Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | ii

Mitra Bestari
Prof. Dr. Afrizal, MA. (FISIP, Unand Padang)
Dr. A. Latief Wiyata, M. Si. (Universitas Jember, Jember)
Prof. Dr. Badaruddin, M. Si. (FISIP, USU Medan)
Dr. Fikarwin Zuska, M. Si. (FISIP, USU Medan)
Nurus Shalihin, M. Si., Ph.D. (Fak. Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang)
Dr. Semiarto A. Purwanto, M. Si. (FISIP, UI Jakarta)
Dr. Wahyu Wibowo, M. Si. (Universitas Nasional, Jakarta)

Dewan Redaksi
Dr. Zusmelia, M. Si.
Dr. Maihasni, M. Si.
Adiyalmon, S. Ag., M. Pd.
Firdaus, S. Sos., M. Si.

Pemimpin Redaksi
Firdaus, S. Sos., M. Si.

Anggota Redaksi
Dian Kurnia Anggreta, S. Sos., M. Si.
Rinel Fitlayeni, S. Sos., MA.
Surya Prahara, SH.
ISSN: 2301-8496

Alamat Redaksi:
Laboratorium Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Padang
Jl. Gunung Pangilun, Padang
Email: redaksimamangan@yahoo.com

Penerbit :
Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Padang

Contac person :
Firdaus (Hp. 085263881221/Email : daus_gila@yahoo.com)

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | i


DAFTAR ISI

Peran Perantau Terhadap Pembangunan Di Jorong Galogandang,


Nagari III Koto Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar
Vivi Emita, Zusmelia & Marleni ............................................................................................ 1-7

Julo-Julo Tani Buruh Perempuan Jorong Patamuan, Nagari Talu


Kecamatan Talamu Kab. Pasaman Barat
Sriwahyuni, Zusmelia & Delmira Syafirini ............................................................................. 8-14

Dari Petani Ke Penambang; Perubahan Sosial Ekonomi Di Jorong


Koto Panjang, Nagari Limo Koto, Kabupaten Sijunjung
Melta Ardila Sari, Ardi Abbas & Darmairal Rahmad ............................................................. 15-21

Strategi Masyarakat Multikultural Pasaman Barat Menghindari


Konflik
Elly Kristin Debora, Dian Kurnia Anggreta & Faishal Yasin ................................................... 22-37

Konflik Sopir PO. Mitra Kencana Vs Pengemudi Betor di Air Bangis,


Kab. Pasaman Barat
Helma Frida, Witrianto & Zusneli Zubir ................................................................................ 38-48

Konflik Tanah Ulayat Antara Kamanakan Malakok VS Niniak


Mamak Suku Tobo Di Nagari Padang Laweh, Kec. Koto VII, Kab.
Sijunjung
Welda Ningsih, Dian Kurnia Anggreta & Rinel Fitlayeni........................................................ 49-59

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | ii


DARI PETANI KE PENAMBANG;
Perubahan Sosial Ekonomi Di Jorong Koto Panjang,
Nagari Limo Koto, Kabupaten Sijunjung

Melta Ardila Sari1, Ardi Abbas2 & Darmairal Rahmad3


1,3Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
2 Universitas Andalas

ABSTRACT
This paper discusses the socio-economic changes are turning farmers livelihoods to miners in
Jorong Koto Panjang. This reasearch background of the rice made in gold mines so that a shift of
livelihoods, and cousing consumer behavior. The mining activities are at risk of exhaustion of the
gold content, on the one hand the life of the community is still running. This condition has
implications for the socioeconomic status of the family owners of the fields after the gold miner.
Therefore, in this paper seeks to unravel the activities of miners, and to describe the socio-economic
conditions of the post-mining of gold miners. This study uses qualitative research and descriptive.
Informal election in this study using purposive sampling technique. This type of data is primary
data and secondary data. Data collection is observation, interviews. The results of the post-mining
research of gold in no tackling, which has exhausted tilled rice fields be left just like that becomes a
swamp and sand. Post-mining social status housewife, taxi of motorcydrivers, farm workers and
laborers gold miner. Also a decline in revenue.

Keyword :Socio-economic, Miners, Livelihood Changes

ABSTRAK
Tulisan ini membahas perubahan sosial ekonomi para petani yang beralih mata pencarian
menjadi penambang di Jorong Koto Panjang Kecamatan. Penelitian ini di latarbelakangi oleh
sawah yang di jadikan tambang emas sehinga terjadi peralihan mata pencarian masyarakat,
serta menimbulkan perilaku konsumtif. Aktifitas penambangan ini beresiko, seperti habisnya
kandungan emas, disatu sisi kehidupan masyarakat tetap berjalan. Kondisi ini berimplikasi
kepada status sosial ekonomi keluarga pemilik sawah pasca penambang emas. Oleh karena itu,
dalam tulisan ini berupaya mengurai aktifitas penambang emas, serta mendeskripsikan kondisi
sosial ekonomi penambang pasca penambangan emas. Penelitian ini mengunakan penelitian
kualitatif dengan tipe deskriptif. Pemilihan informal dalam penelitian ini mengunakan tehnik
purposive sampling. Jenis data adalah data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data
dilakukan dalam dua cara: observasi, wawancara. Hasil penelitian pasca penambangan emas
tidak ada penanggulangannya, sawah yang telah habis digarap dibiarakan begitu saja menjadi
rawa dan pasir. Status sosial pascapenambangan jadi ibu rumah tangga tukang ojek, buruh tani
dan buruh penambang emas. Juga terjadi penurunan pendapatan.

Kata Kunci :Sosial Ekonomi, Penambang, Perubahan Mata Pencarian

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 15


PENDAHULUAN dengan membutuhkan modal yang relatif
Indonesia merupakan salah satu besar.
negara yang mempunyai potensi tambang Penduduk Jorong Koto Panjang di
emas terbesar di dunia. Potensi tersebut tinjau dari segi mata pencarian, pada
terbesar dari seluruh provinsi Aceh sampai umunya bermata pencarian sebagai
Papua. Sejak zaman pemerintah kolonial penambang emas. Kehadiran tambang emas
Belanda, telah dilaksanakan aktifitas di Jorong Koto Panjang mempengaruhi mata
eksploitasi kekayaan tambang emas. Sebut pencarian masyarakat, dari petani menjadi
saja di Rejang Lebong, Bengkulu, Cikotok, penambang emas, penambang emas
dan daerah lainya. Potensi edapan terdapat dilakukan di area persawahan, sehinga
di hapir seluruh daerah Indonesia, seperti banyak lahan pertanian sawah yang
pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kepulauan berubah fungsi menjadi area tambang emas.
Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tengara, Maluku, Peralihan mata pencarian dari petani
dan Papua (Diantoro, 2010). penambang emaspun terhaji, hal ini
Peres mancatat bahwa emas terdapat dikarenakan penambang emas lebih
hampir semua pelabuhan di Sumatera menguntungkan, uang yang diperoleh relatif
(Guillot, 2007). Sumatera Barat merupakan lebih banyak, sehinga kebutuhan
salah satu provinsi yang juga memiliki masyarakat tercukupi dibandingkan bertani
cadang tambang emas sehinga sebagian yang hanya panen tiga kali setahun dan
masyarakat bermata pencarian sebagai hasilnya pas-pasan. Pada tahun 2012 jumlah
penambang emas. Menurut laporan Dinas kepala keluaga di Jorong Koto Panjang yang
pertambangan emas dan energi propinsi bermata pencarian sebagai penambang
Sumatera Barat tahun 2004, wilayah emas ada 420 kepala keluarga, sedangkan
Sumatera Barat yang terdapat kandungan sawah yang rusak akibat penambang emas
emas terdapat pada daerah Kabupaten dimiliki oleh 173 kepala keluarga.
Sijunjung, Lima Puluh Kota, Pasaman, Solok Aktifitas tambang mulai sejak tahun
Selatan, dan Pesisir Selatan. Untuk 2005 yang kemudian mempengaruhi
Kabupaten Sijunjung, deposit emas dimamika dan aspek kehidupan masyarakat
diperkirakan terdapat sejumlah lokasi yang di Jorong Koto Panjang. Area pertanian,
melakukan kegiatan pertambangan, seperti: yang dahulunya sawah, saat ini dipenuhi
Bukit Kabu, Tanjung Ampalu, dan Jorong oleh mesin-mesin yang dipergunakan untuk
Koto Panjang. aktifitas tambang, seperti mesin dompeng
Berdasarkan penelitian di Jorong Koto dan box. Kondisi ini menyebabkan terjadi
Panjang, masyarakat sekitar banyak yang peningkatan perkenomian masayarakat
terlibat dalam kegiatan pertambangan emas. yang berdampak pada berubahnya gaya
Dalam hal ini pertambangan emas adalah hidup yang dulu relatif miskin dan menjadi
suatu perkerjaan dan pendapatan utama kaya sehinga menimbul pola hidup
penambang dan kelurga. Penambang emas konsumtif. Namun peningkatan ekonomi
di Jorong Koto Panjang di lakukan secara masyarakat dapat dilihat dari kemampuan
ilegal, karena tidak memiliki izin. masyarakat dalam membeli motor, mobil,
Penambang emas tidak lagi dilakukan perabotan rumah tangga, merenovasi
dengan cara mendulang pasir yang ada di rumah, serta memiliki kemampuan
pinggiran sungai, tetapi sejumlah penduduk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka
di jorong koto panjang sudah melakukan ke Perguruan Tinggi.
pengalian pasir pada aliran sungai dan Realitras ini mempengaruhi
dilakukan penyaringan secara mekanis stratifikasi sosial dalam masyarakat.
dengan mengunakan tenaga mesin pompa, Dahulunya stratifikasi sosial masyarakat
dan dengan cara box yaitu mengunakan alat berdasarkan luas kepemilikan lahan, namun
berat (tractor) sehinga sejumlah emas yang mulai berubah, seperti pada tahun 2005
didapatkan juga lebih banyak, ekspolorasi dengan kehadiran tambang emas di Jorong
emas bukan hanya dilakukan di aliran Koto Panjang orang yang menepati strata
sungai namum merabat kesawah-sawah atas adalah orang yang memiliki
milik masyarakat. Aktifitas penambangan penghasilan besar dari hasil tambang emas.
tidak lagi dijadikan sebagai pekerjaan Sedangkan bagi pekerja di lahan tambang
sampingan, namun telah menjadi usaha menempati lapisan bawah. Hal ini berubah

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 16


pasca penambangan emas, dimana yang Penelitian tentang aktifitas eksloitasi
menempati strata atas adalah orang-orang terdahap lingkungan alam, seperti aktifitas
yang memeliki pekerjaan tetap seperti, penambangan pernah dilakukan
wiraswata, PNS, pegawai swasta dan sebelumnya. Seperti penelitian tentang
insvestor bekerja sebagai penambang emas. kondisi sosial ekonomi penambang emas
Pada tahun 2012 sampai sekarang pernah ditulis sebelumnya oleh Sari, dalam
penambang emas tersebut mengalami tulisan yang berjudul: Kehidupan Sosial
kondisi sulit karena sudah habisnya Ekonomi Penambang Emas Rakyat di Nagari
cadangan emas yang terdapat pada lahan Tambang. Kecamatan IV Jurai Kabupaten
milik petani. Area sawah yang dijadikan Pesisir Selatan tahun 1985-2010.
area tambang tersebut dibiarkan, karena Berdasalkan hasil penelitian penambang
kandungan emas telah habis, serta emas di Nagari tambang beroperasi sejak
kondisinya telah rusak. Perubahan yang tahun 1913 dimana awal pengoperasian
terjadi pasca penambang emas, masyarakat tambang emas ini di kelola oleh
sekitar kehilangan sawah, mereka tidak pemerintahan india belanda, baru tahun
dapat mengarap sawah lagi karena telah 1985 tambang emas ini di kelola oleh warga
rusak oleh penambang emas kondisi sawah setempat dan sampai sekarang penambang
tersebut menjadi rawa-rawa dan pasir. emas masih berlansung. Kajian ini
Disamping itu pemilih sawah tidak bekerja membahas sejarah penambangan emas
sebagai penambang lagi, mereka mencari rakyat, serta mengulas stratifikasi sosial
pekerjaan baru untuk menghidupi keluarga penambang pada zaman pemerintah Hindia
mereka. Masyarakat menyesal telah Belanda. Masyarakat berada diposisi buruh
menjadikan sawah mereka sebagai area kasar dengan upah minimum sampai tahun
penambangan emas. 1985, dan penambang merupakan
Berdasarkan realitas yang terjadi masyarakat setempat. Penambangan emas
dimasyarakat tulisan ini mengkaji status ini mencapai puncak kejayaan pada tahun
sosial ekonomi keluarga pemilik sawah 1985-1990 sehinga merubah kehidupan
pascapenambangan emas di Jorong Koto ekonomi masyarakat yang lebih baik dari
Panjang Nagari Limo Koto Kecamatan Koto sebelumnya sampai tahun 2010.
VII Kabupaten Sijunjung. Pengahsilan masyarakat dari melakukan
penambangan mengalami kemerosotan
TINJAUAN PUSTAKA sehinga akhirnya banyak masyarakat yang
Persoalan kerusakan lingkungan tidak melakukan penambangan lagi.
rusak akibat aktifitas masyarakat manusia Penyebabnya kekurangan modal,
telah banyak ditulis. Seperti dalam tulisan managemen penambangan kurang efisien,
yang berjudul Puar Cama untuk Anak Cucu; serta aturan dalam penambangan, karena
Kearifan Lokal untuk Sustainability Forest di menyebabkan kerusakan lingkungan (Sari,
Manggarai Barat yang ditulis Firdaus. Dalam 2011).
tulisan dibahas fungsi hutan bagi Selain itu juga pernah dilakukan
masyarakat manggarai untuk menyangga penelitian oleh Nike, dengan judul
daratan dan pemasok air bersih, namun penelitian: Pengaruh Aktivitas Tambang
aktifitas eksploitasi tangan-tangan didak Emas bagi Kesejahteraan Masyarakat di
bertanggung jawab, berimplikasi terhadap Sumbarang Ombak Kenangarian Muaro
ekosistem hutan dan berkurangnya flora Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung.
fauna hutan. Padahal sebelum aktifitas Penelitian terdapat pengaruh signifikan dari
eksploitasi, masyarakat adat Manggarai tingkat pendidikan terhadap kesejahteraan
telah memiliki mekanisme adat dalam masyarakat penambang emas di Jorong
menjaga hutan yag disebut puar cama Sumbarang Ombak Kenagarian Muaro
(Firdaus, 2012). Tulisan terebut Sijunjung Kabupaten Sijunjung yaitu:
menawarkan mekanisme pengelolan hutan hubungan pendidikan tehadap tingkat
bersama dengan mengadopsi prinsip puar kesejahteraan penambang cukup tinggi.
cama, agar kebutuhan masyarakat Terdapat pengaruh signifikan dari tingkat
Manggarai terpenuhi dan terdapat pekerjaan terhadap kesejahteraan
pengontrolan pemanfaatan hutan secara masyarakat penambang emas di jorong
adat. sumbarang ombak kenagarian muaro

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 17


sijunjung kabupaten sijunjung yaitu: PIHAK TERLIBAT DALAM
hubungan pekerjaan terhadap PENAMBANGAN
kesejahteraan masyarakat. Terdapat Adapun pihak yang terlibat
pengaruh signifikan dari tingkat lapangan penambangan emas tersebut di antaranya
pekerjaan terhadap kesejahteraan investor, pemilih lahan, operator mandor
masyarakat penambang emas di Jorong dan pekerja kasar, luas lahan yang akan di
Sumbarang Ombak Kenagarian Muaro garap menjadi tambangan emas minimal 1
Sijunjung Kabupaten Sijunjung yaitu: Ha, dengan jumlah pekerja minimal pekerja
hubungan lapangan pekerjaan terhadap 6 orang.
tingkat kesejahteraan masyarakat cukup Investor adalah orang yang
tinggi. Serta terdapat pengaruh signifikan membiayai modal untuk kebutuhan
dari tingkat pendapatan terhadap tambang emas seperti traktor, karpet,
kesejahteraan masyarakat penambang emas mesin, dan lain-lain. Di antaranya banyak
di Jorong Sumbarang Ombak Kenagarian investor yang bekerja di penambangan emas
Muaro Sijunjung Kabupaten Sijunjung yaitu: di Jorong Koto Panjang. Investor di sini
hubungan pendapat dengan tingkat menepati strata atas dalam masyarakat
kesejahteraan masyarakat penambang karena mereka mempunyai uang dan
cukup tinggi (Nike, 2011). mampu beri modal dalam aktivitas tambang.
Berbeda dengan tulisan diatas, Operator adalah orang yang bekerja
meskipun sama-sama membahas aktifitas membawa alat berat seperti tractor sistem
penambangan emas dan kondisi sosial- kerjanya perjam dan biasa di gaji Rp.50.000
ekonomi penambang, namun tulisan ini per jam per orang. Operator memiliki
membahas kondisi sosial ekonomi para keahlian membawa alat tractor.
petani yang menjadi penambang, Selain itu juga ada mandor yang
pascaaktifitas penambangan, yang membuat bekerja sebagi pengawas lapangan
mereka mencari pekerjaan lain dan tambangang emas. Dan oarang yang menjadi
perubahan pendapatan. mandor biasanya orang kepercayaan orang
yang mengola atau oarang yang memiliki
METODE PENELITIAN lahan tamabang emas, menjadi mandor
Pendekatan dalam penelitian ini harus dapat di percaya dan banyak mencari
mengunakan pendekatan kulitatif karena peluang agar orang dapat disenang dan
pendekatan ini mengungkapkan realita percaya dengan kita sehinga kita dapat
sebagaiman adanya. Menurut bogdan dan bekerja sama dengan orang tersebut. Dan
taylor dalam Moleong, prosedur yang mereka melakukan pekerjaan dari satu
menghasilkan deskripsi berupa kata kata lokasi ke lokasi. Golongan paling bawah
tertulis atau lisan dan penelitian ini untuk adalah Pekerja kasar, yaitu orang yang
memahami fenomena tentang apa yang di bekerja sebagai anak buah di tambang.
alami oleh subjek penelitian misalnya Seperti membuang batu, membuka talang
prilaku, presepsi, motivasi, tindakan dll emas dan lain-lain. Pekerja kasar ini berda
(Moleong, 2007:4-6). Kemudian yang pada stara bawah dalam tambang emas.
dikumpulkan adalah berupa kata-kata Pekerja kasar hanya mengandalkan otot.
gambaran dan bukan angka-angka. Bukan hanya keluarga pemilik sawah
Informan dalam penulisan ini adalah pascapenambangan saja mengeluh setelah
para petani yang bealih menjadi sawah habis di garap bahkan insvestor,
penambang. Disamping itu yang menjadi operator, mandor, dan pekerja kasar juga
informal dalam penelitian ini adalah tokoh mengeluhkan untuk mengidupikelurga
adat dan tokoh masyarakat. Pengumpulan mereka karena mata pencarian untuk
data dilakukan dengan cara observasi mengantung pada penambang emas pada
dilakukan untuk mengamati tingkah laku saat ini mereka masih mengandalakan
yang aktual mengenai hal-hal yang yang tambang emas sebagai mata pencarian
berkaitan dengan masalah dalam penelitian. mereka untuk menghidupi keluarga.
Seperti mengamati aktifitas petani yang Hal ini sesuai dengan teori struktural
pernah menjadi penambang. Wawancara fungsional tidak akan berjalan satu lembaga
dilakukan adalah wawancara mendalam. kalau tidak saling bekerja sama. Begitu pula
dengan tambang emas yang ada di Jorong

