Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Puisi

1. Balada
Balada merupakan sebuah puisi yang berisi kisah atau cerita tertentu. Jenis puisi baru ini
terdiri dari 3 bait, dengan masing-masing bait terdiri atas 8 baris. Skema rima yang digunakan
dalam balada adalah a-b-a-b-b-c-c-b kemudian beralih dengan skema rima a-b-a-b-b-c-b-c.

Contoh: Berikut adalah salah satu contoh balada yang terkenal karya WS Rendra

Balada Pembungkus Tempe


(Karya: W.S. Rendra)

Fermentasi asa
Mengharap sempurna
Bentuk utuh nan konyol
Rasa, karsa tempe

Pembungkus yang berjasa


Penuh kisah bertulis duka lara
Dibuang tanpa dibaca

Pembungkus tempe
Bukan plastik tapi kertas usang tak terpakai
Masihkah ada yang membelai sebelum membuangnya?

2. Romansa
Kata romansa berasal dari bahasa Perancis yaitu “romantique” yang berarti keindahan
perasaan. Romansa adalah puisi baru yang merupakan luapan perasaan cinta kasih.

Contoh:

Kasmaran
(Karya: Malik Abdul)

Semerbak melati menyapa hidungku di pagi ini


Capung kecil berterbangan menari-nari
Sekejap mata aku merindukan hadirmu
Sejenak mengingatkanku akan keindahanmu
Karena tiada satu pun alasan
Dari apapun segala keindahan dunia
Hanyalah dirimu yang aku cari
Sampai kapan akan tetap ku nanti
Meskipun harus kencang berlari
Aku akan selalu setia sampai mati

3. Elegi
Berkebalikan dengan romansa, elegi merupakan puisi yang berisi tentang kesedihan.
Puisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa duka, sedih, rindu, terutama karena kepergian
seseorangatau penyesalan di masa lalu.
Contoh:

Derai-Derai Cemara
(Karya: Chairil Anwar)

Cemara menderai sampai jauh


Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku orangnya bisa tahan


Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan lagi

Hidup hanyalah menunda kekalahan


Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan
Sebelum pada akhirnya kita menyerah

4. Serenada
Serenada ialah puisi percintaan yang dapat disajikan dengan dinyanyikan. Kata
“Serenada” tersebut berarti nyanyian yang tepat dinyayikan di waktu yang senja.

Contoh:

Serenada Kelabu
(Karya W.S. Rendra)

Bagai daun yang melayang.


Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Ingin kudengar beritamu!

Ketika melewati kali


terbayang gelakmu.
Ketika melewati rumputan
terbayang segala kenangan.
Awan lewat indah sekali.
Angin datang lembut sekali.
Gambar-gambar di rumah penuh arti.
Pintu pun kubuka lebar-lebar.
Ketika aku duduk makan
kuingin benar bersama dirimu.

5. Ode
Ode merupakan puisi yang berisi sanjungan atau pujian. Kata-kata yang digunakan
bernada anggun tapi resmi.

Contoh:

Teratai
(Karya: Sanusi Pane)

Dalam kebun di tanah airku


Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang;
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.

Teruslah, O Teratai Bahagia


Berseri di kebun Indonesia,

Biar sedikit penjaga taman.


Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkau turut menjaga Zaman

6. Satire
Satire adalah puisi yang memuat sindiran kepada penguasa/orang yang memiliki
posisi/jabatan. Tokoh sastrawan yang terkenal dengan karya satirenya adalah W.S. Rendra.

Contoh:

Diponegoro
(Karya: Chairil Anwar)

Di masa pembangunan ini


Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan. Keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati

Maju
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati

Maju
Bagimu negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju. Serbu. Serang. Terjang

7. Kritik Sosial
Kritik Sosial ialah puisi yang menyatakan suatu ketidaksenangan penyair terhadap suatu
keadaan atau peristiwa terhadap diri seseorang, tetapi dengan cara membeberkan kepincangan
ataupun ketidakberesan keadaan atau peristiwa orang ini.

Contoh:

"Takdir Yang Menggugat"


(Karya: Ramadhan Yusuf)

Serpihan jiwa yang tertinggal


Di ujung kota para aktivis
Yang melahirkan tunas-tunas baru
Yang saling menembak dan membunuh
Dengan senjata-senjata ampuh

Jiwa-jiwa bertarung yang terdidik


Dari seribu macam teriakan
Yang mencengkram dan merobek
Kulit-kulit mati yang tertinggal

Garis tangan masi jelas terukir


Bersama takdir yang berpihak
Walaupun jeruji besi yang ganas dan buas
Menjadi benteng kekuuatan
Tak pernah menghadang dan memadamkan
Barah keberanian yang tertanam
Dalam jiwa-jiwa yang tertinggal....
SALAM DARI TIMUR

Anda mungkin juga menyukai