LAPORAN PENDAHULUAN
1. Pengertian
tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan
Kristianasari, 2010).
1
2. Etiologi
3. Klasifikasi
1. Fraktur traumatic
2. Fraktur patologi
3. Fraktur stres
tertentu.
1. Fraktur terbuka
2
2. Fraktur tertutup
3. Fraktur kompresi
4. Fraktur stress
5. Fraktur avulasi
7. Fraktur transversal
8. Fraktur komunitif
9. Fraktur impaksi
4. Anatomi Fisiologi
Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat
badan, dan otot menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan baiknya fungsi
3
Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga
dalam tubuh manusia yang terbagi dalam empat kategori: tulang panjang
pipih (sternum), dan tulang tak teratur (vertebra). Tulang tersusun oleh
sel, matrik protein, deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasar
dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak ostion.
panjang dan dalam pipih. Sumsum tulang merah yang terletak disternum,
ilium, fertebra dan rusuk pada orang dewasa, bertanggung jawab pada
produksi sel darah merah dan putih pembentukan tulang. Tulang mulai
4
5. Patofiologi
dalam jaringan ikat yang disebut callus. Callus kemudian secara bertahap
osteoclast yaitu sel yang melarutkan tulang (Smelter & Bare, 2001). Pada
oleh terputusnya pembuluh darah pada tulang dan periost, fase ini disebut
jaringan fibrosis ini kemudian juga tumbuh sel jaringan mesenkin yang
bersifat osteogenik. Sel ini akan berubah menjadi sel kordoblast yang
dan osteoid ini mula-mula tidak mengandung kalsium hingga tidak terlihat
5
foto rontgen. Pada tahap selanjutnya terjadi pengulangan atau osfikasi.
6. Manifestasi Klinik
Adapun tanda dan gejala dari fraktur menurut Smeltzer & Bare (2001)
antara lain:
a. Deformitas
2. Penekanan tulang
b. Bengkak
e. Tenderness
f. Nyeri disebabkan oleh spame otot berpindah tulang dari tempatnya dan
perdarahan)
h. Pergerakan abnormal
j. Krepitasi
6
7. Penatalaksanaan Medis
Proses penyembuhan dapat dibantu oleh aliran darah yang baik dan
femur adalah menjaga paha tetap dalam posisi normalnya dengan cara
a. Reduksi fraktur
Alat fiksasi interna dalam bentuk pin, kawat, skrup, plat, paku atau
Alat ini dapat diletakkan di sisi tulang atau dipasang melalui fragmen
b. Imobilisasi fraktur
7
terjadi penyatuan. Imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna
d. Analgetik
8. Komplikasi
kulit.
b. Early complication
compartement.
8
c. Late complication
(malunion).
9. Pemeriksaan Diagnostik
vaskuler
peradangan
9
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Anamnesa
1) Identitas Klien
2) Keluhan Utama
rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan
menusuk.
10
c) Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa
1995).
11
juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang (Ignatavicius,
Donna D, 1995)
6) Riwayat Psikososial
1995).
12
dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak.(Ignatavicius,
Donna D,1995).
klien.
c) Pola Eliminasi
warna, bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada
sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien.
13
Selain itu juga, pengkajian dilaksanakan pada lamanya tidur,
e) Pola Aktivitas
banyak dibantu oleh orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah
14
h) Pola Sensori dan Kognitif
bagian distal fraktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul
Donna D, 1995).
keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. Selain itu
15
8) Pemeriksaan Fisik
setempat (lokalis). Hal ini perlu untuk dapat melaksanakan total care
a) Gambaran Umum
Perlu menyebutkan:
tanda-tanda, seperti:
(b) Kepala
16
(c) Leher
(d) Muka
tak oedema.
(e) Mata
(f) Telinga
(g) Hidung
(i) Thoraks
simetris.
(j) Paru :
- Inspeksi
17
Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung
paru.
- Palpasi
- Perkusi
lainnya.
- Auskultasi
(k) Jantung
murmur.
(l) Abdomen
cairan.
18
- Auskultasi : Peristaltik usus normal ± 20 kali/menit.
(m) Inguinal-Genetalia-Anus
kesulitan.
2. Analisa Data
yaitu data yang di dapat dari pasien langsung, dan data objektif yaitu data
yang didapat dari observasi perawat langsung kepada pasien, dan kemudian
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik, spasme otot, gerakan fragmen tulang,
jaringan.
kawat, sekrup)
terapi restriktif(imobilisasi)
19
5. Resiko infeksi b.d trauma, imunitas tubuh primer menurun, prosedur
( fraktur).
20