Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HEPATITIS
A. Definisi
Hepatitis adalah infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi
pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta
A. Epidemiologi
penting bukan hanya di Amerika tetapi di seluruh dunia. Lebih dari 60.000 kasus
kerugian ekonomi yang besar dihubungkan dengan penyakit ini 60-90% dari
diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang lebih 50%
orang dewasa di Amerika telah memiliki antibodi terhadap virus hepatitis. Banyak
B. Penyebab
1. Virus
a. Hepatitis A (HAV)
tercemar. Waktu antara pajanan dan awitan gejala untuk HAV adalah 4
dan 6 minggu
b. Hepatitis B (HBV)
ditemukan di dalam semen dan dalam cairan tubuh lainnya. HBV memiliki
masa tunas yang lama antara 1 dan 7 bulan dengan awitan rerata 1-2
bulan
c. Hepatitis C (HCV)
Dahulu disebut hepatits non A dan non B yang ditularkan melalui suplai
darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV,
d. Hepatitis D (HDV)
Disebut hepatitis Delta. Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga
Hepatitis virus yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang tercemar.
2. Bakteri
Pneumokokkus
hidantoin, phenylbutazon.
C. Patofisologi
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan- bahan
kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena
hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah
normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh
respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh
karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi
hepar normal.
suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya
bilirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal,
tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka
terjadi kesukaran pengangkutan bilirubin tersebut di dalam hati. Selain itu juga
dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel
(bilirubin indirek). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat diekskresi
D. Klasifikasi
a. Hepatitis A
demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.
Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis
dimasak atau makan kerang yang setengah matang, minum dengan es batu
Saat ini sudah ada vakin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu
vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk
b. Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa
lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, tranfusi darah dan gigitan manusia.
setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun
c. Hepatitis C
Hepatitis C mencakup sekitar 20% dari semua kasus hepatitis viral dan paling
jarum dengan pengguna obat intra vena dan cairan tubuh atau didapat dari
tattoo.
d. Hepatitis D
Hepatitis D Virus (HDV) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak
Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan tranfusi darah. Gejala
penyakit hepatitis D bervariasai, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-
e. Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan
sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila
f. Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat
g. Hepatitis G
gejala, namun dapat juga terjadi artalgia dan ruam pada kulit.
E. Gejala Klinis
Berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia,
mual, muntah, nyeri otot, dan nyeri di perut kanan atas. Urin menjadi lebih
coklat.
2. Stadium Ikterik
masih lemah, anoreksis dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau
F. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
b. Kulit
c. Abdomen
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100ml (bila diatas 200 mg/ml prognosis
j. Radiologi
k. Pemeriksaan Tambahan
kebutuhan.
3. Terapi obat bagi individu yang terinfeksi biasanya dilakukan secara bertahap
untuk infeksi kronis. Suntikan biasanya diberikan 3 kali seminggu selama minimal
3 bulan. Keefektifan IFN-α untuk kedua infeksi tersebut bervariasi. Bahkan pada
obat ini hanya sementara. Dengan obat ini, HBV menetap yang dijumpai pada
sekitar 30% paien, sementara hilangnya HCV dalam jangka waktu lama yang
yang penyakit hati yang berada pada stadium sangat lanjut. Selain itu interferon
banyak pasien yang tidak diindikasikan untuk pengobatan ini dan pengobatan
awalnya dibuat dan digunakan untuk pasien pengidap HIV sekaligus membantu
sejumlah besar pasien yang terserang HIV sekaligus hepatitis virus. Tingkat
respons terhadap obat-obat golongan ini tinggi., sehingga sering dijadikan obat
pengobatan yang paling berhasil untuk saat ini. Interferon termodifikasi, disebut
kombinasi biayanya mahal dan efek samping nya menyakitkan, sama dengan
interferon pendahulunya.
murni yang spesifik terhadap HAV dan HBV, yang dapat memberikan imunitas
7. Tersedia juga vaksin HBV. Karena sifat virus ini sangat menular dan berpotensi
atau individu yang terpajan ke produk darah sangat dianjurkan selain itu, vaksin
ini ditujukan untuk individu yang berisiko tinggi terkena penyakit tersebut
termasuk kaum homoseks atau heteroseksual yang aktif secara seksual dan
8. Vaksinasi HBV pada bayi setelah bayi baru lahir.(Corwin, E.J, 2009)
I. Komplikasi
1. Edema serebral, gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernafasan,
3. Hepatitis agresif
A. Pengkajian
Yang dikaji meliputi apakah pasien pernah menderita penyakit ini sebelumnya,
Yang dikaji meliputi apakah di dalam anggota keluarga ada yang menderita
penyakit yang sama, menderita penyakit menurun, lingkungan dan sanitasi baik
atau buruk.
d. Pola sirkulasi
Yang dikaji meliputi adanya bradikardia, ikterik pada sclera dan membran
mukosa
e. Nutrisi
Yang perlu dikaji pada pasien hepatitis antara lain apakah ada anoreksia, berat
f. Eliminasi
Yang perlu dikaji pada pasien hepatitis antara lain pola BAB yaitu apakah
terjadi diare, warna feses yang menyerupai dempul, melena. Pola BAK antara
lain frekuensi, konsistensi, urine berwarna gelap atau seperti air teh pekat.
g. Aktifitas
Yang dikaji pada pasien hepatitis adalah mengenai kelelahan, kelemahan dan
malaise.
Yang dikaji meliputi nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, kram
i. Pola seksualitas
k. Pemeriksaan Laboratorium
B. Diagnosa Keperawatan
muntah.
turgor.
sumber-sumber informasi.
C. Intervensi
muntah.
Tujuan dan kriteria hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
dapat teratasi sesuai kriteria hasil yaitu menunjukkan peningkatan berat badan
mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda
nutrisi
Intervensi:
menurunkan kapasitasnya.
3) Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan.
Rasional: akumulasi partikel makanan di mulut dapat menyebabkan bau dan rasa
Tujuan dan Kriteria hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
teratasi sesuai dengan kriteria hasil yaitu keutuhan jaringan kulit, penurunan
pruritus.
Intervensi:
Rasional: kulit yang kotor dan lembab sarana efektik untuk perkembangbiakan
bakteri.
Tujuan dan Kriteria Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
teratasi sesuai criteria hasil yaitu skala nyeri berkurang/tidak ada, pasien tampak
Intervensi:
Rasional: untuk mengetahui hal-hal yang mencetuskan nyeri, kualitas nyeri, area
Rasional: posisi yang nyaman akan membuat klien merasa lebih rileks.
Rasional: suatu teknik untuk pengalihan rasa nyeri, sehingga nyeri akan
terabaikan.
mengandung hepatotoksik.
Rasional: kemungkinan nyeri yang tidak bisa diatasi dengan teknik pengurang
nyeri
Tujuan dan Kriteria Hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
teratasi sesuai kriteria hasil yaitu: tidak ada tanda-tanda infeksi, suhu tubuh
Intervensi:
Tujuan dan kriteria hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
teratasi sesuai dengan criteria hasil yaitu menunjukkan volume cairan stabil
edema.
Intervensi:
sumber-sumber informasi.
Tujuan dan kriteria hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
teratasi sesuai dengan kriteria hasil klien dan keluarga mengetahui tentang
penyakitnya.
Intervensi:
Tujuan dan kriteria hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, masalah klien
teratasi sesuai dengan kriteria hasil: suhu kulit dalam batas normal 36,5-37,5 tidak
Intervensi:
1) Pantau dehidrasi
4) Gunakan kompres
Tujuan dan kriteria hasil: Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalah klien
teratasi sesuai dengan kriteria hasil: pasien menerima pemenuhan kebutuhan ADL
baik dari perawat maupun keluarga, tidak ada bau badan, mulut dan gigi bersih,
badan bersih
Intervensi:
bantu