Tugas Akhir Front Office Departement
Tugas Akhir Front Office Departement
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Studi
Diploma III Program Studi Manajemen Hotel di Akademi Pariwisata Sandhy Putra
Disusun Oleh :
Nim :
BANDUNG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Studi
Diploma III Program Studi Manajemen Hotel di Akademi Pariwisata Sandhy Putra
Disusun Oleh :
Nama : Abu Iman Rahman
Nim :
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
Disahkan Oleh :
Direktur Akademi Pariwisata Sandhy Putra Bandung
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Studi
Diploma III Program Studi Manajemen Hotel di Akademi Pariwisata Sandhy Putra
Disusun Oleh :
Telah Diujikan :
Dosen Pembimbing
........................
2. Umi Sumarsih, Dra
........................
Disahkan Oleh :
Direktur Akademi Pariwisata Sandhy Putra Bandung
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena hanya dengan
rahmat dan karuni-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul:
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat mengikuti ujian akhir Program Diploma
III di Akademi Pariwisata Sandhy Putra Bandung.Dalam penulisan tugas akhir ini penulis
banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka pada kesempatan ini
1. Ibu Ratna Bambang Soesijanto, Dra selaku Direktur Akademi Pariwisata SANDHY
PUTRA Bandung.
5. Ibu Mulia, S.Pd, MM selaku dosen dan yang telah membantu penulis dalam
Bali.
8. Bapak Muchammad Noor Ridho Adjie selaku Food and Beverage Manager Hotel
Kuta Bali.
10. Bapak Lukas Harry selaku Executive Chef Hotel Mercure Kuta Bali.
11. Bapak Heryanto selaku Personel Manager Hotel Mercure Kuta Bali.
12. Ibu Ni Gusti. Ayu Putu Tanty Astari, selaku Training Koordinator Hotel Mercure
Kuta Bali.
13. Bapak I Gede Wismaya selaku Chef De Partie Hotel Mercure Kuta Bali
14. Ibu I Luh Kariasmi selaku Chef De Partie Hotel Mercure Kuta Bali.
15. Ibu Ni Nyoman Ayu Sukerti selaku Pastry Chef Hotel Mercure Kuta Bali yang
senantiasa menjadi sosok kakak, sahabat, dan ibu bagi penulis saat training.
16. Seluruh Staff Hotel Mercure Kuta Bali yang telah banyak memberikan penulis
17. Kedua orang tua dan kedua adik tersayang yang telah menjadi kekuatan
terbesar penulis.
18. Astrid, Ira, Yessi, Anggi, dan Iman yang selalu memberi semangat dan membantu
19. Teman-teman seperjuangan yang penulis sayangi yang selama ini mendukung penulis.
Sebagai akhir kata penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih
terdapat kekurangan,untuk itu kami mohon akan koreksi dari saudara pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
3.2.1 Pembahasan Tentang Standar Resep Spaghetti Carbonara di Main Kitchen Hotel
Mercure Kuta Bali .............................. 35
3.2.2 Pelaksanaan Standar Resep Spaghetti Carbonara di hotel Mercure Kuta Bali
................................................................ 36
3.2.3 Latar Belakang Pendidikan Karyawan Main Kitchen Hotel Mercure Kuta Bali
................................................................ 39
PENDAHULUAN
Sektor kepariwisataan Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan terus
dikembangkan agar dapat memberikan masukan yang sangat besar sehingga dapat membantu
pembangunan nasional Indonesia. Itu terbukti dengan semakin banyaknya daerah yang
menjadi tujuan wisata di Indonesia. Kini indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai banyak tempat tujuan wisata, terutama keindahan alam dan seni budaya yang
cukup menarik untuk dinikmati wisatawan. Daya tarik yang ditimbulkan itu merupakan salah
Untuk itu pemerintah melakukan langkah-langkah yang terarah dan terpadu dalam
dan prasarana. Hotel sebagai salah satu sarana untuk menunjang kepariwisataan sangatlah
salahsatu sarana akomodasi dalam kepariwisataan, hotel dituntut untuk selalu meningkatkan
kepariwisataan. Hotel dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan cara
pengolahannya baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya terhadap para wisatawan baik itu
wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri, sehingga mereka akan merasa nyaman
keberadaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia dapat direncanakan dan
diarahkan dengan baik, sebagai salah satu caranya yaitu untuk mencapai neraca perdagangan
luar negeri yang berimbang. Namun dalam pembangunan dan perkembangan kepariwisataan
di Indonesia secara menyeluruh merupakan hasil kerja berbagai pihak, antara lain:
Di hotel pada umumnya terdapat beberapa bagian atau departemen yang mempunyai
tugas atau peranan yang berbeda, salah satunya adalah Departemen Kantor Depan.
Agusnawar Amd Par, dalam bukunya Pengantar Operasional Kantor Depan menyebutkan
bahwa Kantor Depan Hotel merupakan salah satu Departemen/Bagian yang langsung
memberikan pelayanan kepada tamu, dimulai dari calon tamu mengadakan pemesanan
kamar/pre-arrival sampai tamu tinggal dan berangkat (check-out) dari hotel (agusnawar,
2005:3)
Departemen Kantor Depan memiliki beberapa sub bagian atau seksi-seksi antara lain:
Reservation, Telephone Operator, Front Office Caashier, Bell Service, Information dan
Reception. Seksi-seksi ini memiliki uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda dalam
setiap pekerjaannya masing-masing, namun antara satu dengan yang lainnya saling
berhubungan sehingga terjalin suatu kerjasama yang harmonis dalam menunjang kelancaran
Tempat dimana penulis melakukan penelitian yaitu dibagian Bellboy Kantor Depan
yang aktivitasnya sangat tinggi karena secara langsung berhubungan dengan tamu. Selama
penulis melakukan Program Praktik Kerja Lapangan (PKL), ada beberapa kendala yang
didapat oleh penulis pada bagian Bellboy Kantor Depan yaitu mengenai kemampaun trainee
yang kurang maksimal dalam berkomunikasi dengan tamu, hal tersebut terjadi dikarenakan
pihak hotel Santika Bandung tidak memberikan pelatihan dan pendidikan yang dapat
membekali trainee untuk bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan tamu, sehingga
para trainee merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan para tamu, mengakibatkan para
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik, dibutuhkan sumber daya yang
memiliki kinerja yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh pihak manajemen
hotel. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja dari seorang trainee belboy adalah dengan
mengembangkan kinerja para trainee atau karyawan sehingga dapat bekerja dengan lebih
Berdasarkan latar belakang masalah yang tersebut diatas, penulis tertarik untuk
Sehubungan dengan judul yang dipilih, maka identifikasi masalah ditentukan sebagai
berikut:
2. Hambatan apa saja yang didapat Trainee dalam berkomunikasi dengan tamu di
1.3.1 Maksud
penulis dalam membahas suatu permasalahan yang terjadi pada obyek yang diteliti
1.3.2 Tujuan
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian antara lain tujuan formal dan
A. Tujuan Formal
B. Tujuan Operasional
2. Dapat memberikan motivasi diri dalam bekerja, baik sekarang ataupun yang
akan datang.
relevan.
4. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan trainee dalam berkomunikasi
diidentifikasi.
A. Observasi, yaitu cara yang dilakukan dalam pengumpulan data dimana peneliti
diadakan.
C. Angket (Kuesioner), yaitu sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan oleh penulis
D. Studi Kepustakaan, yaitu mempelajari buku buku diktat yang ada hubungannya
a. Lokasi
Lokasi penelitian yang dipilih penulis sebagai tempat penelitian yaitu, di bagian
Bellboy Kantor Depan Hotel Santika Bandung yang berlokasi di Jl. Sumatera 52-54
b.Waktu Penelitian
Lama waktu yang dilakukan untuk penelitian adalah selama 6 bulan dimulai Agustus
2008-Januari 2009. Adapun penelitian yang diuraikan dalam penulisan Tugas Akhir
ini dilaksanakan pada Bagian Bellboy Kantor Depan Hotel Santika Bandung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Secara harfiah kata hotel dahulunya berasal dari kata hospitium (bahasa latin)
artinya ruang tamu yang berada dalam suatu monastery yang kemudian kata
perkembangan selanjutnya setelah melalui proses pengertian dan analogi yang sangat
lama. Untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (sebuah rumah
pertumbuhan pariwisata Indonesia sebagai salah satu sektor penghasil devisa yang
tempat, dimana disediakan tempat penginapan, makan dan minum, serta pelayanan
lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang – orang yang tinggal untuk
untuk menginap dan tempat makan bagi orang yang sedang di perjalanan yang
dikelola secara komersial, disediakan bagi orang untuk memperoleh pelayanan,
penginapan, makan dan minum. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003 : 408 )
Kantor Depan sering disebut juga Front Office. Sesuai dengan artinya,
Departemen atau bagian yang berada di depan/lobi sebuah hotel agar mudah nampak
dan ditemui oleh para tamu. Di kantor depan inilah tamu akan disambut pada saat
kedatangannya (check-in) dan diucapkan selamat datang dan selamat berpisah saat
tamu akan berangkat (check-out). Istilah lain untuk kata Front Office juga sering
digunakan dengan kata front Desk, Registration Desk, Reception Desk. Istilah-Istilah
ini pada dasarnya adalah sama hanya istilah penyebutannya yang berbeda (Pengantar
pertama kali dengan hotel (check-in) dan terakhir kali (check-out). Karena itu tamu
mengenali kantor depan, maka kantor depan harus senantiasa memperhatikan keluh
Karenanya sampai saat ini kantor depan adalah penghubung antara manajeman
Kntor Depan adalah suatu departemen yang ada dalam hotel, yang secara
operasional berhubungan langsung dengan tamu. Karena itu, kantor depan sering
disebut pusat dan poros kegiatan hotel. Kantor depan sering diumpamakan sebagai
pusat kegiatan hotel, sumbu dan jantung hotel serta pusat dari segala kegiatan para
tamu. Hal tersebut memberi petunjuk betapa pentingnya peranan Kantor Depan
Ada beberapa peranan Kantor Depan dalam sebuah hotel, diantaranya adalah:
1. Kantor depan merupakan kesan pertama sekaligus kesan terakhir bagi tamu.
2. Orang yang mampu menjual produk hotel.
3. Koordinator kegiatan pelayanan hotel.
4. Sumber informasi.
5. Pendapatan hotel (Pengantar Operasional Kantor Depan, Agusnawar 2004:9)
Umumnya kantor depan hotel besar memiliki beberapa bagian yang masing-masing
bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri, namun merupakan suatu kesatuan
1. Reservation Section
Bagian ini mempunyai tugas menerima semua pesanan kamar, serta mencatatnya ke
dalam formulir (reservation form) yang telah disediakan hotel, yang berisikan data
seperti nama tamu yang akan menginap, alamat tamu, tanggal tiba dan tanggal
berangkat. Pesanan kamar dapat terjadi dari beberapa sumber seperti: Biro perjalanan
2. Reception Section
Bagian ini bertugas di depan hotel (lobi) yang sehari-harinya berhubungan langsung
dengan tamu. Petugas inilah yang pertama kali menerima kedatangan tamu untuk
diberikan kamar sesuai dengan pesanan yang telah ada. Tamu yang akan datang akan
diberikan kartu pendaftaran (registratin card) untuk diisi dan dikonfirmasikan dengan
pesanan yang telah ada, kemudian berulah dapat diberikan kepada tamu.
3. Uniform Service
Bagian ini berada di bawah pimpinan Bell Captain yang bertanggung jawab kepada
Front Office Manager. Untuk hotel besat posisi Bell Captain ini sering ditempatkan
setelah Chief Concierge. Adapun tugas dan tanggung jawabnya dapat dikatakan sama,
4. Information Section
Informasi merupakan salah satu seksi penting di kantor depan yang bertugas
harus selalu siap dengan pelayanan yang dibutuhkan oleh tamu hotel yang menginap
atau orang lain yang tidak menginap di hotel dan juga harus siap dengan data yang
akurat untuk menghindari kekeliruan yang bisa menurunkan citra hotel itu sendiri.
untuk tamu.
pesanan.
c. Membuat bill untuk sambungan telepon yang harus dikenakan biaya, untuk
selanjutnya dikirim ke bagian Front Office Cashier agar dicatat ke dalam rekening
tamu yang bersangkutan. Hal serupa juga dilakukan untuk pengiriman telex dan
faximile.
Bagian ini bertugas menangani para tamu penting (very important person), menangani
keluhan tamu serta melakukan courtesy call kepada setiap tamu yang ada dalam
kamar terutama tamu VIP. Petugas GRO (Guest Relation Officer) selalu berada di
area lobi hotel. Hal ini untuk memudahkan memberi pelayanan kepada tamu.
Umumnya bagian ini beroperasi 24 jam di hotel. Tugas dan tanggung jawabnya
faximile, surat dan keperluan kantor lainnya. Umumnya seksi ini berada dalam
Mencatat semua fasilitas yang digunakan oleh tamu, menerima pembayaran dari tamu
dan selanjutnya membuat laporan atas hasil kerja selama bertugas dalam shift itu,
maka tanggung jawab lebih banyak dikontrol oleh Chief Accountant. (Pengantar
Setiap jenis hotel, baik resort, city, marine, maupun transient tentu
bawaan tamu pada saat check-in. Barang itu dibawa langsung menuju ke meja
membukakan lift dan mempersilahkan tamu masuk lebih dahulu. Demikian pula
apabila hendak keluar dari lift maka tamu dipersilahkan keluar lebih dahulu.
Selanjutnya petugas pengantar ini langsung menuju ke kamar yang akan ditempati.
Bellboy harus membukakan pintu kamar tamu kemudian mengecek keadaan semua
kamar, AC, lampu dan lain-lain apakah semua sudah beres atau belum. (Buku Kantor
Dibawah ini merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh seorang Bellboy
3. Mengeluarkan barang
4. Menempatkan barang
5. Menuju ke lobi
21. Meletakkan kartu tamu (guest card) dan kunci kamar di meja
23. Pencatatan
24. Tamu yang tidak membawa barang atau membawa barang ringan
Di bawah inimerupakan prosedur yang harus dilakukan oleh seorang Bellboy ketika
8. Pencatatan
9. Penyimpanan barang
2.3.5 Prosedur Penanganan Barang Bawaan Tamu Pada Saat Pindah Kamar (Room
Change)
Dibawah ini merupakan prosedur yang harus dilakukan oleh seorang Bellboy
5. Memasuki kamar
Trainee adalah orang yang melakukan pelatihan di tempat kerja, baik yang
sudah ataupun belum pernah bekerja dalam waktu tertentu dengan tujuan
untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai
dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut, dengan memberikan
instruksi, menggunakan situasi pekerjaan sebagai tempat memberikan
pelajaran. (Pelatihan Ketenagakerjaan, Oemar Hamalik 2000:21)
Trainee yang dimaksud dalam Tugas Akhir adlah mahasiswa yang dikirim dari
diperolehnya yang lebih menitik beratkan pada praktik dari pada teori.
communicatio yang berarti “sama” atau”sama makna”. Jadi komunikasi baru akan
demikian baru bersifat mendasar, karena hanya bersifat informatif, sekedar orang lain
mengetahui apa yang disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Namun,
bersifat persuasif atau membujuk supaya orang lain mau menerima suatu keterangan
diberikannya.
Dalam buku yang berjudul “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek” Onong
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek
Dalam aktivitas atau kegiatan manusi, terutama dalam dunia bisnis, fungsi
komunikasi itu adalah sesuatu hal yang sangat penting sekali, sebab tanpa komunikasi
berikut peralatan dan pelaksanaannya, maka dapat dipastikan bisnis itu tak akan
dappat dikatakan adalah suatu cara berhubungan yang ditujukan pada orang lain atau
face”. Sedangkan menurut ilmu publisistik disebut Massa itu adalah semua orang
yang menjadi sasaran daripada suatu media. Dengan demikian maka pengertian massa
mencakup: Pendengar pidato pertemuan, pembaca surat kabar, pendengan siaran radio
dan lain-lain.
Pentingnya komunikasi ini untuk bisnis dapat dilihat berdasarkan teori ahli
memenuhi 4 syarat:
1. Komunikasi tersebut harus menarik perhatian
sosialisasi audience.
Ruang lingkup ilmu komunikasi antara lain mencakup bentuk spesialisasi komunikasi,
1. Komunikasi personal
Komunikasi personal adalah komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung
b. Komunikasi media
umpamanya telepon atau memorandum. Karena melalui alat, maka antara kedua
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam situasi komunikasi
8) Jangan mengkritik
9) Jangan emosional
2. Komunikasi kelompok
kesempatan bagi salah seorang untuk memberikan tanggapan secara verbal. Dlam
berikut:
7) Jangan mengkritik
8) Jangan emosional
yang banyak, dalam suatu situasi komunikan hampir tidak terdapat kesempatan
3. Komunikasi massa
dapat dicapai. Kelemahannya ialah tidak terlihatnya mereka sehingga tidak dapat
dikontrol apakah pesan yang dilancarkan diterima oleh mereka atau tidak, dimengerti
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mereka yang
mulai awal sampai akhir, dan terciptakan kesan mendalam pada bagian penutup.
c. Pergunakan bahasa yang lasim dan umum.
Untuk mencapai komunikasi yang efektif tidaklah mudah, sebab banyak faktor yang
a. Hambatan semantik
Hambatan semantik adalah hambatan yang disebabkan faktor bahasa yang digunakan
oleh para pelaku komunikasi. Misalnya hambatan yang dialami dalam komunikasi
antara seorang waiter dengan tamu restoran karena keduanya saling tidak mengetahui
bahasa masing-masing, sehingga pesan yang akan dikomunikasikan tidak sampai pada
sasaran.
b. Hambatan mekanik
Hambatan mekanik adalah hambatan yang disebabkan oleh faktor elektrik, mesin atau
media lainnya. Misalnya bunyi gaung yang sering terjadi pada alat pengeras suara,
salah cetak pada surat kabar atau majalah atau gambar yang tidak jelas pada pesawat
c. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis adalah hambatan dalam proses komunikasi yang berasal dari
sekitar kita berbicara, keramaian lalu lintas atau bunyi speaker atau gemuruh pesawat
terbang.
d. Hambatan antropologis
Hambatan antropologis adalah hambatan dalam proses komunikasi yang disebabkan
oleh perbedaan pada diri manusia. Perbedaab tersebut dapat terjadi berupa perbedaan
dalam hal suku, warna kulit, kebudayaan, nirma yang berlaku, cara dan gaya hidup
dan lain-lain.
e. Hambatan psikologis
misalnya apabila komunikan sedang dalam keadaan susah, emosional, sedih, marah
para komunikan sudak tidak suka dan sering tidak senang bahkan tidak mengincahkan
lagi si komunikator.
komunikasi dalam hubungannya untuk bisnis. Tentu saja kita jangan melewatkan
pengertian bahwa untuk dapat melaksanakannya secara trepat pada sasarannya adalah
dengan mengetahui sifat-sifat needs serta wants manusia secara individu dari tiap
Komunikasi yang pada hakekatnya merupakan proses penyampaian pesan, tentu saja
melibatkan dua pihak, yaitu pihak yang menyampaikan pesan serta yang menerima pesan.
Oleh sebab itu dapat kita simpulkan behwa dalam hubungan antar manusia, maka
c. Pengajaran
d. Penghibur
lain. Dalam kegiatan berkomunikasi dengan dirinya sendiri, suatu proses komunikasi
dan efek.
Proses komunikasi adlah penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan baik melalui media atau tidak, sehingga gambaran dalam pikiran dan isi
kesadaran pada komunikator dapat dimengerti, diterima, dan bahkan dilakukan oleh
komunikan. Menurut Onong Uchjana Effendi dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori
dan Praktek, proses komunikasi terbagi dalam dua tahap, yaitu secara primer dan
secara sekunder.
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.
Lambang sebagai meddia primer dapat berupa bahasa, kial(gesture), isyarat, gambar,
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seorang
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jaun atau jumlahnya banyak. Media
kedua yang digunakan komunikator misalnya surat, telepon, teleks, surat klabar,
Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut:
sejumlah orang.
oleh komunikator.
komunikan
9. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai
efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikannya sasaran dan tanggapan
Hotel Santika terletak di pusat kota Bandung, tepatnya di jalan Sumatera no.
52-54. Hotel ini mempunyai tempat dan lokasi yang stategis sehingga mudah
dijangkau oleh para tamu dan konsumen. Hotel ini berdiri pada tahun 1989,
sebelumnya merupakan hotel kecil atau losmen yang bernama “Hotel Soeti” berdiri
sejak tahun 1959. Pemilik hotel Soeti adalah keluarga bapak Prodjo Soewarno, nama
Soeti sendiri diambil dari sebagian nama istrinya yaitu ibu Soetinah, Hotel Soeti pada
Pada awal bulan Oktober 1981, Hotel Soeti dibeli oleh PT Grahawita Santika,
sejak itu Hotel Santika Bandung berdiri dan bertambah kapasitas kamar sebanyak 70
kamar. Arsitektur Parama Konsultan dan Interior Design Studio 31 hotel ini, memiliki
ciri tersendiri dengan letak kamar semua menghadap ke taman, dengan tatanan taman
modern yang sangat menarik. Dilihat dari fasilitas yang dimiliki, kualitas pelayanan
dan struktur organisasi hotel ini termasuk ke dalam kualifikasi hotel sedang yang
berbintang tiga.
Setalah melalui masa uji coba selama beberapa bulan maka pada tanggal 15 juli 1989
(Menparpostel pada saat itu). Dalam operasionalnya hotel Santika Bandung memiliki
motto “Sentuhan Indonesia atau”The Extra Touch of Hospitality”, akan tetapi sejak
awal tahun 1999 motto tersebut telah berubah menjadi “Sentuhan Indonesia”,
alasannya karena sekarang di Hotel Santika telah tersebar di 9 kota besar di Indonesia.
3.1.2 Organisasi Kantor Depan
oleh seorang Front Office Manager, dimana sebutan ini diberikan atas dasar tanggung
jawab kepeminpinannya yang besar sebagai kepala suatu department yang luas ruang
setiap bagian memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dan juga harus
3. Nite Manager
5. Reservation Supervisor
8. Telephone Operator
9. Bell Captain
10. Bellboy
11. Driver
12. Trainee
Untuk lebih jelas mengenai Struktur Organisasi Kantor Depan Hotel Santika
keseluruhan.
b. Menangani tamu yang check in atau check out apabila di counter FOD
kekurangan personil
e. Menangani tamu yang bermasalah atau tamu yang complaint apabila staff FO
3. Nite Manager
a. Mengawasi kegiatan operasional kerja apabila kerja dan apabila tidak ada FOM.
5. Reservation Supervisor
maupun tahunan.
b. Menangani tamu group baik itu yang check in maupun check out
c. Mengisi reservasi
d. Mengisi registrasi
h. Membuat atau membukukan semua laporan registrasi form baik itu harian,
i. Menangani seluruh transaksi pembayaran dari tamu hotel pada saat check in
8. Telephone Operator
a. Menerima dan menyampaikan setiap pesan yang masuk baik untuk tamu maupun
untuk management
b. Menangani seluruh telepon baik yang in coming maupun yang out going dan
membuat rekapitulasi
9. Bellboy
a. Menangani dan melayani tamu baik yang check in ataupun check out
b. Membantu dan melayani tamu dalam hal penanganan dan penitipan barang
c. Membantu tamu dalam hal penanganan seperti sewa komputer, fotocopy dan
10. Trainee
Sebagai salah satu hotel yang berbintang 3 (tiga). Hotel Santika Bandung
dilengkapi dengan berbagai fasilitas sebagai salah satu kelengkapan atau stanndar
yang harus dimiliki oleh hotel berbintang tiga. Adapun fasilitas yang ada di hotel
1. Room
b. Suite room’
c. Junior room
d. Deluxe room
e. Superior room
d. Air conditioner
f. Mini bar
i. Bathroom
Coffee shop terletak di lantai dasar, menghadap antara lobby dan front office, dengan
khususnya makanan khas Sunda, masakan Cina, dan masakan Eropa. Restoran ini
3. Room Service
Pelayanan room service dilakukan melalui telepon, terletak di coffee shop dan buka
selama 24 jam setiap hari, melayani pemesanan makanan dan pengantaran ke kamar.
Terletak di lantai dasar menghadap ke barat dan berkapasitas 200 seats, tempat ini
dapat digunakan untuk meeting dan lain-lain, sedangkan untuk teater style
5. Purbasari Room
Terletak di lantai dasar, merupakan function room atau tempat meeting yang lebih
6. Pool Side
Letaknya di lantai satu, tempat ini digunakan untuk meeting, table manner dan lain-
lain.
Terletak di lantai dasar berdekatan dengan ruang Accounting Department, buka setiap
Terletak di lantai dasar berdekatan dengan kamar pengunjung, dibuka setiap hari
9. Swimming Pool
Terletak di lantai satu berdekatan dengan fitness centre, swimming pool ini digunaka
3.1.4 Standar Operating Procedures (SOP) Mengenai Tugas Bellboy saat pengantaran
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Bellboy Kantor Depan Hotel
Santika Bandung. Dibawah ini adalah Standar Operating Procedure saat pengantaran
pintu kamar.
b. Pasang luggage tag pada barang tamu sesuai dengan nomor kamar yang
list
g. Setelah barang turun, hitung jumlah barang dan sesuaikan dengan ketika group
check in, lebih atau kurang informasikan kepada tour leader dan tandatangani
Dibagian Bellboy Kantor Depan Hotel Santika di lengkapi dengan peralatan seperti:
1. Luggage Trolley
2. Bellbooy counter
3. Ballpoint
4. Luggage tag
5. Log book
6. Luggage room
7. Luggage storage
12. Spidol
berkomunikasi kepada tamu di bagian bellboy Kantor Depan Hotel Santika Bandung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bell Captain dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.2
seperti terlihat pada tabel 3.1 mengenai kemampuan trainee dalam berkomunikasi
dengan tamu di bagian Kantor Depan Hotel Santika Bandung, Dari tabel tersebut
dapat terlihat jelas adanya pengawasan yang cukup dari Bell Captain dalam menilai
sejauh mana kemampuan trainee dalam berkomunikasi dengan tamu. Sehingga Bell
Captain dapat menilai bahwa para trainee sebagian besar kurang mampu dalam
berkomunikasi serta tutur kata dan cara berbicara dengan tamu sehingga para tamu
Sebagian dari para trainee dinilai baik dalam keramahan dan kesopanan
trainee bellboy dalam melayani tamu, sebagian lainnya dinilai cukup karena para
trainee diberikan pelatihan sebelumnya. Selain itu para trainee dinilai baik dalam
Sebagian besar dari para trainee dinilai kurang dalam menangani keluhan tamu
karena di hotel Santika Bandung tidak diberikan pelatihan atau pendidikan yang dapat
dalam berkomunikasi dengan tamu di bagian bellboy Kantor Depan Hotel Santika
Tabel 3.3
Tanggapan Trainee mengenai Hambatan Yang
di Dapat Dalam Berkomunikasi Dengan Tamu
N=4
Dari hasil kuesioner yang telah penulis lakukan kepada para trainee di bagian
Bellboy Kantor Depan Hotel Santika Bandung seperti yang terlihat pada tabel 3.3
trainee.
Selain itu di Hotel Santika Bandung tidak diberikan pendidikan atau pelatihan
mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan tamu sehingga para trainee
mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan tamu, padahal petunjuk itu sangat
dibutuhkan oleh para trainee agar dapat memperkecil kesalahan dalam melayani tamu
Tabel 3.4
N = 40
Bellboy dalam berkomunikasi di bagian Kantor Depan Hotel Santika Bandung, yang
diperoleh dari hasil kuesioner dengan para tamu bahwa kemampuan trainee dalam
berkomunikasi sebagian besar kurang tetapi hanya sebagian kecil trainee yang mampu
berkomunikasi dengan baik dan memungkinkan para tamu merasa kurang puas
Sebagian besar dari para trainee dinilai kurang dalam tutur kata behasa yang
baik dan cara berbicara yang baik karena di Hotel Santika Bandung tidak diberikan
pelatihan atau pendidikan mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan tamu
diberikan oleh Bellboy yaitu dalam hal berkomunikasi serta tutur kata sehingga dapat
4.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil wawancara hasil wawancara yang telah penulis lakukan kepada
Bagian Kantor Depan Hotel Santika Bandung, bahwa sebagian besar para trainee
kurang mampu berkomunikasi dengan tamu sehingga para tamu kurang puas dengan
pelayanan trainee.
2. Dari kuesioner yang telah penulis lakukan kepada para trainee di Bagian Bellboy
Kantor Depan Hotel Santika Bandung diketahui bahwa sebagian besar trainee
kesulitan dalam berkomunikasi dengan tamu karena Hotel Santika Bandung tidak
diberikan pendidikan atau pelatihan mengenai cara berkomunikasi yang baik dengan
tamu, selain itu karyawan jarang sekali memberikan petunjuk kepada para trainee
mengenai bagaimana cara untuk berkomunikasi yang baik dengan tamu, selain itu
berkomunikasi yang baik dengan tamu sehingga menyebabkan tamu merasa kurang
3. Dari kuesioner yang penulis sebarkan kepada tamu di Hotel Santika Bandung
sehingga para tamu merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
trainee. Jika hal tersebut terus berlangsung maka dapat menjadi salahsatu faktor
antara lain:
memberikan Trainee untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan benar, agar
Trainee dengan baik dan benar mengenai fasilitas yang ada di Hotel Santika
Bandung, objek wisata, prosedur kerja dan khusunya cara berkomunikasi yang
3. Para Trainee yang sedang melaksanakan On The Job Training di Kantor Depan
fasilitas yang ada di Hotel Santika Bandung maupun tentang objek wisata yang
Agusnawar, Amd.Par. 2004, Pengantar Operasional Kantor Depan Hotel, Perca, Edisi
Pertama, Jakarta