Anda di halaman 1dari 18

Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

Dalam melakukan kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan


Umum Kabupayen Nagekeo 2013 di Kabupaten NAGEKEO Ini, hal yang utama yang
harus dijawab adalah bagaimana kita dapat menemukenali permasalahan, potensi dan
peluang dalam merencang gedung yang memikirkan ketersediaan material, kontek
lingkungan yang serasi sesuai dengan aturan.
Untuk itu ada beberapa strategi yang harus kita sikapi dalam melakukan penataan:
 Tata ruang yang kooperatif,
Tidak dapat diingkari bahwa lokasi perencanaan merupakan satu kesatuan
kawasan yang terintegrasi dikabupaten Nagekeo Provinsi NTT kebijakan dalam
penggunan lahan suatu kawasan / lahan akan berpengarung baik secara langsung
maupun tidak terhadap lingkungan sekitarnya ( kawasan interlan-nya).
 Perencanaan yang berwawasan identitas
Perncanaan yang banyak dilakukan sering melupakan karakter dan identitas sekitar
bangunan, sehingga sering kali kita kesulitan untuk mengenali suatu kawasan.
Kenyataan ini harus disikapi dengan bijak oleh semua pihak pengambil keputusan,
termasuk keputusan pemilihan langgam arsitektural. Produk rancangan bangunan
ini perlu memberi peluang bagi usaha untuk memelihara keseragaman (
kontekstual arsitektur di sekitar ) sebagai bagian identitas kawasan ( kawasan
perkantoran civic center ) kota yang membedakannya dengan bagian kawasan
lainnya.
 Pembangunan yang berwawasan lingkungan

III - 1
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

Kesinambungan kelestarian alam merupakan isu nasional, industrialisasi telah


menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan kelestariann alam.
Penggunaan sumber alam yang berlebihan tanpa ada usaha menkonservasikan
alam merupakan kesalahan fatal.
Selain ulah manusia alam juga bereaksi. Kekawatiran terhadap kerusakan
lingkungan yang terjadi akibat terjadinya pembalakan liar pepohonan salah
satunya untuk kepentingan konstruksi, pemakaian baja ringan, atap multiroof dan
material pabrikasi lainnya akan mengurangi beban lingkungan dalam hal
penyediaan material bangunan.

3.1 PENDEKATAN
Dalam melakukan pekerjaan perencanaan pembangunan gedung Pekerjaan
Umum Kabupaten Nagekeo kami sebagai konsultan kami sangat berapresiasi/
sangat menghargai kegiatan ini. Apresiasi kami ini sekaligus menunjukkan
kesungguhan kami dalam mempersiapkan pekerjaan dengan harapan mendapat
kepercayaan dalam pelaksanaan pekerjaan dari pihak Pengelola Kegiatan, dan
pekerjaan dapat kami selesaikan dengan baik.
2.2.1. Pendekatan teknis
Untuk memberikan gambaran dari upaya Penyusunan Perencanaan
pembangunan gedung Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo ini maka
latar belakang substansinya akan digambarkan dalam materi yang
tersusun sebagai berikut :
Pembangunan Gedung Negara dilaksanakan melalui beberapa tahapan,
yakni tahap persiapan, perencanaan, pelelangan dan pelaksanaan serta
Pengawasan Konstruksi Fisik, Tahapan Perencanaan sangat diperlukan
dalam proses tersebut.
Konsultan Perencana akan merencanakan pekerjaan sebagaimana
tercantum didalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari suatu
kegiatan dalam bentuk gambar, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan dipakai sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik.
Secara Kontraktual, Konsultan Perencana bertanggung jawab kepada
Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen. Dalam Kegiatan
Operasionalnya, Konsultan Perencana akan mendapat bantuan
III - 2
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

bimbingan, baik teknis maupun administrasi dalam menentukan arah


pekerjaan Perencanaan dari pengelola proyek, yang terdiri dari
pengelola administrasi, pengelola keuangan dan pengelola teknis yang
ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen.
Untuk memberikan gambaran umum dari upaya Perencanaan
Pembangunan gedung Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo, ini maka
latar belakang substansinya akan digambarkan dalam materi yang
tersusun sebagai berikut :
Kegiatan perencanaan Pembangunan Gedung Kantor PekerjaanUmum
Kabupaten Nagekeo ini dimaksudkan sebagai upaya Pemerintah
kabupaten Nagekeo untuk memperoleh sebuah masterplan perencanaan
gedung yang diperuntukan bagi dinas teknis ( Pekerjaan Umum ) dan
keterpaduan antara rencana pengembangan fasilitas Negara dengan
dengan rencana pengembangan fisik, yang dapat diandalkan baik dalam
jangka panjang ( 20 tahun ), menengah ( 10 tahun ), maupun jangka
pendek ( 1-5 thn ).
Diharapkan kegiatan ini dapat menghasilkan konsep perancangan
“Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo “
yang dapat digunakan sebagai panduan dan acuan dalam usaha
penyediaan fasilitas gedung negara untuk meningkatkan kinerja aparatur
negara.
Untuk mencapai apa yang diharapkan dibutuhkan tindakan
perencanaan agar proses berlangsung dengan arah yang benar.
Konsultan perencana berperan sebagai penyedia jasa memberikan
gambaran atas standar-standar perencanaan bangunan gedung Negara
yang berkaitan langsung dengan operasionalisasi bangunan gedung
berikut perkembangan teknologi bangunan gedung.
Dalam menyusun konsep perencanaan konsultan akan mengedepankan
Inovasi baik bentuk dan pemilihan material bangunan, tetapi aturan
baku perencanaan bangunan gedung harus tetap dijaga, kesinambungan
dan kontektual terhadap lingkungan akan menjadi batasan yang
mendasar. Pada Umumnya perencanaan bentuk fisik bangunan gedung
negara selalu dapat dimodifikasi dan direkayasa secara detail, akan tetapi
III - 3
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

detail yang sempurna tidak selalu menjamin kesempurnaan perlu ada


usaha perencanaan yang komprehensif dan berwawasan lingkungan
dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Berdasarkan uraian diatas sudah jelas memaparkan permasalahan umum
terkait dengan upaya pelayanan bagi masyarakat, serta kepedulian
pemerintah dalam meningkatkan informasi dan pelayanan teknis bagi
masyarakat kabupaten Nagekeo.
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten
Nagekeo ini merupakan manifestasi acuan program pembangunan
pengembangan Fisik dan non fisik. Seperti : bentuk organisasi dan jenis
peralatan yang dibutuhkan, alur kerja dan ruang untuk memenuhi
kebijakan yang akan diterapkan pada gedung kantor tersebut,
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten
Nagekeo ini memiliki kedudukan yang strategis mengingat beberapa
fungsinya dalam proses peningkatan pelayanan bagi masyarakat yaitu :
 Kantor DInas Pekerjaan umum sebagai pusat layanan teknis bagi
masyarakat
 Mengoptimalkan fungsi, dan peranan staf dan pimpinan PU baik yang
ada sekarang, maupun yang akan datang.
 Mengoptimalkan kebutuhan ruang untuk mengakomodasi fungsi yang
ada sekarang maupun fungsi yang direncanakan mendatang.
 Mengoptimalkan sirkulasi, aksesibilitas dengan mempertimbangkan
jejalur sirkulasi yang telah ada, namun dengan upaya menghubungkan
secara lebih efektif dan efisien fungsi-fungsi yang terkait dalam
lingkungan kantor.
 Meningkatnya kualitas estetika, kekuatan konstruksional, serta
performansi fungsional yang disandang oleh massa dan bentuk
bangunan.
 Mengkonteks lingkungan sekitar secara positif, baik dari sisi
fungsional, maupun secara estetika-perancangan kawasan.
 Mengoptimalkan fungsi bangunan dengan memperhatikan bangunan
yang masuk kelompok preservasi-konservasi, bangunan layak pakai
dalam jangka 10-25 tahun, bangunan yang harus ditata atau

