MK. PdPP
S-2 AP 2019
SKOR NILAI :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena penulis
masih dapat membuat tugas Critical Journal Review (CJR) ini tepat pada waktunya.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah PdPP dengan tema/judul
artikel “ Analisis Anggaran Dan Perencanaan Pendidikan ”. Penulis berharap makalah ini
menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana hendak membandingkan isi dua
journal atau lebih tentang materi PdPP.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan supaya
makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pembaca atas perhatiannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 12
B. Saran .................................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Critical Journal Review (CJR) yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari
perbandingan yang akan lakukan pada dua atau lebih jurnal yang sudah ditentukan dengan
judul analisis perencanaan dan penganggaran pendidikan sebagai media pembelajaran di
perguruan tinggi dan komersialisasi pendidikan di Indonesia suatu tinjauan dari aspek
politik, ekonomi, sosial, dan budaya, dan penulis akan menyertakan ringkasan dari masing-
masing jurnal, dimana jurnal pertama dan kedua memiliki judul yang berbeda.
Dalam critical jurnal review ini, penulis akan memaparkan masalah tersebut lewat
pembahasan berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penyusun khususnya.
A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat
dijabarkan sebagai berikut.
Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical jurnal
review ini adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam
mengenai kedua jurnal tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Jurnal
Identitas jurnal yang akan di review adalah sebagai berikut.
Jurnal 1
Judul jurnal : Ketimpangan Distribusi Pembiayaan Pendidikan Di
Indonesia
Tahun terbit : 2005
Edisi : No. 0l/Tahun lX/Pebruari 2005
Penulis : Arif Rohman
Jurnal 2
Judul jurnal : Komitmen Anggaran Pendidikan Di Kota Pendidikan
Yogyakarta Masih Belum Mencapai 20 Persen
ISSN : 0853 - 0262
Tahun terbit : 2007
Penulis : Triyastuti Setianingrum
Jurnal 3
Judul jurnal : Analisis Anggaran Pendidikan Provinsi Jambi
Volume Penerbitan :1
Tahun terbit : 2004
Penulis : Azwan, M. Surya Hidayat, Syamsuddin
2
B. Review Jurnal
a. Pendahuluan
King Gordon (1982) mensinyalir bahwa dewasa ini banyak Negara di kawasan
dunia mulai meningkatkan anggaran untuk pembangunan pendidikan. Pendidikan
dipandang sebagai sektor penting yang diprioritaskan dalam penentuan kebijakan
anggaran negara. Peningkatan anggaran pendidikan ini didasari oleh suatu
pertimbangan yang meyakini bahwa pendidikan merupakan investasi manusiawi
(human investment) untuk menghasilkan sumber daya insani berkualitas. Dengan
adanya ketercukupan sumber daya insani berkualitas tersebut pada gilirannya dalam
jangka panjang dapat mewujudkan keuntungan berganda (multiple effect) dalam
banyak segi.
3
Pendidikan Nasiona atau Pemerintah pusat berkisar antara 5% sampai 87% dari total
anggaran belanja nasional.
d. Kesimpulan
4
yakini pendidikan merupakan investasi (human investment) untuk menghasilkan
sumber daya insani berkualitas, adanya ketercukupan sumber daya berkualitas tersebut
pada gilirannya jangka panjang dapat mewujudkan keuntungan berganda (multiple
effect) banyak segi.
a. Pendahuluan
Mudah dipahami bahwa penyelenggara pendidikan berkaitan erat dengan
berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti ekonomi, politik, dan budaya. Dari sisi
ekonomi dapat dikatakan, kemampuan masyarakat untuk mampu menikmati
pendidikan secara layak masih kurang karena penduduk masih terjerat kemiskinan
(Zakiyah,, 2004). Dilihat dari segi politik, komitmen pemerintah untuk memajukan
pendidikan rakyat belum diimplementasikan secara menyeluruh.
5
Dalam praktiknya penganggaran sangat terkait dengan masalah-masalah
politik, yaitu posisi tawar-menawar antara berbagai kekuatan yang mempunyai banyak
kewewenangan untuk menentukan mana yang penting dan mana yang tidak.
Bagaimana yang terjadi di Indonesia ? Pengalaman dari tiga dekade Orde Baru
memperlihatkan masih jauh dari proses aspiratif. Anggaran dibuat oleh pemerintrah,
baik pusat maupun daerah, lebih banyak mencerminkan kepentingan elite politik yang
berkuasa daripada memenuhi kehendak masyarakat. Selain tidak aspiratif, system
penganggaran kita juga terbelit persoalan kronis, seperti pemborosan, kebocoran,
penyimpangan dan penyelewengan.
e. Kesimpulan
1. Anggaran pendidikan kota Yogyakarta belum mencapai 20 persen sesuai
amanah konstitusi, namun di atas kertas kesungguhan untuk mencapai amanah
konstitusi tersebut tetap terlihat.
