Terapi Bermain Lego
Terapi Bermain Lego
Disusun Oleh:
1. RIZKA WIGATI
2. SISKA SRI MULYANI
3. DIAH SARI FATKHUROHMAH
4. EKA SEPTIANINGRUM
5. WILINA AGUSTIN
6. PIPIT FITRIYANI
7. TRI SUCI WAHYUNINGSIH
8. PRADIPTA WAHYU PAMUNGKAS
9. IMAM MAULANA
10. DWI AYU MITASARI
11. KHOLIFAH ULFI SANAH
12. IQBAL ADI PRADANA
13. ADE AMALIAWINDIASTARI
14. ANA AUNUL ATQIA
15. WINDA RIZKI AMALIA
16. M. TOTO ISKANDARDINATA
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi
efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu:
1. Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya
2. Mengekspresikan perasaannya selam menjalani perawat
3. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
4. Beradaptasi dengan lingkungan
5. Mempererat hubungan antara perawat dan anak
1.3 Sasaran
Anak usia 1-3 tahun yang sedang menjalani terapi rawat inap di ruang anak RS Gunung
Jati Cirebon
BAB II
TINJAUAN TEORI
Hambatan bermain di rumah sakit yang mungkin muncul seperti usia antar
pasien tidak dalam satu kelompok usia, pasien tidak kooperatif atau tidak
antusias terhadap permainan, dan a
Pokok Bahasan : Terapi bermain pada anak di rumah sakit Gunung Jati Cirebon
Sub Pokok Bahasan : Terapi bermain anak usia 1-3 tahun
Tujuan : Mengurangi dampak hospitalisasi dan mengoptimalkan tingkat
perkembangan anak
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat Bermain : Ruang kemuning
Peserta :
1. Anak usia 1–3 tahun
2. Tidak mempunyai keterbatasan fisik
3. Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
4. Pasien kooperatif
Sarana :
1. Ruangan tempat bermain
2. Tikar/ kursi untuk duduk
Media : Lego
Deskripsi Permainan :
Terapi bermain yang dilakukan menggunakan lego yang sudah disediakan. Anak berusaha
menyusun lego sesuai yang diperintahkan dan kreasi mereka masing-masing. Anak yang
dapat menyusun lego dengan cepat dan tepat maka akan mendapatkan reinforcement positif
dalam bentuk hadiah.
Tujuan Permainan :
1. Melatih motorik halus
2. Meningkatkan kreativitas
3. Melatih konsentrasi
4. Anak dapat mengenal warna
5. Mengasah kognitif anak
Proses Bermain :
No Terapis Waktu Subjek Terapi
1 Persiapan 5 menit Ruangan, alat, anak dan
a. Menyiapkan ruangan keluarga siap
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan anak dan keluarga
2 Pembukaan 5 menit Memperhatikan dan menjawab
a. Beri salam pembuka salam
b. Memperkenalkan diri
c. Sesama anak saling berkenalan
d. Menjelaskan pada anak dan keluarga
tentang maksud dan tujuan bermain
dan cara bermain
2 Proses 15 menit Mengikuti terapi bermain
a. Anak diminta untuk menyusun lego
terpanjang
b. Anak diminta untuk menyusun lego
terpendek
c. Anak diminta untuk menyusun lego
tertinggi
d. Anak diminta untuk menyusun lego
terendah
e. Anak diminta untuk menyusun lego
sesuai keinginan mereka
f. Berikan hadiah bagi yang menyusun
lego dengan benar
3 Penutup 5 menit Memperhatikan dan menjawab
a. Menyimpulkan permainan dan salam
mengucapkan salam
2. Co-Leader :
a. Iman maulana
b. Dwi ayu mitasari
c. Kholifah ulfi sanah
d. Diah sari fatkhurohmah
Tugas :
a. Membantu leader dalam mengorganisasi anggota
b. Membatu leader dalam menjalankan perannya
c. Bersama leader sebagai contoh dalam bentuk kerja sama yang baik dalam bekerja
d. Menyampaikan informasi dari fasilitator kepada leader
e. Mengingatkan leader tentang waktu kegiatan
f. Mengingatkan leader jika jalan terapi bermain tidak sesuai
3. Observer :
a. Ade amalia mindiastari
b. Winda rizki amalia
c. Pipit fitriyani
d. M. toto iskandardinata
Tugas :
a. Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal
b. Mencatat seluruh proses bermain dan semua perubahan perilaku
c. Mencacat dan mengamati peserta aktif dari program bermain
4. Fasilitator :
a. Iman maulana
b. Ana aunul atqia
c. Tri suci wahyuningsih
d. Wilina agustin
Tugas :
a. Menyiapkan alat-alat permainan
b. Memberi motivasi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang di jelaskan
c. Mempertahankan kehadiran anak
d. Mencegah gangguan atau hambatan terhadap anak baik luar maupun dalam
Anak Anak
Kriteria Evaluasi :
1. Evaluasi Struktural
a. Sebelum pelak sanaan kegiatan,pre planning telah disiapkan sehari sebelumnya.
b. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup dan memungkinkan klien
untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
c. Anak-anak sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Leader, co-leader, observer dan fasilitator berperan sebagaimana mestinya
2. Evaluasi Proses
a. Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai yaitu 30 menit.
b. Peserta tidak meninggalkan tempat
c. Para peserta yang diberikan terapi bermain dalam keadaan umum baik
d. Terapi dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan
e. Peserta antusias mengikuti terapi bermain ini
f. Pelaksaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar
3. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan anak mampu mempraktekan apa yang sudah diajarkan
b. Anak dapat menyapaikan persaannya setelah melakukan terapi bermain
c. Anak mampu menyatakan rasa senangnya
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bermain merupakan aspek penting dalam kehidupan anak yang mencerminkan
kemampuan fisik, kognitif,emosional, dan social anak tersebut, tanpa mempergunakan
alat yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberikan kesenangan maupun
mengembangkan imajinasi anak, dimana dalam bermain anak akan menemukan
kekuatan serta kelemahannya sendiri, minatnya, serta cara menyelesaikan tugas-tugas
dalam bermain. Bermain bagi anak adalah suatu kebutuhan selayaknya bekerja pada
orang dewasa , oleh sebab itu bermain dirumah sakit sangat diperlukan guna mengatasi
adanya dampak hospitalisasi yang dirasakan oleh anak. Dengan bermain, anak tetap
dapat melanjutkan tumbuh kembangnya tanpa terhambat oleh adanya dampak
hospitalisasi tersebut.
4.2 Saran
1. Orang tua
Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam memilih permainan bagi anak agar anak
dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.pemilihan permainan menjadi point
penting dari stimulus yang akan didapat dari permainan tersebut. Factor keamanan
dari permainan yang dipilih juga harus tetapdiperhatikan.
2. Rumah sakit
Sebagai tempat pelayanan kesehatan,sebaiknya rumah sakit dapat meminimalkan
trauma yang akan anak dapatkan dari hospitalisasi dengan menyediakan ruangan
khusus untuk melakukan tindakan
3. Mahasiswa
Mahasiswa diaharapkna dapat tetap membantu anak untukmengurangi damapak
hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai dengantahapkembangnya. Karena
dengan terapi bermain yang tepat, maka anak dapat terus melanjutkan tumbuh
kembang anak walaupun dirumah sakit
DAFTAR PUSTAKA