Peningkatan Pemahaman Siswa Akan Hasil Fotosintesis PDF
Peningkatan Pemahaman Siswa Akan Hasil Fotosintesis PDF
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
1) Multimedia tersebut dapat dijadikan sebagai contoh alat peraga yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran.
2) Memberikan masukan bagi guru bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dapat
membantu dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa akan peristiwa fotosintesis
b. Bagi Peserta Didik
1) Memberikan pembelajaran yang bermakna
2) Dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
Kajian Teori
Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
Hal ini dapat dilihat dari beberapa definisi tentang belajar sebagai berikut : menurut
Muhibbin Syah (2004: 92) menjelaskan bahwa belajar ditinjau secara institusional adalah
proses validitasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi- materi yang telah
ia pelajari. Sedangkan belajar ditinjau dari kualitatif ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto (2004: 85) menjelaskan belajar sebagai berikut. 1)
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapat
mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik. 2) Belajar merupakan perubahan yang terjadi
melalui latihan atau pengalaman. 3) Untuk dapat disebut belajar maka perubahan itu harus
relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. 4)
Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek
kepribadian, baik fisik maupun psikis.
Pengertian belajar juga diungkapkan oleh Slameto ( 2003 : 2) “Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”. Pendapat lain tentang belajar dijelaskan Winkel ( 2005 : 59 ) yaitu “ Belajar
adalah aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan
itu bersifat konstan dan berbekas ” .
Dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif permanen yang
meliputi pengetahuan, nilai, sikap serta ketrampilan sebagai hasil pengalaman, latihan dan
interaksi dengan lingkungannya.
Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal tergantung pada penggunaan teori be lajar
yang baik pula. Teori belajar secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga golongan 1) Teori
belajar menurut ilmu jiwa daya. 2) Teori belajar menurut teori asosiasi dan 3) Teori belajar
menurut ilmu jiwa gestalt (Slameto, 2002: 9)
Menurut Zainal Arifin (1990: 2-3), Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda
yaitu prestatie. Kemudian di dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil
usaha”. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain
dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan. Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang
cukup signifikan. Dalam proses pembelajaran berhasil tidaknya proses pembelajaran selalu
diukur dari prestasi belajar siswa yang dihasilkan. Muhibbin Syah (2004: 118) berpendapat
bahwa “Prestasi belajar adalah setiap macam kegiatan belajar menghasilkan sesuatu
perubahan yang khas yaitu hasil belajar”. Sedangkan dalam kamus umum Bahasa Indonesia
dikatakan bahwa “Prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai atau yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan suatu kecakapan dan kepandaian “ (Lukman Ali, dkk, 1995:
768). Pendapat lain dikemukakan oleh Zainal Arifin (1990: 3) “Prestasi belajar adalah
kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”.
Dari pengertian tentang prestasi belajar tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi belajar adalah hasil dari kegiatan belajar yang dicapai. Adapun tinggi rendahnya
prestasi belajar seseorang tidaklah sama. Ada siswa yang memiliki prestasi belajar yang
tinggi adapula yang memiliki prestasi belajar yang rendah.
Dalam memperoleh prestasi belajar yang hendak dicapai dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2004: 132) bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut: 1) Faktor Internal, 2) Faktor Eksternal,
dan 3) Faktor Pendekatan Belajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh guru. Dalam
melaksanakan penilaiannya seorang guru dapat menggunakan teknik tes dan teknik non tes.
Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam
Seperti yang tercantum dalam GBPP SD (1994 : 125) menjelaskan bahwa “Ilmu pengetahuan
alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa penge tahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian
proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian”.Sedangkan menurut
Ensiklopedi Indonesia (1981 : 1382) dijelaskan; Ilmu- ilmu alam (realita dari bahasa latin
realis)artinya nyata adalah Ilmu Pengetahuan alam yang bertujuan merumuskan paham-
paham dan hukum- hukum alam serta menciptakan teori- teori secara sistematis berdasarkan
paham-paham dan hukum- hukum alam dibedakan antara lain Ilmu Alam yang menyelidiki
alam bernyawa meliputi ilmu- ilmu alam yang berpokok pada ilmu hayat (biologi) dan ilmu
alam yang menyelidiki alam yang tidak bernyawa meliputi ilmu fisika ,ilmu kimia dan ilmu
bintang.
Dalam internet dijelaskan science adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh melalaui belajar
dan latihan.Kata science dapat diartikan sebuah sistem untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan.<http://www.sience made simple.rom/20006).
Ruang Lingkup IPA yang Diajarkan Dalam Penelitian.
Dalam penelitian ini penulis mencoba pembelajaran dengan penggunaan multimedia pada
materi IPA Kelas V semester II yaitu mengenai Sistem Tata Surya. Materi ini dipilih karena
jika hanya disajikan dengan media gambar ataupun model biasa kurang menarik anak, akan
lebih bagus jika disajikan menggunakan multimedia.
` Dalam buku Sains Kelas V Handayani (2002:100) Sistem tatasurya sendiri adalah
susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari, sembilan planet berikut satelit yang
mengelilinginya serta obyek lain yang menyertainya seperti komet, asteroid dan meteorid.
Sembilan planet dalam sistem tata surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Di dalam mempelajari IPA ada berbagai cara atau metode seperi yang tercantum dalam buku
metodik khusus pengajaran IPA di Sekolah Dasar (1996 : 7) yakni : 1) Metode Ceramah; 2)
Metode Demonstrasi; 3) Metode Diskusi; 4) Metode tanya jawab; 5) Metode Pemberian
Tugas
Cara Mengukur Prestasi Belajar IPA
Pengertian evaluasi atau penilaian seperti tercantum dalam buku petunjuk pelaksanaan
penilaian (1990 : 31) bahwa “Penilaian adalah usaha mengumpulkan berbagai informasi
secara berkesinambungan dan menyeluruh, tentang proses belajar mengajar yang telah
dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar”. Dari pengertian tentang penilaian
tersebut, diharapkan dapat mengetahui sejauh mana penguasaan murid terhadap pelajaran
yang telah diberikan oleh guru serta akan dapat diketahui letak kesulitan yang akan dicapai
anak dalam belajar. Ini meliputi bidang-bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik yang
dilakukan secara terus menerus”.
Tinjauan Tentang Lingkungan Sekitar
`Menurut Syamsu Yusuf (2002: 35) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa,
situasi, atau kondisi) fisik atau sosial yang mempengaruhi atau dipengearuhi perkembangan
siswa. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2004 : 28).lingkungan adalah semua kondisi–
kondisi dalam dunia ini yang dalamn cara – cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
pertumbuhan, perkembangan atau life processes. Sehingga lingkungan adalah keseluruhan
kondisi yang ada di sekitar manusia yang dapat dipengaruhi atau mempengaruhi
perkembangan siswa dalam mencapai tugas perkembangan dan pertumbuhannya.
Menurut Ngalim Purwanto (2004: 28 - 29) membagi lingkungan menjadi 3 bagian yaitu. 1)
Lingkungan alam / luar (external or physical environment). 2) Lingkungan dalam ( internal
environment). 3) Lingkungan sosial / masyarakat (social environment)
Adapun menurut Anggani Sudono (2000: 81- 94) jenis objek baik hidup maupun benda
mati di lingkungan alam kita yang dapat dimanfaat sebagai sumber belajar antara lain : 1.
Tanah pasir dan daun; 2. Tanaman – tanaman Bumbu Dapur; 3. Tanaman Palawija; 4.
Tanaman Padi dan 5. Pepohonan
Kerangka Berpikir
Dengan demikian dapat dikemukakan beberapa anggapan dasar/kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan alam merupakan segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang
bukan manusia seperti rumah, tumbuhan – tumbuhan, air, iklim, hewan dan
sebagainya yang dapat digunakan untuk kepentingan hidup manusia.
2. Sumber belajar adalah sarana yang memuat bahan-bahan belajar dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam mengelola materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar
- mengajar mencapai hasil yang optimal, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Dengan adanya sumber belajar dapat dimanfaatkan sebagai: (a) pengalaman
belajar yang konkret dan langsung kepada pengajarnya, (b) penyaji sesuatu yang tidak
mungkin diadakan, dikunjungi, maupun dibawa ke kelas, maka diganti dengan model,
denah, sketsa, foto, film dan lain- lain; (c) penambah dan memperluas cakrawala sajian
yang ada dalam kelas; (d) pemberi informasi yang akurat dan yang terbaru; (e)
pembantu memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran; (f) perangsang
motivasi siswa dalam belajar dan perangsang siswa untuk berpikir, sehingga anak
akan mudah menyampaikan pesan melalui cerita dan dapat berkembang lebih baik
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah merupakan suatu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenaran masih harus diuji terlebih dahulu secara empiris (Sumadi Suryabrata, 2003: 21).
Oleh karena itu agar rumusan jawaban dipecahkan, maka seorang peneliti memerlukan suatu
pedoman yang digunakan sebagai tuntunan.
Berdasarkan landasan teori dan pengertian hipotesis di atas serta kerangka pemikiran maka
dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut: melalui
pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dapat meningkatan pemahaman siswa akan hasil
fotosintesis siswa kelas V SD N Celep 01 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran
2009/2010.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Celep 01 Nguter Kabupaten
Sukoharjo. Adapun alasan pemilihan SD Negeri Celep 01 Nguter Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian dilaksanakan selama selama 2 bulan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan
bulan Nopember 2009.
Subjek Penelitian
Yang menjadi Subjek tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa
kelas V SD Negeri Celep 01 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran
2009/2010. Jumlah siswa yang diteliti ada 21 siswa. Adapun dari 21 siswa terdiri 12 siswa
perempuan dan 9 siswa laki- laki.
Sumber Data
Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini
diperoleh dari data kualitatif. Informasi data ini akan digali dari berbagai macam sumber
data. Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain 1)
Informasi data dari nara sumber yang terdiri dari siswa kelas V serta wali kelas V. 2) Arsip
nilai ulangan harian mapel IPA. 3) Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan alat
peraga multimedia
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,
dokumen dan tes.
Validitas Data
Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang
dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau di teliti. Dalam
penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakan triangulasi data, dan triangulasi
metode.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan model induktif interaktif. Model analisis ini memiliki tiga
komponen pokok analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan
aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai
suatu siklus.
Indikator Kerja
Indikator kerja dalam adalah apabila kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam
menge rjakan tugas test yang diberikan adalah kecil dan setelah proses pembelajaran
dengan me nggunakan sempoa, siswa yang mendapatkan nilai tuntas belajar me ncapai
sebesar 80 % dari seluruh siswa yang ada.
Prosedur Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus setiap siklus melalui 4 tahap yaitu
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Setiap Siklus
Dalam pengolah data yang dilaksanakan pada lampiran dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Data Nilai siswa sebelum perlakuan pengajaran siklus
Dari tabel daftar nilai yang ada di lampiran dapat diketahui bahwa :
a. Jumlah Siswa yang mendapatkan nilai 40 ada 1 orang, nilai 50 ada 3 orang; nilai 60 ada 4
siswa; nilai 65 ada 4 siswa; nilai 70 ada 4 siswa nilai 75 ada 3 orang dan nilai 80 ada 2 siswa,
sehingga nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80 dan nilai terendah 40 dengan
demikian rata – rata yang diperoleh siswa sebesar 65.
b. Siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas sebanyak 5 orang
c. Siswa yang mendapatkan nilai antara 60 sampai 74 sebanyak 12 orang
d. Siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 60 sebanyak 4 orang
e. Siswa yang telah dinyatakan memiliki ketuntasan belajar ( dengan nilai 65 ke atas)
sebanyak 13 orang dari jumlah 21 siswa atau 61,91 %, sedangkan anak yang belum tuntas
sebanyak 8 orang dari jumlah 21 siswa atau 38,09 %.
Berdasarkan data diatas apabila dibuat dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Dari data di atas apabila disusun dalam bentuk histogram sebagai berikut :
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan seba gai berikut : Melalui
pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah dapat meningkatan pemahaman siswa akan peristiwa
fotosintesis pada siswa Kelas V SD negeri Celep 1 Nguter Kabupaten Sukoharjo tahun
pelajaran 2009/2010.
Saran
Bertitik tolak dari simpulan hasil penelitian tersebut di atas, maka dapat diajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Kepada Siswa
2. Menyediakan media pembelajaran yang dirancang bagi siswa dan guru atau
memakai yang sesuai dengan materi/kurikulum perkembangan zaman khususnya pada
mata pelajaran IPA.
3. Ikut mendorong siswa untuk belajar dan berprestasi dengan baik, khususnya
dalam mata pelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Achmadi dan Widodo Supriyono, 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Aristo Rahadi .2003 Media pembelajaran .Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan
Dedi Supriyadi. 2000. Anatomi Buku Sekolah Di Indonesia. Yogyakarta : Adi Cita
________. 2002. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta : Adi
Cita.
Depdikbud, 1995. Kurikulum SD tahun 1994. Jakarta : Depdikbud