Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN PERTEMUAN KE 4

LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS

NAMA KELOMPOK : Kelompok 6

No Nama NPM
1 Rama Putra Wahyu U.S 1810 1109 33
2 Rhino Ibrahim 1810 1111 94
3 Vicky Ardiansyah 1810 1111 95
4 M. Bima Nugraha P 1810 1114 52

Program Studi : S1 Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


SURABAYA
2019
Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuagan, atau sering disebut Neraca:

1. Melaporkas Aset, Liabilitas, dan Modal Entitas pada periode tertentu


2. Memberikan informasi tentang sumber daya, kewajiban kepada kreditur dan ekuitas dalam
sumber daya bersih.
3. Membantu dalam memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan

1. KEGUNAAN & KETERBATASAN LAPORAN POSISI KEUANGAN

Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai risiko-risiko entitas dan
arus kas masa depan.

Kegunaaan laporan posisi keuangan bagi pengguna laporan keuangan adalah sebagai berikut:

 Mengevaluasti struktur pendanaan


 Menganalisis likuiditas (kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi
kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya)
 Menilai solvabilitas (kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada
dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.)
 Menilai flesibilitas keuangan (tingkat kapasitas dan kecepatan perusahaan untuk dapat
memobilisasi sumber daya keuangannya atau mengambil tindakan secara preventif,
reaktif, dan eksploitatif agar dapat memaksimalkan nilai perusahaan / emampuan suatu
perushaan untuk dapat menyesuaikan atau beradaptasi dengan suatu fenomena yang
terjadi diluar perencanaan)

Keterbatasan laporan posisi keuangan

 Pilihan pengukuran beberapa asset tertentu berdasarkan biaya perolehan (Historical Cost)
atau biaya perolehan terdepresiasi, bukan pada nilai saat ini, sehingga tidak mencerminkan
nilai wajar dari aset.
 Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di laporan posisi keuangan melibatkan
pertimbangan dan estimasi.
 Rekayasa Keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan
pembiayaan off-balace sheet.

2. ELEMEN LAPORAN POSISI KEUANGAN

Elemen-elemen Dasar Laporan Keuangan

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.3, Elements of Financial Statements of


Business Enterprises, mendefinisikan elemen-elemen yang saling berkaitan yang secara langsung
berhubungan dengan pengukuran kinerja dan status dari perusahaan antara lain:

 Aktiva, adalah kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa
lalu.
 Kewajiban, adalah kemungkinan pengorbanan manfaat ekonomi di masa depan yang
timbul dari hutang saat ini suatu entitas untuk mengalihkan aktiva atau memberikan jasa
kepada entitas lain di masa depan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa masa lalu.

 Ekuitas, adalah kepentingan residual dari aktiva suatu entitas yang tersisa setelah
mengurangi dengan kewajibannya. Dalam perusahaan bisnis, .ekuitas ini adalah saham
kepemilikan

 Investasi oleh pemilik, adalah peningkatan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan dari pengalihan sesuatu yang bernilai kepada perusahaan dari entitas lain
untuk mendapatkan atau meningkatkan kepemilikan (ekuitas) dari perusahaan.

 Distribusi kepada pemilik, adalah penurunan aktiva bersih dari perusahaan yang
diakibatkan oleh pengalihan aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh
perusahaankepada pemilik. Distribusi kepada pemilik menurunkan kepemilikan
(ekuitas) dalam perusahaan.
 laba komprehensif, adalah perubahan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan selama periode
tertentu yang diakibatkan dari transaksi dan peristiwa serta kejadian-kejadian lain dari
sumber non pemilik. Laba komprehensif mencakup semua perubahan yang terjadi pada
ekuitas selama satu periode kecuali perubahan yang ditimbulkan oleh investasi pemilik dan
distribusi kepada pemilik.

 Pendapatan, adalah arus masuk atau peningkatan lain dari suatu aktiva sebuah entitas atau
pelunasan kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode
tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama
entitas yang sedang berjalan.

 Beban, adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva sebuah entitas atautimbulnya
kewajiban kewajiban sebuah entitas (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode
tertentu yang dihasilkan oleh penyampaian atau produksi barang, pemberian jasa, atau
pelaksanaan aktivitas lain yang menjadi bagian dari operasi-operasi pusat atau utama
entitas yang sedang berjalan.

