Anda di halaman 1dari 3

Volta Sekunder

Elemen sekunder yaitu elemen elektrokimia yang bahan-bahan pereaksinya dapat


diperbaharui kembali setelah reaksi tidak terjadi lagi. Dalam sel volta sekunder,
reaktan semula dapat dihasilkan kembali. Hal ini dilakukan dengan melewatkan arus
langsung pada sel dalam arah yang berlawanan dengan aliran arus saat pemakaian.
Proses ini disebut sebagai pengisian (pengecasan) sel atau baterai. Contoh paling
umum sel volta sekunder adalah sel aki dan baterai litium ion (Surya, 2009).
a. Sel Aki
Sel aki atau accu merupakan contoh sel volta yang bersifat reversibel, dimana
hasil reaksi dapat diubah kembali menjadi zat semula. Pada sel aki jika sudah lemah
dapat diisi ulang, sedangkan pada sel baterai tidak bisa. Sel ini terdiri atas:
Anoda : Lempeng logam timbal (Pb).
Katoda : Lempeng logam oksida timbal (PbO2).
Ektrolit : Larutan asam sulfat (H2SO4) encer.
Ketika sel ini menghasilkan arus listrik, anoda Pb dan katoda PbO2berubah
membentuk PbSO4. Ion H+ dari H2SO4 berubah membentuk H2O sehingga
konsentrasi H2SO4 akan berkurang. Kemudian sel aki dapat diisi/disetrum kembali,
sehingga konsentrasi asam sulfat kembali seperti semula. Proses ini nanti merupakan
contoh dalam sel elektrolisis (Mungkin, 2018).
b. Elemen Lithium
Elemen ini menggunakan lithium kobalt oksida sebagai kutub positif, karbon
grafit sebagai kutub negative , dan propilen karbonat atau etilen karbonat sebagai
elektrolitnya. Elemen ini disebut sebagai elemen lithium ion yang menghasilkan beda
potensial 3,6 volt (Suryatin, 2011).
Kelebihan elemen ini adalah mampu menyimpan energy yang besar, yaitu 3
kali lebih besar daripada elemen cadmium; tingkat kebocoran energy rendah, yaitu
10% dalam satu bulan; serta cocok untuk alat yang memerlukan energy besar
(Suryatin, 2011).
Kelemahan elemen ini adalah cepat panas sehingga harus ditambahkan
mikrokontroler berikut sensor-sensornya untuk mencegah overcharge dan panas.
Elemen ini mahal dan hanya tahan 2 tahun tanpa digunakan karena bahan-bahan di
dalamnya terurai sendiri. Elektrolitnya sangat kuat sehingga dapat membuat karat
alat-alat di sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan pembungkus yang kuat dan tahan
bocor. Jika elektrolitnya dipdatkan maka kebocoran elektrolit dapat dihindarkan.
Pembungkusnya tidak harus logam tebal dan kuat, tetapi cukup dengan plastik atau
alumunium foil. Nama lain elemen ini, yaitu elemen lithium polimer (Suryatin,
2011).
Daftar Putaka

Mungkin, Moranain. 2018. Studi Pengaruh Bahan Aditif NaCl dan Na-EDTA pada
Elektrolit Baterai Berbahan Filtrasi Air Jeruk Nipis. Journal of Electrical
Technology. Vol 3 (1) : 34-39.
Suryatin, Budi. 2011. Fisika IX Untuk Sekolah Menengah Pertama Dan MTS Kelas
IX. Jakarta : Grasindo
Surya, Yohanes. 2009. Listrik Dan Magnet. Tangerang : PT Kandel.

Anda mungkin juga menyukai