Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
HALAMAN PENGESAHANAN
Kelompok : 5 (lima)
Kelas : KHT-E
Jurusan : Kehutanan
Fakultas : Kehutanan
Universitas : Tadulako
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Biologi
Ir. Muslimin, MP
NIP : 19581231 19870011 003
ii
KATA PENGANTAR
puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberikan
kesehatan, dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas saya yaitu
terima kasih kepada bapak Ir. Muslimin, MP selaku dosen pembimbing praktikum
biologi. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada para asisten praktikum
biologi yang telah memberikan arahan, masukkan serta dukungan selama proses
biologi ini terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan sehingga saya sangat
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL............................................................................ xi
I. PENDAHULUAN...................................................................... 1
iv
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 15
4.2 Saran ..................................................................................................... 16
PENGAMATAN SEL
I. PENDAHULUAN...................................................................... 17
PENGAMATAN TUMBUHAN
I. PENDAHULUAN...................................................................... 34
v
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 44
PENGAMATAN HEWAN
I. PENDAHULUAN...................................................................... 56
I. PENDAHULUAN...................................................................... 72
vi
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 75
I. PENDAHULUAN...................................................................... 84
vii
PENGAMATAN PERISTIWA FOTOSINTESIS
I. PENDAHULUAN...................................................................... 96
PENGAMATAN EKOSISTEM
I. PENDAHULUAN ...............................................................................111
viii
IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................117
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
26. Gambar 26. Pengamatan anatomi sistem reproduksi bunga mawar.......... 50
27. Gambar 27. Pengamatan anatomi sistem reproduksi kembang sepatu..... 50
28. Gambar 28. Pengamatan anatomi sistem reproduksi bunga kamboja....... 51
29. Gambar 29. Pengamatan morfologi kecambah kacang hijau.................... 51
30. Gambar 30. Pengamatan morfologi batang ubi kayu................................ 52
31. Gambar 31. Pengamatan morfologi katak sawah dalam keadaan
tertelungkup.......................................................................... 62
32. Gambar 32. Pengamatan morfologi katak sawah dalam keadaan
terlentang.............................................................................. 62
33. Gambar 33. Pengamatan anatomi sistem pencernaan katak sawah.......... 63
34. Gambar 34. Pengamatan anatomi sistem reproduksi katak sawah
Jantan.................................................................................... 63
35. Gambar 35. Pengamatan anatomi sistem reproduksi katak sawah
betina..................................................................................... 64
36. Gambar 36. Pengamatan anatomi katak sawah......................................... 64
37. Gambar 37. Daun eboni sebelum ditutupi kertas timah............................103
38. Gambar 38. Daun eboni setelah ditutupi kertas timah..............................103
39. Gambar 39. Daun ubi kayu sebelum ditutupi kertas timah.......................104
40. Gambar 40. Daun ubi kayu setelah ditutupi kertas timah.........................104
41. Gambar 41. Daun kayu jawa sebelum ditutupi kertas timah.....................105
42. Gambar 42. Daun kayu jawa setelah ditutupi kertas timah.......................105
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GRAFIK
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
I. PENDAHULUAN
Dalam ilmu biologi, Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi
mahluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, protozoa, dan archaea. Virus
sebagai mahluk hidup. Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat obyek
atau benda-benda yang terlalu kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata
sebelumnya sudah ada Robert hook dan Marcello Malphgi yang mengadakan
penelitian melalui lensa yang sederhana . Mikroskop adalah alat utama yang
karena tanpa mikroskop manusia tidak dapat melihat benda yang sangat kecil
1
2
mikroskop.
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mikroskop(Anonim, 2012).
kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga
dia bisa mengamati mikro-organisme yang terdapat pada air hujan yang
menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan
2012).
3
4
mampu mengamati mikroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya
antara sel mikroba dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum
mengunjungi van Leeuwenhoek pada tahun 1674 dan terungkaplah baginya dunia
mikro-organisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang amat
kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak
Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk
keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber keragamannya antara lain dari
kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung
ke monitor TV (Riandi.2012).
mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran
ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga
masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh
mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang
mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang.
dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam
fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat
memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti
halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya juga tidak
dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200 nanometer
6
(Campbell, Edisi 8,jilid 1). Mikroskop optis terbagi atas dua jenis yaitu mikroskop
biologi umunya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan
10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x, objektif 40x dengan okuler 10x
terlalu besar,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari
bawah dengan sinar lampu atau alam. Memiliki dua objektif dan dua buah okuler,
sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata.
Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1x atau
2x dengan okuler 10x atau 15x. Teknik dalam penggunaan mikroskop cahaya ada
melalui spesimen, citra memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen alami
kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan erbesar variasi dentitas(kerapatan)
dalam spesimen. sangat berguna untuk mempelajari sel hidup yang tak berpigmen
(Campbell,2012).
7
(Campbell,2012).
lubang jarum untuk melenyapkan cahay yang tidak fokus dari sampel yang tebal,
2012).
membuat lensa yang sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan
perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x dengan miroskop monokuler. Untuk
cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dau jenis
microscope)(Campbell,2012).
III. METODE PRAKTIKUM
penggunaan mikroskop, yaitu: mikroskop, gelas obyek dan gelas penutup, pipet,
silet/cutter.
penggunaan mikroskop, yaitu: potongan kertas yang bertuliskan huruf “d”, butir
yang telah dijelaskan, lalu preparat basah disiapkan dengan ditetesi medium
8
9
3. Lalu ditutup dengan gelas penutup Langkah kedua bentuk bayangan yang
pasang, lalu lensa objektif diputar sehingga objektif kuat berada di bawah
okuler. Hal ini di kerjakan dengan hati-hati agar gelas penutup tidak
disentuh tangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
mikroskop yaitu :
10
11
Gambar 5. Gambar sari pati kentang (solanum tuberesum) yang sudah ditetesi
larutan yodium dan diamati menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 40
13
4.2 Pembahasan
Mikroskop adalah suatu alat yang sangat berguna dalam setiap pelaksanaan
praktikum biologi, karena berfungsi untuk dapat melihat organisme yang sangat
kecil yang kasat mata. Mikroskop sendiri memiliki dua macam lensa yaitu lensa
objektif yang berfungsi dalam pembuatan bayangan, yang pertama untuk struktur
dan bagian renik yang akan terlihat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif,
cermin dan fokuskan oleh objek, tabung mikroskop penghubung antara lensa
okuler dan lensa objektif, revolver untuk memilih lensa objektif yang akan
“d” terbalik. Hal ini berdasarkan prinsip kerja mikroskop seperti pendapat yang
dikemukakan oleh VIEE dkk (1999), bahwa penggunaan cermin cekung pada
lensa okuler yang memiliki sifat bayangan terbalik dan diperbesar sehingga
Kristal dalam jumlah yang cukup besar. Butir pati itu disebut Leuklopas yang
5.1 Kesimpulan
b. Mikroskop terbagi beberpa komponen yang berfungsi antara lain lensa okuler,
5.2 Saran
menggunakan alat dan dapat memahami tujuan praktikum, memahami lagi hal-hal
15
I. PENDAHULUAN
makhluk hidup. Sel merupakan organisasi terkecil dari material yang mengandung
partikel yang lebih kecil dari sel yang terkecil disebut virus. Bentuk sel ada yang
pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Sedang ukuran dari sel pada
sel, karena itulah sel dapat berfungsi secara autonomy asalkan kebutuhan
Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang
makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan
membentuk organ, organ membentuk sistem organ, sistem organ akan membentuk
komponen utama dalam sebuah ekosistem dan juga merupakan komponen yang
sangat penting dan menentukan dalam kehidupan manusia, contohnya yaitu rantai
makanan, dimana yang bertindak sebagai produsen utama adalah tumbuhan itu
16
17
Tujuan dari praktikum biologi pengamatan sel ini adalah agar dapat
mengenal bentuk dan struktur sel secara umum dan mampu membandingkan jenis
sel hewan dan tumbuhan, dapat menggambarkan bentuk sel tumbuhan dan hewan.
Kegunaan dari praktikum ini adalah agar dapat menjelaskan struktur sel dan
didalam sel, karena itulah sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
Sel merupakan suatu ruangan terkecil yang dibatasi oleh membran yang
Sel tumbuhan adalah sel dengan inti yang terikat membran. Tidak seperti sel
prokariotik, DNA dalam sel tumbuhann terletak di dalam inti. Selain memiliki inti
sel tumbuhan juga mengandung organel lain membran terikat, atau struktur selular
kecil, yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus yang diperlukan untuk operasi sel
normal.
Pada sel hewan dapat ditemukan hal-hal yaitu; tidak memiliki dinding sel
mempunyai plastida, Nilai osmotik (kepekatan isi sel) naik, Isi sel berkurang,
18
19
sel terdiri dari selulosa, tebal dan kuat, mempunyai plestisida, Turgor naik, Nilai
osmotik naik, Isi sel berkurang, karena terbentuk vakuola. Bila proses ini
Organel-organel sel terdiri dari inti sel yang merupakan organel terbesar dan
mitokondria yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel. Terdapat pada semua sel
yang hidup dan jumlahnya tergantung pada aktifitas sel yang bersangkutan,
alat pengangkut dari nukleus keluar ruang sel, ribosom yang merupakan organel
protein, badan golgi yang banyak dijumpai pada sel-sel kelenjar sehingga badan
golgi ini berfungsi sebagai organel yang berperan dalam proses pengeluaran,
sentriol yang berperan penting dalam proses pembelahan sel dan plastida yang
Palu.
glass, cover glass, cutter, tusuk gigi, pinset, pipet, toples, pita ukur/meteran jahit,
mentah, air rendaman jerami, empelur batang ubi kayu (Manihot esculenta), daun
yang muda (Hydrilla verticilata), sirup pisang ambon, asam cuka, telur dan air.
mungkin,letakkan potongan kecil tersebut pada gelas objek dan jaga jangan
sampai terjadi lipatan atau kerutan. Tambahkan satu atau dua tetes air, kemudian
20
21
3.3.2 Pengamatan struktur sel umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
Pertama-tama potong siung bawang merah segar, ambillah salah satu siung
potongan kecil epidermis pada gelas objek dan jaga jangan sampai terjadi lipatan
atau kerutan. Tambahkan satu atau dua tetes air, kemudian tutuplah dengan gelas
kemudian gambar beberapa sel dan bagian-bagiannya. Teteskan satu tetes yodium
disalah satu tepi gelas penutup dan isaplah dengan kertas penghisap pada sisi
yang berlawanan, kemudian amati dengan pembesaran yang lebih besar (40X)
3.3.3 Pengamatan struktur sel daun Hydrilla verticilata sebagai gambaran sel
tumbuhan
diatas kaca objek dalam posisi bentangan membujur yang rata lalu menetesinya
dengan air. Selanjutnya menutup daun tersebut dengan kaca penutup dengan
3.3.4 Pengamatan struktur sel selaput rongga mulut sebagai gambaran sel
hewan
atau sebuah tusuk gigi, kemudian kerulah epitel pada bagian dalam dinding pipi
anda. Selanjutnya menebarkan epitel yang diperoleh kedalam setetes air pada kaca
objek. Lalu menutup sediaan tersebut dengan kaca penutup. Kemudian mengamati
dibersihkan, rendamkan lanset dengan alkohol 70% dalam kaca arloji. Setelah itu
bersihkan jari telunjuk anda dengan alkohol 70%, dengan menggunakan lanset
tusukan jari telunjuk dengan hati-hati dan oleskan darah tersebut pada kaca objek
dengan membuang tetesan darah yang pertama. Amati sediaan apusan darah
dibersihkan kemudian meneteskan air rendaman jerami ke atas objek kaca objek
23
kemudian stoples ditutup. Setelah itu, mengamati perubahan yang terjadi pada
telur setiap 24 jam selama 3 hari.. Selanjutnya mengeluarkan telur dan mengukur
garis tengahnya secara berulang selama tiga hari, setelah itu membandingkan
bentuk dan ukuran telur sebelum dan setelah direndam dalam larutan cuka.
toples yang telah diisi dengan sirup pisang ambon. Dan mengamatinya setiap 24
jam selama 3 hari. Kemudian mengamati perubahan yang terjadi baik dalam
bentuk dan ukuran sebelum dan sesudah direndam sirup pisang ambon.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar 6. Empelur batang ubi kayu (Manihot esculenta) dan diamati dengan
mikroskop perbesaran 40 X
24
25
Gambar 10. Sel darah manusia yang diamati menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 40 X
Gambar 11. Sel air rendaman jerami padi (Oryza sativa) yang diamati
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40.
27
Diameter
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4 Diameter
4.3
4.2
Mula-mula Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3
28
4.2 Pembahasan
Sel merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup. Dimana sel
merupakan ruang-ruang kecil berdinding membran yang berisi cairan kimia pekat
dalam pelarut air. Suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk diguanakan
Pada hasil pengamatan sel hewan maupun sel tumbuhan ternyata diperoleh suatu
keanekaragaman bentuk sel mahluk hidup, yaiut sel mahluk hidup dengan mahluk
hidup lain berbeda. Tetapi ada persamaan sedikit tentang sel yaitu bagian-
bagiannya. Pada hewan misalnya sel hewan satu dengan sel hewan lainnya, tidak
mempunyai dinding sel, hal ini sesuai apa yang dikemukakan oleh Comte De
hewan. Ternyata pendapat ini benar, karena pada umumnya sel hewan mempunyai
apa yang dimiliki oleh sel tumbuhan seperti sentriol, dan sebaliknya sesuatu yang
dimiliki oleh sel hewan dan dimiliki oleh sel tumbuhan seperti klorofil.
Pada empelur batang ubi kayu (Manihot esculenta) terdapat struktur sel
yang terdiri dari bagian-bagian sel seperti protoplasma dan dinding sel yang
cukup sulit ditentukan bagian-bagian nya. Protoplasma terdiri dari dua bagian
Pada umbi lapis bawang merah (Allium ascalonium) struktur sel yang
didapatkan adalah inti sel yang merupakan bagian yang sangat penting karena
29
sitoplasma yang merupakan cairan yang mengisi ruangan antara membran sel
dengan inti sel. Dimana sel tersebut bersifat koloid yang artinya tidak cair dan
organel sel, selain itu, ada dinding sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan
yang berkenan untuk melindungi dan untuk menguatkan sel. Dinding sel
tumbuhan yang masih muda berukuran tipis, tersusun dari selaput pectin. Dan
Pada pengamatan struktur sel daun Hydrilla verticilata Struktur sel yang
didapatkan adalah Dinding sel yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan,
sehingga sel tumbuhan bersifat kokoh dan kaku atau tidak lentur seperti sel
hewan.
didapatkan pada sel tersebut terdapat membran sel yang membatasi pada bagian
didalam sel dan merupakan bagian luar sel . Membran sel merupakan selaput yang
selektif permeable, artinya hanya dapat dilalui oleh molekul tertentu, selain
menjaga kestabilan isi sel membran sel juga berfungsi sebagai tempat terjadinya
kegiatan biokimia dan sebagai pengontrol zat-zat yang boleh masuk dan keluar
dari sel.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari bahasa yunani yang
berarti darah.
Pada pengamatan protozoa yang ada dalam rendaman air jerami merupakan
hewan bersel satu. Dimana protozoa biasanya ditemukan dalam air tanah atau
tempat pembuangan tinja. Pada pengamatan struktur sel protozoa pada air
rendaman jerami, yang didapatkan flagel sehingga protozoa termasuk dalam kelas
flagenta, yang mempunyai cirri dapat dapat begerak bebas sehingga sangat sulit
untuk diperhatikan dan juga terdapat bagian – bagian seperti bulu getar yang
menerapkan cirri dari protozoa, makronukleus yaitu ruang didalam sel , membran
sel sebagai selaput yang melindungi sel dari luar, serta sitoplasma, cairan yang
menjaga isi sel. Adapun cara protozoa mengatasi bila kekurangan air yaitu dengan
cara membungkus diri berupa kista yaitu dinding sel yang tebal. Namun ini jarang
terjadi kita ketahui protozoa merupakan hewan yang habitatnya berada di air.
Protozoa juga berada didalam air laut yang kita kenal sebagai plankton, yang
menggunakan cuka dimana diameter telur berukuran 13,9 cm, dengan bentuk
oval, dan perubahan terjadi setelah perendaman dilakukan selama 24 jam. Setelah
itu, dilakukan pengukuran kembali diameter menjadi 14,5 cm degan bentuk yang
sama. Hal ini di lakukan secara berulang selama tiga hari dengan diameter telur
secara berturut-turut 15 cm dan 15,5 cm. Kemungkinan hal ini terjadi karena
adanya proses miosis, bahwa miosis terjadi dari suatu tempat yang konsentrasinya
31
adalah selaput yang dapat dilalui molekul air dan molekul-molekul sel terlarut
Setelah kulit telur terkelupas oleh larutan cuka yang kemudian diganti
dengan larutan sirup, dimana pada awalnya berukuran diameter 15,5 cm dengan
bentuk oval kemudian menurun menjadi 14,0 cm, dengan bentuk lonjong dengan
pengamatan selama 24 jam, Hal ini dikarenakan adanya air dalam yang keluar
dimana konsentrasi yang diluar atau dalam hal ini terjadi osmosis.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
berikut :
a. Sel merupakan unit terkecil yang menyusun makhluk hidup yang terdiri
b. Pada empelur batang ubi kayu (Manihot esculenta) terdapat struktur sel
yang terdiri dari bagian-bagian sel seperti protoplasma dan dinding sel.
c. Pada umbi lapis bawang merah (Allium ascalonium) struktur sel yang
didapatkan adalah inti sel yang merupakan bagian yang sangat penting
didapatkan adalah Dinding sel yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan.
didapatkan pada sel tersebut terdapat membrane sel yang membatasi pada
32
33
sebagian zat cair saja, tidak semua jenis zat cair dapat menerobos selaput
dilalui oleh semua zat cair dan dapat menembus selaput tersebut.
5.2 Saran
I. PENDAHULUAN
Tubuh makhluk hidup tersusun atas jutaan sel. Sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama membentuk suatu jaringan. Beberapa macam
membentuk suatu sistem organ. Akhirnya, beberapa macam sistem organ saling
melengkapi dan bekerja sama untuk membentuk suatu individu makhluk hidup.
Namun, pada tumbuhan tidak terdapat sistem organ. Pertumbuhan hanya sampai
halnya pada tumbuhan dikotil dan monokotil disusun atas berbagai organ seperti
akar, batang, daun, bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari
dan monokotil mempunyai perbedaan yang cukup jelas baik secara anatomi
seperti bentuk daun, akar, dan batangnya tetapi kalau struktur penyusun bagian-
bagian tersebut kita tidak dapat melihatnya secara kasat mata karena sel-sel yang
34
35
untuk melihat dan mengetahui struktur akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil
dan monokotil, dan mengidentifikasi perbedaan antara anatomi akar batang dan
adalah agar praktikan dapat secara langsung melihat struktur jaringan penyusun
organ tumbuhan dikotil dan monokotil baik bentuk, susunan, letak maupun
2.1 Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama serta mengadakan hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainnya yang
kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur
dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat dibedakan menjadi
Jaringan menurut fungsinya dibagi menjadi dua yaitu jaringan muda atau
jaringan meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball, 1992). Jaringan
terdiri dari jaringan muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim,
2.2 Monokotil
berkambium, akar serabut, tulang daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh
36
37
2.3 Dikotil
Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji keping dua yang
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Icetyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Plumeria
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
tumbuhan yaitu tanaman jagung (Zea Mays), mangga (Mangifera Indica), bunga
mawar (Rossa SP), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), bunga
kamboja (Adenium Obesum), kecambah kacang hijau (Vigna Radiata), dan batang
morfologi tumbuhan yaitu, siapkan semua bahan yang akan digunakan, ambil
masing-masing satu tanaman jagung (Zea Mays) sebagai tanaman monokotil dan
41
42
morfologi akar, batang, dan daun. Selanjutnya gambar ketiga organ (akar,
Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup yang telah dibersihkan, membuat
irisan melintang akar, batang dan daun dari tanaman dikotil dan monokotil,
dengan menggunakan kuas kecil ambil irisan tersebut, kemudian letakkan diatas
kaca objek secara terpisah dan tetesi dengan air atau pewarna, menutup dengan
bagaimana kedua macam bagian tersebut melekat satu sama lain atau pada dasar
bunganya, juga perhatikan bagaimana stamen (benang sari) melekat pada dasar
bunga ovari yaitu bagian yang membengkak pada dasar pisti. Belahlah bakal
ambillah sebuah kecambah dan gambar. Ambillah satu batang stek tanaman
kemudian gambar. Apa yang telah disimpulkan dari ketiga gambar tersebut.
42
4.1 Hasil
Gambar 13. Pengamatan Morfologi akar tanaman jagung (Zea mays) sebagai
tumbuhan monokotil
43
44
Gambar 14. Pengamatan morfologi batang tanaman jagung (Zea mays) sebagai
tumbuhan monokotil.
Gambar 15. Pengamatan morfologi daun jagung (Zea mays) sebagai tumbuhan
monokotil.
45
Gambar 26. Pengamatan anatomi sistem reproduksi bunga lengkap pada bunga
mawar (Rossa sp)
Gambar 27. Pengamatan anatomi sistem reproduksi bunga lengkap pada bunga
kembang sepatu (Hibiscas rossa sinensis).
51
4.2 Pembahasan
Perbedaan Anatomi Akar monokoti dan dikotil yaitu pada akar monokotil
(anatomi), batas ujung akar dan kaliptra jelas, perisikel terdiri dari beberapa lapis
sel, mempunyai empulur yang luas sebagai pusat akar, tidak ada kambiumnya,
Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12), Letak xilem dan floem
berselang-seling.
Pada akar dikotil (anatomi), batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas,
mempunyai kambium, Jumlah lengan xilem antara 2-6, Letak xilem di dalam dan
Untuk Struktur anatomi akar dikotil Secara umum struktur anatomi akar
endodermis, dan empulur serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas
54
pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur
nampak hanya, tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil akarnya
dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga
membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada
pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama
dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar
5.1 Kesimpulan
berikut:
yang berbeda.
meliputi ; bentuk akar, bentuk susunan atau pola tulang daun, kaliptrogen
atau tudung akar, jumlah keping biji, kandungan akar dan batang
lembaga.
serabut batang tidak bercabang dan di dalamnya tidak ada kambium dan
5.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu waktu yang telah
dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan
55
I. PENDAHULUAN
air berlangsung sebelum alat reproduksi matang, keadaan ini merupakan fase larva
yang disebut berudu. Fase berudu ini menunjukkan sifat antara pisces dan reptilia.
Sifat ini menunjukkan bahwa amphibia adalah kelompok chordata yang pertama
kali hidup di daratan. Beberapa pola menunjukkan pola baru yang disesuaikan
mempunyai hubungan dengan cavum oris dan alat penghidupan yang berfungsi
berasal dari bahasa yunani, yaitu amphi yang berarti rangkap dan bios yang berarti
air dan di darat. Amphibia terdiri dari empat ordo yaitu ordo uredela, ordo apoda,
ordo anura, dan ordo proanura. Tapi sekarang ini ordo proanura sudah dinyatakan
punah.
Pada amphibi (katak sawah), memiliki dua alat pernapasan yaitu dengan
kulitnya pada keadaan basah (pada saat berada daam air). Kulit katak bersifat
permiabel terhadap air dan gas, serta kaya akan persediaan pembuluh darah.
Adanya dua alat pernapasan ini disebabkan karena faktor lingkungan hidupnya.
56
57
dari katak (Rana sp), untuk mengetahui reproduksi dari katak (Rana sp), dan
tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal
dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup.
Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk
kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus
hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. (Hidayat, 2012)
Katak memiliki empat kaki dan tubuh yang jongkok. Katak berjalan dengan
melompat, tidak memiliki ekor dan leher yang jelas. Kaki belakang katak lebih
panjang yang berfungsi untuk mencari mangsa. Mata katak sangat besar dan pupil
mata vertikal dan juga horizontal. Jari katak berbentuk silindris dan pipih serta
kadag memiliki lipatan kulit lateral yang lebar. Kulit katak beracam-macam, ada
yang halus dan ada yang kasar. Sisi tubuh beberapa katak terdapat lipatan kulit
lateral lebar dan kelenjar mulai dari belakang mata sampai di atas pangkal paha
yang disebut lipatan dorsal lateral. Terdapat juga lipatan serupa yang disebut
58
59
Kulit katak memiliki kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang licin.
Warna kulit katakdapat berubah ssuai dengan cahaya yang ditangkap oleh tubuh
untuk dapat berubah. Perubahan warna kulit katak dilakukan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan untuk melindungi diri dari perhatian hewan
pemangsa. Kulit katak juga berfungsi dalam pertukaran gas (Kastowo, 2013).
Kingdom : Animalia
Filum : Chardata
Kelas : Aphibia
Ordo : Anura
Famili : Ranidae
Genus : Rana
dengan mulut tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan.
Mekanisme pernapasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang
pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah (Sumanto, 1994). Sebagian
besar CO2 dikeluarkan melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup
untuk membawa keluar. Sejumah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui kulit.
Hal inilah yang mungkin menyebabkan Amphibi tidak dapat hidup di darat
sepenuhnya (Prawiro,2013).
rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus
besar, dan kloaka. Kelenjar penceranaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan
pankreas (Sumanto, 1011). Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki
gigi sejati. Lidah katak dapat untuk menangkap makanan atau mangsa seperti
serangga. Saluran pencernaan mulai dari esophagus yang sagat pendek, terdiri dari
konstruksi yang kecil-kecil, tepinya bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel
secretoris, kemudian ke usus 12 jari dan usus halus yang berkelok-kelok dan
selanjutnya ke usus besar yang lebar. Setelah ke usus besar langsung menuju ke
hewan papan bedah, jarum pentul, pisau bedah (silet), pingset, sarung tangan
hewan, katak betina (Rana sp), katak jantan (Rana sp), kapas, alcohol 70%, toples
sosis 2 atau 4.
pingsan.
61
62
menutup rapat.
terbentuk celah pada kulit perut. Seset kulit katak (Rana sp) kemudian
belah bagian perut katak (Rana sp), dengan pingset menjepit membujur
Amati organ tubuh katak sawah (Rana cancrivora) bagian dalam untuk
4.1 Hasil
Gambar 31. Pengamatan morfologi katak sawah (Rana, sp) dalam keadaan
tertelungkup.
Gambar 32. Pengamatan morfologi katak sawah (Rana, sp) dalam keadaan
terlentang.
63
64
Gambar 33. Pengamatan anatomi sistem pencernaan katak sawah (Rana, sp)
Gambar 34. Pengamatan anatomi sistem reproduksi katak sawah jantan (Rana sp).
65
Gambar 35. Pengamatan anatomi sistem reproduksi katak sawah betina (Rana sp).
4.2 Pembahasan
antara bagian kanan dan bagian kiri mempunyai bentuk yang sama persis. Warna
tubuh katak yang telah diamati berwarna kecoklatan disekujur tubuh dengan
bagian tubuh yang lebih gelap dibandingkan bagian bawah tubuh. Adanya warna
kulit demikian karena adanya lapisan yang terdapat pada bagian bawah kulit yaitu
lapisan melanofora. Lapisan yang ini mengandung melanin, jenis pigmen yang
menghasilkan warna cokelat gelap atau hitam sehingga pada kulit katak sawah
(Rana cancrivora) ini berwarna kecoklatan. Permukaan kulit pada katak sawah
(Rana cancrivora) licin dan lunak. Kulit yang lemas sebagai penutup tubuh
berfungsi menutupi tubuh terhadap gangguan yang bersifat fisis atau pathologis.
Kulit tersusun atas epidermis yang merupakan lapisan kulit paling luar dan dermis
yang terbagi atas jaringan lain. Dalam kulit terdapat butir-butir pigmen (pada
Pada bagian kepala terdapat sepasang organon visus (mata) yang bulat dan
suara. Selain itu, juga terdapat mulut yang agak moncong ke depan yang berfungsi
sebagai alat pencernaan. Di dalam mulut terdapat gigi yang terdiri atas gigi
maxilla (rahang atas ) dan mandibula (rahang bawah), Lingua (lidah), berpangkal
dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa. Katak memiliki 2 pasang kaki yaitu
sepasang kaki depan memiliki 4 jari dan sepasang kaki belakang memiliki 5 jari.
67
Selain itu pula katak memiliki kaki yang berselaput yang berfungsi untuk
spesies katak sesuai dengan habitat yang ditempatinya yaitu seperti di tanah,
dalam air, di pohon atau di liang tanah. Katak sawah (Rana cancrivora) adalah
makannya, maka lidah pada katak (Rana cancrivora) berukuran panjang yang
dapat digulung. Hal ini merupakan bentuk adaptasi guna menangkap makanannya.
Sederetan gigi-gigi kecil yang “rapuh” di sebelah dalam tepi rongga atas mulut,
disebut dengan gigi maksila. Gigi maksila sangat lemah, tidak dapat digunakan
bentuk adaptasi lidah yang panjang, dapat digulung, bersifat kenyal dan lengket.
makanan secara kimiawi, mengubah zat tepung menjadi gula sederhana. Sepasang
gigi voramen (berbentuk kerucut) menghiasi rahang atas rongga mulut yang
dan cairan mukus yang disekresikan faring ke dalam makanan membantu dalam
sedangkan piloris bagian yang berbatasan dengan usus halus menuju kloaka Otot
getah lambung bekerja mencerna makanan secara kimiawi. Makanan katak yang
berupa serangga akan dibantu dicerna oleh enzim kitinase. Dinding lambung
Terdapat sfingter piloris yang membatasi lambung dengan usus halus, berfungsi
hasil sekresi dari hati dicurahkan ke dalam ruang usus halus guna mengemulsikan
lemak untuk dipecah oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Sari-sari
menuju usus besar. Sama halnya seperti manusia, di dalam usus besar ampas
makanan ini akan mengalami pembusukan, penyerapan air dan nutrisi yang tak
terserap ketika berada di usus halus. Kotoran akan dibuang melalui kloaka
merupakan muara tiga saluran, saluran pencernaan, saluran urine, dan saluran
Testis, sepasang bulat telur, berwarna putih kekuningan. Terletak di atas ginjal
dan berisi cadangan makanan yang digunakan pada musim kawin. Jaringan ini
Spermatozoa dikeluarkan melalui vena efferensia melalui bagian lateral dan ren.
Vena efferensia. Berupa saluran halus dari testis serta melalui nesorchium.
Pada jantan atau atau genitalis maskulinus terdiri dari sepasang testis
dari tubuh melalui ductus urospermatis. Selain itu terdapat badan-badan lemak
70
atau corpus adiposum berwarna kekuningan dan berisi cadangan makanan yang
fertilisasi eksternal, telur terbungkus glatin lalu diletakkan di air menetes manjad
(Anonymous, 2010).
artinya penyatuan gamet jantan dan gamet betina terjadi di luar tubuh. Pada
karena kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara
internal. Katak jantan akan melekat di punggung betinanya dan memeluk erat
ketiak si betinanya dari belakang. Sambil berenang di air, kaki belakang katak
jantan akan memijat perut katak betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada
saat bersamaan katak jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa
menjadi larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian
5.1 Kesimpulan
kesimpulan :
a. Katak (Rana sp) merupakan amphibia yang secara tipikal dapat hidup di air
b. Morfologi Katak (Rana sp) terbagi menjadi lima bagian yaitu kepala (caput)
yang terdiri dari mata, lubang hidung, mulut dan telinga. Badan (truncus) yang
terdiri dari telinga hingga kloaka dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda)
posterior).
c. Saluran pencernaan pada katak (Rana sp) meliputi: rongga mulut, oesophagus,
d. Alat ekskresi utama pada katak (Rana sp) adalah sepasang ginjal yang terdapat
71
72
5.2 Saran
Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu waktu yang telah
dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan
Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johann Mendel yang lahir tahun 1822
dengan tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tertua kepada generasi
menyatakan bahwa pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat
memisah secara bebas. Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi.
beda, misalnya warna bunga dan ukuran tanaman. Persilangan dihibrid juga
secara bebas saat pembentukkan gamet. Persilangan dengan dua sifat beda yang
adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet, genotip, dan fenotip
73
74
Mendel I yang dikenal dengan nama Hukum Pemisahan Gen yang Sealel (The
maupun dihibrid maka secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa gen itu
diwariskan dari induk atau orang tua kepada keturunannya melalui gamet.
merupakan perkawinan dua individu dengan dua tanda beda. Persilangan ini dapat
pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan
terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan yang mungkin disebabkan
oleh beberapa hal seperti adanya interaksi gen, adanya gen yang bersifat
Adapun kegunaan dari praktikum ini ialah agar praktikan dapat mengetahui
angka perbandingan dalam hukum Mendell melalui hukum kebetulan dan dapat
Hukum mendel I adalah perkawinan dua tetua yang mempunyai satu sifat
beda (monohibrit). Setiap indifidu yang berkembang baik secara seksual terbentuk
mendel dari setiap sifat/karakter ditentukan oleh gen (sepasang alel). Hokum
gamet. Baik pada bunga jantan maupun bunga betina terjadi 2 macam gamet.
Waktu terjadi penyerbukan sendiri (F1 x F2) dan pada proses fertilisasi gamet-
gamet yang mengandung gen itu akan melebur secara acak dan terdapat 4 macam
berpasangan lagi. Setiap set kromosom itu terkandung di dalam satu sel gamet.
Proses pemisahan gen secara bebas dikenal sebagai segregasi bebas. Hukum
heterozigot. Baik pada bunga betina maupun benang sari, terbentuk 2 macam
gamet. Maka kalau terjadi penyerbukan sendiri (F1 x F1) terdapat 4 macam
76
77
Pada galur murni akan menampilkan sifat-sifat dominan (alel AA) maupun
sifat resesif (aa) dari suatu karakter tertentu. Bila disilangkan, F1 akan mempunyai
kedua macam alel (Aa) tetapi menampakkan sifat dominan (apabila dominant
Nisbah fenotif yaitu 3 dominan (AA atau Aa) : 1 resesif (aa). Nisbah geneotif
yaitu 1 dominan lengkap (AA) : 2 hibrida (Aa) : 1 resesif lengkap (aa). (L. V.
Crowder, 2013)
Dalam pewarisan keturunan gen, atau informasi genetik selalu ada yang
didominasi oleh gen yang kuat. Gen yang lebih kuat ini disebut gen dominan. Gen
dominan adalah yang lebih menentukan sifat suatu organisme atau biasa disebut
sifat yang lebih kuat sehingga muncul pada tampilan luarnya atau sifat yang
muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat
Informasi genetik selalu ada meskipun ciri tertentu tidak tampak di dalam
beberapa generasi karena didominasi oleh gen yang lebih kuat. Dalam generasi
kemudian, bila ciri dominan tidak ada, ciri terpendam itu akan muncul lagi (gen
resesif). Gen resesif adalah gen yang dikalahkan, kurang berpengaruh atau
78
tertutupi dalam penentuan tampilan luar, serta sifat yang tidak muncul
(Triastono,2013)
memiliki sifat yang muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari salah
satu sifat induknya. Sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk
yang tidak muncul atau tersembunyi pada keturunannya karena dikalahkan oleh
Misalnya bunga mawar merah disilangkan dengan bunga mawar putih dan
Warna merah bersifat dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna
merah dominan terhadap alel warna putih). Warna merah yang bersifat dominan
dibandingkan dengan warna putih, maka menyebabkan semua bunga mawar pada
keturunan pertama atau filial ke-1 (F1) akan berwarna merah. Apabila dalam
suatu persilangan, sifat yang muncul merupakan campuran dari kedua induknya,
tumbuhan dilaksanakan pada hari Jumat, 4 Oktober 2019 pukul 13:00 – Selesai
Adapun alat yang digunakan pada praktikum penerapan hukum Mendel alat
Adapun bahan yang digunakan adalah kancing baju warna merah dan putih
masing-masing 20.
Kemudian ambillah dua buah kancing sebanyak tiga kali dengan cara
79
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka hasil yang di dapat adalah :
Merah-putih 1
Putih-putih 2
Merah-merah -
4.2 Pembahasan
G MP mp
F1 MmPp
G MP MP
Mp Mp
mP mP
mp mp
80
81
F2
MP Mp mP Mp
1 2 3 4
MP MMPP MMPp MmPP MmPp
5 6 7 8
Mp MMPp MMpp MmPp Mmpp
9
Mp MmPP MmPp 10 mmPP 11 mmPp 12
13
Mp MmPp Mmpp 14 mmPp 15
mmpp 16
Genotipe Fenotipe
yang diibaratkan sebagai induk jantan dan kancing berwarna putih yang
putih-putih.
82
dominan putih ada 3, dominan merah ada 3, dan merah resisif ada 1.
beda lebih dari pada satu. Dihibrid sangat berhubungan dengan hukum Mendell II
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
keturunan,
5.2 Saran
83
I. PENDAHULUAN
stomata dan lenti sel sehingga transpirasi terjadi melalui kutikula pada daun
tumbuh-tumbuhan. Sel-sel hidup itu berada dalam keadaan turgid dan sedang dan
sedang bertranspirasi dilapisi oleh lapisan tipis air yang diperoleh dari dalam sel.
Sebalikya, persediaan air ini diperoleh dengan cara translokasi air dan unsur-unsur
penghantar dari akar melalui xilem. Akar-akar pohon tersebut memperoleh air
dalam tanah. Seluruh proses ini digerakkan oleh energi yang diberikan pada daun
respons fisiologis terhadap perubahan jangka pendek. Misalnya jika daun pada
merupakan lubang kecil dipermukaan daun tersebut. Respons darurat ini akan
bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah
melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel .80% air yang ditranspirasikan
84
85
antar sel, penyerapan dan pengangkutan air dan zat hara, pengangkutan asimilat ,
daun. Transpirasi di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses transpirasi pada
bagaimana proses transpirasi itu terjadi, perubahan apa yang terjadi dan
2.1 Transpirasi
melalui stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu transpirasi
kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula
epidermis dan transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung
melalui stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian
besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang
dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air
kepada air yang terlepas, yaitu dengan cara menangkap uap air yang terlepas
86
87
faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor Internal yaitu; Penutupan
Stomata, jumlah dan ukuran stomata, jumlah daun serta penggulungan atau
Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara yang bergerak
dari udara sekitar tumbuhan tersebut. Kerapatan uap air diudara tergantung
dengan resisitensi stomata dan kelembaban nisbih dan juga suku udara tersebut,
substomata dianggap 100%. Jika kerapatan uap air didalam rongga substomata
Semakin besar bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada
beberapa tulisan digunakan beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
88
Kelas : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitaceae
Genus : Hydrilla
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonane
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Lannea
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah rak dan tabung
tumbuhan ini yaitu minyak kelapa, daun hydrila (Hydrilla verticilata), pucuk daun
lakukan adalah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
air. Usahakan potongan harus berada didalam air demikian juga sewaktu
89
90
ml dengan 5 ml air. Satu gelas tanpa tumbuhan, hanya berisi air saja
(kontrol). Setelah itu susunlah dalam rak tabung reaksi. Ingat ketinggian
air harus sama dengan kontrol, kemudian tetesi dengan minyak kelapa,
maksudnya agar air tidak menguao dari dalam tabung reaksi. Setelah itu,
satu rangkaian gelas ukur diletakkan di lapangan terbuka. Catat air yang
4.1 Hasil
Jenis Tumbuhan
A B C D
Waktu (menit)
Gulma K. Jawa Hidrylla Kontrol
1.2
0.8
Gulma
0.6
Kayu jawa
0.4 Hydrilla
0.2
0
10 20 30 40 50 60
91
92
4.2 Pembahasan
Transpirasi adalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa
cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan
1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui
kutikula epidermis.
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui
stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui transpirasi stomata.
Kutikula daun secara relatif tidak tembus air dan pada sebagian besar jenis
tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau kurang dari jumlah air
yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang
Faktor Internal
1. Penutupan Stomata
Dengan terbukanya stomata lebih lebar, air yang hilang lebih banyak tetapi
stomata, yang paling berpengaruh adalah tingkat cahaya dan kelembaban. Pada
kedua sisi daunnya. Jumlah dan ukuran stomata yang dipengaruhi oleh genotip
dan lingkungan.
3. Jumlah Daun
Faktor eksternal
1. Kelembaban
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan
yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih tinggi dari pada tekanan
uap di luar daun, atau dengan kata lain ruang di dalam daun itu jauh lebih penuh
akan uap air dari pada udara di luar daun, jadi molekul-molekul air berdifusi dari
konsentrasi yang tinggi (di dalam daun) ke konsentrasi yang rendah (di luar daun).
Sebaliknya, jika pada suatu hari di uadara banyak awan maka kebasahan antara
bumi dengan awan itu sangat tinggi. Kesimpulannya ialah, udara yang basah
2. Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudu
tlain, yaitu di dalam hubungannya dengan tekanan uap air di dalam daun dan
dalam daun. Kenaikan temperatur itu sudah tentu juga menambah tekanan uap di
luar daun, akan tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak didalam ruang yang
terbatas maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan uap yang terkurung di
dalam daun
3. Sinar matahari
menutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat transpirasi. Karena
sinar itu juga mengandung panas (terutama siar infra-merah), maka banyak sinar
temperatur sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan melebarnya stoma
Dari ke 4 percobaan yang kami lakukan tadi yang paling besar atau paling
banyak mengalami traspirasi adalah tanman Gulma, setelah itu tanaman kayu
jawa, kemudian tanaman hidrilla dan yang terakhir adalah kontor yang tidak
berisikan tanaman apapun. Dan yang menjadi penyebab tanaman gulma paling
banyak mengalami penguapan adalah jumlah daun yang lebih banyak dan lebih
dengan dua tanaman yang lainnya. Dan pada tabung reaksi D sulit mengalami
traspirasi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan
2. Proses transpirasi dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam
meliputi besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin tidaknya daun,
transpirasi yang lebih besar daripada tumbuhan di tempat teduh. Karena cahaya
matahari akan memacu proses transpirasi lebih besar akibat kenaikan suhu
95
96
5.2 Saran
dengan baik agar penggunaannya bisa tahan lama dan efesien sehingga pada saat
praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan juga bila perlu dipasang kipas
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah
kemampuan dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
fotosintesis.Fotosintesis adalah proses pengubahan zat organic H2O dan CO2 oleh
energi cahaya alami adalah matahari. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
berbeda.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak
seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia
Salah satu contoh proses anabolisme yang sering kita dengar adalah proses
digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis adalah karbon dioksida dan
97
98
mendapatkan air dari tanah. Karbon dioksida diubah menjadi gula. Hasil
Proses ini memerlukan energi alami yang didapat dari cahaya matahari.
fotosintesis juga berbeda. Energi cahaya matahari ini diserap oleh klorofil yang
bantuan sinar matahari dan karbon dioksida serta mengeluarkan oksigen dan
itu sendiri untuk pertumbuhan. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada
bumi. Pada malam hari karena tidak ada cahaya matahari, tumbuhan mengambil
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan bahwa dalam
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah kita dapat membuktikan bahwa
sangat penting.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya
membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua
2.2 Fotosintesis
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses
fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi
99
100
melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Putu, 2013).
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta
menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis
bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley
menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan
menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di
Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem
I tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi
secara maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem
menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil
membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma
101
yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut
tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air
(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
hijau daun, air, karbon dioksida, dan cahaya matahari ataupun lampu. Air
diperoleh tumbuhan dari dalam tanah. Air dari tanah diserap oleh akar. Air
Cahaya diserap oleh klorofil. Air yang sampai pada daun (di bagian kloroplas)
dan oksigen dengan bantuan sin ar matahari atau cahaya yang cukup.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis
karbonbebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi dan hasil tersebut kita kenal dengan karbohidrat dalam makanan (Bita,
2014).
III. METODE PRAKTIKUM
Adapun alat yang digunakan adalah pinset, gelas piala 100 ml 2 buah,
pemanas listrik, corong gelas atau corong plastik, tabung reaksi, potongan kawat,
(Diospyros celebica), kertas timah, alkohol 70%, air aqua dan betadine.
daun yang baik dan segar. Daun dari tanaman singkong biasanya memberikan
hasilyang lebih baik. Pada sore hari tutuplah bagian tengah daun dengan kertas
timah, lipat dan beri penjepit agar tidak terlepas. Pada keesokan harinya, setelah
daun terkena cahaya matahari selama beberapa jam, petiklah daun tersebut dan
buka kertas timah, masukkan kedalam air mendidih hingga agak layu. Masukkan
102
103
daun kedalam alkohol panas sampai warna daun agak putih/pucat. Hati-hati dalam
pinset,pindahkan daun kedalam cawan petri, kemudian tetesi dengan larutan lugol
reaksi. Beri label pada masing-masing gelas beaker(toples). Gelas A tanpa dilapisi
berwarna hijau, D dilapisi dengan plastik warna ungu. Letakkan semua perangkat
gelas percobaan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar 37: Daun Eboni (Diospyros celebica) sebelum ditutupi kertas timah
104
105
Gambar 39 : Daun ubi kayu (Manihot esculenta) sebelum ditutupi kertas timah
Gambar 40: Daun ubi kayu (Manihot esculenta) setelah ditutupi kertas timah
106
Gambar 41: Daun kayu jawa (Lannea coromandelica) sebelum ditutupi kertas
timah
Gambar 42: Daun kayu jawa (Lannea coromandelica) setelah ditutupi kertas
timah
107
5 0
10 0
15 0
20 0
25 0
30 0
Jumlah 0
gelembung
70
60
50
40
30 gelembung
20
10
0
5 10 15 20 25 30
108
4.2 Pembahasan
bahan bakar juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik
sebagai bi-produk dari proses ini, adalah yang paling bermanfaat bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya. Sementara oksigen diperlukan untuk proses respirasi,
glukosa memainkan peran penting dalam diet, dan yang menjelaskan mengapa
fotosintesis penting bagi semua jenis makhluk hidup di planet ini - termasuk
manusia.Pada percobaan yang telah kami lakukan terbukti bahwa dalam proses
daun ubi (Manihot esculenta), kayu eboni (Diospyros celebica) belum direbus
warna daun yang tidak ditutupi dengan kertas timah berwarna hijau tua dan warna
109
daun yang ditutupi kertas timah berwarna hijau muda. Hal ini dikarenakan, daun
yang tidak ditutupi kertas timah melakukan fotosintesis pada siang hari,
sementara daun yang ditutpi kertas timah tidak melakukan fotosintesis pada siang
hari.
celebica),dipanaskan dalam air sampai layu, warna daun yang tidak ditutupi
kertas timah berubah menjadi hijau kehitaman, sedangkan pada daun yang
dipanaskan didalam alkohol 70%, warna daun yang tidak ditutupi kertas timah
berubah menjadi kuning muda dan warna daun yang ditutupi kertas timah berubah
menjadi hijau.
dengan betadine, warna daun yang tidak ditutupi kertas timah berubah menjadi
daun yang ditutupi kertas timah warna daun yang berubah menjadi hijau
kehitaman.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Fotosintesis ad alah proses pengubahan zat organic H2O dan CO2 oleh
10-38oC.
fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses
gas.
tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air.
daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan
110
111
banyak dihasilkan.
sempurna.
5.2 Saran
I. PENDAHULUAN
Tidak ada makhluk hidup di bumi yang bisa hidup sendiri, terpisah dan
terasing dari makluk hidup lain, termasuk manusia. Antar makhluk hidup terjadi
lingkungannya akan membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem. Selain itu,
pengertian lain dari ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh
dikemukakan kali pertama oleh Ernest Haeckel. Ekologi berasal dari dua kata
dalam bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti rumah atau tepat tinggal, dan
Logos yang artinya ilmu. Ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengaruhi antar semua
komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan
tertentu.
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta
terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotic. (Tim Dosen Pembina. 2012:
23)
Ekosistem tersusun atas dua komponen penting, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik seperti tanaman, hewan, manusia dan lain
lain. Sedangkan komponen abiotik sendiri meliputi sinar matahari, suhu, cahaya,
tanah, batu, air, angin, kelembaban, pH tanah, dan lain lain. Selalu terjadi
Biotik adalah mahluk hidup. Lingkungan biotik suatu mahluk hidup adalah
seluruh mahluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies berbeda
yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat , setiap
mahluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi mahluk hidup lain. Komponen-
lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata serta
114
115
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam
ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa
anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme yaitu suhu, air,
garam, cahaya matahari, tanah, batu dan iklim. (Irwan. 2010: 37)
tegalan) dan ekosistem perairan (tawar, payau, asin). (Tim Dosen Pembina. 2012:
23)
dinamis; dalam arti jumlah, posisi, atau peranan dan intensitas setiap bagian atau
unsure akan berubah aatu berkembang secara terus menerus dan berganti setiap
saat sebagaimana lazimnya suatu sitem hidup. Setiap ekosistem ditandai oleh
Selanjutnya hama menjadi makanan atau mangsa bagi musuh alami. Dengan
demikian musuh almi menduduki tempat teratas dalam rantai makanan ekosistem
tanaman. Tanpa musuh alami tanaman dihabiskan oleh hama. Habisnya tanaman
pada gilirannya akan menyebabkan kematian musuh almi. Ketiga unsur (tanaman,
hama dan musuh alami) dalam suatu ekosistem merupakan system yang saling
116
terkait. Keseimbangan antara ketiga ekosistem ini harus dijaga agar tanaman dapat
dan hygrometer.
Bahan yang digunakan praktikum ekosistem yaitu tali raffia, balok kayu
bertanda pada ketinggian 30 cm, 60 cm, 90 cm, 150 cm, kipas, dan alat tulis.
pada tiga lokasi berbeda. Yakni daerah teduh (bawah pepohonan), daerah padang
dan 150 cm. dengan menggunakan balok kayu yang sudah ditandai. Dan selang
117
118
4.1 Hasil
tumbuhan x.
Fauna: belalang,
kumbang, semut,
lalat.
118
119
4.2 Pembahasan
di mana di daerah teduh memiliki abiotik dan biotik,di mana di daerah teduh
daerah padang rumput memiliki abiotik dan biotik,daerah abiotik lebih dominan
batu sedangkan biotik terbagi dua flora dan fauna,flora dominan semut sedangkan
abiotik dan biotik.abiotik yang lebih dominan ranting dan biotik flora laba-laba
dan fauna tumbuhan kantoro kecil,jado dapat kita simbulkan dari tiga kondisi
menyimpulkan di mana ekosistem yang dapat kita kiat dari bebagai daerah
5.1 Kesimpukan
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta
terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen biotik seperti
tanaman, hewan, manusia dan lain lain. Sedangkan komponen abiotik sendiri
meliputi sinar matahari, suhu, cahaya, tanah, batu, air, angin, kelembaban, pH
5.2 Saran
Dalam praktikum kita lebih baik mendengarkan terlebih dahulu arahan dan
para asisten di bandingkan orang lain.Karena arahan dari teman belum tentu benar
di bandingkan arahan asisten atau tim pengajar dan sebaiknya saat praktikum
berlangsung.
121
119
120
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo dkk, 2009. Biologi untuk Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta : Pusat
Pembukaan Dapartemen Pendidikan Republik Indonesia
Rahmawati, Fida dkk, 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa University Press
Sukoco, Teo, Wiganti Hadi Omegawati, Siti Nur Hidayah, Rumiyati. Detik-detik
Ujian Nasional Biologi Tahun Pelajaran 2015/2016 untuk SMA/MA
Program IPA, 2015 : Intan Pariwara
Tim Biologi Dasar, 2016. Penuntun Praktikum Biologi Dasar Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya : Unesa University Press
https://wahyunifkip.wordpress.com/2012/04/22/makalah-tentang-mikroskop-2/
(diakses tanggal 24 Oktober 2017)
http://makalah-di.blogspot.co.id/2009/11/makalah-tentang-pengertian-dan-
macam-macam-mikroskop.html (diakses tanggal 24 Oktober 2017)
https://makalah008.blogspot.co.id/2012/12/pengenalan-mikroskop.html(diakses
tanggal 24 Oktober 2017)
https://mointi.wordpress.com/2011/03/12/laporan-praktikum-biologi/(diakses
pada tanggal 25 Oktober 2014
KESAN DAN PESAN
Kesan
yang baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Dapat mengetahui nama-
lengkap biologi terlebih untuk sikap kak muhajrin yang selalu sabar dalam
menghadapi semua praktikan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada kak
ARNANDA selaku koodinator asisten yang juga banyak memberikan arahan dan
dalam bersikap di Laboratorium serta kepada bapak Drs. I Nengah Korja, M.Si
yang telah membimbing dan mengajarkan saya dalam mata kuliah biologi.
merekalah yang banyak membantu dan memberi kritiknya dalam hal pembuatan
yang telah bekerja sama baik dalam mencari bahan praktikum dan ketika
121
122
Pesan
adalah semoga praktikum selanjutnya bisa lebih berjalan dengan baik. Dan bila
perlu sarana dan prasarana gedung Laboratorium bisa diperluas dan di berikan AC
Kristen, beralamat di jln. padat karya. Penyusun adalah anak Pertama dari 4
bersaudara, anak dari pasangan Agustama Purba dan Noviyanti Tulak. Penyusun
lalu masuk Dasar di SDN 2 BASIDONDO pada tahun 2006 lalu masuk sekolah
dan pada saat ini penyusun sedang dalam proses menyelesaikan program studi di
123