 Keuntungan, adalah peningkatan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas
yang insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian
lainnya yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari
pendapatan atayentitas investasi pemilik.

 Kerugian, adalah penuruan ekuitas (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi entitas yang
insidental atau sampingan dan dari semua transaksi dan peristiwa serta kejadian lainnya
yang mempengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang timbul dari beban atau
distribusi kepada pemilik.

Definisi-definisi di atas memberikan metode penyaringan pertama yang signifikan dalam


menentukan isi dari laporan keuangan, Definisi ini menguraikan karakteristik penting yang harus
dipenuhi sebelum peristiwa dan kejadian dapat dianggap sebagai elemen dari laporan keuangan.
Jenis dan Bentuk Penyajian Laporan Keuangan

Dalam prakteknya, secara umum ada lima laporan keuangan yang bisa disusun, yaitu:

1. Neraca (Balance sheet) adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksud adalah posisi jumlah
dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Neraca memiliki
dua bentuk penyajian : a) bentuk rekening (account form) atau skontro, dalam bentuk ini
aktiva ditempatkan di sebeblah kiri dan pasiva ditempatkan di sebelah kanan, b) bentuk
laporan (report form) atau staffel, dalam bentuk ini aktiva ditempatkan di bagian atas
sedangkan pasiva ditempatkan di bawah aktiva secara vertikal.
2. Laporan laba rugi (Income statement) adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah
pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh, laporan laba rugi memiliki dua
bentuk penyajian (Fraser dan Ormiston, 2004) yaitu: a) format satu tahap (single step format)
mengumpulkan pendapatan-pendapatan dalam satu kelompok kemudian dipotong dengan
beban untuk mencapai laba bersih, b) format fase berjenjang (multiple step format) yang
menyajikan laba berjenjang (laba kotor, laba usaha, dan laba sebelum pajak) sebelum sampai
ke laba bersih untuk periode berjalan.
3. Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.
laporan arus kas terdiri atas arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu.
4. laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki
pada saat ini. kemudian laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
terjadinya perubahan modal di suatu perusahaan.
5. Catatan atas laporan keuangan, yaitu laporan yang memberikan informasi apabila adalah
laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
3. KLASIFIKASI DALAM LAPORAN KEUANGAN

Ada tiga elemen statmen keuangan yang tercantum dalam laporan posisi keuangan , yaitu:
1. Aset (asset). Aset adalah sumber daya yang dikendalikan oleh suatu entitas sebagai peristiwa
masa lalu dan dari aset tersebut diharapkan ada manfaat ekonomi masa depan yang mengalir ke
dalam entitas.

2. Liabilitas (liabilities). Liabilitas adalah kewajiban kini perusahaan yang timbul dari
peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya suatu
entitas pada masa yang akan datang.

3. Ekuitas (equity). Ekuitas adalah kepentingan sisa dalam aset perusahaan setelah
dikurangi semua liabilitas.

4. FORMAT LAPORAN POSISI KEUANGAN


a) Format Laporan Keuangan Laba Rugi
 Single Step
Bentuk laporan laba rugi single step lebih sederhana. Pada format ini semua
pendapatan dan keuntungan yang didapat ditempatkan di bagian awal laporan laba
rugi. Kemudian dikurangi dengan seluruh beban atau biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Selisih antara total pendapatan dan total beban inilah yang menunjukan
laba-rugi perusahaan pada periode tersebut.
Bentuk atau format laporan keuangan laba rugi single step seperti berikut:
b) Multiple Step
Format laporan keuangan laba rugi multiple step lebih kompleks. Untuk membuat
laporan laba rugi multiple step, pertama Anda harus memisahkan transaksi
operasional dan non-operasional. Kedua, Anda harus membandingkan biaya dan
beban dengan pendapatan yang berkaitan. Setelah itu Anda baru dapat menghitung
laba operasionalnya. Laba operasional akan menunjukan perbedaan antara aktivitas
biasa dan aktivitas insidentil atau ekstra ordinari.
Adapun format laporan keuangan laba rugi multiple step sebagai berikut:
b) Format Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan baik
berupa peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama satu periode. Beberapa
data yang diperlukan untuk membuat laporan ini adalah modal awal, prive atau
pengambilan dana pada periode tersebut, dan total laba atau rugi bersih yang
diperoleh. Karena untuk membuat laporan ini dibutuhkan laba-rugi maka laporan
ini dibuat setelah laporan laba rugi selesai.
Untuk contoh format laporan keuangan perubahan modal, ada di bawah ini:

c) Format laporan Neraca


Seperti namanya neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang
menunjukan posisi dan informasi keuangan sebuah perusahaan. Dalam laporan
neraca, Anda akan melihat informasi tentang aset, kewajiban dan modal perusahaan
secara lengkap dan rinci. Dengan kata lain, elemen dalam laporan neraca ya hanya
tiga akun tersebut. Untuk membuat neraca, Anda dapat menggunakan pedoman
persamaan akuntansi yaitu:

Aset untuk sisi aktiva sementara kewajiban dan modal untuk sisi pasiva. Ingat,
antara sisi aktiva dan pasiva harus seimbang.
Contoh format laporan keuangan neraca seperti berikut ini:
d) Format Laporan Arus Kas
Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas perusahaan yang masuk
dan keluar. Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator untuk
memprediksi arus kas di periode yang akan datang.
Laporan arus kas merupakan bentuk pertanggungjawaban arus kas masuk dan
keluar selama periode pelaporan.
Laporan arus kas terdiri dari 3 aktivitas utamanya, berikut ketiga aktivitas tersebut:

 Aktivitas Operasi (Operating Activities)


Aktivitas operasi merupakan laporan arus kas yang terdiri dari kegiatan operasional
perusahaan. Dengan kata lain, aktivitas ini dapat diperoleh dengan memasukkan
nilai dari pengaruh kas/bank pada transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba
bersih. Contohnya seperti, penjualan barang dan jasa dari pelanggan, pembelian
persediaan, dan lainnya.
 Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas investasi ini berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari
penjualan atau pun pembelian aktiva tetap.
 Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)
Seperti namanya, aktivitas pendanaan merupakan aktivitas kas yang berasal dari
penambahan modal perusahaan. Untuk menghitung aktivitas ini, Anda dapat
memasukkan nilai penambahan atau pengurangan kas yang berasal dari kewajiban
jangka panjang dan ekuitas pemilik.
Berikut contoh format laporan keuangan arus kas:
e) Format Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan keuangan
suatu entitas. Namun, catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib dibuat
oleh perusahaan. Sehingga biasanya perusahaan yang membuat catatan atas laporan
keuangan adalah perusahaan-perusahaan skala besar atau perusahaan yang go
public.

Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang rinci
tentang hal-hal yang ada pada jenis laporan keuangan lainnya. Sehingga letak
catatan atas laporan keuangan ada di belakang sendiri. Laporan ini akan
memudahkan Anda dalam memahami laporan keuangan lainnya karena isi nya
yang sangat rinci. Jadi tidak heran jika bentuk catatan atas laporan keuangan ini
sangat tebal dan terdiri dari banyak halaman.
5. PENGUNGKAPAN LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan merupakan hal yang perlu diperhatikan
oleh penilaian (judgment) manajer. Tingkat pengungkapan yang makin mendekati pengungkapan
penuh (full disclosure) akan mengurangi asimetri informasi yang merupakan kondisi yang
dibutuhkan (necessary condition) untuk dilakukannya manajemen laba (Trueman and Titman,
1998). Karenanya tingkat pengungkapan memiliki hubungan negatif dengan manajemen laba.
Perusahaan dengan tingkat pengungkapan minimal cenderung melakukan manajemen laba dan
sebaliknya (Lobo and Zhou, 2001) dalam Yanivi (2003).

Dalam Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 1 tentang penyajian laporan
keuangan, paragraph 70 mengatakan:

 Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian


jumlah yang tertera dalam neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan
laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban
kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup
informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan serta pengungkapan-
pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

 Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
 Informasi yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
 Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian secara wajar.

Semakin lengkap informsi yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (full disclosure)
maka pembaca laporan keuangan akan semakin mengerti kinerja keuangan perusahaan.
6. KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS

Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas ( cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan segera dapat
dijadikan kas dalam jumlah yang dapat yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai
yang tidak signifikan. Item setara kas umumnya berjangka waktu tiga bulan tau kurang.

Tujuan penyusunan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pembayaran kas yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu.

Untuk mencapai tujuan tersebut laporan arus kas melaporkan:

 Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan operasi suatu entitas;
 Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan investasi
 Informasi tentang jumlah kas yang diperoleh dari kegiatan pendanaan dan kenaikan atau
penurunan bersih kas selama periode waktu tertentu.

7. KAS DAN SETARA KAS

Definisi Kas Dan Setara Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya
ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat
pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo
rekening giro di bank. Menurut PSAK 2, setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga
bulan atau kurang yang memenuhi syarat sebagai setara kas.

Deposito yang jatuh temponya kurang atau sama degan tiga bulan dan tidak diperpanjang
terus-menerus (rollover) dapat dikategorikan sebagai setara kas. Bank adalah saldo rekening giro
yang dapat digunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan usaha. Yang tidak termasuk dalam
pengertian kas, baik menurut akuntansi dan perpajakan adalah:
 Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover Saldo rekening berupa
deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover tidak termasuk dalam
pengertian kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
 Prangko dan materai Biasanya perusahaan mempunya persediaan prangko dan materai
yang dapat dipakai sewaktu-waktu. Persediaan ini tidak termasuk dalam pengertian kas,
sekalipun persediaan ini sering disimpan oleh kasir perusahaan. Apabila jumlahnya
cukup besar, persediaan ini dapat digolongkan ke dalam persediaan perlengkapan alat-
alat kantor (supplies).
 Kas bon atau uang muka Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai
tidak dapat digolongkan ke dalam kas. Kertas-kertas tersebut tidak dapat digunakan
sewaktu-waktu, sehingga tidak dapat dianggap sebagai uang tunai.
 Cek mundur dan cek kosong Cek mundur tidak dapat diuangkan sampai jatuh temponya
sehingga tidak memenuhi syarat sebagai kas. Cek mundur yang diterima untuk melunasi
piutang belum mengurangi saldo piutang. Apabila dapat diuangkan karena tidak cukup
dananya di bank, cek tersebut disebut cek kosong. cek kosong sama sekali tidak memiliki
harga, sehingga tidak dapat dianggap sebagai aset perusahaan.

Untuk keperluan penyusunan neraca komersialdan neraca fiskal, kas dan bank dilaporkan
sebesar nilai nominal. Perlakuan terhadap kas dan bank dalam perpajakan dan akuntansi pada
umumnya tidak jauh berbeda. Ketentuan perpajakan tidak mengatur secara rinci mengenai teknik
dan metode pembukuan kas dan bank. Oleh karena itu, praktik akuntansi komersial yang mengatur
tentang teknik dan metode pembukuan kas dan bank dapat diikuti sepenuhnya.

Untuk tujuan pengendalian kas dan bank, perusahaan pada umumnya melakukan pemisahan dana
antara kas kecil (petty cash) dan kas besar (cash on hand). Kas kecil umumnya dipakai untuk
pengeluaran harian perusahaan yang sifatnya rutin dan tidak besar jumlahnya. Kas besar umumnya
dipakai oleh perusahaan untuk pengeluaran tertentu dan disimpan oleh perusahaan di dalam
brankas.
Dalam kas kecil dikenal dua sistem, yaitu:

1. Imprest fund system (sistem dana tetap dengan pencatatan transaksi dan mutasi
dana kas kecil dilakukan pada saat peggantian dana).
2. Fluctuating fund system (sistem dana berfluktuasi dengan pencatatan transaksi dan
mutasi dana setiap saat). Wajib Pajak (WP) dapat memilih sala satu dari kedua
sistem di atas dan semua itu diserahkan sepenuhnya pada praktik pembukuan WP.

8. KLASIFIKASI LAPORAN ARUS KAS


Klasifikasi arus kas yaitu arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi dan arus kas
aktivitas pendanaan.

a. Arus kas aktivitas operasi


Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas operasi merupakan Arus kas operasi merupakan aktivitas
penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi
dan aktivitas pendanaan yaitu kegiatan utama atau kegiatan operasional badan usaha tersebut

 Adapun arus kas masuk lainnya yang berasal dari kegiatan operasional misalnya :
1. Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan hasil dari penjualan barang dan
jasa.
2. Penerimaan tunai dari langganan yang merupakan pendapatan bunga atas piutang
yang ada.
3. Penerimaan retur (pengembalian dana) dari suplier

 Arus kas keluar misalnya :


1. Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual.
2. Pembayaran hutang dan bunga atas hutang-hutang perusahaan tersebut baik hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
3. Pembayaran pajak penghasilan pada pemerintah atas keuntungan yang diperoleh
perusahaan dan pembayaran kewajiban serta denda lainnya.
4. Pembayaran gaji, juga seluruh pembayaran tunai yang tidak berasal dari transaksi
investasi atau pendanaan seperti pengembalian dana kepada langganan dan
sumbangan, pembayaran tuntutan di pengadilan dan lainnya.

b. Arus kas aktivitas investasi

Klasifikasi arus kas berdasarkan aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran
kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap sehubungan dengan sumber daya
yang bertujuan menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.

Aktivitas investasi meliputi siklus kegiatan jangka panjang yang mempengaruhi investasi dalam
aktiva tetap, juga investasi serta pemberian dan penagihan pinjaman kepada perusahaan lainnya.
Arus kas masuk terjadi bila kas diterima dari hasil atau pengubahan investasi yang dilakukan
sebelumnya.

 Adapun arus kas masuk dari aktivitas investasi misalnya dari :


1. Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud serta aktiva produktif lainnya
(tidak termasuk persediaan).
2. Hasil penjualan surat berharga baik surat berharga yang merupakan investasi
maupun milik sendiri sperti saham.
3. Hasil penagihan pinjaman jangka panjang yang merupakan kegiatan investasi dan
tidak termasuk bunga.
 Arus kas keluar dari aktivitas investasi misalnya
1. pembayaran untuk pembelian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud
2. Pemberian pinjaman pada entitas lainnya berupa aktiva tetap.

c. Arus kas aktivitas pendanaan

Klasifikasi arus kas berdasarkan arus kas pendanaan (financing activities) meliputi pos-pos
kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas pendanaan berkaitan dengan bagaimana kegiatan kas
diperoleh untuk membiayai perusahaan termasuk biaya operasinya. Aktivitas ini mengakibatkan
perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Dalam
hal ini arus kas masuk merupakan kegiatan mendapatkan dana untuk kepentingan/pembiayaan
perusahaan. Sedangkan arus kas keluar adalah pembayaran kembali kepada pemilik dan kreditur
atas dana yang diberikan sebelumnya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007) arus kas pendanaan meliputi:

1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya


2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham
perusahaan.
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi ,pinjaman, wesel , hipotek , dan pinjaman
lainnya.
4. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial lease)

 Arus kas masuk dari kegiatan pendanaan misalnya adalah :


1. Pengeluaran surat berharga berupa saham
2. Menerbitkan surat hutang jangka panjang berupa obligasi dan wesel bayar jangka
panjang.
3. Pengeluaran hipotek dan lainnya.
 Arus kas keluar misalnya :
1. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan pada pemegang saham
2. Pembayaran atas pembelian/pemilikan kembali saham (treasury stock) dan obligasi
3. Pembayaran hutang pokok dana yang dipinjam kecuali bunga karena termasuk
kegiatan operasi.

9. PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas disusun dengan tujuan pihak-pihak yang membutuhkan informasi perusahaan
dapat memprediksi arus kas perusahaan di periode selanjutnya dan dengan tujuan untuk dapat
melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden dan melakukakan investasi baru. Sehingga melalui arus kas juga
para investor dapat menentukan keputusannya dengan melihat kondisi perusahaan.
Dalam penyajian laporan arus kas, terdapat dua bentuk penyajian yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal
dari kegiatan operasi.

Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan
arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan
atau pengeluaran kas.

Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara
mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya
penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.

10. SAK ETAP – Laporan posisi keuangan dan Laporan Arus Kas

Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik atau lebih dikenal
dengan (SAK ETAP) diharapkan dapat memberikan kemudahan untuk UKM dalam menyajikan
laporan keuangan. Tujuan dari SAK ETAP sendiri yakni untuk memberikan kemudahan bagi
entitas skala kecil dan menengah.

Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP, maka standar ini di maksudkan untuk digunakan oleh
entitas tanpa akuntabilitas publik, Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksudkan adalah
entitas yang tidak memliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan
untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang
menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.

Anda mungkin juga menyukai