Anda di halaman 1dari 32

Bab 4 : Transformasi Geometri

SOAL:

1. Titik A(5,-2) ditranslasi oleh T (-3, 1). Tentukan koordinat bayangan titik A tersebut!

A. A’(2,1)

B. A’(1,1)

C. A’(2,2)

D. A’(2,-1)

E. A’(-2,1)

Pembahasan :

2. Tentukan bayangan garis y = 3x – 5 oleh translasi T (-2, 1)!

A. y = 2x + 2

B. y = 2x – 2

C. y = 3x + 2

D. y = 3x – 2

E. y = 2x + 3

Pembahasan :

3. Bayangan titik A oleh refleksi terhadap titik (1, -2) adalah titik A’(3, 5). Tentukan koordinat titik
A!

A. A(1, 9)

B.A(1, 1)
C.A(-9, 1)

D. A(-1, -9)

E. A(9, 1)

Pembahasan :

x’ = 2 – x ó x = 2 – x’

y’ = -4 – y ó y = -4 – y’

x = 2 – 3 = -1

y = -4 – 5 = -9 Jadi A(-1, -9)

4. Tentukan bayangan garis 2x – y = 5 apabila dicerminkan terhadap garis x = -1!

A. 2x + y + 9 =0

B. x + 2y + 9 = 0

C. x + y – 9 = 0

D. 2x – y + 9 = 0

E. 2x + y – 9 = 0

Pembahasan :

(x, y) ó (2a – x, y)

x’ = 2(-1) – x ó x’ = -2 – x

y’ = y

2(-2 – x’) – y’ = 5

-y – 2x’ – y’ = 5

2x’ + y’ + 9 = 0 Jadi bayangan 2x + y + 9 = 0

5. Tentukan bayangan garis 2x – y = 5 apabila dicerminkan terhadap garis y = -x!

a. x – 2y + 5 = 0
b. x + 2y – 5 = 0
c. x – 2y – 5 = 0
d. 2x – 2y – 5 = 0
e. 2x – 2y + 5 = 0
Pembahasan :
(x, y) ó (-y, -x)

x’ = -y , y’ = -x

2(-y’) – (-x’) = 5

x’ – 2y’ – 5 = 0 Jadi bayangan x – 2y – 5 = 0

6. Tentukan bayangan garis y = 5x + 4 oleh rotasi R(O, -90)

A. x – 5y – 4 = 0

B. x + 5y + 4 = 0

C. 5x + 5y – 4 = 0

D. – 5y – 4 = 0

E. x + 5y – 4 = 0

Pembahasan :

(x, y) ó (y, -x)

x’ = y , y’ = -x

x’ = 5(-y’) + 4

x’ + 5y’ – 4 = 0 Jadi bayangan x + 5y – 4 = 0

7. Tentukan bayangan titik (-2, 8) oleh rotasi R(O, 135)

A. (-3√2, -5√2)

B. (3√2, 5√2)

C. (-3√2,-5√2)

D. (3√2, 5√2)

E. (-3√2, 5√2)

Pembahasan :

8. Tentukan bayangan titik (5, -3) oleh rotasi R(P, 90) dengan koordinat titik P(-1, 2)!
A. (8, 4)

B. (-8, 4)

C. (8, -4)

D. (-4,- 8)

E. (4, 8)

Pembahasan :

9. Tentukan bayangan titik (9, 3) oleh dilatasi [O, 1/3]!

A. (1, 3)

B. (3, 1)

C. (-1, -3)

D. (3, -1)

E. (1, -3)

Pembahasan:

10. Tentukan bayangan garis 3x + 4y – 5 = 0 oleh dilatasi dengan pusat (-2, 1) dan faktor skala 2!
A. 3x + 4y + 12 = 0

B. 3x + 4y – 12 = 0

C. 3x – 4y + 12 = 0

D. -3x + 4y + 12 = 0

E. 3x – 4y – 12 = 0

Pembahasan :
Bab 2 : Program Linear
Soal No. 1
Luas daerah parkir 1.760 m2. Luas rata-rata untuk mobil kecil 4 m2 dan mobil besar 20 m2. Daya
tampung maksimum hanya 200 kendaraan. Biaya parkir mobil kecil Rp 1.000,00/jam dan mobil besar
Rp 2.000,00/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak ada kendaraan pergi dan datang, maka
hasil maksimum tempat parkir itu adalah….

A. Rp 176.000,00
B. Rp 200.000,00
C. Rp 260.000,00
D. Rp 300.000,00
E. Rp 340.000,00

Pembahasan
Membuat model matematika dari soal cerita di atas
Misal:
mobil kecil sebagai x, mobil besar sebagai y.

Luas parkir 1760 m2:


4x + 20 y ≤ 1760 disederhanakan menjadi
x + 5y ≤ 440…….(Garis I)

Daya tampung lahan parkir 200 kendaraan:


x + y ≤ 200 …………..(Garis II)

Fungsi objektifnya adalah hasil parkiran:


f(x, y) = 1000 x + 2000 y

Membuat Sketsa Garis 1 dan garis 2


Ubah tanda lebih besar atau lebih kecil menjadi tanda sama dengan terlebih dahulu,
Garis 1
x + 5y = 440
Titik potong sumbu x, y = 0
x + 5(0) = 440
x = 440
Dapat titik (440, 0)

Titik potong sumbu y, x =0


0 + 5y = 440
y = 440/5 = 88
Dapat titik (0, 88)

Garis 2
x + y = 200

Titik potong sumbu x, y = 0


x + 0 = 200
x = 200
Dapat titik (200, 0)

Titik potong sumbu y, x =0


0 + y = 200
y = 200
Dapat titik (0, 200)

Menentukan titik potong garis 1 dan garis 2


Untuk menentukan titik potong bisa dengan substitusi ataupun eliminasi.

x + 5y = 440
x + y = 200
____ _
4y = 240
y = 60

x + y =200
x + 60 = 200
x = 140
Titik potong kedua garis aalah (140, 60)

Berikut lukisan kedua garis dan titik potongnya, serta daerah yang diarsir adalah himpunan
penyelesaian kedua pertidaksamaan di atas.

Uji titik untuk mendapatkan fungsi obektif maksimum:


Masukkan koordinat titik-titik uji / warna merah ke f(x, y) = 1000 x + 2000 y

Titik (0,0) → f(x, y) = 1000 (0) + 200 (0) = 0


Titik (200,0) → f(x, y) = 1000 (200) + 2000 (0) = 200 000
Titik (0, 88) → f(x, y) = 1000 (0) + 2000 (88) = 176 000
Titik (140,60) → f(x, y) = 1000 (140) + 2000 (60) = 260 000

Dari uji titik terlihat hasil parkiran maksimum adalah Rp 260 000

Soal No. 2
Daerah yang diarsir pada gambar ialah himpunan penyelesaian suatu sistem pertidaksamaan linear.

Nilai maksimum dari f (x, y) = 7x + 6y adalah….


A . 88
B. 94
C. 102
D. 106
E. 196

Pembahasan
Cari persamaan kedua garis untuk dapat menentukan titik potongnya:
Cara pertama dalam membuat persamaan garis
y − y1 = m (x − x1)

dengan

m = Δy/Δx

Persamaan garis yang melalui titik (12, 0) dan (0, 20) adalah m = 20/−12 = − 5/3

y − 20 = − 5/3 (x − 0)
y − 20 = − 5/3 x
y + 5/3 x = 20
3y + 5x = 60

Persamaan garis yang melalui titik (18, 0) dan (0, 15) :


m = 15/−18 = − 5/6

y − 15 = − 5/6 (x − 0)
y + 5/6 x = 15
6y + 5x = 90

Cara kedua dalam membuat persamaan garis

bx + ay = ab

Untuk garis yang memotong sumbu x di 12 dan y di 20 adalah:

20x + 12 y = 240 sederhanakan lagi

5x + 3y = 60
Untuk garis yang memotong sumbu x di 18 dan y di 15 adalah:

15x + 18y = 270 sederhanakan lagi

5x + 6y = 90

Titik potong kedua garis:


6y + 5x = 90
3y + 5x = 60
___ –
3y = 30
y = 10
3(10) + 5x = 60
5x = 30
x=6
Titik potong kedua garis adalah (6, 10)

Uji titik: f (x, y) = 7x + 6y


Titik (0, 0) → f (x, y) = 7(0) + 6(0) = 0
Titik (12,0) → f (x, y) = 7(12) + 6(0) = 84
Titik (0, 15) → f (x, y) = 7(0) + 6(15) = 90
Titik (6, 10) → f (x, y) = 7(6) + 6(10) = 102

Nilai maksimum tercapai saat x = 6 dan y = 10 yaitu 102

Soal No. 3
Suatu perusahaan meubel memerlukan 18 unsur A dan 24 unsur B per hari. Untuk membuat barang
jenis I dibutuhkan 1 unsur A dan 2 unsur B, sedangkan untuk membuat barang jenis II dibutuhkan 3
unsur A dan 2 unsur B. Jika barang jenis I dijual seharga Rp 250.000,00 per unit dan barang jenis II
dijual seharga Rp 400.000,00 per unit, maka agar penjualannya mencapai maksimum, berapa banyak
masing-masing barang harus dibuat?
A. 6 jenis I
B. 12 jenis II
C. 6 jenis I dan 6 jenis II
D. 3 jenis I dan 9 jenis II
E. 9 jenis I dan 3 jenis II

Pembahasan
Barang I akan dibuat sebanyak x unit
Barang II akan dibuat sebanyak y unit

Ilustrasi berikut untuk memudahkan pembuatan model matematikanya:



x + 3y ≤ 18
2x + 2y ≤ 24

Fungsi objektifnya:
f(x, y) = 250000 x + 400000 y

Titik potong
x + 3y = 18 |x2|
2x + 2y = 24 |x 1|

2x + 6y = 36
2x + 2y = 24
____ _
4y = 12
y=3
2x + 6(3) = 36
2x = 18
x=9
Titik potong kedua garis (9, 3)
Berikut grafik selengkapnya:

Uji Titik ke f(x, y) = 250000 x + 400000 y
Titik (0,0) f(x, y) = 250000 (0) + 400000 (0) = 0
Titik (12, 0) f(x, y) = 250000 (12) + 400000 (0) = 3000 000
Titik (9, 3) f(x, y) = 250000 (9) + 400000 (3) = 3450 000
Titik (0, 6) f(x, y) = 250000 (0) + 400000 (6) = 2400 000

Dari uji titik terlihat hasil maksimum jika x = 9 dan y = 3 atau dibuat 9 barang jenis I dan 3 barang
jenis II

Soal No. 4
Nilai maksimum f(x, y) = 5x + 4y yang memenuhi pertidaksamaan x + y ≤ 8, x + 2y ≤ 12, x ≥ 0, dan y
≥ 0 adalah ...
a. 24
b. 32
c. 36
d. 40
e. 60
PEMBAHASAN:
- x+y≤8
ketika x = 0, maka y = 8 .... (0, 8)
ketika y = 0, maka x = 8 .... (8, 0)
- x + 2y ≤ 12
ketika x = 0, maka y = 6 .... (0, 6)
ketika y = 0, maka x = 12 .... (12, 0)
Sehingga, grafik dari pertidak samaan di atas adalah:

Kita cari dulu titik B, yaitu titik potong dua buah garis, yaitu:

subtitusikan y = 4 dalam x + y = 8
x+4=8
x = 4 .... (4, 4)
Jadi, nilai fungsi obyektifnya adalah:
f(x, y) = 5x + 4y
- titik A (0, 6)
5x + 4y = 5.0 + 4.6 = 24
- titik B (4, 4)
5x + 4y = 5.4 + 4.4 = 20 + 16 = 36
- titik C (8, 0)
5x + 4y = 5.8 + 4.0 = 40
Jadi, nilai maksimumnya adalah 40.
JAWABAN: D

Soal No. 5
Nilai minimum fungsi obyektif f(x, y) = 3x + 2y dari daerah yang diarsir pada gambar adalah ...

a. 4
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
PEMBAHASAN:
Perhatikan gambar berikut:

Ingat ya, rumus persamaan garis yang melalui titik (0, a) dan (b, 0) adalah: ax + by = a.b, maka:
- Persamaan garis p = 4x + 2y = 4.2 = 4x + 2y = 8 = 2x + y = 4
- Persamaan garis q = 3x + 3y = 3.3 = 3x + 3y = 9 = x + y = 3
Selanjutnya, kita cari titik potong garis p dan q, yaitu di titik B:

subtitusikan x = 1 dalam x + y =3
1+y=3
y = 2 .... B(1, 2)
kita cari nilai dari fungsi obyektif f(x, y) = 3x + 2y:
- Titik A (0, 4)
3x + 2y = 3.0 + 2.4 = 8
- Titik B (1, 2)
3x + 2y = 3.1 + 2.2 = 7
- Titik C (3, 0)
3x + 2y = 3.3 + 2.0 = 9
Jadi, nilai minimumnya adalah 7
JAWABAN: C

Soal No. 6
Daerah yang merupakan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 2x + 3y ≤ 12, 4x + y ≥ 10, x ≥
0, y ≥ 0 adalah ...

a. I
b. II
c. III
d. IV
e. I dan III
PEMBAHASAN:
- Daerah hasil 2x + 3y ≤ 12 adalah area II dan III
- Daerah hasil 4x + y ≥ 10 adalah area III dan IV
Maka, yang mencakup keduanya adalah area nomor III
JAWABAN: C

Soal No. 7
Seorang tukang jahit akan membuat pakaian model A dan model B. Model A memerlukan 1 m kain
polos dan 1,5 m kain bergaris. Model B memerlukan 2 m kain polos dan 0,5 m kain bergaris.
Persediaan kain polos 20 m dan bergaris 10 m. Banyaknya total pakaian jadi akan maksimal jika
banyaknya model A dan model B masing-masing...
a. 7 dan 8
b. 8 dan 6
c. 6 dan 4
d. 5 dan 9
e. 4 dan 8
PEMBAHASAN:
Dari soal dapat diresume dalam tabel berikut;

Model matematika yang dapat dibentuk:
x + 2y ≤ 20
1,5x + 0,5 y ≤ 10 atau 15x + 5y ≤ 100
Kita cari titik potong kedua garis tersebut:

subtitusikan x = 4 dalam persamaan x + 2y = 20
4 + 2y = 20
2y = 16
y=8
maka, banyak model A = 4 dan model B = 8
JAWABAN: E

Soal No. 8
Dalam sistem pertidaksamaan: 2y ≥ x : y ≤ 2x; 2y + x ≤ 20; x + y ≥ 9. Nilai maksimum untuk 3y – x
dicapai di titik ...