III - 4
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

ditingkatkan kualitasnya serta yang memerlukan pembangunan


kembali.
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten
Nagekeo ini. merupakan Pekerjaan perencanaan bangunan gedung milik
Negara yang bersifat pelayanan publik.
Aktivitas perencanaan bangunan gedung ini mengacu pada kaedah-
kaedah arsitektur binaan yang berkontektual dengan arsitektur lokal.
Dasar hukum pelaksanaan bangunan gedung :
a. Kepmen PU No.441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung.
b. Kepmen PU No.486/KPTS/1998 Tanggal 3 Desember 1998 tentang
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
c. Kepmen PU No. 10/ KPTS/2000 tanggal 01 Maret 2000 tentanng
Ketentuan teknis Pengamanan Terhadap Bahaya pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan.
d. Kepmen PU No. 11/KPTS/ 2000, tanggal 01 Maret 2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran Perkotaan.
e. KepDirJen Perumahan dan Permukiman No. 58/ KPTS/ DM/ 2002,
Tanggal 26 Juli 2002, Tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
f. Kepmen Kimpraswil No.332/KPTS/2002 tentang pedoman teknis
Pembangunan Gedung Negara
g. UU No 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung, Bagian IV,
Paragraf II.
h. Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun 2005, tentang Peraturan
Pelaksanaan UU RI No 28 Tahun 2002, tentang bangunan gedung
(Pasal34)
i. Undang-Undang RI No. 24 Tahun 2007 tentang Proteksi Bencana
j. Undang-Undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2008 tentang
Penyusunan Rencana Induk Sistem Kebakaran
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung
Dan Lingkungan
III - 5
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 tentang


Ketentuan Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan
n. Standar teknis lainnya yang berlaku

Dalam penentuan lokasi tapak / Site bangunan kantor PU kabupaten


Nagekeo tentunya mengacu pada Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
(RDTRK) Kota Mbay. Untuk itu akan ada analisa site secara keseluruhan
terkait aturan-aturan ketataruangan yang telah ada. Hal ini dengan
maksud agar ada kesesuaian tata guna lahan yang telah digariskan,
kesesuaian perpetakan dan tata letak bangunan, arahan dan jaringan
penampang jalan serta utilitas pada kawasan rencana, yang nantinya
rencana tapak, tata letak bangunan, dan ketinggian kompleks bangunan,
jarak antar bangunan, garis sepadan dan sebagainya, benar-besar
mengikuti aturan yang telah di tetapkan.
Pada rencana tapak, penyusunan perencanaan ini mengikuti aturan Tata
letak bangunan dan jaringan pergerakan serta utilitas, sempadan
bangunan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan
(KLB), sempadan jalan, daerah milik jalan, daerah milik utilitas, daerah
manfaat utilitas, tapak pemanfaatan ruang yang dirinci untuk tiap-tiap
bangunan dan jaringan pergerakan.
Kegiatan dalam penyusunan lainnya, dengan mengacu rencana tataguna
tanah, air, udara dan sumber daya lainnya dengan memperhatikan
keterpaduan sumber daya alam dengan sumber daya buatan. Hal yang
menjadi pokok utama dalam Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo, haruslah memuat ketentuan
teknis dalam perencanaan seperti halnya: kontektual lingkungan,
ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) bangunan
gedung, jaringan jalan lingkungan dan jaringan utilitas.
2.2.2. Program Kerja
Secara umum inovasi merupakan pemasukan/ pengenalan hal-hal baru
atau dapat pula dikatakan sebagai penemuan baru yang berbeda dengan
yang sudah ada/ dengan yang sudah dikenal sebelumnya.
Berdasarkan pengertian diatas maka kami dari pihak konsultan
perencana mengajukan beberapa gagasan :
III - 6
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

o Bahwa Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum


Kabupaten Nagekeo perlu memperhatikan kebiasaan masyarakat
Kabupaten Negekeo dan tata laku staf kantor pemerintahan.
o Perlu adanya tampilan fisik bangunan yang mencerminkan fungsi dan
ekslusifitas dari dinas pengguna. Akan tetapi tidak kalah pentingnya
pola organisasi dan kegiatan pemakai menjadi pertimbangan penting
dalam cerminan design ini.
o Mengingat strategisnya kegiatan ini terhadap Pelayanan teknis
masyarakat Kabupaten Nagekeo umumnya dan Kota Mbay
khususnya, maka untuk masa-masa kedepan perlu adanya perluasan
dan peningkatan fasilitas. Dan Gedung baru ini merupakan langkah
awal menuju visi tersebut.

A. NAMA DAN LOKASI KEGIATAN


Adapun nama instansi penyelenggara pekerjaan ini adalah:
Pemerintah Kabupaten Nagekeo Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan nama kegiatan Perencanaan
Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten
Nagekeo 2013 Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Lokasi kegiatan adalah: Kota Mbay di Kabupaten Nagekeo Propinsi
Nusa Tenggara Timur.

B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


- Ruang Lingkup Substansi pekerjaan
Secara substansial lingkup kegiatan Perencanaan Pembangunan
Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo Propinsi
Nusa Tenggara Timur, meliputi :
1. Penentuan Tapak masa Bangunan
2. Penentuan Besaran kebutuhan ruang tiap-tiap unit kerja,
berdasarkan tingkat urgensi/ prioritas dalam konteks
aksesibilitas guna memperlancar pelayanan.
3. Merencanakan tampilan / wujud bangunan yang estetis
berkontek lingkungan yang berazas pembangunan

III - 7
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

berkelanjutan dan mencerminkan ekslusifitas dinas teknis


(dinas PU ).
4. Batasan waktu pemakaian bangunan mampu bertahan
selama 20 tahun dengan segala kondisi, dengan tidak
menutup kemungkinan adanya pengembangan pada masa-
masa yang akan datang. Perencanaan melibatkan teknik-
teknik material pabrikasi ( minim perawatan dan memiliki
usia panjang ) untuk menekan biaya dan waktu pelaksanaan
5. Batasan Lokasi (deleniasi)sesuai kaberadaan / kepemulikan
lahan Pemerintah Kabupaten Nagekeo ( kawasan Civic
Center ) kota Mbay.
6. Batasan kegiatan yang akan di wadahi meliputi :

 Kegiatan Utama adalah Pelayanan teknis bagi


masyarakat ( Ciptakarya, Binamarga, dan Sumber daya
air ) dalam jangka waktu pendek atau ada penambahan
unit layanan lain untuk jangka waktu panjang.
 Kegiatan Penunjang adalah kegiatan pengelola
bangunan, dan administrasi.
 Kegiatan Service adalah kegiatan bongkar muat barang,
alat–alat teknis ( laboratorium ), kendaraan alat berat
dan keperluan house keeper.
7. Batasan Arsitektur

 Perencanaan Tapak, Perancangan Tapak ( penzoningan,


Pencapaian, Sistem massa/ unit-unit bangunan, sirkulasi,
aksesibilitas, Ruang terbuka hijau dan entrance )
 Aspek Building Design ( hal-hal yang terkait dengan
Pembentuk ruang, penataan, dan pengorganisasian ruang
dan massa bangunan, sirkulasi dan hubungan antar ruang
dan masa bangunan, serta keterpaduan penampilan
bangunan
 Perencanaan Struktur ( system Struktur, konstruksi dan
Modul )
 Perencanan Sistem Utilitas ( Pencahayaan, Penghawaan,
Pemadam kebakaran ( bila di perlukan ( beberapa
III - 8
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

