Konseptual Asuhan Keperawatan Jiwa Regimen Terapeutik
Konseptual Asuhan Keperawatan Jiwa Regimen Terapeutik
DOSEN PENGAMPU :
Ns.Notesya A. Amanupunnyo, S.Kep., M.Kes
Disusun Oleh :
TINGKAT III B
Kelompok I (Satu)
1. SYARIFAH SALWA ALHAMID
2. SHARON HELYANAN
3. YANTI RAHAWARIN
4. ISTIHARA RENYAAN
5. JOSMAILY THEO ANMAMA
6. MARIA IMACULATA MATURBONGS
7. FABIOLA KASIHIW
8. INTAN CLARCE UBWARIN
9. KARTINI ELWAHAN
10. FENTHI SALAMUN
11. SITTI RUMBESI
12. THEOVANNY A. MANUPUTTY
kami ucapkan teri kasih kepada semua rekan yang telah membantu
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1. LATAR BELAKANG.................................................................2
2. RUMUSAN MASALAH.............................................................3
3. TUJUAN PENULISAN..............................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................4
TERAUPETIK..................................................................25
iii
F. Evaluasi Keperawatan Regimen Teraupetik..........................39
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................53
B. SARAN...................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
efektifitas obat y a n g o p t i m a l d i c a p a i d a l a m w a k t u
1
2
kepatuhan.
PEMBAHASAN
4
5
perilaku kekerasan
kekerasan diterima.
a. Farmakologi
bahkan bertahun.
e. Rehabilitasi
(Ulpa, 2012)
g. Terapi Psikoreligius
berupa:
2.2.3.1 Emosional tidak stabil.
2.2.3.2 Kemampuan berhubungan interpersonal menurun.
2.2.3.3 Halusinasi, agresi, waham, delusi, menarik diri
meningkat.
2.2.3.4 Perilaku sulit diarahkan.
2.2.3.5 Proses berpikir kearah tidak logis .(Ulpa, 2012)
keluar dari rumah sakit jiwa dan pasien merasa cemas, mudah
situasional
2.2.4.2 Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak
terhadap ego
2.2.4.4 Pola mekanisme koping keluarga atau menangani
kehidupan sehari-hari
c. Frustrasi, Tidak berdaya dan Kecemasan
Sulit bagi siapa saja untuk menangani dengan pemikiran
aneh dan tingkah laku aneh dan tak terduga. Hal ini
e. Duka
Kesedihan bagi keluarga di mana orang yang dicintai
Respon Respon
Adiptif Maladaptif
hal-hal seperti :
lingkungan.
2007).
2007).
kedudukannya.
TERAPEUTIK
Gelisah
Regimen Terapeutik
Bosan mengonsumsi
obat
Koping Individu
Inefektif
Lemas
25
26
berikut.
a. Identitas pasien
c. Faktor predisposisi
d. Aspek fisik/biologis
e. Aspek psikososial
f. Status mental
h. Mekanisme koping
j. Pengetahuan
k. Aspek medis
pendukung.
Diagnostik
resolusi diagnosis
atau perbaikan
status).
mencegah terjadinya
masalah aktual.
30
Diagnostik
menguatkan atau
divalidasi.
menetapkan tan dan
risiko.
penatalaksanaan
perubahan status.
sudah dibuat.
pengkonsumsian obat.
b. Gangguan regimen terapetik inefektif berhubungan dengan
Rencana tindakan keperawatan terdiri atas empat komponen, yaitu tujuan umum, tujuan khusus, rencana
tindakan keperawatan, dan rasional. Tujuan umum berfokus pada penyelesaian masalah (P). Tujuan ini dapat
dicapai jika tujuan khusus yang ditetapkan telah tercapai. Tujuan khusus berfokus pada penyelesaian etiologi
(E). Tujuan ini merupakan rumusan kemampuan pasien yang harus dicapai. Pada umumnya kemampuan ini
terdiri atas tiga aspek, yaitu sebagai berikut (Stuart dan Sundeen, 2002).
TUJUAN INTERVENSI
komunikasi terapeutik :
Pasien mau untuk mengkonsumsi
obat secara rutin dan tidak a. Sapa pasien dengan nama baik verbal dan non verbal
saling percaya
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima keadaan
dihadapi
Pasien dapat menyebutkan penyebab a. Orang yang tinggal serumah/teman sekamar pasien
Kriteria Hasil:
1. Diri Sendiri
2. Orang Lain
3. Lingkungan
Kriteria Hasil : 3. Anjurkan pasien minta sendiri obatnya kepada perawat agar
dapaat menyebutkan 4. Beri reinforcement positif bila pasien menggunakan obat dengan
benar
1. Manfaat minum obat
mendemonstrasikan penggunaan
dokter
39
masih sesuai dengan kondisi pasien saat ini (here and now).
diimplementasikan.
berikut.
berikut:
prosedur perawatan
Pertemuan 1
1. Proses keperawatan
a. Kondisi pasien
Gelisah, bosan, lemas
b. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan regimen terapeutik berhubungan dengan
kepada perawat
b) Ada kontak mata
c) Mau diajak berjabat tangan
d) Mau menyebutkan nama
e) Mau mengutarakan masalah yang dihadapi
2) Pasien dapat menyebutkan penyebab tidak adanya
di minum
b) Pasien mengetahui perlunya minum obat yang
teratur
c) Pasien mengetahui 5 benar dalam minum obat
d) Pasien mengetahui efek samping obat
e) Pasien mengetahui akibat bila putus
mengkonsumsi obat
d. Tindakan Keperawatan
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan keperawatan:
a) Sapa pasien dengan nama baik verbal maupun
non verbal
b) Perkenalkan diri dengan sopan
43
kebutuhan dasar
2) Pasien dapat menyebutkan penyebab tidak adanya
Tindakan keperawatan:
a) Tindakan tindak lanjut dan pengobatan yang
teratur
b) Lingkungan yang tepat untuk pasien
c) Obat pasien (nama obat, dosis, frekuensi, efek
KEPERAWATAN
Pertemuan 1
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“Permisi Ibu, selamat pagi perkenalkan nama
apa?”
2) Evaluasi
44
bawah pohon?
b. Kerja
“Apa yang menyebabkan ibu A tidak mau meminum
permen.”
c. Terminasi
1) Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-
bincang tadi?”
2) Evaluasi obyektif
“Coba ibu sebutkan kembali bagaimana cara
tepat?”
b) Tempat
“Untuk tempatnya bagaimana kalau ditempat ini
tepat
d. Tindakan keperawatan
1) Diskusikan dengan pasien tentang dosis, frekuensi
benar
5) Berikan pujian kepada pasien
Pertemuan 3
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“Permisi, ibu A sesuai dengan janji saya kemarin
Bagus ibu.”
“Ibu A masih ingatkah apa yang kita bicarakan
obatnya?”
3) Kontrak
“Baik bu sekarang kita akan belajar cara minum
“Ibu sudah minum obat hari ini? Berapa obat yang ibu
minum?”
“Ibu A apakah ada bedanya setelah minum obat secara
yang harus ibu lihat adalah apakah obat ini benar untuk
jamnya.”
Bagaimana ibu apa sudah mengerti? Atau ada yang
mengingatnya.”
3) Kontrak
a) Topik
“Baik bu sekarang bincang-bincangnya sudah
obat?”
b) Tempat
“Tempatnya dimana bu? Baiklah disini saja.”
c) Waktu
49
cukup bu?”
4) Rencana tindak lanjut
“Mari sekarang kita masukkan ke jadwal harian ibu
PENUTUP
4.1.1 Kesimpulan
51
52
4.1.2 Saran
4.1.2.1 Masyarakat
Saran untuk Masyarakat atau keluarga yang merawat di