Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

BAHAN BANGUNAN 1
PRAKTIK UJI PASIR

Dosen : Drs. Agus Santoso, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Ikhsan Nur Laksono NIM. 19505241041
2. Ifan Rismanto NIM. 19505241043
3. Annisa Nur Aulia NIM. 19505241045
4. Salma Tabriza NIM. 19505241048
5. Nur Izzi Sibiani NIM. 19505241053

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa yang
telah memberi rahmat,taufik serta hidayahnya sehingga penulisan Laporan
Praktikum Bagan Bangunan 1 tentang Praktik Uji Pasir dapat berlangsung dengan
lancar. Penulisan laporan praktikum ini bukan semata-mata hanya untuk memenuhi
tugas kelompok praktikum bahan bangunan, tapi juga untuk menambah
pengetahuan.
Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs.
Agus Santoso, M.Pd. sebagai dosen pengampu mata kuliah Praktik Bahan
Bangunan 1 telah memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bahan
bangunan dan juga memberikan bimbingan, motivasi, dan pengarahan sehingga
Laporan Praktikum ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih tak lupa pula
disampaikan kepada Bapak Kimin selaku teknisi Laboratorium Bahan Bangunan
yang telah membantu dalam proses praktikum. Dan juga kepada semua pihak
terutama teman teman semua yang telah membantu dalam kegiatan praktikum dan
juga penyusunan laporan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini. Oleh karena itu demi kesempurnaannya kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk masa
mendatang.

Yogyakarta, 1 Desember 2019


Ikhsan Nur Laksono Ifan Rismanto Annisa Nur Aulia

(19505241041) (19505241043) (19505241045)

Salma Tabriza Nur Izzi Sibiani

(19505241048) (19505241053)

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2
BAB 2 KAJIAN TEORI
A. Pasir Alam 3
B. Pasir SSD 3
C. Kadar Air 3
D. Kadar Lumpur 3
E. Modulus Kehakusan Butir (MKB) Pasir 3
F. Berat Jenis Pasir 4
G. Bobot Isi Pasir 4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
A. Waktu dan Tempat 5
B. Alat dan Bahan 6
C. Langkah Kerja 8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum 10
B. Analisis Data 11
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi, tidak hanya gedung
dan infrastruktur tapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup
manusia. Dalam membangun dibutuhkan konstruksi yang kuat agar bangunan
tersebut bisa bertahan lama. Hal ini tergantung pada kualitas bahan yang
digunakan.
Pengetahuan tentang bahan sama pentingnya dengan pengetahuan
tentang konstruksi. Jika sudah memutuskan jenis konstruksi yang akan
dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menentukan bahan yang dibutuhkan
sesuai dengan konstruksi yang telah direncanakan. Jika mutu bahan yang
dipilih tidak sesuai dengan syarat, maka kegagalan konstruksi dapat terjadi
akibat dari kesalahan dalam memilih bahan yang digunakan.
Oleh karena itu, kami melakukan praktikum pengujian pasir untuk
mengetahui kualitas dari pasir tersebut, apakah sudah memenuhi standar atau
syarat kekuatan dari rancangan maksimum konstruksi atau tidak.

B. Tujuan
1. Untuk mencari kadar air dalam pasir alam.
2. Untuk mencari kadar zat organik dalam pasir alam.
3. Untuk mencari kadar lumpur dalam pasir alam

1
4. Untuk mencari Modulus Kehalusan Butir (MKB) pasir.
5. Untuk mencari kadar air pasir SSD.
6. Untuk mencari berat jenis pasir SSD.
7. Untuk mencari bobot isi gembur pasir SSD.

C. Manfaat
1. Mengetahui kadar air dalam pasir alam.
2. Mengetahui kadar zat organik dalam pasir alam.
3. Mengetahui kadar lumpur dalam pasir alam.
4. Mengetahui Modulus Kehalusan Butir (MKB) pasir.
5. Mengetahui kadar air pasir SSD.
6. Mengetahui berat jenis pasir SSD.
7. Mengetahui bobot isi gembur pasir SSD.

2
BAB 2
KAJIAN TEORI

A. Pasir Alam
Pasir Alam, yaitu pasir yang bersumber dari gunung, sungai, pasir laut,
bekas rawa dan ada juga dari pasir galian. Pasir alam sendiri merupakan pasir
yang masih alami dari alam yang masih tercampur dengan material material
yang ada di alam seperti tanah,fosil kayu dan lain-lain.

B. Pasir SSD
Pasir SSD atau Saturated Surface Dry adalah pasir yang dalam keadaan
agregat dimana tidak terdapat air pada permukaannya tetapi pada rongganya
terisi oleh air atau di dalam butirannya sudah jenur air sehingga tidak
mengakibatkan penambahan maupun pengurangan kadar air dalam beton.

C. Kadar Air
Pasir SSD atau Saturated Surface Dry adalah pasir yang dalam keadaan
agregat dimana tidak terdapat air pada permukaannya tetapi pada rongganya
terisi oleh air atau di dalam butirannya sudah jenur air sehingga tidak
mengakibatkan penambahan maupun pengurangan kadar air dalam beton.

D. Kadar Lumpur
Merupakan pengujian untuk menentukan persentase lumpur yang
terkandung dalam agregat. Pasir yang mutu baik untuk beton mempunyai
persentase kurang dari 5%. Dengan melakukan pengujian kadar lumpur maka
akan mengetahui apakan agregat tersebut layak untuk di gunakan.

E. Modulus Kehakusan Butir (MKB) Pasir


Merupakan pengujian untuk menentukan persentase ukuran ukuran
yang ada dalam sampel pengujian. Pasir sampel akan di saring untuk
memisahkan pasir pada saringan yang bermacam macam ukuran. Pada

3
umumnya, pasir memiliki Modulus Kehalusan Butir berkisar antara 1,5 – 3,8
(SK SNI S-04-1989-F).

F. Berat Jenis Pasir


Berat jenis adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari
bahan yang kita uji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan
suatu bahan untuk menyerap air. Jumlah rongga atau pori yang didapat pada
agregat disebut porositas. Berdasarkan PUBI 1982 Pasal 11 Pasir Beton,
syarat berat jenis pasir yang baik adalah 2,4 – 2,9. Jika berat jenis pasir lebih
atau kurang dari kisaran tersebut, maka pasir tersebut belum memenuhi syarat
dan tidak baik untuk dijadikan sebagai bahan campuran beton.
G. Bobot Isi Pasir
Bobot isi pasir tidak jauh beda dengan berat jenis pasir. Bobot
isi merupakan perbandingan antara massa dan volume pasir dimana
volumenya sendiri mencakup kesuluruhan dari pasir tersebut termasuk pori
dan rongga antarpasir. Yang memebedakan antara berat jenis dan bobot isi
pasir adalah volumenya. Kalua berat jenis pasir hanya volume pasir sendiri
tidak termasuk pori dan rongga, sedangkan bobot isi pasir mencakup
keseluruhan, mulai dari volume, pasir, pori dan rongga. Berdasarkan PUBI
1982 Pasal 11 Pasir Beton, syarat bobot isi pasir yang baik adalah 1,2 kg/lt –
1,6 kg/lt. Jika bobot isi pasir lebih atau kurang dari kisaran tersebut, maka
pasir tersebut belum memenuhi syarat dan tidak baik untuk dijadikan sebagai
bahan campuran beton.

4
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat


1. Uji Kandungan Air Pasir Alam
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 9 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY
2. Uji Kandungan Zat Organik Dalam Pasir
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 9 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY
3. Kandungan Lumpur Pasir Alam
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 9 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY
4. Kandungan Air Pasir SSD
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 16 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY
5. Berat Jenis Pasir SSD
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 16 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY
6. Bobot Isi Pasir (Gembur)
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 16 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY
7. Modulus Kehalusan Butir Pasir
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 16 September 2019
c. Tempat : Laboratorium Bahan Bangunan Fakultas Teknik UNY

5
B. Alat dan Bahan
1. Kandungan air pasir alam
a. Alat
 Spliter atau quartering
 Neraca
 Oven
 Piring seng
 Sendok
b. Bahan
 Pasir 2 x 200 gr
2. Kandungan zat organik dalam pasir
a. Alat
 Botol susu
 Spliter
 Neraca
 Gelas ukur
 Sendok pengaduk
 Color tester standard
b. Bahan
 Pasir 2 x 130 ml
 Air secukupnya
 Soda api (NaOH)
3. Kandungan lumpur pasir alam
a. Alat
 Spliter
 Gelas ukur
 Oven
 Neraca
 Piring seng
 Sendok
b. Bahan-bahan
 Pasir

6
 Air
4. Kandungan air pasir SSD
a. Alat
 Neraca
 Oven
 Piring seng
 Sendok
b. Bahan
 Pasir 2 x 100 gr
5. Berat jenis pasir SSD
a. Alat
 Neraca
 Gelas ukur
b. Bahan
 Pasir SSD 2 x 100 gram
 Air
6. Bobot isi pasir (gembur)
a. Alat
 Bejana
 Neraca
b. Bahan
 Pasir
7. Modulus Kehalusan Butir
a. Alat
 Neraca
 Ayakan
 Kuas
 Piring seng
b. Bahan
 Pasir 1000 gram

7
C. Langkah Kerja
1. Kandungan air pasir alam
1) Langkah kerja
2) Masukkan pasir ke dalam spliter
3) Ambil pasir sebanyak 2 x 200 gr dan diletakkan di piring seng
4) Masukkan pasir ke dalam oven
5) Tunggu di oven selama 24 jam dengan suhu 105˚C
6) Keluarkan pasir dari oven kemudian di timbang
7) Menghitung kadar air dengan rumus
𝐴−𝐵
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 𝑥 100 %
𝐵
A: berat pasir sebelum di oven
B: berat pasir setelah di oven
2. Kandungan zat organik dalam pasir
1) Siapkan larutan NaOH 3%
2) Ambil pasir 130 ml dari spliter dan masukkan dalam botol
3) Tuangkan larutan NaOH ke dalam botol menjadi volume 200 ml
4) Botol ditutup dan di kocok selama 10 menit
5) Diamkan selama satu hari
6) Tes warna bahan uji tadi menggunakan Color tester standard
3. Kandungan lumpur pasir alam
1) Ambil 300 gram pasir dan letakkan di dalam piring
2) Masukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105˚C
3) Ambil pasir yang sudah di oven dan masukkan ke dalam dua
piring masing-masing sebanyak 100 gram
4) Pasir di cuci hingga bersih dari lumpur
5) Masukkan pasir yang sudah bersih tadi ke dalam oven selama 24
jam
6) Pasir diambil kemudian di timbang
A−B
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑙𝑢𝑚𝑝𝑢𝑟 = 𝑥 100 %
B
A: berat pasir setelah di oven I (100 gr)
B: berat pasir yang sudah di cuci dalam keadaan kering

8
4. Kadar air pasir SSD
1) Ambil pasir SSD sebanyak 2 x 100 gr dan diletakkan di piring
seng
2) Masukkan pasir ke dalam oven
3) Tunggu di oven selama 24 jam dengan suhu 105˚C
4) Keluarkan pasir SSD dari oven kemudian di timbang
5) Menghitung kadar air dengan rumus
𝐴−𝐵
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 = 𝑥 100 %
𝐵
A: berat pasir SSD sebelum di oven
B: berat pasir SSD setelah di oven
5. Berat jenis pasir SSD
1) Siapkan pasir SSD 2 x 100 gram
2) Ambil air 100 ml dan masukkan ke dalam gelas ukur (2 kali)
3) Masukkan pasir SSD tadi masing-masing 100 gram ke dalam
gelas ukur
berat
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 =
volume
6. Bobot isi pasir (gembur)
1) Timbang bejana dengan volume 15 liter
2) Isi pasir dengan penuh dan rata
3) Lalu timbang bejana yang berisi pasir
berat
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑖𝑠𝑖 =
volume
Berat : berat total – berat bejana
Volume : 15 liter
7. Modulus Kehalusan Butir
1) Siapkan pasir 1000 gram
2) Masukkan ke dalam mesin ayakan
3) Tunggu selama 5 menit
4) Timbang pasir yang sudah terbagi sesuai dengan kehalusannya

9
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Kadar Air Pasir Alam
Pasir Berat Awal Berat Setelah di Oven
I 100 gr 93,6 gr
II 100 gr 92,7 gr

2. Kadar Zat Organik


Warna sesuai dengan nomor 2 pada hellige tester.
3. Kadar Lumpur
Pasir Berat Awal Berat Setelah di Oven
I 100 gr 97,2 gr
II 100 gr 98,7 gr

4. Moduluds Kehalusan Butir (MKB) Pasir


Lubang Berat Persen Persen Persen
Ayakan Tertinggal Tertinggal Tertinggal Tembus
(mm) (Gram) (%) Kumulatif Kumulatif
9,6 2 0,2 0,2 98,8
4,8 17 1,7 1,9 97,1
2,4 42 4,2 6,1 92,9
1,2 97 9,7 15,8 83,2
0,6 283 28,3 44,1 54,9
0,3 332 33,2 77,3 21,7
0,15 215 21,5 98,8 0,2
<0,15 12 1,2 - -
Jumlah 1000 100 244,2 -

5. Kadar Air SSD


Pasir Berat Awal Berat Setelah di Oven
I 100 gr 97 gr
II 100 gr 96 gr

10
6. Berat Jenis Pasir SSD
Pasir Berat Volume
I 100 gr 38
II 100 gr 38

7. Bobot Isi Pasir SSD


Bejana Volume Berat Bejana Berat Pasir
I 15 L 10,45 20,65
II 15 L 1,60 21,05

B. Analisa Data
1. Kadar Air Pasir Alam
100−93,6
- Pasir I : × 100% = 6,8%
93,6
100−92,7
- Pasir II : × 100% = 7,8%
92,7
6,8+7,8
- Rata-Rata : = 6,8%
2

Dari analisis data tersebut, rata-rata kadar air yang diperoleh


adalah 6,8%. Berdasarkan SNI kadar air pada agregat halus adalah 2%-
8%. Jadi, pada agregat ini memenuhi standard dan layak untuk dipakai
dalaam campuran beton sehingga tidak perlu menambah atau
mengurangi dari jumlah air yang dibutuhkan.
2. Kadar Zat Organik
Hasil warna sama dengan nomor 2 yang terdapat pada hellige
tester yang berarti pasir tersebut memiliki zat organik yang normal dan
sesuai dengan standar pasir yang baik.
3. Kadar Lumpur
100−97,2
- Pasir I : × 100% = 2,8%
97,2
100−98,7
- Pasir II : × 100% = 1,3%
98,7
2,8+1,3
- Rata-Rata : = 2,05%
2

Dari analisis data tersebut, rata-rata kadar lumpur yang


diperoleh adalah 2,05%. Berdasarkan SK SNI S-04-1989-F kadar
lumpur pada agregat halus maksimum 5%. Jadi, pada agregat ini

11
memenuhi standard dan layak untuk dipakai dalam campuran
beton.
4. Modulus Kehalusan Butir (MKB) Pasir

Analsis Gradasi Agregat Halus

PERSEN TEMBUS KUMULATIF (%)


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15 0.3 0.6 1.2 2.4 4.8 9.6
UKURAN LUBANG AYAKAN (MM)
Gradasi I Bawah I Atas
II Bawah II Atas III Bawah
III Atas IV Bawah IV Atas

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝐾𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓


MKB =
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
244,2
MKB = 100

MKB = 2,442%
Dari analisis data di atas, Modulus Kehalusan Butir pasir
yang diperoleh adalah 2,442%. Berdasarkan BS dan SK SNI T-15-
1990-03, benda uji dapat dikelompokkan dalam zona dua.
5. Kadar Air Pasir SSD
100−97
- Pasir I = × 100% = 3%
97
100−96
- Pasir II = × 100% = 4,1%
96

- Rata-rata
3+4,1
= = 3,55%
2

6. Berat Jenis
- Pasir I (100 gr)
Vol. 38 ml

12
100
Berat jenis = = 2,6
38

- Pasir II (100 gr)


Vol. 38 ml
100
Berat jenis = = 2,6
38
2,6+2,6
Rata-rata = = 2,6
2

Dari analisis data data tersebut didapatkan rata rata berat pasir
adalah 2,6. Berdasarkan PUBI 1982 Pasal 11 Pasir Beton, syarat berat
jenis pasir yang baik adalah 2,4 – 2,9. Maka dari data yang diperoleh,
pasir tersebut memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton.
7. Bobot Isi
- Bejana I
Vol. 15 L
Berat Bejana : 10,45 kg
Berat Pasir : 20,65 kg
20,65
Bobot Isi = = 1,37 𝑘𝑔/𝑙𝑡
15

- Bejana II
Vol. 15 L
Berat Bejana : 10,60 kg
Berat Pasir : 21,05 kg
21,05
Berat Isi : = 1,40 𝑘𝑔/𝑙𝑡
15
1,37+1,40
Rata-rata = = 1,385 𝑘𝑔/𝑙𝑡
2

Dari analisis data tersebut didapatkan rata-rata bobot isi pasir


adalah 1,385 kg/lt. Berdasarkan PUBI 1982, syarat bobot isi pasir yang
baik adalah berkisar antara 1,2 kg/lt – 1,6 kg/lt. Maka dari data yang
diperoleh, pasir tersebut memenuhi syarat sebagai bahan campuran
beton.

13
BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rata-rata Kadar Air Pasir Alam sebesar 7,3%.
2. Analisis warna pasir di urutan warna pada petunjuk indikator warna
menunjukkan nomor 2 hellige tester dan masih sesuai dengan standar
pasir yang baik.
3. Rata-rata kadar lumpur sebesar 2,05%.
4. Modulus kehalusan pasir masuk dalam zona 2. Kondisi pasir agak kasar
tetapi masih dapat digunakan untuk adukan beton.
5. Rta-rata kadar air pasir SSD sebesar 3,55%.
6. Rata-rata berat jenis pasir SSD sebesar 2,6.
7. Rata-rata Bobot Isi Pasir SSD sebesar 1,385 kg/liter.

B. Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan ataupun
kesalahan pada data, kami memohon saran dan kritikan dari Bapak Dosen
Pengampu mata kuliah Praktikum Bahan Bangunan 1 yaitu Bapak Drs.Agus
Santoso M.Pd agar kami dapat menyempurnakan laporan praktikum
selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/198977615/Laporan-Praktikum-Bahan-Bangunan
(Diakses pada 10 Oktober 2019)

https://www.scribd.com/document/341626141/laporan-bahan-bangunan (Diakses
pada 10 Oktober 2019)

https://www.slideshare.net/bawon15505124020/praktikum-bahan-bangunan-1-
laporan-pengujian-tanpa-bahan-tambah (Diakses pada 10 Oktober 2019)

PUBI 1982 Pasal 11 Pasir Beton

14
LAMPIRAN

Uji kehalusan pasir Uji kandungan zat organik pasir

Bobot isi pasir Mengayak pasir

15
16

Anda mungkin juga menyukai