Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS II

Asuhan Keperawatan Agrerat Kesehatan Pria

Oleh :
KELOMPOK 5
I Gede Endra Suryantha 17.321.2667
I Ketut Antono 17.321.2669
I Made Wahyu Aditra 17.321.2671
Komang Purnama Sari 17.321.2676
Ni Putu Linda Kusuma Wardani 17.321.2701
Ni Putu Yunita Diyantari 17.321.2703
Putu Eka Wulandari 17.321.2707
A11-A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
TAHUN AJARAN 2019/2020
A. Fokus Pengkajian Agrerat Kesehatan Pria

DATA GEOGRAFI
1. Lokasi
Provinsi : Bali
Kabupaten/Kota : Denpasar
Kecamatan : Denpasar Utara
Desa : Peguyangan Kaja
Banjar : Paang Tebel
Denah Lokasi :

2. Windshiel Survey
Berdasarkan hasil observasi windshield survey kelayakan jalan di
wilayah Banjar Paang Tebel dikatakan cukup layak karena sebagian besar
jalan utama telah teraspal dengan baik Pada saat kelompok melakukan
pengkajian, secara umum di wilayah Banjar Paang Tebel dilalui oleh
sarana transportasi pribadi yang melintas di jalan utama, jalan-jalan gang
dan terparkir di hampir semua halaman rumah warga. Secara umum
masyarakat di Banjar Paang Tebel sudah memiliki sarana transportasi
pribadi seperti: sepeda, sepeda motor/mobil. Tidak terdapat rambu-rambu
lalu lintas namun erdapatpetujuk jalan yang menunjukan arah, petunjuk
jalan terpasang di paesimpangan dan di perempatan jalan di Banjar Paang
Tebel.
Fasilitas kesehatan yang ada di Banjar Paang Tebel yaitu terdapat1
Apotekdi wilayah Banjar Paang Tebel. Jarak masyarakat ke Apotek
kurang lebih100 m. Banjar Paang Tebel memiliki fasilitas warung hampir
di setiap pinggiran jalan utama dengan jumlah kurang lebih 8 warung, ini
semua dikarenakan Banjar Paang Tebel merupakan daerah semi
perkotaan.
Semua perumahan warga di Banjar Paang Tebel memiliki saluran
selokan/got dan SPAL dengan kondisi airnya terlihat kotor akibat
masyarakat membuang limbah dapur ke sungai/got , namun pada jalan
utama di samping Banjar terdapat got yang terlihat cukup bersih.
Banjar Paang Tebel memiliki fasilitas pendidikan seperti TK Paud,
kondisi dari TK Paud di wilayah Banjar Paang Tebel terlihat memadai
fasilitas yang terdapat pada TK Paud di wilayah Paang Tebel terdapat
UKS, timbanagn, tempat cuci tangan serta sabun, adanya kegiatan olah
raga yang teratur dan terukur, adanya jarak sarana air bersih dengan
sumber pencemaran >10 meter (pembuangan air limbah, septic tank,
TPA), dan adanya tmpat sampah yang tertutup. Terdapat 2 sungai pada
wilayah Banjar Paang Tebel dan kondisi kedua sungai terlihat kurang
bersih.Masyarakat di Banjar Paang Tebel sudah keseluruhan rumah warga
terdapat aliran listrik. Jarak rumah antar warga di wilayah Banjar Paang
Tebel berdekatan.
Banjar Paang Tebel merupakan daerah semi perkotaan yang
memiliki kepadatan perumahan yang cukup padat dengan jarak antar
rumah kurang dari 5 meter. Banjar Paang Tebel memiliki beberapa alat
komunukasi antara lain seperti: kul-kul banjar, speaker (pengeras suara),
dan spanduk. Kul-kul dan speaker (pengeras suara) terpusat di Balai
Banjar Paang Tebel. Tempat untuk pertemuan masyarakat di Banjar
Bantas adalah Balai Banjar , Balai Desa, Tempat pertemuan khusus lain di
lingkungan banjar.
Terdapat banyak pelayanan jasa yang di tawarkan di wilayah
Banjar Paang Tebel seperti: 1cellular counter, 1 foto copy, 1 cuci motor, 3
laundry pakaian, 1 bengkel motor, 1 service elektronik.

3. Wawancara Tokoh Masyarakat


Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu
tokoh masyarakat yaitu klien adat Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan
Kaja I Nyoman Pardianta mendapatkan hasil bahwa latar belakang
penduduk yang bertempat tinggal di wilayah Banjar Paang Tebel sebagian
besar memiliki tingkat ekonomi menengah keatas dan hampir semua sudah
bekerja, dalam pekerjaan yang dominan petani dan buruh. Penduduk yang
bertempat tinggal diwilayah Paang Tebel lebih banyak penduduk
pendatang. Dengan jumlah penduduk asli ± 86 KK dan jumlah penduduk
pendatang ± 193 KK. Dilihat dari hubungan kekerabatan antar penduduk
asli dengan penduduk pendatang sudah sangat baik.Sumber daya manusia
dalam pelayanan kesehatan juga sudah sangat memadai dan mudah
dijangkau. Masalah kesehatan yang paling sering terjadi di wilayah Banjar
Paang Tebel yaitu nyeri pinggang. Dalam pelayanan kesehatan yang
berpengaruh dalam memberikan informasi kesehatan yaitu Puskesmas dan
kader, kader bertugas membantu masyarakat dalam memelihara kesehatan.
Kelangsungan kader posyandu balita dan posyandu lansia masih tetap
aktif. Posyandu balita dan lansia dilaksanakan setiap 1 kali dalam sebulan.
Posyandu balita dan posyandu lansia dilakukan setiap bulan pada tanggal
18 untuk banjar adat dan setiap bulan pada minggu ketiga di hari sabtu
dilakukan posyandu balita dan posyandu lansia untuk banjar dinas. Pada
saat posyandu lansia dilakukan kegiatan senam lansia dan membagikan
vitamin. Kegiatan kerja bakti di lingkungan Banjar Paang Tebel dilakukan
sebulan sekali dan dihari hari tertentu yaitu di hari besar keagamaan.
Untuk pengelolaan sampah di lingkungan Banjar Paang Tebel sudah ada
petugas yang mengankut sampah dari masyarakat dan dikenakan biaya
oprasional dalam pengangkutan sampah oleh petugas. Sistem pengelolaan
keamanan di lingkungan Banjar Paang Tebel tidak adanya Pos Kamling,
beberapa masyarakat pernah mengalami pencurian tetapi masyarakat tidak
melaporkan kejadian pencurian tersebut.

KOMPOSISI KELUARGA
a. Distribusi frekuensi jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin
di wilayah Banjar Paang Tebel, Desa Peguyangan Kaja Denpasar Utara
tahun 2018, sebagai berikut :

Usia dan Jenis Kelamin


70
60
50
40
30
20
10
0
0-5 tahun 6-11 12-16 17-25 26-35 36-45 46-55 56-65 ≥ 65
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun

jenis kelamin laki-laki jenis kelamin perempuan

Berdasarkan grafik sebaran usia menurut Depkes, 2009 diatas terlihat


sebaran usia paling tinggi/mayoritas berada pada usia 17-25 tahun yang
masih termasuk dalam usia produktif sebanyak 113 orang dan sebaran
jenis kelamin penduduk di Banjar Paang Tebel paling tinggi/mayoritas
Laki-laki yaitu sebanyak 312 orang.
PASANGAN USIA SUBUR (PUS) : KESEHATAN PRIA
a. Distribusi frekuensi Keluarga Pasangan Usia Subur berdasarkan jumlah
anak yang direncanakan di wilayah Banjar Paang Tebel, Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara pada tahun 2018, sebagai berikut :

Rencana Jumlah Anak

7%
1 Anak
37%
2 Anak

56% > 2 Anak

Interprestasi :
Dari 88 pasangan usia subur, keluarga yang merencanakan memiliki 2
orang anak yaitu sebanyak 56 % (49 pasang)

b. Distribusi frekuensi dalam keluarga pasangan usia subur berdasarkan


pasangan yang menggunakan Alat Kontrasepsi di wilayah Banjar Paang
Tebel, Peguyangan Kaja, Despasar Utara pada tahun 2018, sebagai berikut
:

Penggunaan Kontrasepsi

35% Ya
Tidak
65%
Interprestasi :
Dari 88 pasangan terdapat 65 % (57 pasang) yang menggunakan alat
kontrasepsi sedangkan 35 % (31 pasang) tidak menggunakan alat
kontrasepsi.

c. Distribusi frekuensi dalam keluarga pasangan usia subur berdasarkan ada


tidaknya keluhan selama menggunakan alat kontrasepsi di wilayah Banjar
Paang Tebel, Peguyangan Kaja, Denpasar Utara pada tahun 2018, sebagai
berikut :

Keluhan menggunakan alat


kontrasepsi

19%
Ya
Tidak

81%

Interprestasi :
Dari 57 pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi,
didapatkan sebanyak 19% (11 pasang) mengalami keluhan selama
menggunakan alat kontrasepsi dan sebanyak 81 % (46 pasang) tidak
mengalami keluhan selama menggunakan alat kontrasepsi.

B. Diagnosa Keperawatan

No. Analisa Data Diagnosa


1. DS : - Kesiapan peningkatan
DO : manajemen kesehatan
 Dari 88 pasangan usia subur, keluarga
yang merencanakan memiliki 2 orang
anak yaitu sebanyak 56 % (49 pasang)
 Dari 88 pasangan terdapat 65 % (57
pasang) yang menggunakan alat
kontrasepsi sedangkan 35 % (31
pasang) tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
 Dari 57 pasangan usia subur yang
menggunakan alat kontrasepsi,
didapatkan sebanyak 19% (11 pasang)
mengalami keluhan selama
menggunakan alat kontrasepsi dan
sebanyak 81 % (46 pasang) tidak
mengalami keluhan selama
menggunakan alat kontrasepsi.

C. Intervensi Keperawatan
No. Tujuan dan KH Intervensi
Dx
1. Setelah dilakukan asuhan Dukungan kelompok :
keperawatan…. x24 jam - Identifikasi masalah yang
diharapkan kesiapan sebenarnya dialami kelompok (O)
peningkatan manajemen - Identifikasi kelompok yang
kesehatan dapat teratasi memiliki masalah yang sama (O)
dengan KH : - Siapkan lingkungan yang
 Melakukan tindakan terapeutik dan rileks (N)
untuk mengurangi - Bentuk kelompok dengan masalah
faktor risiko dan pengalaman yang sama (N)
meningkat (dari 3 ke - Mulai dengan percakapan ringan,
5) berbagi informasi tentang diri
 Menerapkan program masing-masing dan alas an terlibat
perawatan meningkat dalam kelompok (N)
(dari 3 ke 5) - Bangun rasa tanggung jawab dalam
 Aktivitas kehidupan kelompok (N)
sehari-hari efektif - Anjurkan anggota kelompok
memenuhi tujuan mendengarkan dan memberi
kesehatan meningkat dukungan saat mendiskusikan
(dari 3 ke 5) masalah dan perasaan (E)
- Anjurkan setiap anggota kelompok
mengemukakan ketidakpuasan,
keluhan, kritik dalam kelompok
dengan cara yang santun (E)
Promosi sistem pendukung :
- Identifikasi respon psikologis
terhadap situasi dan ketersediaan
sistem pendukung (O)
- Identifikasi sumber daya untuk
ketersediaan pengasuh (O)
- Monitor situasi keluarga saat ini
dan sistem pendukung (O)
- Motivasi membina hubungan
dengan pihak yang memiliki
kebutuhan yang sama (N)
- Berikan dukungan dan caring
dalam pelayanan (N)
- Libatkan keluarga, orang penting,
dan teman dalam perawatan (N)
- Jelaskan hambatan pada sistem
pendukung (E)
- Informasikan tingkat sistem
pendukung (E)
- Rujuk ke kelompok swadaya (C)
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Indikator Diagnostik). Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan). Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(Definisi dan Tindakan Keperawatan). Jakarta Selatan: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai