Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah

Secara umum limbah adalah sisa dari kegiatan manusia yang sudah tidak dapat
dimanfaatkan lagi dan berpotensi merusak lingkungan. limbah ini merupakan sisa atau
sampah dari suatu proses kegiatan atau aktivitas manusia yang bisa menjadi bahan
polutan di suatu lingkungan ( Karmana, 2007). Menurut Keputusan Menperindag RI NO.
231/MPP/KEP/7/1997 Pasal 1 Limbah adalah bahan / barang sisa atau bekas dari suatu
kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya, kecuali yang
dapat dimakan oleh manusia atau hewan.

Dalam jumlah tertentu limbah berdampak negatif pada lingkungan utamanya pada
kesehatan manusia dan ekosistem hewan dan juga tumbuh-tumbuhan. Dimana ada
kegiatan manusia maka disana dihasilkan limbah, Sebagai sisa dari kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan manusia limbah perlu dikelola dan diberikanb perhatian khusus
sebelum di lepaskan ke lingkungan karena pada dasarrnya limbah tidak boleh
terakumulasi di alam karena dapat mengganggu kelangsungan hidup dari seluruh
makhluk hidup baik itu tanaman, hewan serta manusia, maka dari itu pembuangan limbah
kelingkungan haruslah dibatasi pada suatu tingkat yang melebihi daya dukung
lingkungan.

Seluruh kegiatan dalam memenuhi kebutuhan manusia berpotensi menghasilkan


limbah dan limbah yang dihasilkan pun beragam, maka dari itu limbah dapat dibedakan
sebagai berikut:

1. Berdasarkan Wujudnya
a. Limbah padat
b. Limbah gas
c. Limbah cair
2. Jenis Kimia
a. Organik
b. Anorganik
3. Jenis Bahaya
a. Limbah B3 ( Bahan Beracun dan Berbahaya)
b. Limbah Non-B3
4. Berdasarkan Sumbernya
a. Limbah rumah tangga
b. Limbah industri
c. Limbah pertanian
d. Limbah konstruksi
e. Limbah radioaktif

2.2 Limbah Industri

Pesatnya pertumbuhan di negera berkembang mendorong pertumbuhan industri


untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar. Jumlah Produksi yang tinggi juga bebanding
lurus dengan efek samping yang dihasilkan yaitu berupa limbah. Limbah yang dihasilkan
dari sector perindustrian ini kebanyakan adalah limbah dengan jenis (B3) Bahan
Berbahaya dan Beracun baik dalam bentuk padat, cair maupun ga yang mana limbah
dengan jenis B3 ini tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan karena sifatnya yang
akan membahayakan ekosistem dan kelangsungan hidup dari hewan tumbuhan bahkan
manusia.

Menurut PP No. 101 Tahun 2014 tentang “Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun” Limbah B3 adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsenmtrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Limbah yang dihasilkan dari perindustrian biasanya adalah bahan yang


sumbernya berasal dari sisa reaksi kimia, bahan sudah tidak diinginkan, bahan yang
rusak, bahan sisa dari proses kimia. Terdapat beragam bahan kimia yang terakumulasi di
dalam limbah industri berikut adalah bahan kimia yang terdapat di dalam limbah industri:

1. Bahan kimia karsinogen


Bahan kimia yang bersifat karsinogen adalah bahan kimia yang menyebabkan
atau memicu terjadinya kanker apabila terpapar pada manusia. Contoh dari
limbah karsinogen ini adalah logam berat seperti Pb, merkuri, serta kromium.
2. Bahan kimia toksik (beracun)
Bahan kimia toksik ini adalah bahan kimia yang dapat memnyebabkan
keracunan bahkan dapat menyebabkan kematian apabila terserap oleh tubuh
manusia baik melalui pernafasan, dermal dan pencernaan. Contoh dari bahan
kimia yang bersifat toksik adalah limbah medis dan logam berat
3. Bahan kimia korosif
Bahan yang dapat merusak apabila berkontak dengan bahan lain ataupun
tubuh manusia contohnya adalah bahan-bahan yang bersifat asam
4. Bahan kimia radioaktif
Bahan kimia yang dapat memancarkan radiasi radioaktif yang dapat
membahayakan makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan bahkan manusia.
contoh dari limbah radioaktif ini adalah limbah dari pemanfaatan tenaga
nuklir.

2.3 Logam Berat

Logam berat adalah kelompok unsur logam dengan massa jenis lebih besar dari 5
gr/cm3, yang pada tingkat tertentu menjadi bahan beracun dan sangat berbahaya bagi
makhluk hidup. Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat bahan organik,
mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat
dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air (Harahap, 2007).

Menurut Vouk (1986) terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini
yang telah teridentifikasi sebagai logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi,
logam berat dapat dibedakan menjadi logam berat esensial dan logam berat non esensial.
1. Logam Berat Esensial
Logam berat esensial adalah logam yang keberadaannya dalam jumlah
tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang
berlebihan dapat menimbulkan efek racun, sebagai contoh antara lain Zn, Cu,
Fe, Co, Mn dan Se.
2. Logam Berat Non-Esensial
Merupakan logam yang beracun (toxic metal) yang keberadaannya dalam
tubuh masih belum diketahui manfaatnya, Logam berat ini dapat
menimbulkan efek yang merugikan kesehatan manusia, sehingga sering
disebut sebagai logam beracun. Senyawa ini tidak dapat rusak di alam dan
tidak berubah menjadi bentuk lain. sebagai contoh antara lain Hg, Cd, Pb, Sn,
Crdan As.

Menurut Palar (2012) logam berat memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

1. Memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor).


2. Memiliki rapat massa yang tinggi.
3. Dapat membentuk ikatan dengan logam lainnya.
4. Untuk logam yang padat dapat ditempa dan dibentuk.

Adapun menurut Sutamihardja dkk (1982), logam berat memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:

1. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan dan


keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan).
2. Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan
membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi organisme tersebut.
3. Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari
konsentrasi logam dalam air. Di samping itu sedimen mudah tersuspensi karena
pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke
dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar potensial dalam skala
waktu tertentu.
Logam berat terdapat secara alami dalam lapisan kerak bumi sebagai hasil
tambang, baik dalam bentuk logam bebas maupun dalam bentuk logam organik dan
anorganik.Logam berat dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifat
racunnya sebagai berikut:

1. Sangat beracun
Dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan kesehatan yang pulih
dalam waktu yang singkat, logam-logam tersebut antara lain: Hg, Pb, Cd, Cr,
As.
2. Moderat
Yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang pulih maupun tidak
dalam waktu yang relatif lama, logam-logam tersebut antara lain: Ba, Be, Cu,
Au, Li, Mn, Se, Te, Co, dan Rb.
3. Kurang beracun
Logam ini dalam jumlah besar menimbulkan gangguan kesehatan, logam-
logam tersebut antara lain: Al, Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K, Ag, Ti, dan Zn.
4. Tidak beracun
Tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Logam-logam tersebut antara lain:
Na, Al, Sr, dan Ca.

Salah Satu logam berat yang kian mendapat perhatian ialah krom (Cr). Nama
kromium berasal dari Bahasa Yunani Chromos yang berarti warna,. Kromium adalah
salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang berada di golongan VI. Logam kromium
memiliki warna abu-abu, berkilai keras dan rapuh, memerlukan pemolesan tinggi dan
tahan akan pengusaman serta memiliki titik lebur yang tinggi.

Logam berat krom ini terdapat pada limbah hasil electroplating dan limbah
penyamakan kulit. logam khromium murni tidak pernah ditemukan di alam. Sebagai
logam berat, krom termasuk logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang
dimiliki oleh khrom ditentukan oleh valensi ionnya yaitu Cr (VI) (Chromium hexavalent)
dan Cr(III) (Chromium Trivalent).

Anda mungkin juga menyukai