Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TULBAKON DAN ASUHAN KEPERAWATAN

IMROATUR ROSIDAH

201801108

2C KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARAPALU

2019
1. Tulbakon
A. Devinisi
Tulbakon Merupakan proses verifikasi terhadap akurasi dari komunikasi lisan dengan
cepat. Komunikasi dengan pendekatan TBAK (tulis-baca-konfirmasi) dilakukan saat
petugas menerima instruksi verbal pertelepon/lisan dari dokter penanggung jawab pasien
(DPJP). Komunikasi ini juga harus dilakukan pada saat petugas menerima laporan hasil
tes kritik/critical test/ pemeriksaan cito, yaitu hasil pemeriksaan diagnostik/ penunjang
yang meemrlukan penanganan segera.
B. Tujuan :
1. Membantu tenaga kesehatan melakukan komunikasi per-telepon dengan teknik
Tbak(tulbakon)
2. Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan/instruksi
C. Prosedur komunikasi TBAK (tulbakon), adalah sebagai berikut :
Tulis
Penerima pesan menuliskan pesan lengkap yang disampaikan pengirim di catatan
perkembangan pasien terintegrasi (CPPT), meliputi :
a. Tanggal dan jam pesan diterima
b. Nama lengkap pasien, tanggal lahir, diagnosa
c. Gunakan simbol/ singkatan sesuai standar
d. Dosis/ nilai harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran
e. Nama petugas pelapor / penerima pesan
f. Bila pesan melalui telepon, pengirim pesan/ dokter menandatangani pada saat visit
hasil berikutnya.
Baca
Baca yaitu membacakan kembali instruksi/ isi pesan lengkap tersebut kepada pemberi
pesan
Konfirmasi
a. Pemberi pesan konfirmasi isi pesan dengan jawaban “ya benar”
b. Pemberi pesan/ instruksi menandatangani dan menulis tanggal dan jam
penandatanganan dalam kontak stempel KONFIRMASI dalam catatan perkembangan
terintegrasi, dalam waktu 1x24 jam.
Contoh :

R.S.Santa Elisabeth KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN LISAN DENGAN

Jl. H. Misbah No. 7 TULIS BACA KONFIRMASI (TulBaKon)

Medan

Telp..id(061)
Email : rsemdn@yahoo.co
414
4737,
No. Dokumen Revisi Halaman
451
2455 20.02.01 00 ½

Fax. (061) 4143168

Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL OPERASIONAL
10 November 2015

Pengertian Komunikasi efektif lisan dengan TulBaKon adalah tehnik komunikasi lisan per
telepon dengan menulis, membaca ulang dan melakukan konfirmasi pesan yang
diterima oleh pemberi pesan
Tujuan 1. Membantu Tenaga Kesehatan melakukan komunikasi verbal dengan
tehnik TulBaKon
2. Tidak ada kesalahan dalam menerima pesan/instruksi.
Kebijakan 1. SK. Direktur Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan No: 164-C/DIR-
RSE/SK/III/2015
Prosedur A. Persiapan
Penerima pesan menyiapkan rekam medis pasien dan stempel Read
Back. Pastikan identitas dengan mencocokkan nama, tanggal lahir
dan nomor rekam medis pasien yang akan dilaporkan dengan metode
SBAR
B. Pelaksanaan
1. Tul: Tuliskan pesan yang disampaikan oleh DPJP(pemberi pesan)
pada lembar catatan perkembangan pasien terintegrasi(CPTT).
2. Ba: Bacakan kembali (Read Back) pesan yang sudah ditulis
kepada DPJP (Pemberi pesan). Selesai membacakan pesan,
penerima pesan mengingatkan DPJP (pemberi pesan) untuk
melakukan konfirmasi
3. Kon: Konfirmasi Instruksi atau hasil kritis yang disebutkan oleh
pemberi pesan dengan jawaban”ya benar, bila sesuai dengan
instruksi/pesan yang diberikan sebelumnya.Konfirmasi dilakukan
dalam waktu 1x24 jam dengan cara DPJP menuliskan nama,
praf/tandatangan tanggal dan jamkehadiran di kolom stempel
Read Back pemberi pesan dilembar Catatan perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT).

R.S. Santa Elisabeth KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN LISAN DENGAN


TULIS BACA KONFIRMASI (TulBaKon)
Jl. H. Misbah No. 7

Medan

Telp..id(061)
Email : rsemdn@yahoo.co 4144737, No. Dokumen Revisi Halaman
4512455
20.02.01 2/2
Fax. (061) 4143168

Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL OPERASIONAL
10 November 2015

Unit Terkait 1.Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Laboratorium
5. Instalasi Farmasi
2.Asuhan keperawatan penyakit diabetes mellitus tipe II

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2012.
Ruang : Alamanda.
1. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gedong Songo Raya, Semarang
Agama : Islam
Status : Kawin
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus tipe II
Nomor RM : 18.11.59
Tanggal masuk : 16 Juni 2012
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Gedong Songo Raya, Semarang
Hub. Dengan klien : Suami
3. Keluhan Utama
Klien mengatakan kakinya terasa kesemutan dan terasa berat untuk berjalan.
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan dua hari yang lalu kepalanya pusing, rasanya cekot-cekot. Klien
mengatakan lemas dan bila berjalan kaki terasa berat. Kaki sering merasa kesemutan.
Kemudian diperiksakan di puskesmas wilayah Gedong Songo, nilai GDS adalah 411.
Dari pihak puskesmas menganjurkan klien untuk periksa di poliklinik Rumah Sakit.
Klien memeriksakan diri di RSUD Tugurejo pada tanggal 16 juni 2012, hasil yang
didapat adalah GDS 298, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88x/menit. Klien disarankan
untuk rawat inap, diagnosanya adalah diabetes mellitus tipe II. Klien dirawat di ruang
alamanda, di ruangan klien mendapatkan terapi obat metformin 3 x 500 mg, asam
mefenamat 3 x 500 mg, BC 3 x 100 mg , cefotaxim 2 x 2 mg, ranitidine 2 x 2 ml, dan
infus Nacl 20 tpm 500 cc.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien pernah operasi batu ginjal satu tahun yang lalu.
6. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak mempunyai riwayat diabetes mellitus, hipertensi, jantung, dan lain-lain.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
Tanggal 19 Juni 2012
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Denyut nadi : 88 kali/menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Suhu : 37,5°C
b. Kulit
Warna kulit sawo matang, bengkak di kaki kanan dan kiri, kulit kering, turgor kulit di
ekstremitas bawah buruk.
c. Kepala dan Leher
Bentuk kepala : mesochepal.
Rambut : rambut beruban, panjang, ikal, tipis, penyebaran merata, tidak ada
lesi.
Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, palpebra tidak
kehitaman, penglihatan baik.
Telinga : simetris, tidak ada keluaran yang abnormal.
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada lesi, tidak ada massa.
Mulut : Tidak ada sariawan, mukosa bibir kering, tidak ada gusi berdarah.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe.
d. Jantung
Inspeksi : IC tampak.
Palpasi : IC teraba di SIC V.
Perkusi : Pekak.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, tidak ada bising, tidak ada gallop.
e. Paru-paru
Inspeksi : simetris, pengembangan dada kurang maksimal.
Palpasi : pengembangan paru kanan dan kiri simetris.
Perkusi : sonor.
Auskultasi : tidak ada suara whezzing dan ronkhi.
f. Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit sawo matang.
Auskultasi : bising usus 10 kali/menit.
Palpasi : tidak terdapat massa, tidak ada benjolan.
Perkusi : timpani.
Daftar pustaka

https://ppjp.ulm.ac.id>article> pdf
https://id.scribd.com>document

Anda mungkin juga menyukai