Anda di halaman 1dari 8

1.

Therapy
Nacl 20 tetes per menit (infus)
Cefotaxim 2 x 1 gr (intravena)
Ranitidin 2 x 2 ml (intravena)
Metformin 3 x 500 mg (oral)
Asam mefenamat 3 x 500 mg (oral)
BC tablet 3 x 100 mg (oral)

No. Terapi Cara Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping

Pemberian
1 Nacl Infus 500 ml Hipostremia atau sindrom rendah Hipernatremia, retensi Demam, nekrosis, jaringan
garam, mengembalikan keseimbangan cairan atau infeksi pada tempat
cairan.
tubuh dan NaCl, terapi untuk suntikan, hypervolemia, sindrom
alkalosis metabolic, pengganti intoleransi garam pasca operasi.
cairan ekstraseluler, pelarut untuk obat
yang diberikan secara infus intra vena drip.
2 Cefo Intravena 2 x 1 gr Infeksi saluran pernafasan bagian Hipersensitifitas Reaksi hipersensitifitas,
taxim bawah, infeksi saluran kemih & terhadap Sefalosporin, eosinofilia, neutropenia,
kelamin, gonore, infeksi kulit & jaringan penderita ginjal berat. leukopenia yang bersifat
lunak, infeksi dalam perut termasuk sementara, flebitisefek
peritonitis (radang selaput perut), pada lambung-usus,
infeksi tulang & sendi, infeksi susunan superinfeksi.
saraf pusat (meningitis/radang selaput otak). Peradangan iritatif dan nyeri
pada tempat penyuntikan.
3 Ranitidin Intravena 2 x 2 ml - Pengobatan jangka pendek tukak usus - Penderita Diare, nyeri otot, pusing,
12 jari aktif, tukak lambung aktif, gangguan timbul ruam kulit, malaise,
mengurangi gejala refluks esofagitis. fungsi ginjal. nausea, konstipasi.
- Terapi pemeliharaan setelah Wanita hamil dan
penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak menyusui
lambung.
- Pengobatan keadaan hipersekresi
patologis, misal sindroma Zollinger
Ellison dan mastositosis sistemik.

A. ANALISA DATA
1. DS : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak dan kelelahan.
- Klien mengatakan klien malas untuk
beraktivitas karena merasa cepat lelah.
- Klien mengatakan jika berjalan kaki terasa
berat dan kesemutan.
- Klien mengatakan lebih suka istirahat.
DO :
- Punggung kaki kanan kiri bengkak.
- Kekuatan otot :
Tangan kanan 5
Tangan kiri 5
Kaki kanan 4
Kaki kiri 4
- Skor GCS 15.

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak dan kelelahan.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan diabetes mellitus.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan poliuri dan dehidrasi.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Ketidakefektifan perfusi jaringan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Observasi status hidrasi (kelembaban membran mukosa, TD
perifer berhubungan dengan
selama 3 x 24 jam maka ketidakefektifan ortostatik, dan keadekuatan dinding nadi)
diabetes mellitus. perfusi jaringan teratasi dengan kriteria hasil:
2. Monitor HMT, Ureum, albumin, total protein, serum
osmolalitas dan urin
1. Tekanan systole dan diastole dalam
3. Observasi tanda-tanda cairan berlebih/ retensi (CVP
batas normal.
meningkat, oedem, distensi vena leher dan asites)
2. Tidak ada gangguan mental,
4. Pertahankan intake dan output secara akurat
orientasi kognitif dan kekuatan
5. Monitor TTV
otot.
6. Monitor adanya tanda-tanda infeksi.
3. Na, K, Cl, Ca, Mg, BUN, Creat dan 7. Kompres dengan air hangat bagian yang bengkak.
Biknat dalam batas normal.
4. Tidak ada distensi vena leher.
5. Intake output seimbang.
6. Tidak ada oedem perifer dan asites.

D. IMPLEMENTASI
Dx. Kep Tanggal Implementasi Respon TTD
Waktu

1 19 Juni 2012 - Memberikan injeksi cefotaxim dan ranitidin S : klien menanyakan fungsi obat cefotaxim dan
08.00 WIB ranitidin
O : Klien kooperatif.
08.05 WIB - Merapikan tempat tidur dan menciptakan S : klien mengatakan “terimakasih”
lingkungan yang terapeutik O : klien kooperatif, tempat tidur bersih.
08.00 WIB - Mengkaji faktor penyebab kelelahan S : klien mengatakan cepat lelah jika beraktivitas dan
pusing.
O : klien kooperatif, ada bengkak di punggung
kaki kanan dan kiri
08.10 WIB - Mengkaji pola tidur klien S : Klien mengatakan tidur kurang lebih 8 jam
per hari, saat di rumah sakit frekuensi
tidur bertambah menjadi 10 jam per hari.
O : palpebral tidak kehitaman, konjungtiva
tidak anemis, kantung mata tidak membengkak.
10.00 WIB - Membantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas S : klien mengatakan bisa melakukan
ringan yang bisa dikerjakan pekerjaan rumah yang ringan seperti
- Membantu klien untuk menentukan jadwal menyapu, mencuci piring.
aktivitas sehari-hari. O : klien kooperatif.

12.00 WIB - Mengukur tanda-tanda vital S : klien mengatakan pusing


O : TD 120/90 mmHg, nadi 96 kali per menit,
suhu 37,5° C, pernafasan 20 kali per menit.
12.10 WIB - Mengkaji kekuatan otot S:-
O : ekstremitas atas kanan dan kiri 5, ekstremitas
bawah kanan dan kiri 4.
12.15 WIB - Mengajarkan teknik ROM S : klien mengatakan akan melakukan ROM
O : klien kooperatif.
20 Juni 2012 - Memberikan injeksi ranitidine dan cefotaxim S:-
08.00 WIB O : klien kooperatif
09.00 WIB - Mengajarkan teknik ROM pada keluarga S : -
klien. O : Klien kooperatif.
09.30 WIB - Mengklarifikasi jadwal yang sudah S : klien mengatakan kemarin jalan-jalan
ditentukan pada tanggal 19 Juni 2012. sampai depan ruangan ditemani keluarga.
O : klien kooperatif.
12.00 WIB - Mengukur TTV S : klien mengatakan pusing sudah berkurang.
O : Klien kooperatif, TD 110/80 mmHg, nadi 86
kali per menit, suhu 37° C, pernafasan 19 kali per
menit.
08.00 WIB - Memberikan penguatan positif untuk S : klien mengatakan akan melakukan
melakukan aktivitas ringan. aktivitas ringan, jika sudah terasa lelah
akan beristirahat
O : klien kooperatif
2 19 Juni 2012 - Mengobservasi tanda-tanda cairan berlebih/ S : -
08.30 WIB retensi (CVP meningkat, oedem, distensi O : bengkak di punggung kaki kanan dan kiri
vena leher dan asites)
10.00 WIB - Mengompres bagian bengkak dengan air S : klien mengucapkan terimakasih
hangat. O : Klien kooperatif.
12.00 WIB - Mengukur tanda-tanda vital. S : klien mengatakan pusing
O : TD 120/90 mmHg, nadi 96 kali per menit,
suhu 37,5° C, pernafasan 20 kali per menit.
12.10 WIB - Mengkaji tingkat mobilitas fisik. S : klien mengatakan malas untuk
melakukan aktivitas karena terasa berat
dan cepat lelah.
O : kekuatan otot ekstremitas atas 5,
kekuatan otot ekstremitas bawah 4.
20 Juni 2012 - Mengajarkan pada keluarga untuk S : -
08.30 WIB mengompres hangat. O : bengkak berkurang.
- Melakukan kompres hangat pada daerah
bengkak.
09.00 WIB - Monitor tanda-tanda infeksi S:-
O : Klien kooperatif, warna kulit yang
bengkak adalah kemerahan.
12.00 WIB - Mengukur TTV S : klien mengatakan pusing sudah berkurang.
O : Klien kooperatif, TD 110/80 mmHg, nadi 86
kali per menit, suhu 37° C, pernafasan 19 kali per
menit.

E. EVALUASI
Tanggal No. Diagnosa Evaluasi TTD
Waktu Dx. Keperawatan
16 Juni 2012 1 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
S:
08.00 WIB gaya hidup kurang gerak dan kelelahan. - klien mengatakan akan mencoba untuk
melakukan aktivitas yang ringan terlebih
dahulu, jika merasa lelah klien akan beristirahat,
klien mengatakan akan menggunakan jadwal
harian sebagai acuan untuk latihan beraktivitas.
- Klien mengatakan sudah mencoba melakukan
aktivitas ringan seperti jalan-jalan sampai depan
ruang Alamanda.
O:
- Klien tampak bersemangat.
- Klien membuat jadwal untuk beraktivitas.
- Klien mengalami kemajuan dalam beraktivitas
(belajar untuk tidak bedrest)

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

- Lanjutkan jadwal aktivitas.


- Berikan penguatan positif terhadap klien.

Anda mungkin juga menyukai