Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh…….

Segala puji kita panjatkan bagi allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
bagi kita semua sehingga segala aktifitas kita dalam mengemban tugas bidang cipta karya dapat
telaksana dengan baik.
Laporan Bulanan ini merupakan laporan bulan ke-6 dari rangkaian pekerjaaan konsultan
individual yang berfungsi sebagai Tenaga Ahli Pemantauan & Eevaluasi terkait dengan
pemantauan pelaksanaan kegiatan dilingkup cipta karya Provinsi Gorontalo Tahun Anggran
2018.
Pada laporan ini diuraikan tentang latar belakang sampai dengan ruang lingkup dan ouput
yang di hasilkan Tinjauan puataka, Metode dan program kerja termasuk progress kegiatan
Konsultan Individual Pemantauan & Evaluasi.
Pemantauan yang dilakukan oleh konsultan individu ini dilakukan baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan memanfaatkan aplikasi pemantauan yang tersedia untuk
menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh satker-satker yang ada.
Dengan tersusunnya Laporan Bulanan ini diharapkan dapat menjadi pedoman kerja yang
dilaksanakan oleh Tenaga Ahli Pemantauan& Evaluasi.
Laporan ini tersusun atas bantuan, kritik serta kerja sama yang telah diberikan baik oleh
unsur satuan kerja di lingkungan Cipta Karya, instansi terkait maupun satker perencanaan dan
pengendalian PIP Provinsi Gorontalo.

Demikian atasnya diucapkan banyak terima kasih.

Wassalam

Ade Pratama Gumilang Suhendra


Tenaga Ahli Pemantauan & Evaluasi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 40


1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................ 40
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN................................................................................................................ 41
1.3 SASARAN ..................................................................................................................................... 41
1.4 LOKASI KEGIATAN ....................................................................................................................... 42
1.5 DATA DASAR................................................................................................................................ 42
1.6 RUANG LINGKUP ......................................................................................................................... 42
1.7 KELUARAN ................................................................................................................................... 43
1.8 LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA ................................................................................... 44
1.9 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN................................................................................ 44
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................................................... 45
2.1 PENGERTIAN-PENGERTIAN ......................................................................................................... 45
2.2 LATAR BELAKANG DAN LANDASAN HOKUM e-MONITORING .................................................... 49
2.3 PERKEMBANGAN E-MONITORING .............................................................................................. 50
2.4 EVALUASI..................................................................................................................................... 52
2.5 SIMEKA ........................................................................................................................................ 58
BAB III METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA ............................................................................................. 59
3.1 PENDEKATAN LINGKUP DAN PENGUASAAN SUBTANSIAL .......................................................... 59
3.2 RENCANA KERJA .......................................................................................................................... 61
3.3 TAHAPAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ................................................................. 63
BAB IV PROGRESS PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................................. 66
4.1 REALISASI KEGIATAN ................................................................................................................... 66
BAB V PENUTUP .......................................................................................................................................... 66
5.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 40
5.2 SARAN ......................................................................................................................................... 41

ii
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, dalam mengemban


tugasnya sebagai perumus dan pelaksaan kebijakan dan standar teknis bidang cipta karya,
mengambil inisiatif untuk mendukung pemerintah kabupaten/kota dalam menyiapkan
perencanaan program khusus bidang cipta karya yang diberi nama rencana program investasi
jangka menengah (RPIJM) bidang cipta karya. RPIJM ini dikembangkan sebagai uapaya ditjen
cipta karya dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur permukiman secara merata di
seluruh wilayah tanah air dengan cara yang lebih terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. RPIJM mulai dirintis
sejak tahun 2005 berdasarkan surat edaran direktur jendral cipta karya No. Pr. 02.03-Dc/496
perihal penyusunan RPIJM bidang cipta karya.

Sebagai tindak lanjut dari surat edaran, tersebut Ditjen cipta karya melakukan
penyusunan pedoman RPIJM kabupaten/kota pada tahun 2007 yang kemudian dimutakhirkan
pada tahun 2012. Dalam rangka menyesuaikan dengan kebijakan terkait cipta karya terkini
maupun isu-isu strategis lainnya seperti 100-0-100, MDGs, SDGs dan lain-lain. Landasan hokum
bagi pemenrintah kabupaten/kota di Indonesia, kecuali untuk kabupaten/kota yang baru
dimekarkan.

Untuk mendorong pemerintah daerah agar dapat melaksanakan pembangunan prasarana


dan sarananya sesuai dengan komitmen yang di sepakati dalam RPIJM, maka diperlukan adanya
pengendalian dan pemantauan penerapan rencana program tersebut. Pengendalian
pelaksanaan program ini dilaksanakan sebagai upaya dalam mewujudkanpelaksanaan program
secara efektif dan tepat sasaran. Pelapor pelaksanaan kegiatan di lingkungan direktorat jendral
cipta karya di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di wajibkan menggunakan system aplikasi
yang sudah disiapkan oleh direktorat bina program, Ditjen cipta karya. Laporan tersebut
40
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

disampaikan secara elektronik menggunakan media internet. Berdasarkan hal tersebut,


sangatlah diperlukan adanya tenaga profesional yang akan membantu satuan kerja di daerah
dalam melakukan penyusunan laporan e-monitoring, e-procurement, dan pemantauan DAK

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Tujuan dari kegiatan konsultan Individual pemantauan dan evaluasi adalah membantu
satuan kerja di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan pemantauan e-Monitoring dan DAK, serta melakukan evaluasi status
kinerja manfaat dan pemanfaatan sehingga hasil dan proses pembangunan Bidang Cipta Karya
tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, secara single atau multi tahun dapat diketahui..

1.3 SASARAN

Sasaran dari kegiatan konsultan Individu pemantauan dan evaluasi adalah sebagi berikut:
1. Terpantauanya kemajuan pelaksanaan pelelangan kegiatan TA.2018 di Lingkungan
Ditjen Cipta Karya yang didanai oleh APBN.
2. Terpantaunya kemajuan pelaksanaan kegiatan di Lapangan Bidang Cipta Karya TA. 2018.
3. Terpantaunya pelaksanaan kegiatan hibah air minum dan sanitasi di kab / kota pada TA.
2018.
4. Tersosialisasinya dan dipahaminya aplikasi e-Monitoring untuk Satker-Satker
Kabupaten/Kota di lingkungan Ditjen Cipta Karya.
5. Tersusunnya hasil evaluasi keterpaduan program pembangunan infrastruktur permukiman
dengan sumber pembiayaan APBN dan sumber pembiayaan lainnya sub bidang AM dan
PLP.
6. Tersusunnya hasil evaluasi responsifitas Pemerintah Daerah terhadap usulan kegiatan yang
sudah direalisasikan melalui sumber pembiayaan APBN.
7. Tersusunnya data kinerja hasil pembangunan bidang Cipta Karya melalui updating
SIMEKA.
8. Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

41
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

1.4 LOKASI KEGIATAN

Kegiatan ini berlokasi di Provinsi Gorontalo

1.5 DATA DASAR

1. RPJMN III 2015-2019, Renstra Kementerian PUPR, Renstra Direktorat Jenderal Cipta
Karya;
2. Pedoman Tata Kelola Perencanaan dan Pengendalian;
3. Rencana Aksi Daerah (RAD) 100-0-100 Bidang Cipta Karya Provinsi Gorontalo;
4. RPIJM dan Memorandum Program Kab/Kota Bidang Cipta Karya;
5. Dokumen Perencanaan Sektor Bidang Cipta Karya (SPPIP, RPKPP, RTBL, RI SPAM, SSK, Dll);
6. Profil Pembangunan Infrastruktur Permukiman Tahun Berjalan di Provinsi Gorontalo;
7. Database pada Aplikasi e-Monitoring dan SIMEKA.

1.6 RUANG LINGKUP

1. Terpantauanya kemajuan pelaksanaan pelelangan kegiatan TA.2018 di Lingkungan Ditjen


Cipta Karya yang didanai oleh APBN;
 Melakukan Pelaporan Progres Pelelangan paket kegiatan TA.2018 di Lingkungan
Ditjen Cipta Karya yang didanai oleh APBN.
2. Terpantaunya kemajuan pelaksanaan kegiatan di Lapangan Bidang Cipta Karya TA. 2018;
 Melakukan Pemantauan di Lapangan terkait Progres Pelaksanaan Pembangunan
Bidang Cipta Karya pada Tahun Berjalan.
 Melakukan pengiriman laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan keterpaduan program
tahun berjalan pada e-Monitoring (regular dan DAK) secara berkala.
 Melakukan pengumpulan data koordinat lokasi kegiatan dengan menggunakan GPS,
dan dokumnetasi prasarana dan sarana Cipta Karya yang telah dibangun serta
pemanfaatannya.
 Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan program hibah air minum dan sanitasi
pada tahun berjalan.

42
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

 Melakukan koordinasi dengan Satgas Kabupaten/Kota.


 Mengidentfikasi dan memberikan usulan terhadap permasalahan yang timbul di
lapangan dan melakukan perumusan solusi serta tindak turun tangan yang diperlukan.
3. Tersosialisasinya dan dipahaminya aplikasi e-monitoring untuk Satker- Satker
Kabupaten/Kota di lingkungan Ditjen Cipta Karya.
 Melakukan sosialisasi dan melatih aplikasi e-Monitoring untuk Satker- Satker
Kabupaten/Kota di lingkungan Ditjen Cipta Karya.
4. Tersusunnya hasil evaluasi keterpaduan program pembangunan infrastruktur
permukiman dengan sumber pembiayaan APBN dan sumber pembiayaan lainnya.
 Memantau pelaksanaan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman di
Kabupaten/Kota yang telah berjalan berdasarkan multi sektor, multi sumber dana,
multi tahun, dan multi pemangku sesuai dengan alokasi kegiatan di masing-masing
daerah.
5. Tersusunnya hasil evaluasi responsifitas Pemerintah Daerah terhadap usulan kegiatan yang
sudah direalisasikan melalui sumber pembiayaan APBN.
 Menganalisis hasil evaluasi responsifitas Pemerintah Daerah terhadap usulan kegiatan
yang sudah direalisasikan melalui sumber pembiayaan APBN.
6. Tersusunnya data kinerja hasil pembangunan bidang Cipta Karya melalui updating
SIMEKA.
 Melakukan pengumpulan data kinerja (data kinerja output, outcome, manfaat)
kemudian melakukan analisis dan evaluasi terhadap data kinerja.
 Menginput data kinerja ke aplikasi SIMEKA.
7. Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
 Melakukan pendampingan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.7 KELUARAN

Keluaran yang harus dihasilkan oleh konsultan individual pemantauan & evaluasi bidang
cipta karya adalah:

43
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

1. Laporan Pendahuluan. Laporan ini di sampaikan kepada satker randal PIP provinsi sebanyak 3
eksemplar setelah 2 minggu setelah ditanda tanganinya SPMK/Kontrak.
2. Laporan Bulanan. Laporan ini di sampaikan kepada satker randal PIP provinsi sebanyak 3
eksemplar setiap bulannya. Maksimal 10 lembar.
3. Laporan pelaksanaan sosialisasi disampaikan kepada satker randal PIP provinsi sebanyak 3
eksemplar setiap selesai kegiatan sosialisasi dan dilampirkan dalam laporan pada bulan yang
bersangkutan.
4. Laporan Final. Laporan ini disampaikan kepada satker randal PIP provinsi sebanyak 3
eksemplar setelah masa penugasan konsultan berakhir.

1.8 LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

Penyedia jasa diberikan kewenangan dalam mengelola data informasi yang diperoleh
sesuai dengan kebutuhan satuan kerja perencanaan dan pengendalian program infrastruktur
permukiman Bidang cipta karya T.A.2018.

1.9 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan konsultan pemantauan dan evaluasi bidang cipta karya tahun 2018
dilakukan secara kontraktual dan dilaksanakan selama 10(sepuluh) bulan kalender.

