Disusun oleh :
2019
2
KATA PENGANTAR
1. Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat, karunia dan ridho-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Bapak Andi Junaidi, S.T, M.T yang telah memberikan arahan dan pengetahuan, Semoga
Bapak selalu dalam rahmat dan lindungan-Nya. .
3. Dan banyak pihak yang tidak dapat penulis sebutkan seluruhnya yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dan
mendukung dari semua pembaca demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan kita pemahaman ilmu yang bermanfaat.
Wassalamuallaikum Wr. Wb.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penyaluran tenaga listrik merupakan suatu topik yang menarik banyak minat
untuk dipelajari dalam bidang ketenagalistrikan. Ini terkait dengan semakin
kompleksnya permasalahan yang muncul dalam proses penyaluran tenaga listrik
tersebut. Baik karena proses penyalurannya maupun karena karakteristik beban yang
disuplai. Sehingga menyebabkan ketersediaan energi listrik menjadi salah satu aspek
yang paling penting dalam perkembangan suatu daerah. Karena berbagai persoalan
teknis, tenaga listrik hanya dibangkitkan pada tempat-tempat tertentu, sedangkan
pemakaian daya listrik atau pelanggan yang menggunakan listrik tersebar di berbagai
tempat, maka penyaluran tenaga listrik dari tempat dibangkitkan sampai ke tempat
pelanggan memerlukan berbagai penanganan teknis. Oleh kerena itu, jaringan
transmisi memegang peranan penting dalam proses penyaluran daya listrik dari pusat
pembangkit ke pusat beban.
Namun dengan tersedianya listrik, maka harus diperhatikan juga tingkat
keamanan dari jaringan listrik yang ada. Terlebih lagi pada bagian transmisinya. Sistem
proteksi memegang peranan penting dalam kelangsungan dan keamanan terhadap
keamanan terhadap penyaluran daya listrik. Pengamanan pada jaringan transmisi perlu
mendapat perhatian yang serius dalam setiap perencanaanya. Dimana sistem transmisi
memiliki parameter-parameter dan keadaan sistem yang berubah secara terus menerus,
sehingga strategi pengamanannya harus disesuaikan dengan perubahan dinamis dalam
hal desain dan pengaturan peralatannya. Sistem proteksi berfungsi untuk
mengamankan peralatan listrik dari kemungkinan kerusakan yang diakibatkan oleh
gangguan dari alam atau akibat rusaknya peralatan secara tiba-tiba, Melokalisir daerah
– daerah sistem yang mengalami gangguan sekecil mungkin, dan mengusahakan
secepat mungkin untuk mengatasi gangguan yang terjadi di daerah tersebut. Sehingga
4
stabilitas sistemnya dapat terpeliharan, dan juga untuk mengamankan manusia dari
bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
1.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu CB
(Circuit Breaker), mekanisme kerja dari CB, fungsi dari masing – masing bagiannya,
dan klasifikasi dari CB (Circuit Breaaker).
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang tidak dapat di lihat,walaupun
gejalanya bisa berbentuk panas, magnet dan reaksi kimia. Pengaruh tersebut di pakai
oleh alat-alat listrik kita sehari-hari untuk memberi kita sesuatu seperti cahaya, panas,
gerak dan sebagainya.
Istilah dasar listrik seperti tegangan, arus dan tahanan di pakai untuk mengambarkan
aspek-aspek yang berbeda seperti kekuatan listrik, gerak listrik dan lawan dari gerak.
1.3.2. Tegangan
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan di nyatakan satuan volt. Besaran ni mengukur energi potensial
dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan
listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah atau tinggi atau ekstra tinggi.
5
tahanan. Atau bisa juga didapat dari daya (S) dibagi arus (I). Jika Seringkali anda
mendengar orang PLN bilang daya listrik rumah anda 1300 VA, maka dapat
disimpulkan bahwa arus yang bisa mengalir di rumah kita maksimal sebesar 5,9A
atau bulatnya 6A. Makanya pada rumah yang dayanya 1300 watt dipasang MCB nya
yang 6A sama pihak PLN, jadi pada saat pemakaian arus yang lebih dari 6A maka
MCB akan turun dan memutuskan sumber arus listrik. V = P / I
atau
V = I. R ..............................…………….…(2.1)
Keterangan :
V : Tegangan listrik
(Volt) I : Arus listrik
(Ampere)
P : Daya listrik (watt)
Memang secara ilmu kelistrikan tingkat lanjut, baik arus kuat atau arus
lemah maka akan banyak sekali variasi rumus atau rumus-rumus turunan hasil
pengembangan. Hal itu tergantung kondisi rangkaian yang lebih komplek. Jadi tidak
hanya ada resistor sebagai tahanan, tetapi juga ada kapasitor, induktor, dioda,
transistor dan bahan-bahan semikonduktor lainnya yang semuanya akan
mempengaruhi tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian.
Cara Pengukuran Tegangan Listrik. Untuk mengukur tegangan yang jatuh
pada kedua titik tertentu pada rangkaian maka kita membutuhkan alat ukur yang
disebut voltmeter. Alat ini biasanya sudah terintegrasi dengan alat yang umum
6
dipakai oleh para ahli service barang elektronik yaitu multimeter (tester). Karena pada
multimeter selain mengukur tegangan, anda bisa juga mengukur tahanan dan arus
listrik.
Yang harus anda perhatikan pada alat ukur tegangan listrik yaitu ada saklar
pilih pada multimeter untuk menentukan apakah kita akan mengukur tegangan ac atau
dc. Jadi jangan selektorny pada posisi dc tetapi anda mengukur tegangan ac.
Perhatikan juga angka maksimal tegangan yang ditunjukkan oleh selector, jangan
anda mengukur tegangan 220 volt dengan selector menunjuk pada angka 50 volt.
Yang pasti dalam melakukan pengukuran tegangan, dua titik yang anda ukur
itu haruslah terdapat komponen elektronika yang memiliki tahanan. Karena jika anda
hanya mengukur dua titik yang terhubung langsung pada kawat, maka bisa dipastikan
tegangan yang jatuh adalah nol (mendekati 0 volt). Ini sesuai dengan hukum ohm,
dimana jika tahanannya 0 ohm maka I x R juga akan 0 volt.
Istilah tegangan yang dikenal di masyarakat yaitu listrik tegangan tinggi dan
listrik tegangan rendah. Secara angka atau nilai biasanya kita menganggap rendah
atau tinggi itu berdasarkan suatu acuan. Kita sebut nilai ujian 9 tinggi karena nilai 10
adalah nilai maksimal, dan kita sebut nilai 4 rendah. Jadi sekarang apa acuan suatu
tegangan listrik bisa disebut tegangan tinggi dan tegangan rendah. Menurut saya
pribadi listrik disebut tegangan listrik apabila tegangan di atas 220 volt, karena
tegangan ini bisa berbahaya untuk manusia. Sedangkan listrik tegangan rendah
biasanya yang bersumber dari batere yaitu listrik 1,5
Arus litrik pada dasarnya merupakan gerakan secara langsung. Pembawa muatan
dapat berupa elektron-elektron ataupun ion-ion. Arus listrik hanya dapat mengalir
pada bahan yang di dalamnya tersedia pembawa muatan dengan jumlah yang cukup
dan bebas bergerak. Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinu pada
konduktor akibat perbedaan jumlah elektronya tidak sama. Satuan arus listrik adalah
Ampere.
7
Yang perlu diingat, Rumus untuk 1 Phasa : S = V x I (VA)
P = V x I x cos φ
(
Watt) Q = V x I x sin φ
(VAR)
S = √3 x V x I (VA)
P = √3 x V x I x cos φ (Watt)
Q = √3 x V x I x sin φ (VAR)
8
BAB II
9
1. Menghubungkan rangkaian listrik
Circuit Breaker (CB) merupakan suatau alat listrik yang berfungsi untuk
melindungi sistem tenaga listrik apabila terjadi kesalahan atau gangguan pada sistem
tersebut, terjadinya kesalahan pada sistem akan menimbulkan berbagai efek seperti
efek termis, efek magnetis dan dinamis stability.
Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian
listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus
gangguan ( hubung singkat ) pada jaringan atau peralatann lain.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu Circuit Breaker (CB) agar
dapat melakukan hal-hal diatas, adalah sebagai berikut :
10
hubung singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, sehingga tidak
membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu
sendiri.
11
PMT 20KV PMT 150KV PMT
500KV
12
BAB III
PEMBAHASAN
Ruangan pemutus tenaga ini berfungsi sebagai ruangan pemadam busur api,
yang terdiri dari :
Unit pemutus utama ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh
isolator dari porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan udara, kontak-
kontak bergerak yang dilengkapi oleh pegas penekan dan kontak tetap sebagai
penghubung yang terletak melekat pada isolator porselen.
Unit pemutus pembantu ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh
isolator dari porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan udara,
kontak-kontak bergerak yang dilengkapi oleh pegas penekan dan kontak tetap
sebagai penghubung yang terletak melekat pada porselen.
c. Katup kelambatan
13
utama terbuka. Katup kelambatan ini berupa bejana berbentuk silinder yang
berongga sebagi ruang udara dan juga terdapat ruang pengatur, katup penahan,
katup pengatur, rumah perapat, dan tempat katup.
d. Tahanan.
Tahanan ini dipasang paralel dengan unit pemutus utama, yang berfungsi untuk
:
a. mengurangi kenaikan harga dari tegangan pukul
e. Kapasitor
Kapasitor ini dipasang pararel dengan tahanan, unit pemutus utama dan
unit pemutus pembantu, yang berfungsi untuk mendapatkan pembagian
tegangan yang sama pada setiap celah kontak, sehingga kapasitas pemutusan
pada setiap celah sama besarnya.
f. Kontak-kontak
1. Unit pemutus utama kontak bergerak dilapisi dengan perak terdiri dari:
b. Silinder kontak
c. Jari-jari kontak
d. Batang kontak
14
1. Kepala kontak
2. Pegangan kontak
a. Kontak bergerak
1. Jari-jari kontak
2. Pegangan kontak
Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC ( SPLN 1.1995 – 3.6 ).
Pemutus tenaga mempunyai dua posisi kerja, membuka dan menutup. Selama
operasi penutupan, kontak-kontak penutup menutup melawan gaya-gaya saling
berlawanan. Selama operasi pembukaan, kontak-kontak tertutup terpisah sedini
15
mungkin.
Mekanisme kerja pemutus tenaga harus melakukan gaya-gaya yang besar pada
kecepatan yang tinggi. Waktu operasi antara saat penerimaan sinyal trip dan akhir
pemisahan kontak dalam orde 0,03 detik (1,5 cycle) dalam pemutus tegangan tinggi.
Pada pemutus lambat yang digunakan dalam sistem distribusi, waktu ini sekitar 3
siklus. Ketika menutup, penutupan kontak harus cepat dengan tekanan kontak yang
tepat pada akhir perjalanan kontak. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, pengelasan
kontak dapat terjadi. Mekanisme harus mampu memberikan tugas khusus pemutus
tenaga, kerja pembukaan dan penutupan.
1. Pembukaan Jaringan
1. PMT dibuka
Dalam operasi pembukaan, energi yang diperlukan untuk pembukaan dapat diperoleh
dari salah satu metode tersebut :
16
2. Penutupan Jaringan
• PMT ditutup
Secara normal, penutupan kontak-kontak pemutus tenaga dalam kondisi normal tidak
menimbulkan persoalan. Mekanisme kerja harus mampu mengatasi gesekan dan
mempercepat kontak gerak. Tetapi ketika pemutus tenaga menutup pada kondisi
hubung singkat gaya elektromagnetik akan terlibat. Kapasitas penutupan pemutus
tenaga tergantung atas gaya dan kecepatan pada waktu operasi penutupan dilakukan.
17
negeri.
Oleh karena itu sering kali MCB dan pengaman lebur digunakan secara
bersamaan.
18
Perlu diketahui pula kapasitas arus MCB tidak dapat dibandingkan dengan
kapasitas putus pengaman lebur sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa setiap
beban lebih dari 100 A harus dilengkapi dengan pengaman lebur. Bimetal yang
terdapat pada pengaman arus lebih, biasanya alat ini bekerja 250 C apabila temperatur
ruang naik,maka salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menurunkan
beban. Sehingga dengan diturunkannya beban berarti panas disipasi yang timbul akan
berkurang.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu
disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena
PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus dari
MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.
19
Tabelnya seperti ini:
2A 450VA
4A 900VA
6A 1300VA
10A 2200VA
16A 3300VA
20
Dari kiri ke kanan, rating arus MCB adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A
(dari CL6). MCB paling kanan adalah milik PLN yang terpasang di kWh meter
dengan tipe C32N dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengan tripping curve
tipe “C”). Bisa dilihat warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 441-14-20
disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) merupakan
peralatan saklar / switching mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan
memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan
(dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi
abnormal / gangguan seperti kondisi short circuit / hubung singkat.
MCB (Miniatur Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik
rumah tinggal mempunyai peran yang sangat penting. Komponen ini berfungsi
sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung
singkat arus listrik (short circuit atau konsleting). Dasar pemilihan rating arus MCB
yang ingin dipakai di instalasi rumah tinggal tentu disesuaikan dengan besarnya
langganan daya listrik PLN yang terpasang.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.kangmiftah.com/2015/03/daya-listrik-pln.html.
https://www.scribd.com/doc/236481141/MCB
www.electropedia.org
Operator PLN. 1989. Himpunan Buku Petunjuk Operasi Dan Pemeliharaan Peralatan
Penyaluran Tenaga Listrik.Jakarta: Perusahaan Listrik Negara
23