a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
PEMBAHASAN:
Kita cari dulu titik potong-titik potong pada soal di atas:
- Titik P
P adalah perpotongan dari x + y = 9 dan 2y = x, maka subtitusikan saja:
2y + y = 9
3y = 9
y = 3 maka x = 2y = 6 ... titik P (6, 3)
Nilai obyektifnya: 3y – x = 3.3 – 6 = 3
- Titik Q
Q adalah perpotongan dari x + y = 9 dan y = 2x, maka subtitusikan saja:
x + 2x = 9
3x = 9
x =3 dan y = 2x = 6 ... titik Q(3, 6)
Nilai obyektifnya: 3y – x = 3.6 – 3 = 15
- Titik R
R adalah perpotongan dari 2y + x = 20 dan y = 2x, maka subtitusikan saja:
2.2x + x = 20
5x = 20
x = 4 dan y = 2x = 8 ... titik R (4, 8)
Nilai obyektifnya: 3y – x = 3.8 – 4 = 20
- Titik S
S adalah perpotongan dari 2y + x = 20 dan 2y = x, maka subtitusikan saja:
x + x = 20
2x = 20
x = 10 dan 2y = x, maka y = 5 ... titik S (10, 5)
Nilai obyektifnya: 3y – x = 3.5 – 10 = 5
Maka, nilai maksimumnya adalah 20 di titik R
JAWABAN: C
Soal No. 9
Seorang peternak ikan hias memiliki 20 kolam untuk memelihara ikan koi dan ikan koki. Setiap
kolam dapat menampung ikan koki saja sebanyak 24 ekor, atau ikan koi saja sebanyak 36 ekor.
Jumlah ikan yang direncanakan akan dipelihara tidak lebih dari 600 ekor. Jika banyak kolam berisi
ikan koki adalah x, dan banyak kolam berisi ikan koi y, maka model matematikanya adalah ...
a. x + y ≥ 20; 3x + 2y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
b. x + y ≥ 20; 2x + 3y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
c. x + y ≤ 20; 2x + 3y ≤ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
d. x + y ≤ 20; 2x + 3y ≥ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
e. x + y ≤ 20; 3x + 2y ≥ 50; x ≥ 0; y ≥ 0
PEMBAHASAN:
Ikan koki = x
Ikan koi = y
- 20 kolam untuk memelihara ikan koi dan ikan koki = x + y ≤ 20
- Setiap kolam dapat menampung ikan koki saja sebanyak 24 ekor, atau ikan koi saja sebanyak 36
ekor. Jumlah ikan yang direncanakan akan dipelihara tidak lebih dari 600 ekor = 24x + 36y ≤ 600 atau
2x + 3y ≤ 50
- x≥0
- y≥0
JAWABAN: C

Soal No. 10
Sebuah angkutan umum paling banyak dapat memuat 50 penumpang. Tarif untuk seorang pelajar dan
mahasiswa berturut-turut adalah Rp1.500,- dan Rp2.500,-. Penghasilan yang diperoleh tidak kurang
dari Rp75.000,-. Misal banyak penumpang pelajar dan mahasiswa masing-masing x dan y. Model
matematika yang sesuai untuk permasalahan tersebut adalah ...
a. x + y ≤ 50; 3x + 5y ≥ 150; x ≥ 0; y ≥ 0
b. x + y ≤ 50; 3x + 5y ≤ 150; x ≥ 0; y ≥ 0
c. x + y ≤ 50; 5x + 3y ≥ 150; x ≥ 0; y ≥ 0
d. x + y ≥ 50; 5x + 3y ≤ 150; x ≥ 0; y ≥ 0
e. x + y ≥ 50; 3x + 5y ≤ 150; x ≥ 0; y ≥ 0
PEMBAHASAN:
Pelajar = x
Mahasiswa = y
- Sebuah angkutan umum paling banyak dapat memuat 50 penumpang = x + y ≤ 50
- Tarif untuk seorang pelajar dan mahasiswa berturut-turut adalah Rp1.500,- dan Rp2.500,-.
Penghasilan yang diperoleh tidak kurang dari Rp75.000,- = 1500x + 2500y ≥ 75000 atau 3x + 5y ≥
150
- x≥0
- x≥0
JAWABAN: A
Bab 3 : Matriks
Contoh Soal 1

Jika diketahui persamaan metrik !

A. 4
B. 5
C. 7
D. 29
E. 31

Pembahasannya :

Karena kedua matriks sama, maka elemen-elemen yang seletak akan sama pula, sehingga berlaku:

2x + 1 = 3
2x = 2
x=1
y + 12 = 15
y=3
x+y=1+3=4

Jawabannya : A

Contoh Soal 2
Contoh Soal 3

Contoh Soal 4

Contoh Soal 5
Contoh Soal 6

Contoh Soal 7

Jika determinan nilai matriks A adalah 4 kali determinan nilai matriks B, maka nilai x adalah…

A. 4/3
B. 8/3
C. 10/4
D. 5/3
E. 16/7

Pembahasannya:
det A = 4 det B
4 x (16 x ) – (-16) = 4 (108 – (-152))
4 x (4 2x ) + 16 = 4 (260)
4 3x = 4 (260) – 16
4 3x = 4 (260) – 4 (4)
4 3x = 4 (260 – 4)
4 3x = 4 (256)
4 3x = 4. 4 4
4 3x = 4 5
3x = 5
x = 5/3

Jawabannya : D

Contoh Soal 8

Contoh Soal 9

Contoh Soal 10
A.60 derajat
B.40 derajat
C.30 derajat
D.10 derajat
E.70 derajat

Pembahasannya :

Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah:

Jawabannya : A
BAB 1 : Induksi Matematika

Soal 1: Pendahuluan
Tentukan pernyataan P(k + 1) untuk masing-masing pernyataan P(k) berikut.
1. P(k): Sk = [k²(k + 1)²]/4
2. P(k): Sk = 1 + 5 + 9 + … + [4(k – 1) – 3] + (4k – 3)
3. P(k): k + 3 < 5k²
4. P(k): 3k ≥ 2k + 1
Pembahasan
1. Kita substitusi k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).

2. Untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1), kita ganti k pada pernyataan P(k) dengan k + 1.

3. Kita substitusi k dengan k + 1, dan kita peroleh

4. Serupa dengan soal-soal sebelumnya, kita substitusi k pada pernyataan P(k) dengan k + 1 untuk
mendapatkan pernyataan P(k + 1).

Ketika menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus penjumlahan (seperti pada Soal
2), akan sangat membantu jika kita berpikir bahwa Sk + 1 = Sk + ak + 1, di mana ak + 1 adalah suku ke-(k +
1) dari penjumlahan tersebut.
Soal 2: Menggunakan Induksi Matematika
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus

untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.


Pembahasan Induksi matematika terdiri dari dua bagian yang berbeda.
1. Pertama, kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut benar ketika n = 1. Ketika n = 1, rumus
tersebut benar, karena
2. Bagian kedua induksi matematika memiliki dua langkah. Langkah pertama adalah menganggap
bahwa rumus tersebut benar untuk sebarang bilangan bulat k. Langkah kedua adalah
menggunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa rumus tersebut benar untuk bilangan bulat
selanjutnya, k + 1. Anggap bahwa rumus

bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa rumus Sk + 1 = (k + 1)² benar.

Dengan menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan dengan induksi
matematika bahwa rumus tersebut benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Soal 3: Menggunakan Induksi Matematika


Buktikan bahwa untuk setiap bilangan bulat positif n,

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 + 2 + 3 + … + n = n(n + 1)/2. Kita akan


menunjukkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
1. Kita harus menunjukkan bahwa P(1) benar. Dari rumus di atas, pernyataan P(1) menyatakan

dan pernyataan ini dengan jelas bernilai benar.


2. Anggap bahwa P(k) benar. Sehingga hipotesis induksi kita adalah

Kita akan gunakan hipotesis tersebut untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu

Sehingga, kita mulai dengan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk memperoleh
bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kebenaran P(k + 1) mengikuti kebenaran P(k), dan kita telah melakukan langkah
induksi.
Setelah membuktikan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan Prinsip Induksi Matematika
bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Rangkuman berikut ini memberikan rumus-rumus untuk jumlah pangkat dari n bilangan bulat positif
pertama. Rumus-rumus ini sangat penting dalam kalkulus. Rumus 1 telah kita buktikan dalam Contoh
2. Rumus-rumus yang lain juga dapat dibuktikan dengan mengunakan induksi matematika.

Soal 4: Menggunakan Induksi Matematika


Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n.


Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙ 3 + 3 ∙ 4 + … + n(n + 1) = [n(n + 1)(n +
2)]/3.
1. Kita akan tunjukkan bahwa P(1) bernilai benar. Berdasarkan rumus di atas, P(1) menyatakan

yang bernilai benar.


2. Anggap bahwa P(k) benar dan kita memperoleh hipotesis induksi sebagai berikut.

Hipotesis ini akan kita gunakan untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar. Pernyataan P(k + 1)
menyatakan

Kita mulai dari bentuk yang berada di ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk
mendapatkan bentuk pada ruas kanan.

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(k). Sehingga kita telah
membuktikan langkah induksi.
Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika
bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 5: Menggunakan Induksi Matematika
Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n.


Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙ 2² + 3 ∙ 23 + … + n ∙ 2n = 2[1 + (n – 1)2n]
1. Pertama kita buktikan bahwa P(1) benar. Pernyataan ini menyatakan

yang dengan jelas bernilai benar.


2. Selanjutnya, kita anggap bahwa P(k) bernilai benar dan menghasilkan hipotesis induksi sebagai
berikut.

Hipotesis induksi tersebut akan kita gunakan untuk membuktikan kebenaran P(k + 1). Pernyataan
P(k + 1) mengatakan

Kita mulai dari ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan bentuk
yang berada di ruas kanan.

Sehingga pada Langkah 2 ini kita telah membuktikan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) juga
benar.
Jadi, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan menggunakan induksi matematika kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 6: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa 4n < 2n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.

Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan pernyataan 4n < 2n.

1. P(5) adalah pernyataan 4 ∙ 5 < 25, atau 20 < 32, yang bernilai benar.
2. Anggap P(k) benar. Sehingga hipotesis induksi kita adalah

Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu

Sehingga kita mulai dengan bentuk di ruas kiri pertidaksamaan tersebut dan menggunakan
hipotesis induksi untuk menunjukkan bahwa bentuk tersebut kurang dari bentuk yang berada
di ruas kanan. Untuk k ≥ 5 kita mendapatkan
Sehingga P(k + 1) mengikuti P(k), sehingga kita telah melakukan langkah induksi.

Setelah kita membuktikan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan Prinsip
Induksi Matematika bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.

Soal 7: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.

Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan (n + 1)² < 2n².

1. Pernyataan P(3), yaitu

dengan jelas bernilai benar.


2. Anggap P(k): (k + 1)² < 2k² bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa P(k + 1) juga
bernilai benar, yaitu [(k+1) + 1]² < 2(k + 1)². Untuk k ≥3, kita memperoleh

Sehingga kita telah menunjukkan kebenaran pernyataan jika P(k) benar maka P(k + 1). Oleh
karena itu, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan induksi matematika kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.
Soal 8: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa n! > 2n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 4.

Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi untuk pernyataan n! > 2n.

1. Pertama kita harus menunjukkan bahwa P(4) benar. Padahal P(4) menyatakan bahwa

Karena 4! = 4 ∙ 3 ∙ 2 ∙ 1 = 24 dan 24 = 16, maka P(4) benar.


2. Kita anggap bahwa P(k): k! > 2k benar. Kita akan tunjukkan P(k + 1): (k + 1)! > 2k + 1 juga
bernilai benar.

Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k) mengakibatkan
P(k + 1). Jadi, dari Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika
bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.

Soal 9: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 2.

Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi dari pernyataan 1/√1 + 1/√2 + 1/√3 + … + 1/√n > √n.

1. Kita tunjukkan bahwa P(2) benar, yaitu

Karena 1/√1 + 1/√2 ≈ 1,707 dan √2 ≈ 1,414 maka P(2) bernilai benar.
2. Anggap bahwa P(k) benar maka kita memperoleh hipotesis induksi seperti berikut.

Selanjutnya, kita tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar dengan menggunakan hipotesis
tersebut. P(k + 1) menyatakan bahwa

Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas menjadi bentuk
yang ada di ruas kanan. Untuk k ≥ 2,

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar. Jadi dengan
menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk
semua bilangan bulat n ≥ 2.

Soal 10: Membuktikan Faktor

Buktikan bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.

Pembahasan

1. Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena

Sehingga, 3 adalah faktor bentuk di atas.


2. Anggap bahwa 3 adalah faktor dari 4k – 1, kita harus menunjukkan bahwa 3 adalah faktor dari
4k + 1 – 1. Untuk melakukan hal ini, kita tulis seperti berikut.

Karena 3 adalah faktor dari 4k ∙ 3 dan 3 juga merupakan faktor 4k – 1, maka 3 adalah faktor
dari 4k + 1 – 1. Dengan menggabungkan hasil pada Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan
dengan induksi matematika bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.

Anda mungkin juga menyukai