daerah sudah memasukan system proteksi kebakaran


sebagai salah satu syarat laik pakai bagi bangunan
gedung ), Penangkal petir, penyediaan air bersih,
transportasi, tenaga listrik dan lain-lain)
 Rencana luasan tapak bangunan dan ketinggian
bangunan, dimana lahan yang diatur adalah maksimum
pebandingan luas lahan dengan areal lahan yang
tertutup bangunan atau bangunan site dibandingkan
dengan luas petak peruntukkan atau Koefisien Dasar
Bangunan (KDB). Adapun aturan baku terkait KDB
adalah:
o Lokasi dengan koefisien dasar bangunan tinggi
dengan satuan 5 – 75%,
o Lokasi dengan koefisien dasar bangunan menegah
dengan satuan 20 - 50%,
o Lokasi dengan koefisien dasar bangunan menengah
dengan satuan 5 - 20%,
o Lokasi dengan koefisien dasar bangunan sangat
rendah dengan satuan di bawah 5%.
 Pada wilayah perencanaan yang terdiri dari beberapa
peruntukkan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
o Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sangat tinggi
dengan satuan lebih besar dari 75%.
o Koefisien Dasar Bangunan (KDB) tinggi dengan
satuan 50 - 75%
o Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dengan satuan 5 –
20%.
o Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sangat rendah
dengan satuan di bawah 5%.

 Rencana Ketinggian Bangunan, adalah maksimum dari


lantai dasar bangunan sampai ke puncak bangunan.
Adapun yang diatur adalah :

III - 9
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

o Ketinggian bangunan sangat rendah maksimal 2


lantai (12 Meter).
o Ketinggian bangunan rendah maksimal 4 lantai (20
meter minimal 12 meter).
o Ketinggian bangunan sedang maksimal 8 lantai ( 36
meter minimal 24 meter ).
o Ketinggian bangunan tinggi maksimal 9 lantai (40
Meter).
o Ketinggian bangunan tinggi sekali maksimal 20
lantai ( 84 Meter ).
 Wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi :
o Ketinggian sangat rendah yaitu untuk kawasan
peribadatan, fasilitas pemakaman dan fasilitas sekitar
konservasi/ jalur hijau.
o Ketinggian rendah yaitu untuk kawasan
permukiman, perdagangan, kesehatan, pendidikan,
perkantoran, terminal, dan fasilitas olah raga.

- Ruang Lingkup Layanan pekerjaan


1. Konsultasi
Waktu dan mekanisme konsultasi antara Pelaksana dengan
pemberi tugas, tim Teknis dinas Pekerjaan Umum, nara
sumber serta Team dari pemerintahan kabupaten nagekeo.
2. Pembahasan Produk
Waktu dan mekanisme pembahasan dengan melibatkan
pemberi tugas, tim teknis, dan pemerintah kabupaten
Nagekeo dilakukan secara interen.

- RUANG LINGKUP WILAYAH


Kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan
Umum Kabupaten Nagekeo Propinsi Nusa Tenggara Timur
dilakukan dalam lingkup wilayah geografis Kota Mbay
Kabupaten Nagekeo.

III - 10
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

3.1.1. Pendekatan Dasar

Pendekatan dasar yang dianut dalam memfasilitasi dan mewadahi


kegiatan ke PU-an ini adalah bertumpu pada konsepsional Tridaya yang
merupakan upaya yang dapat meningkatkan kemampuan dasar bagi
seluruh pengguna ( staff dinas PU kabupaten Nagekeo )yang berintikan:

o Pemberdayaan sosial, yang mendorong seluruh staf dan karyawan


untuk dapat mengekspresikan diri dalam upaya meningkatkan
kemampuan diri dan kelompok untuk dapat maju bersama.

o Pemberdayaan kegiatan usaha ekonomi, sebagai upaya untuk


mensejahterakan diri dan kelompok.

o Pemberdayaan prasarana dan sarana lingkungan guna dapat


mempercepat tumbuh dan berkembangnya kegiatan pelayanan
teknis yang mendukung peningkatan kenyamanan masyarakat itu
sendiri.

3.1.2. Pendekatan Pengembangan

Dalam upaya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan


maka upaya/ langkah yang perlu ditempuh/ dilakukan sedikitnya
memperhatikan pula hal-hal/point-point pada “Pendekatan Rasional
dan Menyeluruh”.

Secara konseptual dan analitis, pendekatan ini dilandasi oleh ciri-ciri


sebagai berikut :

 Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkap,


menyeluruh dan terpadu.
 Dilandasi oleh suatu kebijaksanaan umum yang merumuskan tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai sebagai suatu kesatuan yang utuh.
 Mencakup pertimbangan yang luas, baik faktor eksternal maupun
internal.
 Mencakup berbagai unsur atau sistem yang membentuk suatu
organisme atau sistem secara menyeluruh, yaitu seluruh aspek yang
mempengaruhi perubahan-perubahan yang terjadi.

III - 11
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

 Penilaian maupun peramalan ditunjang oleh sistem informasi


(masukan data) yang akurat/lengkap, andal dan terinci.
 Mencakup seluruh hal-hal yang berkaitan dengan seluruh rangkaian
tindakan perencanaan, yaitu perencanaan, pelaksanaan
/pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan.
 Produk yang rasional menyeluruh mencakup suatu totalitas dari
seluruh aspek tujuan pembangunan serta berbagai pengaruhnya
terhadap usaha peningkatan pelayanan yang dilakukan.

Beberapa pendekatan yang akan dilakukan adalah :

o Pendekatan kontekstual lingkungan dan budaya


Pendekatan ini karena disadari bahwa kawasan site Terplih
merupakan kawasan baru yang di peruntukan bagi kompleks
perkantoran.
Sebagai kawasan civic center ( kompleks perkantoran
pemerintahan ) di kawasan ini telah terbangun beberapa unit
bangunan. Oleh karena itu sudah selayaknya tampilan wajah
bangunan baru ini berkontekstual secara akrsitektur pada
langgam bangunan di sekitar.

o Pendekatan Kawasan
Walau terbilang sebagai kawasan baru, wilayah ini telah
tumbuh berkembang. Saat ini telah bermunculan kawasan baru
dalam kota berupa bangunan-bangunan untuk kegiatan
permukiman, perdagangan, jasa, perhotelan, angkutan laut.
Kondisi yang demikian mengakibatkan kota rentan akan
ketersediaan ruang terbuka hijau untuk itu ada upaya-upaya
mengintegrasikan fungsi hunian dengan fungsi konservasi akan
dijadikan pertimbangan dalam perencanaan ini.

o Pendekatan Infrastruktur dan fasilitas


Sebagaimana diketahui bahwa civic Center adalah kawasan
baru yang di peruntukan sebagai kawasan pemerintahan.
Idealnya kawasan ini harus melengkapi dirinya dengan fasilitas-
III - 12
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

fasilitas infrastruktur yang memadai untuk pelayanan skala


kota/ kawasan. Akan tetapi kondisi yang ada di lokasi,
infrasutuktur yang tersedia tidak sepenuh nya lengkap. Untuk
itu bangunan kantor ini harus melengkapi (apa-apa yang tidak
tersedia di lapangan) dirinya sendiri dengan fasilitas
infrastruktur

o Pendekatan Tematik.
Merupakan proses pemaknaan terhadap karakter Arsitektur di
kawasan perencanaan yang bertujuan memberi nilai tambah
terhadap pontesi kawasan.

o Pendekatan Suistenable Development


Suistenable Development adalah pendekatan pembangunan
yang berkelanjutan. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
sebuah program pengembangan pembangunan harus
berkelanjutan, artinya program pembangunan yang dilakukan
sedapat mungkin dapat terus berfungsi baik, bermanfaat, dan
mendukung program lainnya, tanpa ada konflik/masalah
karena direncanakan dan dilakukan sesuai dengan kemampuan
sumber dana dan sumber daya yang dimiliki.