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 18


Koto Panjang antara pemilik lahan, investor, pada umumnya lahan di tinggalkan begitu
mandor, opereator, dan pekerja kasar saja menjadi rawa dan pasir-pasir sehinga
tambang emas mereka membentuk suatu tidsak dapat digunakan lagi untuk area
struktur yang saling membutuhkan atau pertanian.
berkaitan satu sama lain, jika salah satu Alih fungsi lahan dirasakan sangat
tidak ada dalam suatu tambang emas menjanjikan untuk mendongkrak
tersebut maka tidak akan berjalan dan perekonomian masyarakat yang semulanya
mendapatkan hasil. menggantungkan kepenuhan kebutuhan
hidup sebagai petani. Pertanian dianggap
KONDISI AREA PERTANIAN PASCA membuat kondisi perekonomian relatif sulit
AKTIFITAS PENAMBANGAN berubah. Ditambah membutuhkan
Area sawah milik petani telah kesabaran untuk mendapatkan hasil
dijadikan area tambang emas. Dari pertanian yang baik. Dengan menjadikan
keseluruhan sawah yang menjadi area area tambang masyarakat meyakini terjadi
tambang, pasca aktifitas penambangan perubahan dalam hidup, hal ini mendorong
emas, sawahnya telah rusak. Dari sepuluh mereka mengalihkan fungsi sawah mereka
petani yang memiliki sawah dijadikan area menjadi tambang emas demi uang dan
pertambangan, menyatakan lahan mereka kelangsungan hidup mereka.
menjadi rusak. Awalnya petani tertarik Alih fungsi ini menimbulkan dampak
melakukan penambangan di sawah milik negatif dari penambangan emas di
mereka, karena meyakini terdapat antaranya terjadi kerusakan dan
kandungan emas. Adanya tambang emas di pencemaran lingkungan seperti sawah
Jorong Koto Panjang ini menyebabkan menjadi rusak rawa-rawa pasir dan air
pelarihan mata pencarian masyarakat dari singai menjadi kotor akibat dari
petani beralih pada penambang emas. penambangan emas tersebut berdesarkan
Saat menjadikan lahan sebagai are analisis dari informan diketahui bahwa
tambang, masyarakat belum menyadari mereka menjadikan sawahnya menjadi
dampak yang ditanggung kedepannya. tambang emas karna mempunyai alasan-
Namun kenyataan yang terjadi sekarang alasan yang berbeda, mereka memikirkan
pascapenambangan banyak sawah yang kerusakan yang akan terjadi namun demi
rusak terbengkalai menjadi rawa dan pasir. kebutuhan mereka mengorbankan sawah
mereka, dan sawah tersebut tidak bisa di
ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN gunakan lagi sebagai area pertanian untuk
MENJADI AREA TAMBANG sawah, kenyataannya mereka memikirkan
Alasan petani menjadikan sawah dampak dari kerusakan yang akan terjadi
mereka menjadi tambang emas, akibat penambang emas tersebut.
berdasarkan data dari informan adalah Kondisi kerusakan terhadap lahan
tuntutan ekonomi, dan kehadiran tambang dirasakan oleh masyarakat. Penyesalan
emas ini juga merubah mata pencarian dari adalah suatu perasaan dimana seorang
petani sawah kepada penambang emas. merasa bersalah karna telah melakukan
Penambang emas adalah salah satu kesalahan yang pernah ia perbuat dalam
pekerjaan masyarakat untuk mendongkarak hidupnya dan penyesalan selalu datang
dan memenuhi kebutuhan ekonomi belakangan. Pemilik sawah yang
masyarakat di Jorong Koto Panjang. Dengan mengetahui dan menyesali akibat dari
adanya tambang emas tersebut kehidupan penambangan emas tersebut, sawah mereka
masyarakat dapat tercukupi atau terpenuhi rusak dan ditinggalkan terbekalai sehinga
serta meningkatnya kesejahteraan kelurga tidak dapat di manfaatkan lagi untuk usaha
yang terbukti dengan sudah banyaknya pertanian.
masyarakat yang memiliki rumah Penyesalan disampaikan masyarakat
permanen, kendaraan, serta tidak langsung seperti sewaktu mereka mempunyai uang
penambangan emas ini berimplikasi yang banyak yang diperoleh dari
terhadap terbukanya lapangan pekerjaan penambangan, uang mereka gunakan untuk
bagi masyarakat. Namun kebutuhan kelurga tanpa memikirkan
pascapenambangan emas ini, ekonomi invertasi, seperti kelanjutan dari
kelurga pemilik sawah menurun karena pendidikan.

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 19


PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PASCA karena susahnya mencari pekerjaan dan
PENAMBANGAN mendapatkan untuk kebutuhan hidup
Terjadi perubahan pendapatan, mereka. Sawah yang mereka gunakan untuk
sewaktu menambang emas, menjadikan betani sekarang sudah rusak akibat dari
sawah sebagai area penambangan. Terjadi pertambangan emas.Pendapatan informan
peningkatan.Pendapatan saat terjadi penambang emas mengalami penurunan ini
penambangan dengan rentang Rp 3.000.000 terlihat dari jumlah pendapatan informan
sampai Rp 5.000.000 perminggu. Untuk skarang pascapenambang emas yang
lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel dijelaskan sebelumnya terjadi penurunan
berikut: akan tetapi untuk biaya pendidikan
Tabel 1 mereka tetap mengutamakan pedidikan
Pendapatan Per Minggu Saat Menambang anak mereka. Berdasarkan analisi dari
No Nama >1 Juta > 3 Juta wawancara beberapa infoman pasca
1. Virdana -  penambang emas tidak menggu pendidikan
2 Wirdati -  anak, apapun yang terjadi informan tetap
3 Julisman  - mementingkan pendidikan anaknya selagi
4 Ramli -  anak tersebut mau untuk sekolah.
5 Supardi - - Pemenuhan kebutuhan pendidikan anak
6 Jasmar   yang dilakukan seperti tertera dalam tabel
7 Gulmi -  berikut:
8 Ermayunita -  Tabel 3
9 Ermawilis -  Perbandingan Fasilitas Penunjang
10 mardi -  Pendidikan Anak, Sebelum & Pasca
Penambangan
Jumlah 2 8
No Dulu Sekarang
Sumber : Data Primer 2013
1 Pakai motor Masih pakai motor
Kondisi berbeda saat pasca 2 Uang belanja Uang belanja
penambangan, pendapatan menurun banyak (Rp. kurang (Rp.10.000
berkiran Rp 300.000 sampai Rp 500.000 40.000 perhari) perhari
perminggu. Untuk lebih jelasnya dapat 3 Baju seragam Baju seragam ada
dilihat berdasarkan tabel berikut ada
Tabel 2 4 Buku-buku Buku-buku sekolah
Pendapatan Pasca Penambangan Per sekolah ada ada
Minggu 5 Kebutuhan Kebutuhan sekolah
Pendapatan (Dalam sekolah ad ada
Ribuan) Sumber : Data Primer 2013
No Nama
Rp.300 Rp.4.00
>Rp.500 Berdasarkan data pada tabel yang di
- 400. - 5.00
1. Virdana -  - paparkan maka dapat disimpulkan bahwa
2 Wirdati  - - pendapatan informan baik adanya tambang
3 Julisman - -  emas ataupun tidak adanya tambang emas
tidak menggangu pendidikan anak mereka
4 Ramli -  -
hanya saja uang saku anak mereka yang
5 Supardi -  -
dikurangi.
6 Jasmar -  -
Hasil penelitian juga menunjutkan
7 Gulmi - -  bahwa pendapatan akan kebutuhan hidup
8 Ermayunita -  - tidak bisa dikatakan cukup. Selagi ada uang
9 Ermawilis -  - akan di manfaatkan untuk kebutuahan
10 Mardi - -  hidup lainya karena manusian mempunyai
Jumlah 1 6 3 sifat tidak pernah puas akan kehidupannya
Sumber : Data Primer 2013 dan di dalam kelurga tidak jarang adanya
pola hidup konsumtif. Konsumtif yaitu
Berkurangnya pendapatan ini membeli yang seharusnyabukan membeli
membuat penambang banyak mengeluh hal-hal yag diperlu saja. Dan dari hasil

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 20


analisis wawancara dari beberapan Kondisi sawah yang telah selesai di tambang
informan di peroleh informasi bahwa di biarkan begitu saja
keluarga pemilik sawah adanya pola hidup Pendapatan kelurga pemilik sawah
konsumtif hal ini terlihat dengan adanya pascapenambangan masyarakat di Jorong
barang-barang yang ada di dalam rumah Koto Panjang Nagari Limo Koto Kecamatan
merekadan peralatan rumah tangga yang Koto VII Kabupaten Sijunjung mulai
dimilki sewaktu menambang. Berikut tabel menurun dari biasanya yaitu berkisar ±500
barang-brang rumah tangga yang dimiliki ribu perkeluarga, dan menjadi pekerja
informan: kasar, tukang ojek mengumpulkan getah
Tabel 4 untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
Data Perabotan dan Alat Elektronik Milik sehari-hari.
Penambang Orang yang terlibat penambang emas
No Dulu Keterangan bukan hanya pemilik sawah di antara
1 Tv Masih yang lama investor, operator, mandor dan pekerjaan
2 Kursi Masih yang lama kasr penambang emas dan dari masing
masing pekerjaan tersebut dapat
3 Rumah Masih yang lama
menentuka starifiksi diantara masyarakat
4 Kendaraan Masih yang lama yang mana apapun pekerjaannya jika
5 Lemari Masih yang lama mereka memilki kejayaan dan uang maka
6 Alatl-alta rumah Masih yang lama mereka berada di stara atas, dan begitu
tangga sebaliknya, sewaktu menambang emas
mereka menepatai stara atas namu
Maka berdasarkan tabel di atas dan pascapenambang emas selesai mereka
pejelasan dari informan sebelumnya dapat kembali ke strata sebelumnya. Dan dari
disimpulkan bahwa mereka membeli barang adanya pascapenambang emas tersebut
kebutuhan rumah tangga ketika mempunyai merubah mata pencarian dan pola hidu juga
uang dan telah menjadi kehidupan status sosial yang di milki dalam
konsumtif dalam keluarga informan. masyarakat.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya
pendapatan informan penambangan emas DAFTAR PUSTAKA
mengalami penurunan tetapi tidak Diantoro, V. (2010). Emas Investasi dan
menggangu pendidikan anak mereka namun Pengolahannya. Jakarta: PT Gramedia.
sewaktu informan menambang dan Firdaus, F. (2012). Puar Cama Untuk Anak
mempunyai uang terlihat adanya pola Cucu: Kearifan Lokal Untuk
kehupan konsumtif dalam keluarga mereka. Sustainability Forest di Manggarai
Barat. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan,
KESIMPULAN 1(1), 39–50.
Keberadaan penambangan emas di Guillot, C. (2007). Barus Seribu Tahun yang
Jorong Koto Panjang, telah membawa Lalu. Bogor: Grafindo Mardi
perubahan terhadap masyarakat Rosdakarya.
masyarakat jorong koto panjang, di mana Nike, M. Y. (2011). Pegaruh Aktivitas
dahulunya masyarakat koto panjang Tambang Emas Bagi Kesejahteraan
bermata pencarian sebagai petani kini Masyarakat di Jorong Subarang Ombak
sebagai penambang emas, hal ini terlihat Kenagarian Muaro Kecamatan
bahwa 70% masyarakat Jorong Koto Sijunjung Kabupaten Sijunjung. STKIP
Panjang sudah mengalami peningkatan yang PGRI Sumatera Barat.
terlihat sudah banyaknya rumah penduduk Sari, P. R. (2011). Tambang Emas Rakyat di
permanen dan sudah banyaknya rumah Nagari Koto Baru Kecamatan IV Nagari
penduduk yang permanen dan sudah Kabupaten Sijunjung Tahun 2003-2010.
adanya tiap rumah memiliki kendaraan. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 21


Jurnal Ilmu Sosial Mamangan, Volume II Nomor 1, Januari-Juni 2013 | 22

Anda mungkin juga menyukai