44
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN-PENGERTIAN

 Konsultan Individu
Konsultan berasal dari bahasa Latin: “consultare“ (untuk membahas) adalah
professional yang memberikan nasihat propesional atau ahli di daerah tertentu seperti
keamanan elektronik atau fisik , manajemen, akuntansi, hokum, sumber daya manusia,
pemasaran (dan hubungan masyarakat), keuangan, teknik, atau salah satu dari banyak
bidang khusus lainnya. (sumber : http://allianzconsultant.blogspot.com).
Konsultan (istilah alternative: pakar runding ) adalah seorang tenaga propesional
yang menyediakan jasa kepanasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian
tertentu, misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hokum, koperasi dan lain-lain.
Perbedaan antara seorang konsultan dengan alhli biasa adalah sang konsultan bukan
merupakan pegawai perusahaan sang penggunalayan (client), melainkan seseorang
yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja disebuah perusahaan kepanasihatan,
serta berrusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu (sumber :
http:/id.wikipedia.org/wiki/konsultan).
Jasa konsultasi, dalam bisnis, adalah memberikan advice kepada klien dengan
imbalan sejumlah fee tertentu. Klien mereka adalah perusahaan yang membutuhkan
advice dan skill yang dimiliki oleh konsultan atas permasalahan yang sedang mereka
hadapi. Perusahaan klien biasanya membutuhkan expertise dan perspektif outsider
yang dimiliki oleh konsultan.
Beberapa perusahaan konsultan memiliki spesialisasi tertentu. Ada yang
berkonsentrasi pada bidang pemasaran atau teknologi informasi. Ada pula yang
memfokuskan diri hanya pada industri perbankan dan jasa keuangan. Sebagian
konsultan menyasar pada pucuk pimpinan pemenrintahan saja. Beberapa konsultan
hanya memiliki dua orang staff saja. Tetapi beberapa yang lain bisa memiliki ratusan
karyawan yang tersebar di berbagai penjuru dunia.Namun, satu hal yang pasti,
45
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

konsultan adalah problem-solver. The only product to offer is the ability to make
problems go away.
Untuk jasa konsultasi yang lazimnya tidak memiliki standar fee (non standar),
Bappenas dan Depkeu perna menerbitkan pedoman kepada instansi dalam
penyusunan RAB untuk pekerjaan jasa konsultasi jasa konsultan non-standar seperti ini.
Sedangkan untuk jasa konsultan standar di sektor kontruksi, Kementrian PU pernah
menerbitkan pedoman sejenis.
RAB untuk kegiatan jasa konsultasi non-standar pada dasarnya terdiri atas dua
komponen biaya yaitu: biaya langsung personil (Remuneration); dan biaya langsung
non personil(direct reimbursable cost).
Biaya langsung personil adalah biaya yang dikerluarkan untuk membiyai tenaga
ahli dan tenaga pendukung.Adapun komponen-komponen biaya langsung personil
tenaga ahli pada umumnya meliputi:
 Gaji dasar (GD) termasuk PPh
 Beban biaya sosial (BBS), 0,3 – 0,4 dari gaji dasar
 Beban biaya umum (BBU), 0,5 – 1,3 dari gaji dasar
 Tunjangan penugasan, 0,1 – 0,3 dari gaji dasar
 Keuntungan yang besarnya, 0,1 ( GD + BBS + BBU )
 Atau secara total, biaya langsung personil adalah (2,08 – 3,2) gaji dasar

Biaya langsung non personil adalah semua perkiraan pengeluaran yang di perlukan
guna mendukung pelaksanaan kegiatan oleh tenaga ahli maupun tenaga pendukung.
Dengan demikian banhwa konsultan individu adalah “seorang propesional” (bukan
perusahaan) yang memiliki kemampuan tertentu dan dalam bidang tertentu yang
memberikan advice atau problem solving kepada kliennya dengan imbalan tertentu
dalam jang waktu tertentu pula.
Konsultan individu dapat juga di artikan sebagai layanan jasa keahlian propesional
perorangan dalam berbagai bidang dalam rangka mencapai sasaran yang di inginkan
pengguna jasa. Output jasa konsultansi merupakan suatu piranti lunak, nasehat,

46
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

rekomendasi, rencana, rancangan, ataupun layanan jasa propesional seperti


manajemen proses, pengawasan,audit dsb.

 Tenaga Ahli
Tenaga ahli terdiri dari dua kata : tenaga dan ahli. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, tenaga artinya orang yang bekerja atau mengerjakan sesuatu ahli artinya
orang yang mahir, paham sekali dalam suatu ilmu (kepandaian) sedangkan menurut
Wikipedia, ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber terpercaya atas
teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan
sesuatu dengan benar, baik, maupun andal sesuai dengan aturan dan status oleh
sesamanya ataupun khalayak dalam bidang khusus tertentu. Sehingga tenaga ahli
personil dengan personel dengan jenis keahlian dan persyaratan tertentu seperti:
tingkat pendidikan tertentu misalnya perlu lulusan perguruan tinggi; jenis keahlian
(spesialisasi) tertentu; pengalaman kerja propesional tertentu; penguasaan bahasa,
adat-istiadat dsb.

 Pemantauan
Pemantauan adalah proses, cara, pembuatan memantau; pengamatan;
pencatatan; pemonitoran.Pemantauan dapat di jelaskan sebagai kesadaran
(awareness) tentang apa yang ingin di ketahui, sebagai suatu proses rutin
pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program yang focus pada
proses dan keluaran.
Pemantauan adalah merupakan suatua kegiatan mengamati secaara seksama
suatu keadaan atau kondisi, termasuk juga peerilaku atau kegiatan tertentu dengan
tujuan agar semua data masukan atau informasi yang di peroleh dari hasil pengamatan
tersebut dapat menjadi landasan dalam pengambilan keputusan yang di perlukan
(sumber : http://www.bphn,.go.id)

47
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Cara pemantauan dapat di lakukan dengan 2 cara yaitu pemantauan langsung


yaitu melalui kunjungan lapangan dan pemantauan tidak langsung yaitu melalui
pemntauan secara elektronik.

 e-Monitoring
E-monitoring merupakan pemantauan secara elektronik (pada kementrian
pekerjaan umun) yang dilakukan melalui aplikasi (sebagai alat bantu/tools) yang
dibuat/dipersiapkan untuk digunakan dalam pengolahan data dan pelapor kegiatan
yang akan dijadikan dasar evaluasi dan pengambilan keputusan terhadap capaian-
capaian kegiatan yang sedang/sudah dilaksanakan.
E-Monitoring adalah suatu system apalikasi pengolahan data secara elektronik
yang digunakan untuk melakukan pemantauan kegiatan. Setiap instansi pemerintah di
wajibkan melakukan pelaporan atas kegiatannya secara periodic dalam upaya
transparansi dan akuntabilitas.

Petugas e-Monitoring Satuan Kerja


a. Tugas :
1) Mengumpulkan dan mendokumentasi data dan informasi pelaksanaan
kegiatan yang meliputi :
 Rekaman DIPA dan POK yang telah disahkan;
 Rencana pelaksanaan pengadaan barang dan jasa;
 Data pelaksanaan kegiatan ( rencana dan capaian progress fisik dan
realisasi keuangan )
 Data rencana dan realisasi penyerapan tenaga kerja
 Permasalahan dan tindaak lanjut dalam pelaksanaan kegiatan

2) Mengisi data pelaksana kegiatan ke daklam aplikasi e-Monitoring setiap kali


ada perubahan dan informasi dan mengirim backup data melalui e-Monitoring
on-line.
3) Melakukan pemutakhiran aplikasi e-Monitoring off—line.

48
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

4) Menyusun dan menyampaikan laporan progress fisik dan keuangan secara


periodic sesuai ketentuan.
5) Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksana rencana pembangunan
sesuai ketentuan.
b. Tanggung Jawab :
1) Bertanggung jawab atas kebenaran materi laporan pelaksana kegiatan
(backup data maupun cetakan).
2) Bertanggung jawab kepada kasatker tetap pusat (Permen PU No. 14 tahun
2011).

2.2 LATAR BELAKANG DAN LANDASAN HOKUM e-MONITORING

 Latar belakang e-Monitoring


Sampai dengan akhir tahun anggaran 2005, pelapor dilakukan secara manual
sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti:
1. Format laporan yang beragam berkaitan dengan pengguna laporan tersebut,
sehingga sangat memungkinkan terjadi kesalahan dalam proses kompilasi;
2. Laporan yang diterima tidak konsisten setiap bulannya, terutama berkaitan
dengan progress keuangan;
3. Laporan yang di terima menunjukan ketidak-akuratan data antara laporan yang
diterima dengan kondisi sebenarnya
4. Terjadi keterlambatan penyampaian laporan (bahkan ada sampai 2(dua) bulan
berikutnya), sehingga laporan progress tidak mencerminkan keadaan kerkini

Disamping permasalahan-permasalahan diatas, kecepatan,ketetapan dan data


terkini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak dalam menyiapakan pelapor
progress pelaksanaan anggaran baik kepada pimpinan departemen maupun instansi
eksternal terkait, sehingga sangat dibutuhkan suatu alat buntu untuk mengatasi semua
hal tersebut. Untuk itu, pada awal tahun anggaran 2006, departemen pekejaan umum
yang di motori oleh biro perencanaan dan KLN menyiapakan suatu system pelaporan

49
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

secara elektronik dengan nama e-Monitoring yang di harapkan dapat mengatasi


permasalahan di atas terutaman berkaitan dengan konsintensi dan akurasi karena data
di dapatkan langsung dari pelaksanaan di lapangan.

 Landasan Hukum e-Monitoring


Landasan hukum e-monitoring diantaranya yaitu:
1. Undang-undang No. 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara.
2. Peraturan pemenrintah No. 24 tahun 2004 tentang standar akuntansi
pemerintahan.
3. Keputusan bersama menteri keuangan dan kepala babppenas tanggal 17
september 2003 tentang system pemantauan dan pelaporan pelaksanaan proyek
pembangunan.
4. Peraturan menteri keuangan No. 59/PMK.06 tahun 2005 tentang system akuntansi
dan pelaporan keuangan pemerintah pusat.
5. Surat menteri coordinator bidang perekonomian No. S-303/M.EKON/01/2006
tanggal 04 januari 2006 tentang percepatan realisasi DIPA 2006.
6. Surat edaran menteri pekerjaan umum No.5/SE/M2006 tanggal 28 februari 2006
tentang mekanisme pelaksanaan pembayaran.
7. Surat edaran menteri pekerjaan umum No.11/SE/M/2006 tanggal 10 mei 2006
tentang percepatan pelaksanaan anggaran TA 2006.
8. Surat sekretaris jendral – DEP PU No.KU.04.03-Sr/155 tanggal 28 februari 2006
tentang pelaporan progress pelaksanaan anggaran Dep PU.
9. Peraturan menteri pekerjaan umum No.02 dan 03 tahun 2008, progress
pelaksanaan fisik dan keuangan.

2.3 PERKEMBANGAN E-MONITORING

Aplikasi e-Monitoring telah digunakan dilingkungan kementerian pekerjaan umum


semenjak tahun 2006 sampai dengan saat ini.

Adapun perkembangan versi aplikasi e-Monioring, sebagai berikut.

50
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

 Perkembangan e-Monitoring
Aplikasi e-Monitoring terdiri dari e-Monitoring regular (K/L) dan e-Monitoring DAK,
berikut ini adalah tampilan lay-out aplikasi e-Monitoring

Aplikasi e-Mnitoring regular (K/L) versi 1.01

51
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Aplikasi e-Monitoring DAK versi 201

2.4 EVALUASI

Evalusi tidak hanya terdiri dari analisa kuantitatif atas dampak dari pelaksanaan kebijakan,
Tetapi juga mencakup penjelasan mengenai ketercapaian atau ketidaktercapaian, serta uraian
mengenai kebijakan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan waktu pelaksanaan, terdapat dua jenis evaluasi yaitu:
a. Evaluasi formatif: dilaksanakan pada waktu pelaksanaan dengan tujuan memperbaiki
pelaksanaannya.
b. Evaluasi sumatif: dilaksanakan saat kegiatan telah selesai diselenggarakan dan bertujuan
untuk menilai hasil pelaksanan. Temuan utama berupa capaian – capaian dari pelaksanaan
kegiatan.

Evaluasi manfaat pembangunan bidang cipta karya dapat dikategorikan sebagai evaluasi
sumatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan setelah kegiatan selesai, bertujuan untuk menilai hasil
pelaksanaan kegiatan dalam hal ini manfaat yang diterima oleh masyarakat. Pencapaian-
pencapaian tersebut perlu ddievaluasi terutama untuk menganalisis seberapa jauh intervensi

52
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Ditjen Cipta Karya melalui kegiatan pembangunan bidan cipta karya telah memberikan hasil
ataupun dampak yang sesuai dengan yang diharapkan.
Sementara berdasarkan tujuan evaluasi, terdapat empat jenis evaluasi yaitu:
a. Evaluasi formulasi: mengkaji apakah formulasi desain kebijakan dan prgram yang dilakukan
pada saat penyusunan awaltelah menggunakan metode yang benar.
b. Evaluasi proses: mengkaji apakah pelaksanaan kegiatan berjalan kearah pencapaian
sasaran.
c. Evaluasi biaya-manfaat/efektifitas (Cost-benefit): mengkaji apakah biaya kegiatan efektif
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
d. Evaluasi dampak: mengkaji apakah kegiatan memberikan pengaruh/manfaat yang telah
diterapkan terhadap penerima manfaat.

Adapun metodologi evaluasi terbagi menjadi metode kuantittif dan kualitatif dengan
penjelasan sebagai berikut
a. Metode kuantitatif
 Desain eksperimental yaitu lokasi intervensi secara acak (random)
 Desain kuasi-eksperimental, yaitu dengan menggunakan berbagai metode
ekonometrik seperti pencocokan, selisih ganda, variabel instrumen dll.
 Analisis kontra fakta.
b. Metode kualitatif, biasanya berfikir pda pemahaman proses. Beberapa metode kualiaif
antara lain mencakup: wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah, pengamatan dll

 Strategi Pencapaian Tujuan


Pada dasarnya, pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dimaksudkan untuk
mencapai 3 (Tiga) strategic goals yaitu:
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi kota dan desa melalui peningkatan akses
infrastruktur bagii pertumbuhan ekonomi lokal;
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan
perluasan kesempatan kerja.

53
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

3. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengurangan luas kawasan kumuh,


peningktkan kualitas penyelenggaraan penataan kawasan permukiman dan peningktan
pelayanan infrastruktur permukiman.

Untuk mewujudkan 3 srategic goals tersebut, pembangunan bidang cipta karya


diwujudkan dengan dua pendekatan yaitu:
1. Pendekatan skala kabupaten/kota melalui tugas turbinwas bidang permukiman.
2. Pendekatan skala kawasan melalui tugas pembangunan infrastruktur bidang
permukiman.

Selama ini, ketiga strategic goals tersebut diwujudkan dalam program pembinaan dan
pengembangan infrastruktur permukiman yang terbagi menjadi enam kegiatan yaitu:
a. Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengembangan permukiman
dengan unit pelaksana kerja Direktorat Pengembangan Permukiman.
b. Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara dengan unit pelaksana kerja
Direktoraat Penataan Bangunan dan Lingkungan.
c. Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksaan pengembangan sanitasi dan
persampahan dengan unit pelaksana kerja DIrektorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman.
d. Pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengembangan sistem
penyediaan air minum dengan unit pelaksana kerja Direktorat Pengembangan Air
Minum.
e. Pelayanan manajemen dengan unit pelaksana kerja Sekretaris Direktoran Jenderal
Cipta Karya.
f. Dukungan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengembangan sumber
pembiayaan dan pola investasi serta pengembangan sistem peyediaan air minum dan
sanitasi.

54
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Dalam pelaksanaan pembangunan sarana prasarana bidang Cipta Karya berdasarkan


periode Renstra 2010-2014, Ditjen Cipta Karya mendkung tujuan Kementerian Pekerjaan
Umum untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan dalam
kurun waktu renstra 2010-2014. Tingkat keberhasilan pembangunan yang telah
dilaksanakan dan akan menjadi input/masukan bagi pemangku kepentingan dalam
menyusun renstra berikutnya.
Berdasarkan Permen PU No. 8 Tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja
Kementerian PU dapat disampaikan bahwa unit kerja yang ditugaskan untuk melakukan
evaluasi atas keberhasilan pembangunan bidang cipta karya adalah Subdit Evaluasi Kinerja
dengan kinerja sebagai berikut:
a. Pengumpulan dan pengolahan data kinerja pembangunan bidang Cipta Karya;
b. Penyiapan pedoman dan Kriteria evaluasi;
c. Monitoring dan evaluasi kinerja fungsi dan manfaat program pembangunan bidang
Cipta Karya;
d. Evaluasi kinerja program pinjaman/hibah luar negeri alam pembangunan Bidang Cipta
Karya;
e. Pelaporan kinerja pelaksanaan program pembangunan bidang Cipta Karya.

Berdasarkan fungsi tersebut maka Subdit EK mempunyai peran penting dalam


memberikan masukan bagi pemangku kepentingan sebagai eedback dalam menentukan
kebijakan dalam pembangunan berikutnya.

 Tahapan Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pada tahap
pasca pelaksanaan.
1. Tahap Perencanaan
 Dilaksanakan sebelum penetapan rencana pembangunan.
 Untuk memilih dan menetukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan
kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

55
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

2. Tahap Pelaksanaan
 Dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan.
 Untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana dibandingkan dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Tahap Pasca Pelaksanaan
 Dilaksanakan setelah pelaksanaan renana berakhir.
 Untuk mereiew apakah pencapaian program mampu mengatasi pembangunan
yang ingin dipecahkan.
 Untuk menilai efisiensi, efektifitas ataupun manfaat dari suatu program.

Evaluasi mempunyai beberapa fungsi antara lain:


a. Memberi informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan, program dan kegiatan, yaitu
mengenai seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dicapai. Dengan
evaluasi dapat diungkapkan mengenai pencapaian suatu tujuan, sasaran dan target
tertentu.
b. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik. Evaluasi memberi sumbangan pada
klarifikasi dan kritik terhadap nilai nilai yang mendasari tujuan dan target. Nilai
diperjelas dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target
c. Memberi sumbangan pada aplikasi metode analisis kebijakan, termasuk perumusan
masalah dan rekomendasinya. Informasi mengenai tidak memadainya suatu kinerja
kebijakan, program dan kegiatan memberikan ontribusi bagi perumusan ulang
kebijakan, program dan kegiatan.
d. Evaluasi dapat pula menyumbangkan rekomendasi bagi pendefinisian alternatif
kebijakan, yang bermanfaat untuk mengganti kebijakan yang berlaku dengan alternatif
kebijakan yang lain.

 Evaluasi Kinerja
Istilah Evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka
(rating) dan penilaian (assesment). Evaluasi kinerja sangat penting untuk menilai

56
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

akuntabilitas organisasi dalam menghasilkan pelayanan publik. Akuntabilitas bukan sekedar


kemampuan menunjukkan bagaimana uang publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi
apakah uang tersebut dibelanjakan secara ekonomis, efektif, dan efisien.
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance). Sebagaimana
dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:67) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang
dicapai seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Menurut Notoatmodjo bahwa kinerja tergantung pada kemampuan
pembawaan (ability), kemampuan yang dapat dikembangkan (capacity), bantuan untuk
terwujudnya performance (help), insentif materi maupun nonmateri (incentive),
lingkungan (environment), dan evaluasi (evaluation). Kinerja dipengaruhi oleh kualitas fisik
individu (ketrampilan dan kemampuan, pendidikan dan keserasian), lingkungan (termasuk
insentif dan noninsentif) dan teknologi.
Evaluasi kinerja disebut juga “Performance evaluation” atau “Performance appraisal”.
Appraisal berasal dari kata Latin “appratiare” yang berarti memberikan nilai atau harga.
Evaluasi kinerja berarti memberikan nilai atas pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang
untuk diberikan imbalan, kompensasi atau penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan cara
yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerja. Setiap
orang pada umumnya ingin berprestasi dan mengharapkan prestasinya diketahui dan
dihargai oarang lain. Leon C. Mengginson mengemukakan evaluasi kinerja atau penilaian
prestasi adalah “penilaian prestasi kerja (Performance appraisal), suatu proses yang
digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seseorang karyawan melakukan
pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.” (Dalam Mangkunegara,
2005:10). Berdasarkan pendapat di atas, maka evaluasi kinerja merupakan suatu proses
penilaian kinerja aparatur yang dilakukan untuk melihat tanggung jawab pekerjaannya
setiap hari apakah terjadi peningkatan atau penurunan sehingga pemimpin bisa
memberikan suatu motivasi penunjang untuk melihat kinerja aparatur kedepannya.

57
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Evaluasi harus sering dilakukan agar masalah yang di hadapi dapat diketahui dan dicari
jalan keluar yang baik.

2.5 SIMEKA

Simeka (Sistem Informasi Manajemen Evaluasi Kinerja) berfungsi antara lain:


a. Menyamakan indikator kinerja organisasi maupun individu yang akan diukur.
b. Menginput data kinerja keterpaduan infrastruktur permukiman dengan sumber dana APBN
maupun sumber dana lainnya.
c. Mengolah data yang digunakan untuk analisis dan pengukuran kinerja secara berjenjang
mulai dari organisasi pelaksana di daerah hingga unit organisasi DJCK.
d. Mengukur dan mengevaluasi penyelenggaraan SAKIP Unit Organisasi DJCK.

58
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

BAB III
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

3.1 PENDEKATAN LINGKUP DAN PENGUASAAN SUBTANSIAL

 Identifikasi Lingkup Kegiatan


Satuan kerja perencanaan dan pengendalian (randal) merupakan salah satu satker
pada instansi dinas pekerjaan umum, Bidang cipta karya. Adanya 4(empat) satker
dilingkungannya sekaligus menjadikan posisi randal menjadi pusat perencanaan dan
pengendalian, keempat satker yang ada ini merupakan mesin penggerak program dan
kegiatan yang tentunya akan menghasilkan banyak data sekaligus memerlukan
pemantauan yang efektif, baik dari segi pelaksanaan fisik maupun penyerapan
keuangannya. Hal diatas merupakan suatu tantangan bagi satker perencanaan dan
penegndalian provinsi demikian juga tenaga ahli pemantauan yang diberikan
kepercayaan dalam mendukung tercapainya tujuan pengendalian kegiatan tersebut.
Disamping fungsi tenaga ahli emonitoring membantu satuan kerja randal, tugas
utama adalah :
1. Melakukan pendampingan dalam proses penyusunan laporan pelaksanaan
kegiatan (e-Procurement dan e-Monitoring) satker-satker dilingkungannya
2. Melakukan pengendalian sehingga dapat meningkatkan efektifitas pelaksanaan
dan mendukung penilaian kinerja program bidang cipta karya secara tepat dan
akurat.
3. Mengolah data yang digunakan untuk analisis dan pengukuran kinerja secara
berjenjang mulai dari organisasi pelaksana di daerah dengan aplikasi SIMEKA

Untuk mencapai hasil yang signifikan maka sudah barang tentu akan banyak
kendala/masalah yang akan muncul sehingga perlu solusi-solusi alternative.

 Masalah/kendala
1. Personil pengelola data yang sering kali tidak siap dan menetap.

59
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

2. Fasilitas yang kurang mendukung dengan suasana kerja yang kurang nyaman
mengakibatkan penyelesaikan pekerjaan tidak sesuai dengan target.
3. Pelatihan bagi pengelola system/Aplikasi tidak tuntas.
4. Aplikasi yang belum beroperasi secara signifikan.

 Solusi
1. Personil pengelola sitem di persiapkan secara matang dan harus menetap.
2. Dukungan fasilitas yang cukup memadai .
3. Pelatihan bagi petugas dalam penggunaan Aplikasi sebaiknya sampai tuntas.
4. Yakinkan bahwa Aplikasi yang akan digunakan di tahun 2016 ini telah matang dan
siap pakai.
5. Tenaga ahli diberikan kemudahan dalam upaya konsolidasi data secara rutin bukan
hanya dalam lingkup satker di tingkat provinsi tetapi juga tingkat kabupaten/kota
agar dapat mengevaluasi capaian kinerja secara langsung sehingga
masalah/kendala yang muncul dapat segera di atasi.

 Produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan tenaga Ahli pemantauan & evaluais ini
meliputi :
1. Laporan monitoring pelaksanaan pelelangan paket kegiatan TA.2015 satker
Provinsi di lingkungan ditjen cipta karya didanai dari APBN (BA33).
2. Lpaoran monitoring pelaksanaan fisik untuk kegiatan TA.2015 satker provinsi dab
Kab/Kota di lingkungan ditjen cipta karya yang didanai dari APBN (BA 33 dan DAK
Air minum dan sanitasi).
3. Laporan sosialisasi aplikasi e-Monioring untuk satker-satker kabupaten/kota di
lingkungan Ditjen cipta karya.
4. Laporan sosialisasi aplikasi e-Monitoring DAK untuk satker-satker kabupaten/kota
di lingkungan Ditjen cipta karya.
5. Rekapitulasi permasalahan serta rekomendasi solusi tindak turun tangan satker
provinsi dan satker kab/kota.

60
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

3.2 RENCANA KERJA

Adapun rencana kerja yang dilakukan oleh konsultan individu/tenaga ahli pemantauan &
evaluasi, meliputi :
1. Mobilisasi dan demobilisasi
2. Mengikuti TOT
3. Pembuatan laporan pendahuluan
4. Pendampingan aplikasi e-Monitoring untuk satker-satker
5. Monitoring proses lelang
6. Monitoring pelaksanaan (e-Monitoring)
7. Kunjungan lapangan (roadshow) dalam rangka penguatan kelembagaan dan komunikasi
data
8. Mengukur dan mengevaluasi penyelenggaraan SAKIP di daerah.
9. Work shop
10. Rapat koordinasi/konsolidasi dan kunjungan lapangan
11. Pembuatan laporan bulanan
12. Pembuatan laporan akhir dan diskusi

 Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi dilakukan pada awal kegiatan yaitu sebelum penanda tanganan kontrak
kerja.Demobilisasi dilakukan pada akhir kegiatan yaitu sebelum masa kontrak kerja
berakhir dan konsultan individu menyelesaikan seluruh kewajibannya.
 Mengikui TOT
Training of trainesrs (TOT) atau pelatihanmerupakan pembekalan bagi konsultan
individu/tenaga ahli pemantauan & evaluasi guna lebih memahami fungsi dan tugasnya.
Pelatiahn ini dilaksanakan oleh kementerian pekerjaan umum direktorat jendral cipta karya
direktur bina program
 Sosialisasi
Sosialissi yang dilakukan oleh konsultan individu/tenaga ahli pemantauan & evaluasi
adalah memberikanpenjelasan-penjelasan kepada satker APBN sektor maupun satker PIP
61
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

kabupaten/kota tentang pemanfaatan aplikasi e-Monitoring, metode kerja serta hal-hal


lainnya yang berkaitan dengan pemantauan dan pelaporan.
 Monitoring Proses Lelang
Monitoring proses lelang adalah suatu cara bagi konsultan individu/tenaga ahli
pemantauan dan evaluasi untuk memantau proses pelaksanaan lelang terhadap paket-
paket kegiatan yang didanai oleh APBN.
 Monitoring Pelaksanaan (e-Monitoring)
Monitoring pelaksanaan e-Mon merupakan suatu cara bagi konsultan individu/tenaga
ahli pemantauan & evaluasi untuk memantau pelaksanaan kegiatan yang didanai oleh
APBN dilingkup cipta karya provinsi yang dilakukan secara tidak langsung melalui fasilitas
aplikasi
 Pelatihan bagi Petugas e-Monitoring
Salah satu kewajiban bagi konsultan individu/tenaga ahli pemantauan & evaluasi yang
telah mengikuti TOT yaitu memberikan pelatihan kepada petugas e-Monitoring dilingkup
cipta karya provinsi yang difasilitasi oleh satker perencanaan dan pengendalian provinsi
 Workshop
Konsultan individu/tenaga ahli pemantauan dan evaluasi mempunyai kewajiban untuk
mengikuti workshop yang dilaksanakan oleh satker perencanaan dan pengendalian provinsi
sesuai dengan fungsi dan ruang lingkup.
 Rapat Koordinasi/Konsolidasi dan Kunjungan Lapangan
Rapat koordinasi/konsolidassi merupakan kegiatan pertemuan rutin antara konsultan
individual dengan unsure satker randal/satker APBN sektor maupun satker PIP
kabupaten/kota. Rapat ini dilakukan secara rutin bulanan atau dapat dilakukan sesuai
dengan kondisi yang diperlukan.
Kunjungan lapaangan dilakukan guna konsolidasi data, kepatuhan inputing data dan
pengiriman laporan termsuk maslah/kendala yang dihadapi oleh satker program
infrastruktur permukiman provinsi/kabupaten/kota terkait dengan pemanfaatan aplikasi e-
Monitoring.

62
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

 Mengukur dan Mengevaluasi Penyelenggaraan SAKIP di Daerah


Evaluasi penyelenggaraan SAKIP di daerah merupakan suatu cara bagi konsultan
individu/tenaga ahli pemantauan dan evaluasi untuk memantau kinerja dilingkup cipta
karya provinsi dan daerah yang dilakukan secara tidak langsung melalui fasilitas aplikasi
 Laporan Konsultan Individu
Laporan konsultan individu terdiri atas laporan pendahuluan, laporan bulanan, laporan
akhir dan laporan kegiatan yang diikuti (pelatih/work shop/rapat koordinasi).
Laporan pendahuluan konsultan indivindu/tenaga ahli pemantauan & evaluasi disusun
pada bulan ke-1 (pertama) kegiatan, dengan inti topic bahasan adalah pengenalan fungsi,
pengenalan fungsi, pengenalan ruang lingkup dan penyusunan rencana kerja tindak
lanjut.Laporan bulanan merupakan laporan yang disusun oleh konsultan individu secara
rutin bulanan untuk menyampaikan progress kegiatan yang telah dilakukan kepada
PPK/satker randal terkait dengan pemantauan yang telah dan akan dilakukan.
Pembuatan laporan akhir dan diskusi merupakan laporan yang disusun di akhir masa
kontrak kerja, laporan ini berisi seluruh kegiatan dan output yang dihasilkan selama masa
kontrak kemudian didiskusikan bersama PPK/satker randal guna masukan dan koreksi.

3.3 TAHAPAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Adapun pelaksanaan pekerjaan, meliputi :


 Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan meliputi:
1. Tahapan Persiapan, terdiri dari :
- Mobilisasi
- Pengenalan input dan output melalui pelatihan (TOT)
- Identifiksi fasilitas pengelolaan data ( e-Mon)
- Sosialisasi (workshop, koordinasi, konsolidasi, dll)
2. Tahapan Penerapan, terdiri dari :
- Monitoring penginputan data lelang dan pelapornya
63
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

- Monitoring penginputan data pelaksanaan fisik/keuangan dan pelapornya


- Evaluasi kinerja penyyelenggaraan SAKIP
3. Tahap Pelaporan dan Finalisasi, terdiri dari :
- Pembuatan laporan pendahuluan, bulanan dan laporan akhir
- Laporan hasil sosialisasi aplikasi e-Monitoring dan aplikasi e-Monitoring DAK
- Presentasi laporan akhir
- Demobilisasi

 Jadwal pelaksanaan pekerjaan


Jadwal pelaksanaan pekerjaan tenaga ahli emonitoring dimulai pada bulan Februari
2018 sampai dengan bulan Desember 2018 dan/atau disesuaikan dengaan jadwal rencana
intansional.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-
No. Kegiatan Keterangan
I II III IV V VI VII VIII IX X

1 Koordinasi Awal
penyedia kerja
2 Konsolidasi Data
Pelaksanaan T.A
2017 dan 2018
3 Penyerahan Laporan
Pendahuluan
4 TOT Tenaga Ahli
5 Sosialisasi Aplikasi
6 Pendampingan
Aplikasi
7 Monitoring Proses
Seleksi dan Progress
Kegiatan
8 Pelatihan petugas
monitoring
9 Workshop
monitoring

64
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

10 Rapat koordinasi dan


kunjungan lapangan
11 Penyerahan laporan
akhir
12 Penyerahan Laporan
Bulanan

65
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

BAB IV
PROGRESS PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 REALISASI KEGIATAN

Kegiatan Konsultan Individu Pemantauan dan Evaluasi pada masa kontrak kerja Tahun
2018 ini, diantaranya:
1. Konsolidasi Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya
2. Evaluasi Pelaksanaan dan Percepatan Penyiapan Kegiatan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Direktorat Jenderal Cipta Karya
3. Penyusunan Delineasi dan Perhitungan Capaian Peningkatan Pelayanan Infrastruktur
Permukiman di Kawasan Perdesaan.
4. Evaluasi Penyelenggaraan SAKIP di Lingkungan Kementerian PUPR
5. Progress Input Emonitoring Padat Karya
6. Klinik Emonitoring
7. Evaluasi progress Emonitoring Satker Sektor

66
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Konsolidasi Evaluasi Kinerja Unit Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Update Data Simeka Wilayah Sulawesi

 Status Dipa & Pk Satker 2017 & 2018

Perbandingan Status DIPA Tahun 2018 SIMEKA dan DIPA Online

STATUS PK SATKER PKP

67
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

68
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

STATUS PK SATKER PBL

STATUS PK SATKER PPLP

69
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

STATUS PK SATKER PSPAM

70
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

 STATUS LAKIP SATKER 2017

71
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

72
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Evaluasi Pelaksanaan dan Percepatan Penyiapan Kegiatan Pinjaman dan Hibah Luar Negeri
Direktorat Jenderal Cipta Karya

73
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Penyusunan Delineasi dan Perhitungan Capaian Peningkatan Pelayanan Infrastruktur


Permukiman di Kawasan Perdesaan.

74
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Penyusunan Delineasi dan Perhitungan Capaian Peningkatan Pelayanan Infrastruktur


Permukiman di Kawasan Perdesaan

75
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Evaluasi Penyelenggaraan SAKIP di Lingkungan Kementerian PUPR

76
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

77
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Progress Input Emonitoring Padat Karya

78
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Klinik Emonitoring

Klinik emonitoring rutin di laksanakan oleh KI Pemantauan & Evaluasi dan KI Sistem Informasi Geografis
untuk membantu Kab/Kota dalam menginput progress keuangan dan titik koordinat beserta
dokumentasi.

79
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Evaluasi Progress SATKER

40
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Kurva-S
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PROVINSI GORONTALO

41
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

42
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Kurva-S
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI GORONTALO

43
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

44
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Kurva-S
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PROVINSI GORONTALO

45
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

46
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Kurva-S
PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PROVINSI GORONTALO

47
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

48
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

BAB V
PENUTUP

7.1 KESIMPULAN

Untuk mendorong pemerintah daerah agar dapat melaksanakan pembangunan prasaran


dan sarana sesuai dengan komitmen yang disepkati dalam RPJM, maka diperlukan adanya
pengendalian dan pemantauan penerapan rencana program tersebut. Pengendalian
pelaksanaan program ini dilaksanakan sebagai upaya dalam mewujudkan pelaksanaan program
efektif dan tepat sasaran.
Pelaporan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Direktorat Jendral cipta karya di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota di wajibkan menggunakan system aplikasi yang sudah disiapkan
oleh Direktorat Bina program Ditjen cipta karya. Laporan tersebut disampaikan secara
elektronik menggunakan media internet.
Oleh karena itu, untuk melaksanakan pengendalian dan pemantauan kegiatan yang
sedang dilaksanakan maka konsultan individual/tenaga ahli pemantauan & evaluasi yang
direkrut oleh direktorat Jendral cipta karya, kemeterian pekerjaan umum melalui satuan kerja
perencanaan dan pengendalian adalah sebagai mitra untuk membantu satker randal di masing-
masing provinsi.
Selaku tenaga propesional, fungsi utama konsultan individual pemantauan & evaluasi
yaitu membantu dan mendapingi satuan kerja di daerah dalam melakukan pemantauan
penyusunan laporan e-Monitoring/DAK dan, e-Procurement serta pengawasan kinerja melalui
aplikasi SIMEKA.
Ada 12 kegiatan inti yang akan dilakukan oleh konsultan individu/tenaga ahli pemantauan
& evaluasi pada tahun 2018 ini, yaitu mobilisasi daan demobilisasi, konsolidasi data, training of
trainers (TOT) Konsultan Individual, pembuatan laporan pendahuluan, pendampingan aplikasi
e-monitoring untuk satker-satker, monitoring proses lelang,monitoring pelaksanaan kegiatan
(e-Monitoring), Kunjungan lapangan (roadshow) dalam rangka penguatan kelembagaan dan
komunikasi data , mengikuti work shop, rapat koordinasi/konssolidasi dan kunjungan lapangan,
pembuatan laporan bulanan, serta pembuatan laporan akhir dan diskusi.
40
KONSULTAN INDIVIDUAL Laporan Bulanan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI T.A 2018

Kegiatan-kegiatan tersebut dibagi atas 3 tahap pelaksanaan pekerjaan meliputi tahapan


persiapan, tahapan penerapan, serta tahapan pelaporan dan financial.

7.2 SARAN

1. Diharapkan agar masing-masing satuan kerja untuk secara rutin meng-update progress
kegiatan pada aplikasi e-monitoring.
2. Dukungan fasilitas operasional untuk kunjungan lapangan dalam rangka pendampingan
kepada petugas e-monitoring Satker PIP Kabupaten/Kota untuk memperlancar dan
menjamin kualitas pemantauan.
3. Dilaksanakannya rapat bulanan dengan sektor-sektor dan PIP Kabupaten/Kota dimana
Konsultan Individu dapat memaparkan/mempresentasikan hasil pemantauan progress
kegiatan.

41

Anda mungkin juga menyukai