DPR Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. 19. DPR memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD