BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
3. Zaman Keraguan
Zaman keraguan diawali dengan terbitnya buku Silent Spring oleh Carson
(1962) yang membuka mata dunia tentang seriusnya pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh DDT. Buku tersebut merupakan tangis kelahiran bayi dari
gerakan peduli lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan berbagai jenis pestisida
merusak kelestarian lingkungan biotik dan abiotik di daerah beriklim sedang
maupun tropik (Widianarko et al. 1994; Oka 1995).
Salah satu contoh adalah lalat rumah menjadi resisten terhadap DDT sejak
tahun 1946. Hal tersebut semakin menjadi perhatian pada era ini. Kurang
berhasilnya pengendalian hama secara konvensional mendorong berkembangnya
paradigma baru yang berusaha meminimalkan penggunaan pestisida serta dampak
negatifnya. Paradigma tersebut dikenal dengan istilah PHT klasik atau PHT
teknologi karena pendekatan paradigma ini berorientasi pada teknologi
pengendalian hama (Untung 2006).
Pathogen
Pathogen ialah jasad renik atau mikroorganisme yang dapat menyebabkan
penyakit pada tanaman. Adapun jasad renik itu terduru daru virus, bakteru, fungi
mikoplasma,ricketsia dan nematode.
Pathogen ini sama dengan hama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan hebat bagi
tanaman, apabila kalau tersebar cukup luas. Pathogen akan menyebabkan penyakit
dengan suatu cara seperti, mengisap isi sel tanaman, mengangu jalanya
metabolisme sel dan menutup jaringan pembuluh, suatu dikatakan sehat apabila
mamapu menjalankan fungsi fisiologisnya seperti pembelahan sel. Absorbsi.
Pengembalian mineral yang dibantu dengan proses fotosintesa dan dialirkan
kebagian-bagian tanaman. Jika kegiatan tersebut terganggu disebabkan adanya
pathogen atau penyebab lain sehingga aktivitas ikut berjalan tudak normal maka
tanaman tersebut dikatakan sakit.
Golongan dan Perkembangan Penyakit
MENULAR : yang disebabkan oleh organisme hidup seperti bakteri, jamur,
mikoplasma, nematode dan virus yang disebut penyakit abiotik
TIDAK MENULAR : yang disebabkan oleh adanya ganguan fisiologis akubat
lingkungan seperti tanah air, udara, suhu, kelembaban, unsure hara, cahaya dan
keasaman (pH) tanah yang disebut penyakit abiotik.
Sedangkan untuk proses perkembangannya penyakit terjadi beberapa macam
tahap. Antara lain ;
i. INOKULASI yaitu proses dimana pathogen mengadakan kontak langsung
dengan tanaman.
ii. Penetrasi yaitu masuknya pathogen kedalam jaringan tanaman inang, seperti
masuk kesel epidermis melalui luka, lubang alami yakni stomata, hydatoda atau
langsung menemnbus permukaan tanaman.
iii. Infeksi yaitu proses pathogen mengadakan kontak dengan sel-sel jaringan
tanaman dan mengambil makanannya atau disebabkan penyakit tersebut
mengeluarkan enzim toksin
iv. Inkubasi yaitu suatu interval antara infeksi pada tanaman dengan timbulnya
gejala penyakit dan lamanya secara umum ditentukan oleh adanya kombinasi
antara pathogen , inang dan lingkungan.
v. Invasi dan reproduksi yaitu fase terakhir dari infeksi selama pathogen
mengadakan penyebaran dan didalam jaringan tanaman setelah mengadakan
perkembangbiakan secara cepat dan dalam jumlah banyak.
Adapun penyakit tanaman adalah suatu aktivita sfisiologis yang
disebabkan oleh ganguan yang terus menerus oleh factor penyebab primer.
Timbulnya penyakit :
Penyakit tanaman dilihat dari cara timbulnya digolongkan menjadi tiga cara antara
lain:
Penyakit endemi yaitu penyerangan taraf ringan atau berat yang dilakukan
secara meluas dan menurun. Disebut menurun karena setiap pergantuan musim
penyakit tersebut selalu ada, hal ini disebabkan mampu bertahan dalam hidup
pada tumbuhan-tumbuhan yang tidak dibudidayakan.
Penyakit epidemi yaitu penyerangan yang dilakukan secara timbul dan meluas,
kadang kala ada atau suatu saat hilang dengan cara periodik atau bertahap.
Penyakit sporadis yaitu penyerangan yang dilakukan pada interval tidak teratur
dan pada saat atau lokasi tidak tetap.
Gejala Penyakit ;
Tanaman yang terserang gangguan hama dan penyakit akan mengalami
pertumbuhan lamnbat , perubahan dari warna aslinya , layu dikarenakan kematian
pada jaringan-jaringan sel.
Gejala penyakit dapat bermacam-macam dan sering memberikan petunjuk yang
khas untuk suatu penyakit tertentu. Maka akan diberi nama sesuai dengan gejala
yang ditunjukan.
SIFAT GEJALA DIBEDAKAN DALAM DUA GOLONGAN :
i. Penyakit yang hanya terbatas dari bagian tertentu dari tumbuhan. Yang
dinamakan gejala LOKAL.
ii. Penyakit yang menyerang seluruh bagian tanaman seperti penyakit yang
disebabkan oleh virus meskipun pada mulanya hanya pada bagian tertentu tapi
akhirnya dengan cepat menyebar keseluruh tubuh tanaman. Gejala tersebut adalah
sistematik
Bentuk gejala digolongkan :
1. gejala nekrotis yaitu terjadinya kematian dari sel-sel, jaringan, organ sampai
seluruh tanaman.sebelum terjadi nekrose serangan biasanya didahului adanya
perubahan warna dari menguning sampai perak, layu dan keluarnya air. Akibat
perubahan tersebut akan menimbulkan ;nekrose,busuk,mati
pucuk,klorosis,layu,damping-off.
2. gejala Hiperplasia yaitu terjadinya pertumbuhan yang luar biasa, sehingga
bagian tumbuhan yang terserang berukuran besar atau berjumlah lebih bayak
daripada normal.kejadian hyperplasia ini adalah merupakan pertumbuhan yang
lebih cepat disbanding yang normal. Seperti ditunjukan pada tanaman-tanaman
berupa : withces broom, gell (puru) atau tumor, kerurung,penggulungan, kudis
(scab), intumesensi atau proliferasi.
3. gejala hipoplasia yaitu gejala kebalikan dari huperplasia disebabkan
terhambatnya sel-sel tanaman mengakibatkan tanaman tumbuh tidak normal.
Pencegahan dan pengendalian tanaman
Pengendalian dan pencegahan penyakit tanaman pada dasarnya digolongkan
menjadi dua kategori yaitu:
1. profilaksis yang terdiri dari eradikasi, perundang-undangan dan proteksi
2. immunisasi yaitu memberikan kekebalan yang bersifat turun temurun antar
tanaman. Ketahanan didalam tanaman dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
ketahanan fisis, ketahanan histologis, ketahanan fisiologis dan ketahanan
biokhemis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan