Anda di halaman 1dari 25

N AS I ON A L I S M E

PUSDIKMIN LEMDIKLAT POLRI


BANDUNG, 2019
DATA DIRI
NOLIK DWI ATMONO
TTL : JAKARTA, 28 NOV 1978
Alamat : Perumahan Bumi Adipura
Jl. Cempaka I No. 109,
Kel. Rancabolang,
Kec. Gedebage, Bandung
Dik terakhir : S2 MPKP UI
Jabatan : Gadik Muda
HP : 081213095061
E-mail : nolikdwiatmono@gmail.com
Mata Diklat ini akan membahas bagaimana
Pembentukan Karakter melalui penanaman nilai
nilai Pancasila dalam menumbuhkan
DESKRIPSI MATA DIKLAT
nasionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai
pembuat dan pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa
❑ Nilai Pancasila Dalam Menumbuhkan
Nasionalisme
❑ ASN Sebagai Pembuat dan Pelaksana
Internalisasi Kebijakan
❑ ASN Sebagai Pelayan Publik
❑ ASN Sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

❑ Implementasi ASN sebagai Pelaksana


Kebijakan Publik
❑ Implementasi ASN Sebagai Pelayan Publik
Aktualisasi ❑ Implementasi ASN sebagai Pemersatu
Bangsa
❑ Merancang Implementasi Nilai Nilai
Nasionalisme di Tempat kerja
1
Internalisasi :
❑ memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN;
❑ memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat
dan pelaksana kebijakan publik;
❑ memahami peran ASN sebagai pelayanan publik; dan
❑ memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa.

2
Aktualisasi:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu mengaktualisasikan Pancasila
sebagai nilai-nilai dasar nasionalisme
dalam pelaksanaan tugas jabatannya
ASN yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
nasionalisme dalam menjalankan profesinya sebagai
pelayanan publik yang berintegritas

ASN sebagai pemersatu bangsa


ASN sebagai pelaksana kebijakan
dan mendahulukan kepentingan ASN profesional dan melayani
publik yang senantiasa
bangsa dan negara di atas yang berintegritas
mementingkan kepentingan publik
kepentingan lainnya

Sila 1 Sila 2 Sila 3 Sila 4 Sila 5


ASN yang memahami dan memiliki kesadaran mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
pelaksanaan tugasnya

ASN berwawasan kebangsaan dan


memiliki nasionalisme yang kuat
CTJ/Diskusi

Studi kasus
Metode
INTERNALISASI Film Pendek

Story Telling

AKTUALISASI
Visitasi

Perumusan Komitmen & Merancang


Implementasi Nilai Nilai Nasionalisme di
Tempat Kerja
Konflik Paska Pilkada
Konflik
Antar Etnis

Konflik
Antar Agama
Separatisme

Primordialisme
Seorang Bangsa Indonesia:
“Ketika saya melihat keadaan bangsa saya, saya
bisa melihat banyak hal. Saya bisa melakukan ini
dan itu untuk meningkatkan kualitas bangsa saya.
Kemudian saya bisa lebih meningkatkannya lagi.
Saya bisa membuatnya lebih sempurna jika saya
melakukan ini dan itu….Ini merupakan proses yang
alami ke arah proses peningkatan kinerja bangsa
saya berikutnya berikutnya”

Sebagai Warga Negara Indonesia, kita harus mampu mendorong proses


pencapaian cita-cita dan tujuan berdirinya NKRI
Nasionalisme adalah sekelompok
individu yang ingin bersatu dengan Nasionalisme adalah hasil dari
individu-individu lain dengan faktor-faktor politis, ekonomi, sosial
dorongan kemauan dan kebutuhan dan intelektual pada suatu taraf
Joseph Ernest Renan
psikis. Sebagai contoh adalah
contoh
Louis Snyder
tertentu dalam sejarah. Sebagai
adalah timbulnya
bangsa Swiss yang terdiri dari
berbagai bangsa dan budaya dapat nasionalisne di Jepang.
menjadi satu bangsa dan (Louis Snyer)
(Joseph Ernest Renan )

Mengatakan bahwa nasionalisme


adalah kesatuan perasaan dan Nasionalisme adalah kesetiaan
perangai yang timbul karena tertinggi yang diberikan individu
Otto Bauer
persamaan nasib, contohnya kepada Hans Kohn
negara dan bangsa
nasionalisme negaranegara Asia
Hans Kohn)
(Otto Bauer )
Nasionalisme Indonesia Nasionalisme Pancasila adalah
adalah suatu gerakan pandangan atau paham
kebangsaan yang timbul kecintaan manusia Indonesia
pada bangsa Indonesia untuk terhadap bangsa dan tanah
menjadi sebuah bangsa airnya yang didasarkan pada
yang merdeka dan berdaulat nilai-nilai Pancasila
Nasionalisme adalah cara mencintai dan mensyukuri
karunia Tanah Air dengan mempertahankan,
mengolah dan memuliakan Potensi yang dimilikinya.

Nasionalisme Indonesia adalah Nasionalisme Pancasila adalah


paham atau semangat mencintai pandangan atau paham
bangsa/negara Indonesia tanpa kecintaan manusia Indonesia
merendahkan bangsa/negara lain. terhadap bangsa dan tanah
Nasionalisme ini berlandaskan airnya yang didasarkan pada
pada sila-sila Pancasila dan nilai-nilai Pancasila
Konstitusi.
Bangsa
INDONESIA
terbangun dari 1.128 suku bangsa
yang mendiami 17.504 pulau di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
seluas 1.922.570 km²
Kesenjangan Sosial

bandingkan dengan Bangsa Jepang


yang hanya terdiri dari 4 suku bangsa :
suku Yamato (96 %),
Ainu, Ryukyu dan Burakumin
PADA TAHUN1847 DI SINGAPURA TERBIT
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), SEBUAH MAJALAH ILMIAH TAHUNAN,
yang dikenal dengan nama samaran JOURNAL OF THE INDIAN ARCHIPELAGO
Multatuli, pernah memakai nama AND EASTERN ASIA (JIAEA, BI: "JURNAL
yang spesifik untuk menyebutkan KEPULAUAN HINDIA DAN ASIA TIMUR")),
kepulauan Indonesia, yaitu YANG DIKELOLA OLEH JAMES
"Insulinde", yang artinya juga RICHARDSON LOGAN (1819-1869),
SEORANG SKOTLANDIA YANG MERAIH
"Kepulauan Hindia" (dalam bahasa
SARJANA HUKUM DARI UNIVERSITAS
Latin "insula" berarti pulau). Nama
EDINBURGH.
"Insulinde" ini selanjutnya kurang KEMUDIAN PADA TAHUN 1849 SEORANG
populer, walau pernah menjadi nama AHLI ETNOLOGI BANGSA INGGRIS,
surat kabar dan organisasi GEORGE SAMUEL WINDSOR EARL (1813-
pergerakan di awal abad ke-20. 1865), MENGGABUNGKAN DIRI SEBAGAI
REDAKSI MAJALAH JIAEA.
Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani
berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari
Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang
Indunesia" atau "Orang Malayunesia"”.
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia
(Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia
bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutanSrilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk
Kepulauan Maladewa).
Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya
itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, Pada tahun 1884 guru besar
James Richardson Logan menulis artikel The etnologi di Universitas Berlin yang
Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari bernama Adolf Bastian (1826-1905)
Kepulauan Hindia"). menerbitkan buku Indonesien oder
die Inseln des Malayischen
Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan Archipel ("Indonesia atau Pulau-
perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, pulau di Kepulauan Melayu")
sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan sebanyak lima volume, yang
Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. memuat hasil penelitiannya ketika
mengembara di kepulauan itu pada
Logan kemudian memungut nama Indunesia yang tahun 1864 sampai 1880. Buku
dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o Bastian inilah yang memopulerkan
agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah istilah "Indonesia" di kalangan
Indonesia. sarjana Belanda
Pribumi yang mula-mula menggunakan
istilah "Indonesia" adalah Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika
dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia
mendirikan sebuah biro pers dengan nama
Indonesische Persbureau. Nama
Indonesisch (pelafalan Belanda untuk
"Indonesia") juga diperkenalkan sebagai
pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof
Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan
dengan itu, inlander ("pribumi") diganti
dengan Indonesiër ("orang Indonesia")..
• Peringkat ke-6 sebagai produsen batu bara dengan jumlah produksi
mencapai 246 juta ton.
• Peringkat ke-25 sebagai negara dengan potensi minyak terbesar yaitu sebesar 4,3
miliar barel yang terbukti dan 3,7 miliar barel potensial.
• Peringkat ke-13 negara dengan cadangan gas alam sebesar 92,9 triliun kaki kubik.
• Peringkat ke-7 yang memiliki potensi emas terbesar di dunia dengan produksi
menduduki peringkat ke-6 di dunia sekitar 6,7%.
• Peringkat ke-5 untuk cadangan timah terbesar di dunia sebesar 8,1% dari
cadangan timah dunia dan peringkat ke-2 dari sisi produksi sebesar 26% dari
jumlah produksi dunia.
• Peringkat ke-7 untuk cadangan tembaga dunia sekitar 4,1%, dan produksinya
menduduki peringkat ke-2 sebesar 10,4% dari produksi dunia.
(data Indonesia Mining Asosiation)
NEGARA INI PUNYA HUTAN TROPIS TERBESAR
DI DUNIA. HUTAN TROPIS INI MEMILIKI LUAS
39.549.447 HEKTAR, DENGAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN
PLASMANUTFAH TERLENGKAP DI DUNIA.
LETAKNYA DI PULAU SUMATRA, KALIMANTAN
DAN SULAWESI.
INDONESIA MEMILIKI SUKU BANGSA YANG TERBANYAK DI DUNIA,
TERDAPAT LEBIH DARI 1.128 SUKU BANGSA ATAU ETNIS, BAHKAN
DI PAPUA SAJA TERDAPAT 270 SUKU. DENGAN JUMLAH
SUKU SEBANYAK ITU, INDONESIA MEMILIKI BAHASA DAERAH
TERBANYAK, YAITU 583 BAHASA DAN DIALEK DARI 67 BAHASA
INDUK YANG DIGUNAKAN BERBAGAI SUKU BANGSA DI
INDONESIA. MESKI BANYAK MEMILIKI BAHASA DAERAH,
BAHASA INDONESIA MAMPU MENYATUKANNYA TANPA
MENGHILANGKAN TUTUR BAHASA DAERAHNYA.
“Perjuanganku
lebih mudah karena
mengusir penjajah,
tapi perjuanganmu
akan lebih sulit
karena melawan
bangsamu sendiri.”
(Soekarno).

Anda mungkin juga menyukai