Anda di halaman 1dari 8

IMAN DAN KUFUR

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas ilmu kalam

Dosen pengampu : DR.Didin Komarudin

Disusun :

M. Robby Salam (1181010032)

M. Zulfan Ramdani (1181010033)

Maria Ulpa (1181010034)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
FAKULTAS USHULUDDIN
JURUSAN AQIDAH FILSAFAT ISLAM
2018
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji hanya milik Allah azza wajal, shalawat seiring salam semoga selalu tercurah
kepada Nabi akhir zaman yakni Muhammad Saw. Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya
yang setia dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.
Penulis sangat bersyukur karena berkat rahmat dan karuniaNyalah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Iman dan Kufur ”.
Penyusunan makalah ini sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Kalam Program Studi Aqidah
filsafat islam Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung. Dalam penyusunan
makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah ilmu kalam yang telah memberikan materi perkuliahan serta arahannya, mudah-
mudahan Allah SWT. Membalas atas semua bantuan yang telah diberikan dengan tulus dan
ikhlas. Penulis berharap makalah ini berguna bagi kita semua amin. Atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Akhirul kalam,
Wasalamualaikum wr.wb

Bandung, 10 November 2018

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... I


BAB 1 ............................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..........................................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1

BAB 2 ............................................................................................................. 2
PEMBAHASAN .............................................................................................
A. Pengertian Iman .................................................................................. 2
B. Pengertian Kufur ................................................................................. 2
C. Pendapat Beberapa Aliran ................................................................... 3

BAB 3 ............................................................................................................. 4
PENUTUP ....................................................................................................... 4
KESIMPULAN ............................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 5

II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain ilmu Ushuluddin, ilmu
Tauhid, Fiqh al al akbar, dan teologi Islam. Aqidah ilmu kalam sebagaimana diketahui,
membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama. Setiap orang yang ingin menyelami seluk
beluk agamanya secara mendalam, perlu mempelajari aqidah yang terdapat dalam
agamanya.mempelajari aqidah atau teologi akan memberi seseorang keyakinan-keyakinan
yang berdasarkan pada landasan yang kuat, yang tidak mudah diombang ambingkan oleh
peredaran zaman.
Teologi di dalam Islam disebut juga ilmu At-Tauhid. Kata Tauhid mengandung arti
satu atau Esa dan keEsaan dalam pandangan Islam merupakan sifat terpenting di antara sifat-
sifat Tuhan. Teologi Islam disebut juga ilmu kalam. Ilmu kalam memiliki definisi yang
berbeda-beda menurut beberapa Ulama. Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam ialah ilmu yang
mempelajari/membicarakan tentang Ketuhanan baik Dzat, kehendak, perbuatan dan sifat-Nya
yang bersifat mustahil. Ilmu kalam mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani
yang diperkuat dalil-dalil rasional.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Iman dan Kufur ?
Apa saja aliran yang terdapat di dalam Iman dan Kufur ?
C. Tujuan
Agar dapat membedakan antara hak dan batil untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
dan memperkuat keimanan seseorang serta mengetahui sumber-sumber ilmu ketuhanan
tersebut.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Iman
Secara etimologis, kata “ al-iman” berasal dari kata “aamana – yu’minu – iimaanan,
Artinya percaya.Percaya adalah suatu pengakuan atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu.
Ia mengakui dan meyakini suatu kebenaran itu secara benar dan meyakini kesalahan secara
benar pula. Mengakui dan meyakini sesuatu itu benar, artinya meyakini bahwa sesuatu itu
sebagai kebenaran yang harus diyakini dan tidak diragukan kebenarannya. Tanpa
kepercayaan, manusia tidak mungkin hidup. Ia akan dihantui oleh keraguan yang mematikan.
Misalnya, orang tidak yakin atau tidak percaya pada sesuatu maka ia akan diliputi keraguan,
dan keraguan itu menyebabkan hidupnya tidak aman dan tidak tenang.
Adapun makna iman dari segi istilah ialah pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh
yakin tanpa ragu-ragu akan segala apa yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW yang
diketahui dengan jelas sebnagai ajaran agama yang berasal dari wahyu Allah.
Ada dua risiko akan dihadapi setiap orang yang memiliki kepercayaan terhadap sesuatu.
1. Kebahagiaan dan keberuntungan, apabila orang meyakini dan kepercayaan pada sesuatu,
kemudian sesuatu yang diyakini dan dipercayai itu sesuai dengan keyakinannya atau antara
keyakinan dan kenyataan itu bersesuaian. Dengan demikian, orang itu akan mendapat
keberuntungan atau kebahagiaan.
2. Kerugian dan kehancuran, sebaliknya, jika seseorang meyakini dan percaya kepada
sesuatu, setelah dibuktikan, tidak sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan, ia akan rugi dan
hancur.

Konsep iman terbagi menjadi tiga golongan yaitu:


1. Iman sebagai tasdiq di dalam hati akan Wujud Allah dan keberadaan Nabi atau Rasul
Allah.
2. Iman sebagai tasdiq di dalam hati dan di ikrarkan dengan lidah.
3. Iman sebagai tadsiq di dalam hati, ikrar dengan lisan, dan di buktikan dengan
perbuatan.
B. Pengertian Kufur
Kata “kufur” atau “kafir” memiliki lebih dari satu arti. Kafir dalam banyak pengertian
sering di antagoniskan dengan iman. Adapun yang dimaksud dengan kufur dalam
pembahasan ini adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah SWT. Dengan
demikian, orang yang kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah
SWT. Kekafiran jelas sangat bertentangan dengan akidah islam atau tauhid sebab tauhid
merupakan dan keimanan atau keyakinan terhadap keberadaan Allah SWT.

2
Pengertian kufur adalah mengingkari adanya Allah dan tidak membenarkan apa yang
datang kepada Nabi Muhammad, baik sebagian atau keseluruhan.
Berbagai corak perbuatan kufur yang dinyatakan dalam al-qur’an sebagai berikut :
1. Persoalan yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, seperti [6]ingkar terhadap
keberadaan Yang Maha Pencipta (Allah).
2. Hal-hal yang berkaitan dengan masalah kenabian.
3. Orang-orang yang tidak mau melaksanakan hukum-hukum islam, padahal mereka
mampu mengerjakannya.

C. Pendapat Beberapa Aliran

1. Aliran Khawarij
Kaum Khawarij adalah kaum pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar dari barisan
Ali, karena tidak setuju dengan kebijaksanaan Ali bin Abi Thalib yang menerima
tahkim/arbitrase. Dari persoalan politik, kemudian kaum khawarij memasuki juga
persoalan teologi Islam. Menurut golongan Khawarij al-Muhakkimah, Ali, Mu’awiyah,
kedua pengantara Amr ibn al-‘As dan Abu Musa al-‘Asy’ari adalah kafir.
Iman menurut kaum Khawarij bukan merupakan pengakuan dalam hati dan ucapan
dengan lisan saja, akan tetapi amal ibadah menjadi rukun iman saja. Dan menurut kaum
Khawarij, orang yang tidak melakukan shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya yang
diwajibkan oleh Islam, maka termasuk kafir. Jadi apabila sekarang mukmin melakukan
dosa besar mapun kecil, maka orang itu termasuk kafir dan wajib diperangi serta boleh di
bunuh. Harta bendanya boleh dirampas menjadi harta ghonimah.

2. Aliran Mu’tazilah
Kaum Mu’tazilah berpendapat bahwa orang mukmin yang mengerjakan dosa
besar dan mati sebelum bertaubat, maka ia bukan termasuk mukmin dan bukan pula kafir,
tetapi di hukum sebagai orang yang fasiq. Jadi kefasikan adalah suatu hal yang berdiri
antara dengan mengambil jalan tengah antara mukmin dan kafir. Ini berdasarkan pada :
a. Ayat-ayat al-Qur’an dan hadits yang menganjurkan mengambil jalan tengah
dalam segala sesuatu
b. Pikiran Aristoteles yang mengatakan bahwa keutamaan sesuatu adalah jalan
tengah antara dua jalan yang berlebih-lebihan.
c. Pendapat Plato yang mengatakan bahwa ada suatu tempat antara baik dan buruk.
Golongan Mu’tazilah memperdalam jalan tengah ini dijadikan suatu prinsip
rasionalitas ethis philosophis. Di akhirat nanti, orang mukmin yang melakukan
dosa besar dan belum bertaubat akan ditempatkan pada suatu tempat diantara
surga dan neraka.

3
3. Aliran Mu’tazilah
Seluruh pemikiran Mu’tazilah tampaknya sepakat menyatakan bahwa amal perbuatan
merupakan salah satu unsur terpenting dalam konsep iman, bahkan hampir
mengidentikannya. Aspek penting lain dalam konsep Mu’tazilah tentang iman adalah yang
mereka identifikasikan sebaga ma’rifah (pengetahuan dengan akal) ma’rifah menjadi unsur
penting dari iman karena pandangan Mu’tazilah yang bercorkak rasional.
4. Aliran Asy’ariah
Menurut Asy’ariah iman adalah tashdiq bi al-qalb (membenarkan dengan hati). Unsur
iman adalah tashdiq, qawl dan amal. Persayaratan minimal untuk adanya iman hanya tashdiq,
yang jika diekpresikan secara verbal akan berbentuk syahadatain.
5. Aliran Maturidiah
Dalam masalah iman, aliran Maturidiah Samarkand berpendapat bahwa iman adalah
tashdiq bi al-qalb bukan semata-mata iqrar bi al-lisan. Menurut Al-Maturidi sebagai suatu
penegasan bahwa iman tidak cukup hanya dengan perkataan, sementara kalbu tidak beriman.
Apa yang diucapkan oleh lidah dalam bentuk pernyataan iman menjadi batal apabila hati
tidak mengakui ucapan lidah.

BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Iman dari segi lughat adalah pembenaran sedangkan dari segi istilah iman ialah
pembenaran atau pengakuan hati dengan penuh yakin tanpa ragu-ragu akan apa segala yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Kufur artinya menutupi, tertutup, tersembunyi, ketidak
percayaan kepada Tuhan. kufur adalah mengingkari adanya Allah dan tidak membenarkan
apa yang datang kepada Nabi Muhammad, baik sebagian atau keseluruhan. Dari beberapa
aliran itu memiliki perbedaan pendapat.

4
DAFTAR PUSTAKA

H, Abdul Rozak, dan H. Rosihin Anwar. Ilmu Kalam Edisi Revisi (Bandung: Cv
Pustaka Setia, 2016).

Rahman, Taufik. 2013. Tauhid Ilmu Kalam. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai