1190 1068 2 PB PDF
1190 1068 2 PB PDF
ABSTRACT
Heat treatments had been tested to enhance the hardness of CrMoV alloy steel.
Heat treatments designed was heating at 1000ºC, holding time 1 hour then quenched
at water, oil and air respectively. From any cooling media used, water cooling media
(rapid cooling) to produce highest hardness number ~ 909 HV. It was seen from
microstructure test, the effect of solute atom carbon in ferro atom in martensite
structure as a result of rapid cooling while in an initial specimen which was not yet
hardened, the hardness number ~ 278 HV. So, it resulted almost 2,3 times the initial
hardness number. In this paper the hardening mechanism for alloy steel is discussed.
Keywords: Heating, Holding time, Cooling media, Martensite
ABSTRAK
66
Pengaruh Heat Treatment Terhadap Struktur Mikro.....(Elvis A. Sumaraw)
67
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 2 Juni 2010 : 66-73
o
C
1000o C
Temperatur Tahan
Celup
- air
- oli
1
Waktu Tahan (jam)
Gambar 2-3:Proses Quenching (Celup)
69
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 2 Juni 2010 : 66-73
3 METODE PENGUJIAN P
3.1 Pengujian Komposisi Kimia
Pengujian komposisi kimia
dimaksudkan untuk mendapatkan
d1
bahan baja yang sesuai agar dapat
menentukan temperatur yang sesuai
untuk perlakuan panas. Pengujian d2
komposisi dilakukan dengan mengguna-
kan “Spektrometer Emisi”. Dengan
10
penembakan sebanyak dua kali pada
sampel uji berukuran (30 x 30 x 10)mm
dan diambil harga rata-ratanya.
10
3.2 Pengujian Kekerasan 10
Pengujian kekerasan dimaksudkan Gambar 3-1: Sampel Uji Kekerasan
Vickers
untuk mengetahui kekerasan dari
masing-masing sampel uji, yaitu: awal, 3.3 Pengujian Metalografi
pendinginan air, pendinginan oli dan
pendinginan udara. Pengujian dilakukan Sampel uji metalografi disiapkan
terhadap 4 buah sampel uji berukuran sebanyak 4 buah, 1 buah tanpa
(10x10x10)mm. Satu buah sampel uji perlakuan panas dan 3 buah dengan
tanpa perlakuan panas dan 3 buah perlakuan panas. Sampel uji dengan
sampel uji dengan perlakuan panas. perlakuan panas 1 buah dengan
Sampel dengan perlakuan panas pemanasan pada 1000ºC selama 1 jam
masing-masing 1 buah sampel uji kemudian didinginkan dalam oli SAE 40
ditahan 1000ºC selama 1 jam kemudian sebanyak 1 liter, 1 buah dengan
dicelup dalam oli SAE 40 sebanyak 1 pemanasan pada 1000ºC selama 1 jam
liter, 1 buah sampel uji ditahan 1000ºC kemudian didinginkan dalam air
selama 1 jam kemudian dicelup dalam sebanyak 1 liter dan 1 buah dengan
air sebanyak 1 liter dan 1 buah sampel pemanasan pada 1000ºC kemudian
uji ditahan 1000ºC kemudian dibiarkan didinginkan di udara luar.
di udara luar. Pengujian metalografi dimaksud-
Pengujian kekerasan dilakukan kan untuk mengetahui struktur yang
di laboratorium Jurusan Metalurgi UI didapat dari sampel uji: awal,
menggunakan mesin uji kekerasan pendinginan air, pendinginan oli dan
Vickers (Micro Hardness Tester), dengan pendinginan udara. Ukuran sampel uji
beban uji (P) sebesar 1000 gr, jarak (10x10x10)mm dimounting dengan resin
antara jejak 250 mikron. Pengukuran epoksi dalam cetakan diameter 20 mm
kekerasan dilakukan terhadap 4 buah tebal 15 mm untuk memudahkan
sampel uji kekerasan dan terhadap pengampelasan. Permukaan sampel uji
masing-masing sampel uji dilakukan 5 setelah dibentuk, digosok dengan kertas
kali penjejakan. ampelas mulai dari no 200 s.d no. 2000
Bekas jejak penekanan diukur diagonal menggunakan serbuk alumina,
rata-ratanya. kemudian keringkan dengan kain
flannel hingga permukaan sampel uji
[đ = (d1 + d2)/2]. (mm) (3-1)
mengkilat seperti cermin. Sampel uji
yang siap diuji diberi larutan etsa 3 %
Nilai kekerasan dihitung dengan rumus
nital (nitrogen alkohol) pada permukaan
(Surdia,1992):
yang akan difoto dengan pembesaran
, xP
HV = (d)2
(gram/mm) (3-2) 500 kali.
70
Pengaruh Heat Treatment Terhadap Struktur Mikro.....(Elvis A. Sumaraw)
1000 909,8
848,6
798,6
800
600
Kekerasan (HV)
400 278,4
200
0
awal(S1) air(S2) oli(S3) udara(S4)
Pendinginan
71
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 5 No. 2 Juni 2010 : 66-73
73