2. Kecilnya proporsi anggaran dari pemerintah membawa akibat langsung pada
beban biaya pendidikan yang ditanggung oleh masyarakat terutama keluarga
masyarakat yang kurang mampu.
3. Meskipun anggaran pendidikan tidak mencapai konstitusi namun tidak
mengecilkan arti partisipasi sekolah.
4. Harus ada upaya yang sungguh-sungguh dari pemerintah, tokoh-tokoh
masyarakat terutama tokoh-tokoh usaha, legislatif, partai politik dan semua
pihak yang terlibat dan peduli pada perkembangan pendidikan untuk mencari
jalan keluar dari kecenderungan semakin gilanya kemersiliasi pendidikan ini.
6
3. Analisis Anggaran Pendidikan Provinsi Jambi
a. Pendahuluan
7
pusat, adanya program satu milyar satu kecamatan (SAMISAKE), adanya program
beasiswa S1, S2 dan S3 serta program percepatan pengembangan SMK dengan
pors perbandingan terhadap SMA sebesar 70 SMK : 30 SMA. Ketergantungan
terhadap pemerintah pusat masih cukup besar karena pemerintah daerah belum
mampu untuk membiayai guru, rehabilitasi sekolah, pendidikan khusus/layanan
khusus, pembangunan fisik pendidikan dan biaya operasional sekolah.
d. Kesimpulan
8
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL
A. Kelebihan Jurnal
Jurnal 1
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya,
namun pastilah ada beberapa kelebihan yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis.
Kelebihan dalam jurnal pertama yang berjudul ketimpangan distribusi pembiayaan
pendidikan di Indonesia adalah banyaknya teori dari para tokoh yang semakin
memperkuat dari pernyataan tentang isi jurnal tersebut kemudian kelebihan dari jurnal
tersebut adalah penulis dapat mengembangkan beberapa poin-point kecil namun
cukup penting untuk di kaji, dan penulis melakukannya dengan cukup baik. Kemudian
jurnal ini sangat terpercaya karena penulis mencantumkan banyak referensi/daftar
pustaka sehingga jurnal tersebut sangat memikat.
Jurnal 2
Jurnal 3
9
sangat mudah untuk dipahami karena memberikan penjelasan tentang hasil grafik dari
penelitian secara rinci.
B. Kekurangan Jurnal
Jika kita mencari sebuah kekurangan dalam sebuah karya sastra maupun karya
ilmiah seseorang mungkin saja sangat untuk mencarinya karena setiap penulis
mempunyai kemampuan dan metode yang berbeda-beda. Namun menurut saya
kekurangan yang ada dalam jurnal ini antara lain adalah :
Jurnal 1
Jurnal 2
Abstrak yang terdapat dalam jurnal yang berjudul komitmen anggaran
pendidikan di kota pendidikan Yogyakarta hanya ditampilkan dalam bahasa asing
(inggris) saja, yang mana akan membuat pembaca sedikit bingung atau kemungkinan
terjadinya kekaburan makna karena tidak semua pembaca dapat berbahasa asing.
Jurnal ini juga tidak mencantumkan volume penerbit sehingga membuat para pembaca
kurang menarik untuk mengetahui isi yang ada pada jurnal tersebut.
Jurnal 3
Jurnal yang berjudul analisis anggaran pendidikan provinsi Jambi yaitu
abstarak hanya ditampilkan dalam bahasa inggris saja yang mana seharusnya abstrak
harus disertakan dengan bahasa bahasa Indonesia yang dapat mengakibatkan
kemungkinan terjadinya kekaburan makna seperti pada jurnal dua. Penulis juga tidak
10
mencantumkan kata kunci pada abstrak. Kemudian jurnal tersebut juga memiliki
kekaburan makna dibeberapa sub judul dan membuat pembaca sedikit bingung.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu
dengan yang lain,baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya, dan kekurangannnya.
Jurnal pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh
penulisnya terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun
sudah dapat dipastikan setiap jurnal akan membawa keuntungan bagi pembaca
dalam hal pendapatan informasi lebih.
Dalam ketiga jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang
mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis jurnal
ini seperti yang telah dilakukan. Diatas telah penulis sampaikan ringkasan dan juga
kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang diharapkan dapat
menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal tersebut.
B. Saran
Didalam kelebihan dari kedua jurnal tersebut agar lebih dipertahankan dan
diperkuat lagi, dan mengenai kekurangan jurnal agar lebih diteliti lagi untuk
mencapai hasil yang lebih maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14