3.1.3. Pendekataan Analisis


Permasalahan yang di hadapi dalam penyusunan rencana ni adalah
bagaimana kita dapat menemukenali masalah, potensi dan kendala,
yang sedemikian rupa sehingga dapat dirumuskan suatu strategi
penataan yang tepat, sesuai dengan kemampuan, keterbatasan dan
kesempatan ekonomi yang pemerintah kota miliki.
Untuk menjawab pertanyaan itu maka pendekataan normatif dengan
mengadopsi model analisis SWOT ( Strenght, Weakness, Oportunities
and threats) yakni dengan melakukan audit lingkungan untuk
mengetahui atau mengenali kekuatan, keterbatasan, ancaman serta
peluang pengembangan langgam arsitektur gedung kantor Pekerjaan
Umum, hingga dapat bersinergi dengan bangunan lain di sekitarnya.

III - 13
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

Untuk selanjutnya merumuskan strategi penataan yang tepat. Model


pendekataan yang dimaksud dapt digambarkan sebagai berikut:
Internal Factor Strength Weakness
T W
External Factor ( Kekuatan ) ( Kelemahan )
Oportunities SO = Strategies WO = Strategies
O Menggunakan kekuatan Meningkatkan Peluang
( Peluang ) untuk memperbesar untuk mengatasi
peluang kelemahan
Theats ST = Strategies WT = Strategies
T Memanfaatkan Meminimalisir
( Ancaman ) kekuatan untuk kelemahan dan
menghindari ancaman menghindari ancaman

Berdasarkan model pendekatan ini diharapkan dapat diperolah


gambaran analisis menyeluruh mengenai semua aspek yang diperlukan
untuk memperkuat pengambilan keputusan.

3.1.4. Pendekatan Konseptual


Hasil tahapan analisa diatas, selanjutnya kami terjemahkan menjadi
gagasan konseptual pemecahan dari permasalahan yang kami temui.
Untuk itu maka penyusunan konseptual pengembangan hasil analisis
SWOT akan kami kombinasikan dengan beberapa pendekatan lain:
a. Pendekatan strategi kawasan
bahwa site terpilih merupakan suatu kesatuan wilayah di kota
Mbay Kabupaten NAGEKEO
b. pendekatan teknis
bahwa Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan
Umum Kabupaten Nagekeo Propinsi Nusa Tenggara Timur ini
mengacu pada ketentuan ketentuan teknis yang sudah digariskan
oleh pemerintah.
c. pendekataan Estetika
Bahwa Rencana Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo Propinsi Nusa Tenggara
Timur ini akan mempertimbangkan aspek estetika bangunan yang
diwujudkan dalam pengaturan pola ruang, balancing, skalatis,
irama dan lain-lain.
d. Pendekatan Ekonomi

III - 14
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

Bahwa pada lokasi terpilih terkandung dalam dirinya sebuah


kemampuan, keterbatasan serta kesempatan ekonomi yang
berbeda-beda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya, untuk itu
pertimbangan ekonomis dan estetis akan sangat berpengaruh
dalam pengambilan keputusan.
e. Pendekatan Ekologi
Bahwa kegiatan apapun bentuk dan jenisnya akan memberikan
dampak pada lingkungan sekitar. Oleh sebab itu maka tatanan fisik
keruangan maupun bangunan yang direncanakan sedapat mungkin
mempertimbangkan keseimbangan ekologis serta hubungan timbal
balik dengan lingkungan fisik maupun sosial. Oreantasi
penanggulangan masalah jangka pendek terhadap kebutuhan nyata
juga dipandu bukan hanya terhadap jangka panjang.

3.2 METODOLOGI DAN PROSEDUR PELAKSANAAN

3.2.1. Metode Secara Partisipasif

Merupakan cara atau standar yang digunakan dalam pelaksanaan


pekerjaan sekaligus sebagai acuan dalam tahapan perencanaan yang
meliputi:

- Kegiatan persiapan

- Identifikasi dan pendataan

- Analisis

- Konsep, rumusan

- Finalisasi dan Rencana-rencana

a. Tahapan Persiapan

o Melakukan pendalaman pemahaman akan lingkup pekerjaan


dan lingkup tugas
o Membuat program kerja berupa kerangka pola pikir. Program
kerja yang akan dilakukan diawali dengan melakukan review
terhadap KAK, mengidentifikasi permasalahan, melakukan
analisis, merumuskan konsep, dan akhirnya membuat Finalisasi.
III - 15
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

o Menentukan sasaran kegiatan, meliputi penyusunan ide design,.


o Menetapkan metode survey agar survey lebih efektif dan
mencapai sasaran. Menggali sumber data yang terkait sehingga
output/keluaran yang akan dihasilkan dapat memenuhi
peraturan, standart, norma, dan pedoman yang berlaku.
o Melakukan telaah/ kajian materi dan lingkup permasalahan,
studi literatur atau kepustakaan, sebagai langkah untuk
mengumpulkan data-data sekunder
o Menyusun kerangka kerja langkah-langkah penanganan tugas
secara keseluruhan dan pentahapan pelaporan.

b. Identifikasi

- Survey lapangan, yang dalam kegiatan ini termasuk melakukan


koordinasi dengan Pemerintah daerah.
- Hasil dari survey lapangan, review kebijakan dan tujuan serta
sasaran studi.
- Dari tahap identifikasi awal akan dilakukan kegiatan untuk
menghasilkan analisa site terpilih dengan melakukan
pemahaman atas fungsi kawasan, penggunaan lahan, struktur
kota, Infrastuktur.

c. Analisa

Pada bagian ini akan dilakukan beberapa analisa / kajian terhadap


rona site terpilih. Kegiatan ini dilakukan setelah dilakukan proses
survey rinci.
Hasil analisa dapat dipakai sebagai bahan untuk merumuskan
masalah sebagai dasar untuk menyusun perencanaan.

d. Rumusan dan konsep

Kegiatan selanjutnya adalah merumuskan skenario / ide design


untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan finalisasi.

3.2.2. Metode Secara Teknis

Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran dari kegiatan


“Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum
III - 16
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

Kabupaten Nagekeo Propinsi Nusa Tenggara Timur”, maka dilaksanakan


dengan menggunakan metode pendekatan rasional yang dikombinasikan
dengan metode yang bersifat teknis. Dengan menggunakan cara ini,
diharapkan dapat ditemukan konsep perancangan sebagai jalan keluar
bagi pelaksanaan pekerjaan dalam kegiatan pembangunan.

o Teknik dan Metode Survei :

Dalam kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor


Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo Propinsi Nusa Tenggara Timur
digunakan teknik sample untuk wawancara dengan dengan instansi
terkait.
Adapun teknik survei yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
a. Survei Instansional :
Survei ini dilakukan pada instansi yang bersangkutan, Cara
memperoleh data sekunder adalah dengan mencatat atau mem-
foto copy.
b. Survei Lapangan :
Survei lapangan dilakukan dengan cara observasi (pengamatan)
lapangan, pengukuran sondir ( soil test ) dan wawancara.

o Metode Kompilasi Data :

Metode kompilasi data yang digunakan dalam kegiatan Perencanaan


Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten Nagekeo
Propinsi Nusa Tenggara Timur ini adalah sebagai berikut:
a. Seleksi Data/Informasi :
Seleksi data/informasi adalah kegiatan untuk memilih
data/informasi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk kepentingan
analisis.
b. Tabulasi :
Setelah data-data / informasi diseleksi, selanjutnya dilakukan
tabulasi yaitu dengan membuat tabel-tabel yang didasarkan atas
hasil seleksi data / informasi kuantitatif.
c. Diskripsi :

III - 17
LAPORAN akhir
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pekerjaan Umum Kabupayen Nagekeo 2013

Diskripsi adalah kegiatan untuk menyajikan data/informasi


tersebut ke dalam uraian-uraian, grafik-grafik maupun gambar-
gambar.

III - 18
LAPORAN akhir

Anda mungkin juga menyukai